SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Disusun oleh: HARYANI ISTIQOMAH A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Ketrampilan

BAB I PENDAHULUAN. Perasaan itu akan membuat kita tahu bahwa ide kita akan dibaca oleh orang

Oleh : ARLINDA IKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan nasional berbunyi bahwa pendidikan. diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KONSEP KLASIFIKASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN LUMUT DENGAN STRATEGI STAD

NASKAH. Derajat. Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dapat membantu siswa dalam membangun pemahamannya. siswa untuk membuat ide-ide matematika lebih sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atur dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 1989 Bab III. memperoleh Pendidikan, kemudian pada pasal 6 berbunyi:

: ICE DAHNIAR NIM A

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

BAB I PENDAHULUAN. yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat keterampilan tersebut

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan proses belajar mengajar. Upaya perbaikan apapun yang dilaksanakan

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal itu

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN. pada kemajuan pendidikan di negeri kita bangsa Indonesia. Kemajuan. secara formal untuk menjadi kader-kader pembangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan tuntutan dunia kerja yang tidak hanya

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat mengungkapkan apa yang dipikirkanya, dinalar dan dirasakannya.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi menekankan pada kecakapan-kecakapan yang berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN. terampil berbahasa Indonesia yang baik dan benar. ragam. Untuk memperoleh keterampilan berbahasa, mula-mula anak pada

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan. akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di tiap-tiap negara. Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa Undang-Undang Dasar 1945

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuniar Afrilian, 2013

(Eksperimen pada siswa kelas V11 semester ganjil SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN. akal pikiran untuk membedakan yang baik dan yang buruk. Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan terjun ke masyarakat. keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 bab I, bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

BAB 1 PENDAHULUAN. keagamaan, pengendaliaan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa fungsi dalam kaitan berkomunikasi. Fungsi bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat. menggunakan metode-metode yang monoton, tentu dirasakan kurang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan prilaku sosial dan penanaman dasar keilmuan. Tentu saja, kemampuan numerik maupun kemampuan-kemampuan sosio-kultural.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN HEURISTIK

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. Ibid., 4. Ibid., hlm. 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Oleh: L A S M I N I A

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS PERMULAAN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 SUMBEREJO KECAMATAN KLATEN SELATAN KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar Disusun oleh: HARYANI ISTIQOMAH A 510081035 PROGRAM STUDI S1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dasar Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran ketrampilan berbahasa yaitu ketrampilan-ketrampilan yang ditekankan pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar kelas I diawali dengan pembelajaran reseptif. Dengan demikian ketrampilan produktif dapat ditingkatkan. Menurut Wahyu Wibowo (2001: 16) Ketrampilan berbahasa memiliki empat unsur pendukungnya yakni (a) ketrampilan menyimak, (b) ketrampilan berbicara, (c) ketrampilan membaca, dan (d) ketrampilan menulis. Tiap unsur ini sangat erat hubungannya dan proses yang mendasari bahasa. Ketrampilan berbahasa bisa dikuasai jika seseorang rajin berlatih. Melatih ketrampilan berbahasa berarti pula melatih kecakapan berfikir. Keempat ketrampilan berbahasa di atas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, tetapi hanya dapat dibedakan. Ketrampilan yang satu tergantung kepada ketiga ketrampilan yang lain. Oleh karena itu siswa diharapkan memiliki ketrampilan berbahasa yang lengkap. Tidak dapat dikatakan siswa mampu berbahasa yang baik dan benar bila mereka hanya terampil menyimak, berbicara dan membaca, tetapi tidak terampil menulis. Jadi jelaslah bahwa ketrampilan menulis harus benar-benar diperhatikan karena menulis merupakan salah satu dari empat ketrampilan 1

2 berbahasa yang merupakan sarana pembelajaran Bahasa Indonesia. Ketrampilan menulis mempunyai peranan yang sangat penting dalam komunikasi secara tertulis. Dengan ketrampilan ini siswa dapat menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan. Oleh sebab itu siswa harus terampil memanfaatkan ide, struktur bahasa dan pilihan kata. Ketrampilan menulis tidak datang dengan sendirinya, ketrampilan ini baru dapat dikuasai oleh siswa melalui latihan-latihan dan praktek, maka dari itu sejak masuk sekolah dasar ketrampilan menulis harus sudah diajarkan. Di kelas I sekolah dasar umumnya siswa mengalami kesukaran ketika diminta untuk menulis, bahkan sekedar maju ke depan kelaspun ada siswa yang tidak berani. Padahal siswa tersebut sebenarnya memiliki kemampuan dasar menulis, tetapi belum terasah. Bukti nyata kalau anak-anak tersebut memiliki kemampuan menulis dapat dilihat ketika mereka bermain di luar kelas, disana mereka saling membuat coretan-coretan di tanah dan di samping dinding, selanjutnya berkomunikasi secara lisan dengan lancar tanpa hambatan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan dasar menulis. Berpijak pada asumsi di atas maka pengajaran menulis permulaan harus diupayakan lebih intensif bagi siswa terutama siswa kelas I. Pembelajaran menulis di sekolah hendaknya lebih berdaya guna sehingga tidak hanya memenuhi sasaran pembelajaran Bahasa Indonesia saja akan tetapi juga berimbas baik pada mutu mata pelajaran yang lain serta mampu meningkatkan perilaku berbahasa lisan dalam kehidupan sehari-hari.

3 Berhasil tidaknya proses pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kreatifitas dan inovatif guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru yang juga sebagai fasilitator diharapkan dengan segala kemampuannya dapat memfasilitasi siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia, dalam hal ini sarana media pembelajaran yang memadai dan relevan memungkinkan siswa mengembangkan ketrampilan menulis secara maksimal. Bagi guru kelas I sekolah dasar mengajar ketrampilan menulis merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Mengerjakan sesuatu hal yang belum diketahui menjadi diketahui memerlukan ketekunan, ketelitian dan membutuhkan alat peraga yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Media pembelajaran bagi seorang siswa merupakan hal yang menarik dan menggembirakan. Guru yang mengajar dengan media akan mendorong motivasi belajar siswa dibanding dengan guru yang mengajar tanpa menggunakan media pembelajaran. Media telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Media telah menjadi orang tua ketiga bagi anak, sedangkan guru adalah orang tua kedua. Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran peranan media sangat penting dalam pengajaran menulis permulaan. Guru hendaknya menggunakan media untuk membantu keberhasilan tugasnya sebagai pengajar. Sebagian guru cenderung hanya kadang-kadang saja untuk memanfaatkan media pembelajaran, padahal media merupakan salah satu komponen pembelajaran dari sistem pembelajaran secara menyeluruh.

4 Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus diperhatikan guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Kenyataannya pelaksanaan penggunaan media sering terabaikan dengan berbagai alasan. Alasan yang klasik sering muncul antara lain terbatasnya waktu, guru terbiasa melaksanakan kegiatan belajar dengan sistem konvensional atau guru sendiri malas menggunakan media hanya ingin mencari kepraktisan dalam mengajarnya. Hal semacam itu sebenarnya tidak akan terjadi jika setiap guru telah membekali diri dengan empat kompetensi dalam dirinya. Guru sebagai agen pembelajaran diharapkan memiliki empat kompetensi yakni kompetensi paedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional. Kompetensi paedagogik merupakan kemampuan para guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik, yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik dan masyarakat sekitar. Kompetensi kepribadian merupakan kematangan pribadi yang menjadi karakterisitik guru sebagai individu yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan peserta didik dan berakhlak mulia. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang berguna

5 membimbing siswa dalam menguasai materi yang diajarkan. Untuk itu agar murid mudah menguasai huruf yang sulit perlu dibantu dengan media gambar dalam kegiatan menulis permulaan. Guru diharapkan untuk meningkatkan ketrampilan menulis permulaan di kelas I SD Negeri 2 Sumberejo Klaten. Salah satunya membekali dengan pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran. Hal inilah yang melatarbelakangi untuk dilakukan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan ketrampilan menulis permulaan. Dengan menguasai ketrampilan menulis kemungkinan besar dapat mendukung aspek ketrampilan berbahasa yang lain. B. Identifikasi Masalah Atas dasar latar belakang tersebut terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran yaitu : 1. Minat siswa belajar menulis masih belum maksimal, terindikasi masih ditemui siswa yang kurang bersemangat; 2. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat; 3. Alat peraga kurang memadai; 4. Siswa pasif dalam pembelajaran; 5. Pembelajaran menulis permulaan di kelas masih monoton.

6 C. Perumusan Masalah Mengingat pentingnya pembelajaran menulis permulaan itu harus mendapat perhatian yang memadai dari guru maka pada kesempatan ini penulis akan mengangkat masalah yaitu : Apakah dengan media gambar dapat meningkatkan ketrampilan menulis permulaan siswa kelas I SD Negeri 2 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2010 / 2011? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalah tersebut diatas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan dengan media gambar; 2. Untuk melatih ketrampilan menulis permulaan sehingga anak memiliki pengetahuan dasar yang tepat dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat yang mencakup aspek teoritis dan praktis. 1. Manfaat teoritis Dimaksudkan bahwa hasil penelitian dapat dijadikan pengembangan salah satu teori belajar sehingga dapat dipakai sebagai referensi dalam upaya

7 pelaksanaan penelitian lebih lanjut dalam aspek pengembangan teori yang sama namun dalam kelas yang berbeda. 2. Manfaat praktis Dimaksudkan bahwa hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bandingan dan pertimbangan-pertimbangan proses belajar mengajar berkaitan dengan tindakan peningkatan ketrampilan menulis permulaan bagi siswa. Keuntungan yang diperoleh adalah meningkatkan kemampuan penguasaan ketrampilan menulis dengan baik.