BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. keluar untuk mengatasi masalah perekonomian di Indonesia. UMKM di. ditampung sehingga tingkat pengangguran semakin berkurang.

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri tailor di Indonesia tumbuh dan berkembang bagaikan

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

PENGARUH MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PEDAGANG KAIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Porter Wachjuni 2014) (Departemen Perdagangan 2007). (Suaramerdeka, 2013)

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian di indonesia semakin meningkat dimana

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk individu dalam kesehariannya untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menunjang perekonomian rakyat, karena melalui. pengembangan usaha kecil, dipercaya mampu mengangkat masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang memicu orang-orang untuk mencari pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN. 02Fakultas FASILKOM. Program Studi SISTEM INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang adalah mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STRATEGI BISNIS USAHA BATIK MADURA (Studi Kasus pada Galeri TRESNA art di Bangkalan Madura) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini, banyak perusahaan menyadari bahwa orientasi pada jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

Kewirausahaan (1) Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun masehi, berkembang melalui penemuan mesin-mesin

BAB 1 PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan terobosan untuk meningkatkan daya saing demi

2015 PENGARUH KREATIVITAS, INOVASI DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA

STRATEGI BISNIS WARUNG SOTO AYAM CAK SUEP PADA PERUMAHAN DELTA SARI INDAH DI WARU SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah kota besar terdiri dari beberapa multi etnis baik yang pribumi maupun

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Distro merupakan singkatan dari distribution store yang sudah sangat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam konteks perusahaan dan konsumen/pelanggan diterjemahkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002)

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi (Richard L. Daft, 2005)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

KEWIRAUSAHAAN I. Pengertian Kewirausahawan. M. Rizal Situru, S.H.,M.B.L. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UKM juga berperan dalam perindustrian

BAB I PENDAHULUAN. juga cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Risna Khoerun Nisaa, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, SEGMENTASI PASAR DAN MODAL USAHA TERHADAP LABA USAHA INDUSTRI KERAJINAN MEUBEL DI SAMBI BOYOLALI

PENGARUH BESARAN MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PADA CELLULER PHONE

BAB I PENDAHULUAN. dikunjungi serta memiliki fasilitas yang memadai untuk bersantai bersama

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

MODUL 14 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowlage dari Sumber

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. segi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier merupakan suatu kebutuhan

BAB I. Pendahuluan. pertumbuhan ekonomi pasca krisis tahun 1998 dimana saat itu banyak perusahaanperusahaan

PELUNG USAHA BISNIS ONLINE

PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang terjadi secara mendadak dan di luar perkiraan pada akhir 1990-an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. Dampak terparah dan langsung dirasakan adalah meningkatnya tingkat inflasi dan melemahnya nilai rupiah yang menyebabkan tidak sedikit perusahaan yang menutup usahanya (http://www.bps.go.id/). Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti tangguh dalam menghadapi krisis, ketika terjadi krisis moneter pada tahun 1998, hanya sektor UKM yang mampu bertahan dari kolapsnya ekonomi, sementara sektor ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis. Krisis tersebut ternyata mampu memberi dorongan positif bagi pertumbuhan Usaha Kecil. Efek positif ini didapat melalui pertumbuhan jumlah unit usaha, jumlah pekerja, dan pengusaha baru khususnya di sektor Usaha Kecil, akibat banyaknya jumlah pekerja di sektor ekonomi formal yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Akibat desakan untuk mempertahankan hidup, maka banyak mantan karyawan yang kemudian melakukan kegiatan ekonomi apa saja yang dapat dikerjakan dengan modal dan sumber daya lainnya yang dimiliki saat itu, termasuk membuka Usaha Kecil ataupun bekerja di Usaha Kecil milik orang lain yang masih beroperasi (Tambunan, 2002: 13).

UKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Dengan adanya keberadaan UKM, pengangguran akibat angkatan kerja yang di-phk dan tidak terserap dalam dunia kerja menjadi berkurang. Sektor UKM telah dipromosikan dan dijadikan sebagai agenda utama pembangunan ekonomi Indonesia. Suatu perusahaan kecil yang ingin berkembang harus memiliki semangat kewirausahaan agar dapat membuat keputusan dalam mengatasi masalah dan melihat peluang yang ada. Dengan kata lain, pengusaha kecil harus terus membangun semangat wirausahanya. Dalam situasi menghadapi tantangan dan permasalahan di atas, seorang wirausaha pada suatu perusahaan atau organisasi tentunya harus memiliki sikap kewirausahaan dan fleksibilitas yang tepat dalam menjalankan atau mengelola perusahaannya. Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovasi ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sikap kewirausahaan akan muncul apabila seseorang berani mengembangkan usaha dan ide-ide baru yang dimilikinya. Oleh karena itu inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang (Suryana, 2003:13). Persaingan yang terjadi diantara Usaha Kecil biasanya akan mendorong mereka untuk lebih berpacu dalam meningkatkan produk mereka. Persaingan yang terjadi bukanlah antara apa yang diproduksi, tetapi antara apa yang mereka tambahkan pada produk mereka, sehingga produk tersebut memiliki daya tambah

yang mampu membuat konsumen tertarik. Oleh karena itu, sebuah usaha haruslah memiliki kemampuan dalam menciptakan nilai tambah terhadap produknya. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kreatifitas dan keinovasian dalam produk dan jasa yang ditawarkan. Kreativitas adalah daya cipta yang bernilai lebih tinggi dan positif dalam membuat atau menghasilkan suatu produk baru yang lebih pragmatis. Nilai lebih dapat diartikan sebagai lebih baru, lebih baik, lebih bagus, lebih benar, lebih modifikatif, lebih efektif dan lebih efisien. Sementara, lebih pragmatis mengandung arti lebih berguna, lebih bermanfaat bagi masyarakat luas dan lebih mudah diperoleh (Suherman, 2008:58). Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Menurut Suherman (2008:59) inovasi adalah pendayagunaan hasil kreativitas tertentu (yang orisinil) sehingga menjadi cara, proses, produk atau sumber nilai baru yang berbeda dari sebelumnya. Sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dapat dalam bentuk hasil seperti barang dan jasa, dan bisa dalam bentuk proses seperti ide, metode dan cara sesuatu yang baru dan berbeda yang diciptakan melalui proses berfikir

kreatif dan bertindak inovatif merupakan nilai tambahan (value added) dan merupakan keunggulan yang berharga. Kemampuan melakukan inovasi yang lemah dan merasa cukup puas dengan apa yang sudah didapat menjadi faktor yang membuat kemampuan untuk bersaing daya produk yang dihasilkan tidak cukup kuat. Inovasi merupakan kunci utama yang seringkali menjadikan suatu pihak memiliki keunggulan kompetitif. Sesungguhnya inovasi merupakan inti kemampuan perusahaan kecil untuk dapat bersaing dengan perusahaan besar lainnya yang menjadi pesaing mereka. Proses kreativitas dan inovasi hanya di lakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu orang yang percaya diri (yakin, optimis, dan penuh komitmen) berinisiatif (energik dan percaya diri ) memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan kedepan) memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil beda) dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan Suryana (2003:15). Salah satu bisnis yang sedang berkembang sekarang ini adalah bisnis garment. Pertimbangan pemilihan bisnis garment ini dikarenakan kebutuhankebutuhan akan penampilan sudah dianggap sangat penting sehingga kebutuhan yang tidak terlalu mendesak ini sudah menjadi keharusan dan wajib dipenuhi. Kenyataan ini dapat dilihat pada setiap kalangan termasuk kaum tua dan muda. Terutama kaum muda yang senantiasa menjaga penampilannya untuk tetap berpenampilan menarik dengan menggunakan pakaian, sepatu dan aksesoris yang dikenakannya.

Dewasa ini industri garment atau konveksi di Indonesia tumbuh dengan pesat, hal ini ditunjukkan pada semakin tingginya minat beli konsumen terhadap produk garment. Hal tersebut dijadikan peluang bagi para pelaku bisnis garment dalam meningkatkan laba perusahaan melalui berbagai strategi untuk dapat meraih penjualan yang maksimal. Dalam iklim pasar yang semakin kompetitif saat ini, tumbuh suatu kesadaran bahwa keberhasilan di masa depan hanya akan datang dari perencanaan yang sangat cermat dan adanya persiapan pasar. Perusahaan yang bertujuan memberikan kepuasan tertinggi bagi konsumen akan berusaha meningkatkan inovasi dan kreativitas dengan meluncurkan produk-produk berkualitas yang mempunyai nilai tambah (value added) untuk meningkatkan penguasaan pasar. Demikian yang terjadi pada perusahaan garment di Indonesia. Hal ini tentu menimbulkan persaingan antar pengusaha industri garment itu sendiri. Satu sama lain berlomba-lomba untuk merebut hati konsumen dengan berbagai tawaran produk yang menarik. Kondisi ini merupakan ancaman bagi perusahaan yang belum siap bermain dalam percaturan bisnis. Persaingan sekarang bukanlah antara apa yang diproduksi oleh perusahaan, tetapi antara apa yang mereka tambahkan pada produk tersebut sehingga produk tersebut memiliki daya tambah yang mampu membuat konsumen tertarik. Dalam dunia bisnis, terutama toko pakaian (clothing), tuntutan terhadap kemampuan kreativitas dan keinovasian sangatlah penting, karena perkembangan

trend dan selera pasar sangat cepat berubah, selain itu tingkat persaingan juga relatif tinggi. Perusahaan akan dihadapkan pada permasalahan yang banyak dan rumit sifatnya, seperti berapa besar sebaiknya kapasitas produksi dari perusahaan tersebut, metode atau teknik produksi apa yang kemungkinan dapat diterapkan. Pada dasarnya dengan semakin banyaknya pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan apa yang menjadi harapannya. Tauko Medan merupakan salah satu dari sekian banyak toko pakaian, (clothing) yang ada di kota Medan. Tauko Medan menyediakan berbagai jenis kebutuhan pakaian dan aksesoris untuk anak-anak, remaja, serta dewasa, seperti kaos, jaket, sandal, tas, topi, pin, stiker, dan sebagainya. Peneliti merasa sangat tertarik untuk meneliti usaha ini karena selain pengunjung yang datang cukup ramai, Tauko Medan juga menawarkan produk yang memiliki ciri khas dalam setiap desainnya. Selain itu, ada satu hal yang menjadi daya tarik utama serta menjadi pembeda bagi Tauko Medan, hal tersebut adalah misi mereka untuk mengabadikan kota Medan dalam produk-produk yang mereka jual. Hal ini terlihat dari penggunaan bahasa atau kata-kata yang sering diucapkan sehari-hari oleh masyarakat Medan, seperti: Aku Dari Medan Terus Kau Mau Apa!, Gak Usah Kreak, Sor-Sor Kau Aja Bah, serta menggunakan landmark kota Medan dalam bentuk desain, misalnya menara Tirtanadi, mesjid raya, dan lain-lain. Dari segi promosi, Tauko Medan menggunakan pendekatan yang cukup menarik, saat ini mereka rutin mengadakan event bulanan bernama Jumpa Jum at yang menjadi ajang kumpul berbagai komunitas di Medan.

Berikut ini ditampilkan jumlah pelanggan Tauko Medan, yang jumlah pelanggannya terus meningkat setiap bulannya yakni: Tabel 1.1 Data Pelanggan Tauko Medan Keterangan 2010 2011 2012 Januari 221 236 254 Februari 185 233 232 Maret 189 191 212 April 214 203 223 Mei 195 198 217 Juni 193 215 225 Juli 186 210 226 Agustus 201 212 275 September 222 235 265 Oktober 195 220 249 November 220 241 255 Desember 239 256 267 Total 2460 Orang 2650 Orang 2900 Orang Sumber: Tauko Medan (Tahun 2013) Tabel 1.1 menunjukkan peningkatan jumlah pelanggan di Tauko Medan pada tiga tahun terakhir. Dapat dilihat peningkatan dari Juli 2012 sampai dengan Desember 2012 mengalami peningkatan jumlah penjualan yang cukup signifikan, sehingga penulis mengambil populasi pada periode tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh Kreativitas Dan Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Pakaian Tauko Medan.

1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah dan penjelasan di atas yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut: Apakah kreativitas dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha pakaian Tauko Medan? 1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis kebenaran suatu pengetahuan. Dengan demikian, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreatifitas dan inovasi terhadap keberhasilan usaha pada usaha pakaian Tauko Medan. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan daya beli konsumen melalui perwujudan variabel-variabel yang mempengaruhinya. 2. Bagi Peneliti Menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang Manajemen Usaha Kecil khususnya yang berhubungan dengan pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap keberhasilan usaha.

3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada bidang lain di masa yang akan datang.