BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal penting dan kunci keberhasilan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut UU tentang Sisdiknas No. 20 tahun 2003: terhadap manusia menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dipelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan menulis

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan baik di dalam maupun di luar sekolah. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. serta prinsip-prinsip, sehingga membantu memiliki makna bagi subjek didik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Apriyanti, 2013

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang- Undang tentang sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan. diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK. Pada kenyataannya dunia pendidikan di Indonesia masih belum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi (Sapriya 2011:11).

I. PENDAHULUAN. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada. Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menyimak Cerita Pendek di Kelas V SDN 1

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasal 17 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan dasar merupakan jenjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nana Sutarna, 2015

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan. pembentukan anak-anak sekolah yang merupakan generasi penerus.

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemajuan suatu negara. Sebaliknya, terhambatnya atau merosotnya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan beberapa temuan, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah (UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat hasil penelitian yang dapat dilihat dibawah ini. A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat menjadi pribadi yang tangguh dan mempunyai daya saing yang tinggi dalam menghadapi berbagai tuntutan kehidupan. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menjelaskan sebagai berikut. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Melihat dari penjelasan di atas pendidikan turut berperan penting dalam kehidupan manusia karena melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan dirinya dalam menghadapi kehidupan. Selain itu pendidikan berfungsi sebagai sarana untuk merencanakan suatu bangsa, sehingga lembaga pendidikan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas: pandai, cerdas, terampil, mandiri dan mampu menghadapi setiap permasalahan hidup yang dihadapi. Pendidikan sekolah sebagai suatu lembaga formal, secara sistematis telah merencanakan bermacam lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan yang

2 menyediakan bermacam kesempatan bagi siswa untuk melakukan berbagai macam kegiatan belajar sehingga para siswa memperoleh pengalaman pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajarnya sekolah tidak dapat terlepas dari yang namanya guru, guru sangat berperan untuk mengembangkan kompetensi siswa karena guru mempunyai peran sebagai pembimbing dan juga sebagai pendidik. Guru mempunyai tugas sebagai penyampai informasi yaitu sebagai penyampai materi dalam proses pembelajaran di kelas. Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru harus mampu membantu siswa dalam belajarnya yaitu mengatasi segala kesulitan yang dihadapi oleh siswa, sehingga siswa dapat mengatasi masalah belajar yang dialaminya, yang menjadikan siswa itu dapat menerima informasi atau materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya dengan baik. Guru sebagai pendidik harus mengacu kepada tujuan pembelajaran itu sendiri, apa tujuan yang harus dicapai dan harus dimiliki oleh siswa itu sendiri. Guru sebagai seorang pengajar dalam mencapai tujuan pembelajarannya terkadang mendapatkan berbagai hambatan, salah satunya dikarenakan proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa kurang maksimal. Kurang maksimalnya penyampaian informasi menjadi sebuah masalah dalam pembelajaran, karena jika suatu informasi atau materi pembelajaran tidak maksimal dalam penyampaiannya akan berdampak pada siswa itu sendiri. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut maka sebuah media pembelajaran dapat menjadi salah satu jalan keluar agar penyampaian suatu informasi dalam pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa.

3 Hamalik dalam Azhar (2009:15) mengemukakan bahwa keuntungan pembelajaran dengan menggunakan media adalah membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana dan Rivai (1991:2) mengemukakan manfaat media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut. Pertama, pembelajaran akan lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa. Kedua, bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami oleh siswa mencapai tujuan yang lebih baik. Ketiga, siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian dari guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,dll. Berdasarkan penjelasan diatas yaitu manfaat media pembelajaran dapat kita lihat bahwa media pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dalam membantu menyampaikan suatu informasi atau materi kepada siswa dan siswa pun akan dengan mudah menerima materi dari guru. Dengan ini media dapat menjadi suatu solusi untuk guru dalam membantu menyampaikan materi atau informasi pembelajarannya kepada siswa. Penggunaan media pembelajaran dewasa ini sudah cukup banyak digunakan di sekolah-sekolah, hal itu dikarenakan tingkat kreatifitas guru semakin berkembang dan di dukung oleh perkembangan teknologi yang semakin maju. Namun penggunaan media dalam pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan karakteristik siswa dan materi yang akan disampaikan, karena masing-masing peserta mempunyai karakter dan gaya belajar yang berbeda dan sebuah media harus disesuaikan dengan materi apa yang akan disampaikan apakah sudah tepat menggunakan media itu.

4 Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa hampir disemua jenjang pendidikan di Indonesia. Mata pelajaran IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Betapa pentingnya mata pelajaran IPS di sekolah tidak di dukung dengan hasil belajar siswa yang memuaskan karena masih banyak siswa yang mempunyai nilai di bawah rata-rata dan masih banyak siswa yang tidak mengetahui sejarah-sejarah perjuangan yang terdapat di Negara Indonesia ini, seperti dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Haluan Padang (2012) dalam sebuah wawancara terhadap 10 orang siswa mengenai hari pahlawan, 5 dari 10 orang siswa tidak mengetahui tanggal 10 November diperingati sebagai hari pahlawan. Tidak berbeda dengan hasil belajar siswa tentang mata pelajaran sejarah yang tergabung kedalam mata pelajaran IPS di sekolah yang kurang maksimal. Salah satu contoh dapat dilihat dari tabel hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SDN 1 Jayagiri-Lembang seperti di bawah ini : Tabel 1.1 Hasil Belajar Siswa di SDN 1 Jayagiri Presentase Hasil No Tahun ajaran KKM Diatas KKM Dibawah KKM 1 2009/2010 65 44% 56% 2 2010/1011 65 41% 59% 3 2011/2012 65 48% 52% Sumber : Daftar Nilai Siswa Kelas V SDN 1 Jayagiri Lembang

5 Berdasarkan tabel di atas dapat di sebutkan hasil belajar siswa dari tahun ke tahun dengan standar KKM 65 di mulai dari tahun ajaran 2009/2010 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM 44% dan yang di bawah KKM 56% dan pada tahun ajaran 2010/2011 yang mendapatkan nilai diatas KKM 41% sedangkan di bawah KKM 59% dan pada tahun ajaran 2011/2012 yang mendapatkan diatas KKM 48% dan dibawah KKM 52%. Dilihat dari data ini maka tergambarkan masih banyak siswa yang hasil belajarnya di bawah KKM. Berdasarkan data di atas banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kurang baiknya hasil belajar siswa Seperti motivasi yang kurang dari siswa untuk belajar yang berdampak pada kurang maksimalnya hasil belajar dan menurunnya prestasi belajar siswa. Sardiman (2010:87) menyatakan bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Melihat dari penjelasan di atas bahwa motivasi belajar siswa dapat mempengaruhi hasil belajar dan prestasi belajar siswa, jika motivasi belajar siswa tinggi tentunya siswa akan lebih baik dalam belajarnya. Upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mencapai sebuah hasil belajar yang baik dalam pembelajaran IPS, Salah satu solusi yang tepat dalam menangani masalah ini adalah penggunaan film dokumenter. Penggunaan media film dokumenter ini sangat tepat karena mata pelajaran IPS erat kaitannya dengan sebuah peristiwa. Menurut Nasution (1999:104) film sangat baik untuk menjelaskan suatu proses, dan film sejarah dapat menggambarkan peristiwaperistiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat. Penggunaan media film dokumenter dalam pembelajaran memberikan banyak manfaat bagi

6 pembelajarannya, materi yang di terima oleh siswa dapat lebih diterima siswa dan siswa akan lebih termotivasi untuk belajar karena media film dokumenter ini dapat memberikan kesan menarik kepada siswa Film termasuk kedalam kategori audio-visual yang menyajikan tampilan gambar gerak dan suara, gambar gerak digunakan untuk merangsang siswa melalui indera penglihatan dan suara digunakan untuk merangsang siswa melalui indera pendengaran. Dengan menggabungkan audio dan visual diharapkan siswa akan lebih mudah menyerap materi pembelajaran dengan maksimal. Hal ini diperkuat dengan adanya peneliti terdahulu mengenai media audio visual sebagai berikut : Peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Wahyudin (2008:80) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan media video dokumenter dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek ingatan, pemahaman, dan aspek penerapan. Peneliti lain mengemukakan kesimpulan yang hampir sama yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nuralita (2012:118) menyimpulkan bahwa penggunaan film pendek dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris, dengan meningkatnya pada ranah kognitif aspek ingatan, pemahaman, penerapan. Selain itu peneliti ini mengemukakan bahwa penggunaan media khususnya film pendek dapat meningkatkan minat siswa dalam belajarnya. Berdasarkan hasil peneliti terdahulu di atas dapat kita lihat bahwa peran sebuah media dalam pembelajaran sangat penting. Selain dapat meningkatkan hasil belajar siswa media dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan minat

7 atau motivasi siswa dalam belajarnya, sehingga media pembelajaran dapat dijadikan sebagai salah satu jalan keluar atau solusi atas masalah yang dihadapi oleh guru atau siswa dalam pembelajarannya. Hasil analisis lapangan yang dilakukan peneliti mengenai Mata Pelajaran IPS di SDN 1 Jayagiri Lembang, bahwa dalam pembelajarannya masih dirasakan kurang dalam pemanfaatan media, adapun media yang digunakan masih berupa media cetak seperti LKS (Lembar Kerja Siswa), sehingga berdampak pada pembelajaran di kelas yang dirasakan siswa kurang termotivasi untuk belajar dengan baik yang mengakibatkan hasil belajar siswa kurang maksimal. Berdasarkan kondisi di atas peneliti mencoba untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran dengan menggunakan film dokumenter dengan judul penelitian Pengaruh penggunaan film dokumenter terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS-Sejarah B. Rumusan Masalah Secara umum rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar. Adapun rumusan masalah secara khusus seperti dibawah ini. 1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek memahami (C2) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar?

8 2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar? 3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menganalisis (C4) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar? 4. Apakah terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar siwa antara yang menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar?. C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar. Adapun tujuan penelitian secara khusus seperti dibawah ini. 1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek memahami (C2) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar. 2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar. 3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menganalisis (C4) antara menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar.

9 4. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan motivasi belajar siwa antara yang menggunakan film dokumenter dengan animasi slideshow pada Mata Pelajaran IPS-Sejarah di Sekolah Dasar. D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang langsung maupun tidak langsung terlibat dalam dunia pendidikan baik sebagai pengembang pendidikan, lembaga pendidikan formal maupun non formal, dan khususnya bagi guru serta siswa yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada khasanah kajian keilmuan tentang stategi pembelajaran baik dalam perancangan maupun dalam pengembangan. 2. Manfaat Praktis a. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Hasil penelitian dapat dijadikan salah satu sumber informasi mengenai pemanfaatan media film yang merupakan salah satu bagian dari kawasan teknologi pendidika yaitu kawasan desain. b. Praktisi Pendidikan (Guru) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada praktisi pendidikan (guru) agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memanfaatkan media pendidikan.

10 c. Peneliti Memberikan gambaran dan wawasan pengetahuan yang lebih dalam mengenai penggunaan media film dalam pembelajaran sejarah dan dalam pemanfaatan media pendidikan sebagai penunjang proses belajar mengajar di sekolah.