HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASESPSI DALAM RAHIM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMPING II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN UPAYA PENANGANANNYA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN STATUS IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

HUBUNGAN USIA PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DUSUN GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: ASFARIZA YUDHI PRABOWO

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Apriani Tiasna

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PARITAS TERHADAP MINAT PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT STUDI LANJUT KE S2 KEBIDANAN PADA MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN NENEK DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

Disusun. oleh: FAKULTAS ILMU

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

HUBUNGAN LAMANYA PENGGUNAAN IUD DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN PERSEPSI SUAMI DENGAN MINAT SUAMI MENJADI AKSEPTOR KONTRASEPSI MOP (METODE OPERATIF PRIA) DI DUSUN KRODAN DEPOK SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nor Adiyati Arifa Rahmah

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

Desi Andriani * Kaca Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, AKDR. Daftar pustaka : 16 ( )

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR USE OF CONTRACEPTION BY COUPLES OF CHILDBEARING AGE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SADARI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS SUKAWARNA TAHUN 2010

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLAN DENGAN KEJADIAN SPOTTING DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN JUMLAH ANAK DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KB (Di RW 03 Kelurahan Kedung Cowek Surabaya)

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN LAMANYA PENGGUNAAN IUD DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN MINAT IBU HAMIL DALAM PEMAKAIAN KB PASCA PERSALINAN DI PUSKESMAS SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING OLEH BIDAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD TERHADAP AKSEPTOR KB

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLAN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS MLATI II KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. VOLUME 5 Nomor 03 November 2014 Artikel Penelitian

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS JOMBANG-KOTA TANGERANG SELATAN

HUBUNGAN USIA, PENDIDIKAN DAN PARITAS DENGAN SIKAP IBU HAMIL DALAM MENGENAL TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL TAHUN

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN SINDROM PRAMENSTRUASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWI KELAS XI JURUSAN AKUTANSI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP MOTIVASI ISTR DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI RW X WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN MEDIA INFORMASI DENGAN PERILAKU SEKSUAL IBU PASCANIFAS DI PUSKESMAS MERGANGSAN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS Bo DENGAN WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS Bo DI PUSKESMAS JETIS YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI RUMAH BERSALIN RACHMI PALEMBANG TAHUN 2014

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN ANTARA EFEK SAMPING KONTRASEPSI DMPA DENGAN KEJADIAN DROP OUT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI MKJP PADA PUS DI PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU

Transkripsi:

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Sandrinilta 201410104257 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang DIV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh: Sandrinilta 201410104257 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 i

ii

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2015 1 Sandrinilta 2 Yuli Isnaeni 3 INTISARI Selama ini kegiatan Keluarga Berencana masih kurang merata dalam penggunaan metode kontrasepsi. Konseling dan informasi yang lengkap mengenai kontrasepsi sangat diperlukan guna memutuskan pilihan metode kontrasepsi yang dipilih. Berdasarkan hasil penelitian Silviana tahun 2010 dari 88 akseptor, sebagian besar yaitu 54 (76%) tidak mendapatkan konseling KB dan hanya 17 (23,9%) mendapatkan konseling KB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan pemberian konseling terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta Tahun 2015. Desain penelitian survey analitik, penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Teknik pengambilan sampel kasus menggunakan total sampling dengan sampel akseptor KB baru sebanyak 36 akseptor. Analisa data yang digunakan pada bivariat adalah chi-square. Jumlah akseptor yang tepat dalam pemilihan alat kontrasepsi sebanyak 28 (77,8%). Jumlah akseptor yang mengetahui dengan baik tentang konseling jenis-jenis kontrasepsi yaitu sebanyak 29 (80,8%). Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pemberian konseling terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi dengan p value = 0,013 (<0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pemberian konseling pada akseptor KB terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi. Diharapkan kepada bidan agar lebih tegas dalam pemberian konseling kepada akseptor KB dan akseptor agar lebih berani dalam menanyakan informasi tentang alat kontrasepsi yang belum dipahami sehingga akseptor tidak akan salah dalam memilih alat kontrasepsi yang akan digunakan. Kata Kunci Kepustakaan Jumlah Halaman : Pemilihan Alat Kontrasepsi, Pemberian Konseling : 18 buku (tahun 2006-2014), 5 jurnal : xiii, 92 halaman, 6 tabel, 2gambar 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswi Program Studi Bidan Pedidik Jenjang DiplomaIV STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen Pembimbing STIKES Aisyiyah Yogyakarta iii

THE CORRELATION BETWEEN COUNSELLING GIVING AND THE CORRECTNESS IN CHOOSING CONTRACEPTION TOOL AT TEGALREJO PRIMARY HEALTH CENTER OF YOGYAKARTA IN 2015 1 Sandrinilta 2, Yuli Isnaeni 3 ABSTRACT Research Background: All this time, Family Planning (KB) activity has not spread evenly in informing contraception method. Complete counselling and information in contraception is very necessary to decide the best contraception method. According to Silviana s research in 2010, from 88 acceptors, mostly, 54 respondents (76%) did not get KB counselling and only 17 respondents (23,9%) got KB counselling. Research Objective: The research objective was to reveal the correlation between counselling giving and the correctness in choosing contraception tool at Tegalrejo primary health center of Yogyakarta in 2015. Research Method: The research design was analytical survey and was a cross-sectional research. The samples were taken using total sampling with new KB acceptors as many as 36 acceptors. The data analysis technique in bivariate was chi-square. Research Finding: The number of acceptors who correctly chose contraception tool were 28 respondents (77,8%). The number of acceptors who know well about counselling on contraception types were 29 respondents (80,8%). Bivariate analysis indicated that there is a correlation between counselling giving and the correctness in choosing contraception tool with p value = 0,013 (<0,05). Conclusion: There is a correlation between counselling giving and the correctness in choosing contraception tool. Suggestion: It is suggested that KB acceptors get an adequate counselling and comprehend the information before using contraception so that they will not choose contraception incorrectly. Keywords : Contraception tool choosing, Counselling giving Bibliography : 18 books (2006 2014), 5 journals Pages : xiii, 96 pages, 16 tables, 2 figures 1 Thesis title 2 School of Midwifery Student of Aisyiyah Health Science College of Yogyakarta 3 Lecturer of Aisyiyah Health Science College of Yogyakarta iv

PENDAHULUAN Masalah kependudukan di Indonesia yang utama adalah jumlah penduduk yang begitu besar dengan laju pertumbuhan 1,3 persen tiap tahun, dan harus diturunkan menjadi 1,14 persen pertahun, jika tidak maka pada tahun 2050 Indonesia akan mengalami kenaikan penduduk hingga 231,3 persen. Menurut data BKKBN tahun 2013 menunjukan ada persoalan dalam pencapaian target penurunan AKI, dan AKB di Indonesia. Malahan yang membuat kita tercegang adalah terjadi peningkatan yang signifikan dari AKI. Peningkatannya luar biasa mengejutkan yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini lebih besar dibanding pencapaian tahun 2007 yaitu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2013). Kementerian Kesehatan baru baru ini merespon peningkatan AKI dengan menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) Penurunan AKI serta menurunkan atau memperlambat laju pertumbuhan dan mencegah kepadatan penduduk yaitu dengan program KB (Keluarga Berencana) (Kementerian Kesehatan, 2013). Ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB diantaranya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang pemilihan alat kontrasepsi yang tepat. Pengetahuan merupakan kemampuan kognitif yang paling rendah namun sangat penting karena dapat membentuk perilaku seseorang (Notoadmodjo, 2007). Bertambahnya pengetahuan yang didapat oleh para akseptor KB dalam membantu dirinya sendiri maupun orang lain dalam mengambil suatu keputusan dengan mempertimbangkan kebenaran yang ada. Dalam hal ini pemberian konseling tentang pemilihan metode kontrasepsi yang tepat harus lebih ditingkatkan guna memberi pemahaman bahwa penggunaan alat kontrasepsi yang tepat dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dirinya sendiri selain dapat mengatur jarak kehamilan. Pentingnya kualitas konseling masalah kontrasepsi oleh setiap tenaga kesehatan khususnya bidan dan para dokter harus ditingkatkan, karena masih banyak ibu muda yang sudah mempunyai anak, belum paham kontrasepsi apa yang harus digunakan pasca melahirkan. Mereka sangat kurang mendapat informasi tentang kontrasepsi, sehingga dengan adanya konseling sejak dini, para ibu hamil telah dibekali pengetahuan tentang kontrasepsi yang digunakan atau dipilih kelak setelah melahirkan anak (Andalas, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di puskesmas Tegalrejo tehadap 5 akseptor KB suntik yang merupakan jumlah akseptor terbanyak, ternyata diketahui 2 orang sedang menyusui bayi usia kurang dari 6 bulan dengan riwayat tekanan darah tinggi. Demikian pula dengan akseptor Pil kombinasi, dari 3 akseptor yang diwawancarai diketahui tedapat 1 akseptor yang ternyata masih menyusui bayi kurang dari 6 bulan, sedangkan kedua metode tersebut kurang tepat diberikan pada ibu yang sedang menyusui secara eksklusif. Kemudian peneliti juga menanyakan kepada 3 akseptor KB IUD, dari 3 akseptor KB tersebut, 2 diantaranya mengatakan bahwa belum mengerti dan mengetahui kelebihan serta kekurangan dari metode kontrasepsi yang sedang digunakan karena tidak mendapatkan konseling secara jelas. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui 1

hubungan pemberian konseling pada aksepptor KB terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Tegalrejo. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor KB baru di Puskesmas Tegalrejo sebanyak 36 akseptor. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu total sampling. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui tingkat pemberian konseling dan lembar observasi untuk mengetahui ketepatan pemilihan alat kontrasepsi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi square. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta. Data hasil penelitian akan diuraikan sebagai berikut 1. Tabel Karakteristik Responden a. Karakteristik responden berdasarkan umur responden Tabel 4.1 Karakteristik Usia Responden di Puskesmas Tegalrejo Tahun 2015 Usia Responden Frekuensi Persen (%) 16-20 3 8,3 21-35 20 55,6 >35 13 36,1 Total 36 100,0 Dari tabel 4.1 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 20 orang (55,6%) berusia antara 21 35 tahun, dan sebagian kecil yaitu sebanyak 3 orang (8,3%) berusia 16-20 tahun. b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.2 Karakteristik Pendidikan Responden Di Puskesmas Tegalrejo Tahun 2015 Pendidikan Frekuensi Persen(%) responden SMP 19 52,8 SMA 11 30,6 PT 6 16,7 Total 36 100,0 2

Dari tabel 4.2 diketahui sebagian besar responden yaitu 19 orang (52,8%) berpendidikan SMP, dan sebagian kecil yaitu 6 orang (16,7%) berpendidikan Perguruan Tinggi. c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.3 Karakteristik Pekerjaan Responden di Puskesmas Tegalrejo Tahun 2015 Pekerjaan Responden Frekuensi Persen (%) IRT 15 41,7 Petani 7 19,4 Karyawan Swasta 3 8,3 Wiraswasta 11 30,6 Total 36 100,0 Dari tabel 4.3 diketahui sebagian besar responden yaitu 15 orang (41,7%) sebagai ibu rumah tangga, dan sebagian kecil yaitu 3 orang (8,3%) bekerja sebagai karyawan swasta. d. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Anak Terakhir Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Anak Terakhir di Puskesmas Tegalrejo Tahun 2015 Usia Anak Frekuensi Persen (%) 0-11 Bulan 12 33,3 1-3 Tahun 9 25,0 4-5 Tahun 10 27,8 6-12 Tahun 1 2,8 >12 Tahun 4 11,1 Total 36 100,0 Dari tabel 4.6 diketahui sebagian besar responden yaitu 12 orang (33,3%) masing-masing memiliki anak terakhir yang berusia 0-11 bulan, dan sebagian kecil responden yaitu 1 orang (2,8%) memiliki anak terakhir yang berusia 6-12 tahun. e. Penapisan Alat Kontrasepsi pada Akseptor KB di Puskesmas Tegalrejo Tabel 4.5 Penapisan Alat Kontrasepsi pada Akseptor KB di Puskesmas Tegalrejo Tahun 2015 Indikator Frekuensi Persen (%) Diduga hamil Tidak 36 100,0 Menyusui Ya 12 33,3 Tidak 24 66,7 Sakit kuning Tidak 36 100,0 Perdarahan pervaginam Tidak 36 100,0 Keputihan yang lama Tidak 36 100,0 Tumor payudara Ya 2 5,6 Tidak 34 94,4 Tumor rahim Tidak 36 100,0 Tumor indung telur Tidak 36 100,0 Keadaan umum Baik 34 94,4 Sedang 2 5,6 3

Dari tabel 4.5 diketahui seluruh responden (100%) tidak diduga hamil, tidak sakit kuning, tidak mengalami perdarahan pervaginan, tidak mengalami keputihan, tidak mengalami tumor rahim, dan tumor indung telur, serta peradangan dan keganasan/tumor melalui pemeriksaan dalam. Berdasarkan indikator menyusui, sebanyak 12 responden (33,3%) masih menyusui, indikator riwayat tumor payudara sebanyak 2 responden (5,6%). Berdasarkan keadaan umum sebanyak 34 responden (94,4%) baik, dan 2 responden (5,6%) sedang. 2. Tabel Pemberian Konseling Akseptor KB di Puskesmas Tegalrejo Tabel 4.6 : Pemberian Konseling Akseptor KB Baru di Puskesmas Tegalrejo tahun 2015 Pemberian Konseling Frekuensi Persen (%) Baik 29 80.6 Sedang 5 13.9 Kurang 2 5.6 Total 36 100.0 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada saat pemberian konseling sebagian besar responden mengetahui dengan baik tentang kontrasepsi, yaitu sebanyak 29 orang (80,6%) dan 2 orang (5,6%) kurang mengetahui tentang kontrasepsi. 3. Tabel Ketepatan Pemilihan Alat Kontrasepsi di Puskesmas Tegalrejo Tabel 4.7 : Ketepatan Pemilihan Alat Kontrasepsi di Puskesmas Tegalrejo Tahun 2015 Ketepatan Pemilihan Frekuensi Persen (%) Tepat 28 77.8 Tidak tepat 8 22.2 Total 36 100.0 Berdasarkan tabel diatas bahwa responden yang tepat dalam pemilihan alat kontrasepsi sebanyak 28 orang (77,8%) dan 8 orang (22,2 %) tidak tepat dalam pemilihan alat kontrasepsi. 4

4. Tabel Silang Hubungan Pemberian Konseling pada akseptor KB terhadap Ketepatan Pemilihan Alat Kontrasepsi di Puskesmas Tegalrejo Tabel 3 Tabel Silang Hubungan Pemberian Konseling terhadap Ketepatan Pemilihan Alat Kontrasepsi di Puskesmas Tegalrejo Tahun 2015 Ketepatan Pemilihan Alat Kontrasepsi Pemberian Tidak X 2 p- Tepat Total Konseling tepat value C N % N % N % Baik 25 86,2 4 13,8 29 80,6 6.131 0,013 0,381 Sedang 3 42,9 4 57,1 7 19,4 Total 28 77,8 8 22,2 36 100,0 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa yang mendapat konseling baik dan tepat dalam pemilihan alat kontrasepsi berjumlah 25 responden (89,3%), 4 responden (13,8%) yang mendapat konseling baik dan tidak tepat dalam pemilihan alat kontrasepsi. Responden yang mendapat konseling sedang dan tepat dalam pemilihan alat kontrasepsi berjumlah 3 responden (42,9%) Sedangkan responden yang mendapat konseling sedang namun tidak tepat dalam pemilihan alat kontrasepsi sebanyak 4 responden (57,1 %). Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara pemberian konseling terhadap ketepatan dalam pemilihan alat kontrasepsi. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan ini maka dilakukan pengujian statistik antara kedua variabel tersebut dengan uji korelasi chi square. Hasil yang ditunjukan pada tabel diatas, hasil pengolahan data dengan menggunakan komputer. Hasil pengujian korelasi chi square diperoleh x 2 hitung sebesar 6.131 dengan signifikan sebesar 0,013. Nilai signifikan p<0,05 hal ini berarti Ha diterima yaitu ada hubungan antara pemberian konseling terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Tegalrejo Tahun 2015. Berdasarkan besarnya koefesien kontingensi sebesar 0,381 dengan nilah signifikan 0,013 dapat dinyatakan bahwa hubungan tentang pemberian konseling terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi adalah rendah. Besar koefisien kontingensi berada pada interval 0,200 0,399. PEMBAHASAN Pemberian konseling tentang Alat kontrasepsi Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui dengan baik tentang alat kontrasepsi setelah diberikan konseling yaitu sebanyak 29 responden (80,6%), sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pengetahuan dan rasa ingin tahu ibu tentang alat kontrasepsi sebelum 5

memilih, maka ibu akan tepat dalam memilih alat kontrasepsi sesuai dengan status kesehatan ibu. Hal tersebut tidak sesuai dengan hasil penelitian dari Silviana Kartika Sari (2010) yang melakukan penelitian deskriptif tentang hubungan konseling KB dengan pengambilan keputusan PUS dalam penggunaan alat kontrasepsi dan memperoleh hasil bahwa dari 88 akseptor KB, sebagian besar yaitu 54 (76,1%) tidak mendapatkan konseling KB dan hanya 17 (23%) yang mendapatkan konseling sehingga akseptor tidak tepat dalam pemilihan alat kontrasepsi. Selain faktor pengetahuan, beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi berhasilnya suatu konseling dalam pemilihan alat kontrasepsi yang tepat yaitu informasi yang tepat, tenaga medis yang terlatih, peralatan yang lengkap, dan pelayanan yang baik sesuai dengan penapisan. Ketepatan Pemilihan Alat Kontrasepsi Faktor-faktor penentu ketepatan pemilihan metode kontrasepsi tersebut antara lain semua responden tidak diduga hamil, tidak sakit kuning, tidak mengalami perdarahan pervaginan, tidak mengalami keputihan, tidak mengalami tumor rahim, dan tumor indung telur, serta peradangan dan keganasan/tumor melalui pemeriksaan dalam. Hal ini berarti responden tidak mempunyai masalah dengan alat kandungannya yang menjadi kontraindikasi untuk pemasangan atau penggunaan kontrasepsi, sehingga pemilihan alat kontrasepsi dapat dilakukan dengan tepat, sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh dari 36 responden, terdapat 28 responden (77,8%) tepat dalam pemilihan alat kontrasepsi dan 8 responden (22,2%) yang tidak tepat. Dari 28 responden yang tepat dalam pemilihan alat kontrasepsi, terdapat 2 responden yang memiliki riwayat tumor payudara. Namun, setelah pemberian konseling dengan benar, responden tersebut dapat menyesuaikan sendiri alat kontrasepsi yang digunakan sesuai dengan status kesehatannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Siti Marfuah (2005), mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi dengan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat di Desa Gesikan Kebumen. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan menggunakan pendekatan waktu cross sectional dan desain deskripsi korelasi dan memperoleh hasil penggunaan alat kontrasepsi di Desa Gesikan didominasi dengan responden yang tepat dalam penggunaan alat kontrasepsi sebanyak 20 orang (66,67%), sedangkan tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi di Desa Gesikan didominasi oleh tingkat pengetahuan sedang sebanyak 18 orang (60,00 %). Hubungan Pemberian Konseling pada akseptor Kb terhadap Ketepatan Pemilihan alat kontrasepsi Setelah dilakukan penelitian dapat diketahui bahwa ada hubungan pemberian konseling terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan ini maka dilakukan pengujian statistik antara kedua variabel tersebut dengan uji korelasi chi square. Hasil yang ditunjukkan pada tabel di atas, hasil pengolahan data dengan menggunakan komputer. Hasil pengujian korelasi chi square diperoleh x 2 hitung sebesar 6.131 dengan signifikan sebesar 0,013 p - Value <0,05 hal ini berarti Ha diterima yaitu ada hubungan 6

pemberian konseling terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi dengan besar koefisien kontingensi 0,381 dengan nilai signifikan 0,013,artinya hubungan pemberian konseling terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi rendah. Besar koefisien kontingensi berada pada interval 0,200 0,399. Koefisien kontingensi yang berada pada tingkat rendah ini dikarenakan dari beberapa variabel yang menjadi faktor penentu akseptor dalam pemilihan alat kontrasepsi, terdapat faktor biaya dan pengalaman akseptor yang merupakan variabel yang tidak dapat dikendalikan. Hasil penelitian diatas sesuai dengan pendapat dari notoatmodjo (2007) yang menyatakan bahwa adanya pendidikan yang tinggi dapat menstimulasi pengetahuan khususnya tentang semua jenis kontrasepsi, tetapi dalam menerima informasi tersebut responden mempunyai persepsi yang berbeda beda sehingga akan mempengaruhi akseptor yang hanya sekedar tahu, paham atau mempunyai persepsi yang salah. KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu jumlah akseptor yang dijadikan responden terbatas karena ada beberapa akseptor yang tidak memenuhi kriteria penelitian dan keterbatan waktu mengisi kuisioner menyebabkan responden kurang konsentrasi dalam pengisian kuisioner. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Sebagian besar akseptor KB yang mendapat konseling baik yaitu sebanyak 29 orang (80,6%). 2. Sebagian besar akseptor KB tepat dalam pemilihan alat kontrasepsi yaitu sebanyak 28 orang (77,8%). 3. Ada hubungan antara pemberian konseling pada akseptor KB terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi dengan hasil pengujian chi square diperoleh X 2 hitung sebesar 6.131 dengan nilai p value sebesar 0,013 (p<0,05) dan keeratan hubungan berada pada tingkat rendah yaitu koefisien kontingensinya sebesar 0,381. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Bagi akseptor KB Penelitian ini diharapkan kepada para akseptor KB yang akan menggunakan alat kontrasepsi agar lebih aktif dalam mencari dan memperoleh informasi serta berani dalam menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan dipahami tentang alat kontrasepsi kepada tenaga kesehatan sehingga akseptor dapat memilih menggunakan alat kontrasepsi sesuai dengan status kesehatannya. 2. Bagi tenaga kesehatan Diharapkan dengan adanya penelitian ini tenaga kesehatan terutama bidan agar lebih dapat meningkatkan program Keluarga Berencana dan tegas dalam 7

memberikan informasi atau konseling kepada akseptor KB sehingga dapat memilih alat kontrasepsi yang tepat sesuai dengan status kesehatannya. 3. Bagi STIKES Aisyiyah Yogyakarta Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi acuan mahasiswa dan referensi perpustakaan untuk pelaksanaan asuhan kebidanan terutama hubungan pemberian konseling terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi. 8

DAFTAR PUSTAKA Andalas, P (2010). Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta : Nuha Medika BKKBN. 2013. Program KB Nasional D.I Yogyakarta. Yogyakrta: BKKBN Kemenkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Diakses tanggal 10 November 2014 Notoatmodjo,S. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo,S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT. Rineka Cipta Riwidikdo, Handoko. 2009. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Pustaka Rihana. Yogyakarta Sulistyaningsih, 2011 Sulistyaningsih, 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif Kualitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta Saifuddin, AB. 2006. Buku Acuan Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo. Siti Marfuah, 2005. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Yang Tepat Di Desa Gesikan Kebumen. Silviana Kartika Sari, 2010. Hubungan Konseling Keluarga Berencana Dengan Pengambilan Keputusan Pasangan Usia Subur (PUS) Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi. Yogyakarta