Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

Farisyah Melladia Utami, Angga Kurniawan, Muhammad Wahyudi ABSTRAK

Rezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT BATUBARA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM. SITE MTBU TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN

KAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Riki Rizki Ilahi 1, Eddy Ibrahim 2, Fuad Rusydi Swardi 3

RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

ANALISIS KESERASIAN ALAT MEKANIS (MATCH FACTOR) UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

SINKRONISASI ALAT ANGKUT DENGAN ALAT MUAT TERHADAP TARGET PRODUKSI ASPAL PADA PT. WIJAYA KARYA KABUPATEN BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH

Kajian Biaya Produksi Pemindahan Material Batugamping dari Room of Material ke Crusher di PT Lafarge Cement Indonesia, Lhoknga, Aceh Besar

KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI BATUBARA SEBESAR TON/BULAN PT

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

RUSTAM D Proposal Tugas Akhir

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung

Prasmoro Jurnal OE, Volume VI, Maret No. 1, 2014

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT BACKHOE LIEBHERR R 996 PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT JUPITER PT KALTIM PRIMA COAL

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Didalamnya terkandung kekayaan migas dan non-migas.

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Oleh : Sujiman 1 dan Nuryanto 2 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN UMUM

RENCANA TEKNIS PENATAAN LAHAN PADA BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI QUARRY 1 PT. HOLCIM BETON PASURUAN JAWA TIMUR

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Artikel Pendidikan 23

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki

BAB III LANDASAN TEORI

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal. menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan

PERANCANGAN TAMBANG DAN PENJADWALAN PRODUKSI PENAMBANGAN BATUBARA (Desa Batuah Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur)

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN

Optimalisasi Pekerjaan Pemindahan Tanah Pada Proyek Embung Begawan Kota Tarakan Dengan Model Antrian

BAB II EARTHMOVING DAN HAULING

BAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

MINE (ROM) AIR TALANG SEGINIM PT. DANAU MAS HITAM, BENGKULU

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI GEOMETRI JALAN TAMBANG (RAMP) PADA KEGIATAN PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI PIT SEAM 12 PT. KITADIN JOB SITE

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:


ASSALAMUALAIKUM WR.WB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA

OPTIMALISASI PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM MENCAPAI TARGET PRODUKSI PADA PT. SEMEN BOSOWA KABUPATEN MAROSPROVINSI SULAWESI SELATAN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH DI PROYEK TOL NGANJUK - KERTOSONO NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

Rencana Rancangan Tahapan Penambangan untuk Menentukan Jadwal Produksi PT. Cipta Kridatama Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

MODEL TRANSPORTASI PENGANGKUTAN BATUBARA KE LOKASI DUMPING DENGAN METODE SUDUT BARAT LAUT DAN METODE BIAYA TERENDAH PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk

ABSTRAK. Kata Kunci : excavator backhoe, articulate dump truck, produktivitas, bahan bakar ABSTRACT

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Metode Tambang Batubara

Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM.32 Indralaya Sumatera Selatan, 30662, Indonesia ABSTRAK

Transkripsi:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali-Muat dan Alat Angkut pada Kegiatan Pengupasan Overbuden Pit 4200 Blok 1E South Block 1 PT. Trubaindo Coal Mining, Kecamatan Muaralawa, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur Productivity Technical Assessment Tool Excavating-Unloading and Transport on Activities of Stripping Overburden in Pit 4200 Blok 1E-South Block 1 PT. Trubaindo Coal Mining, District Muaralawa, District Kutai West, East Kalimantan Province 1 Susanti Lestari, 2 Zaenal, 3 Pramusanto 1,2,3 Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 email: 1 susanti.lestari.sl@gmail.com Abstract. Coal mining operations of PT. Trubaindo Coal Mining is located in District Muaralawa, West Kutai, East Kalimantan Province. Target of 450,000 BCM of overburden stripping for the month of August. digging-load used was 4 Units Excavator Komatsu PC 400 LC 8 units of Komatsu HD 465-7R haulling. Not achieving the target production Overburden stripping in July that 401.936 BCM / month only achieved 68% or 276.189 BCM / month due to the reduced working time effectively. Reduced working time effectively minimizes the work efficiency Excavator Actual work efficiency is 72.64% and the efficiency of the HD 465 is 69.76%. Factors working hours between PC 400 LC Excavator and Komatsu HD 465-7R is 1.04 Actual productivity digging-load is 14.158.21 BCM / day and haulling,then the production has not yet reached the desired target per day 14.742 BCM / day. Efforts are underway to increase production is to reduce the time constraints that occur on the activities of overburden stripping and replace digging-load with a larger capacity Reduction of time constraints made directly to improve work efficiency, Where the work efficiency after improvement for digging-load is 75.62% and 72.62% for the haulling. The resulting production digging-load of 14769.98 BCM / day and haulling of 14.769.79 BCM / day. Efforts to further target the turn of diggingload Excavator Komatsu PC 800-8R, bucket capacity 4.5 LCM. Of replacing the tools to do the production in August in need digging-load as much as 2 units, haulling HD 465 6 units o reached production targets. The resulting production is 17.026.12 BCM / day. Keywords: Job Efficiency, Production, Replacement Tool Abstrak. Kegiatan penambangan batubara PT. Trubaindo Coal Mining yang berlokasi di Kecamatan Muaralawa, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan timur. Sasaran pengupasan overburden sebesar 450.000 BCM untuk bulan Agustus. Alat gali-muat yang digunakan adalah 4 Unit Excavator Komatsu PC 400-LC dan 8 unit alat angkut Komatsu HD 465-7R. Tidak tercapainya sasaran produksi pengupasan Overburden pada bulan Juli yaitu 401.936 BCM/bulan hanya dapat tercapai 68% atau 276.189 BCM/bulan dikarenakan berkurangnya waktu kerja efektif. Berkurangnya waktu kerja efektif ini memperkecil efisiensi kerja. Efisiensi kerja Aktual Excavator adalah 72,64% dan efisiensi kerja HD 465 adalah 69,76%. Faktor keserasian kerja antara Excavator PC 400-LC dan Komatsu HD 465-7R adalah 1,04. Produktivitas aktual alat gali-muat adalah 14.158,21 BCM/hari dan alat angkut adalah 14.158,27 BCM/hari. Maka hasil produksi belum mencapai target yang diinginkan per hari yaitu 14.742 BCM/hari. Upaya yang dilakukan untuk meningkatan produksi adalah dengan mengurangi waktu hambatan-hambatan yang terjadi pada kegiatan pengupasan overburden serta mengganti alat gali-muat dengan kapasitas yang lebih besar. Pengurangan waktu hambatan dilakukan secara langsung untuk meningkatkan efisiensi kerja. Dimana efisiensi kerja setelah perbaikan untuk alat gali-muat adalah 75,62% dan untuk alat angkut 72,62%. Produksi yang dihasilkan alat gali-muat sebesar 14.769,98 BCM/hari dan alat angkut sebesar 14.769,79 BCM/hari. Upaya sasaran selanjutnya pegantian alat gali-muat yaitu Excavator Komatsu PC 800-8R, kapasitas bucket 4,5 LCM. Dari mengganti alat untuk melakukan produksi pada bulan Agustus di perlukan alat gali-muat sebanyak 2 Unit, alat angkut HD 465 sebanyak 8 unit untuk mencapain sasaran produksi. Produksi yang di hasilkan yaitu 17.026,12 BCM/hari. Kata Kunci: Efisiensi Kerja, Produksi, Pergantian Alat 96

Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali-Muat dan Alat Angkut pada... 97 A. Pendahuluan Latar Belalakang PT. Trubaindo Coal Mining (TCM) adalah sebuah perusahaan swasta di bidang pertambangan batubara di Kecamatan Muaralawa, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur yang mempunyai luas area konsesi sekitar 23.650 Ha. Untuk mencapai lapisan batubara digunakan metode open pit mining dengan mengupas lapisan tanah penutup sampai kedalam 6-10 meter dan ditempatkan di dilokasi penimbunan (disposal) sekitar 900 meter dari tambang. Dalam kegiatan penambangan ini PT TCM bermitra dengan PT. Riung Mitra Lestari (RML), PT Borneo Alam Semesta (BAS), PT Mitra Alam Persada (MAP), dan PT Pama Persada Nusantara (PAMA). Salah satu dilaksanakan kontraktor PT. RML berada di pit 4200 Blok 1E South Block 1 (SB) dengan luas daerah ± 100 ha. Pit ini mempunyai 3 seam dengan seam utama 4200, 4300 dan seam 4400 dengan tebal lapisan batubara rata-rata 4-10 meter, dimana untuk melakukan kegiatan pengambilan batubara menggunakan 1 Unit Excavator PC 200 dan 2 CWB Scania 380 serta pengupasan Overburden menggunakan 4 Unit Excavator PC400LC-8 dan 8 Komatsu HD 465-8. Berdasarkan informasi dari perusahaan bahwa pada bulan bulan July target produksi batubara dan target pengupasan overburden tidak tercapai, dari yang di rencanakan untuk batubara sekitar 36.581 ton hanya di peroleh 44% atau 16.257 ton, sedangkan untuk pengupasan OB 401.936 BCM/bulan dan hanya tercapai 68,7 % atau 276.189 BCM/bulan. Selain target produksi yang tidak tercapai, dilapangan pun banyak kendala yang timbul seperti efisiensi kerja serta keserasian alat gali-muat dan angkut yang menyebabkan tidak tercapainya target pekerjaan. Pada bulan Agustus 2016 rencana produksi untuk batubara yaitu 40.500 ton/bulan sedangkan untuk OB 457.000 BCM/bulan, maka untuk memenuhi tagert produksi bulan Agustus PT. TCM menargetkan kegiatan penambangan batubara yaitu 2.000 ton per hari sedangkan untuk material tanah penutup yaitu 14.742 BCM per hari. Dengan demikian kegiatan penambangan di PT. TCM harus di perhatikan dengan baik dengan cara memperbaiki efisiensi kerja dan mengganti alat gali-muat menggunakan Excavator PC800-8R dengan kapasitas bucket 4,5 LCM dengan 6 kali pemuatan dapat mengurangi waktu tunggu bagi alat angkut sehingga dapat memenuhi target pada bulan Agustus 2016. Untuk itu penambangan di fokuskan terhadap penggalian overburden agar pengambilan batubara dapat cepat terproduksi dan taget yang direncanakan tercapai. Sesuai dengan kemajuan teknologi dewasa ini, kegiatan penambangan tidak lepas dari keterlibatan alat-alat mekanis, telah teruji bahwa cara mekanis lebih popular dan ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis kegiatan penambangan secara mekanis lebih menguntungkan. Dengan demikian perlu dilakukan kajian teknis terhadap alat mekanis gali-muat dan angkut untuk dapat meningkatkan produksi. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui produktivitas dan produksi aktual alat gali-muat dan alat angkut pengupasan overburden. 2. Mengetahui jumlah alat gali-muat dan alat angkut yang beroperasi serta ketersediannya (availability). 3. Mengetahui faktor teknis yang mempengaruhi produksi alat gali-muat dan alat angkut. 4. Mengetahui peningkatan produksi alat gali-muat dan angkut setelah dilakukannya perbaikan efisiensi kerja, dan penggantian alat gali-muat. Teknik Pertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

98 Susanti Lestari, et al. 5. Mengetahui apakah produksi alat gali-muat dan alat angkut sudah memenuhi target produksi per hari. B. Landasan Teori Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat Mekanis Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan produksi alat pada saat beroperasi adalah: Waktu Edar (Cycle Time) Waktu edar merupakan waktu yang digunakan oleh alat mekanis untuk melakukan satu siklus kegiatan. Lamanya waktu edar dari alat-alat mekanis akan berbeda antara material yang satu dengan yang lainnya, hal ini tergantung dari jenis alat dan jenis serta sifat dari material yang ditangani. a. Waktu Edar Alat Gali-muat merupakan penjumlahan dari waktu menggali, waktu ayunan bernuatan, waktu menumpahkan material dan waktu ayunan kosong. Cm = A + B + C + D Cm = Waktu Pemuatan (loading time) (detik). A = Waktu menggali (digging time) (detik). B = Waktu putar isi (swing time/loaded) (detik). C = Waktu menumpahkan material (dumping time) (detik). D = Waktu putar kosong (swing time/empty) (detik). Secara teori untuk menghitung produktivitas alat gali-muat adalah: P1m = Produktivitas alat gali-muat, (BCM/jam/alat). Hm = Kapasitas alat gali-muat (LCM). FFm = Fill Factor alat gali muat (%). Em = Efisiensi kerja alat gali-muat (%). = Waktu pemuatan (Loading time), (detik). Cm P1m = (Em x 3600) x Hm x FFm x SF Sedangkan untuk menghitung produksi alat gali-muat adalah: C m P m = nm x P1m Cm P = Produksi alat gali-muat, (BCM/jam). nm = Jumlah alat gali-muat. P1m = Produktivitas alat gali-muat, (BCM/jam/alat). b. Waktu Edar Alat Angkut merupakan penjumlahan dari waktu mengatur isi material, waktu angkutm waktu tempuh, waktu kembali kosong. C a = A + B + C + D + E Volume 3, No.1, Tahun 2017

Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali-Muat dan Alat Angkut pada... 99 Keterangan : Ca = Waktu edar (cycle time), (detik). A = Waktu pengisian bak (loading time) (detik). B = Waktu mengangkut material (hauling time) (detik). C = Waktu menggosongkan bak (dumping time) (detik). D = Waktu kembali kosong (returning time) (detik). E = Waktu atur posisi dan tunggu pemuatan (detik). Secara teori untuk menghitung produktivitas alat angkut adalah: P1a = (60 x Ea) x ( np x Hm x FFm ) x SF Ca P1a = Produktivitas alat angkut (BCM/jam/alat). Hm = Kapasitas alat gali-muat (LCM). FFm = Faktor pengisian (Fill Factor) alat muat (%). Ea = Effisiensi kerja alat-angkut (%). Ca = Waktu Edar (cycle time) alat angkut, (menit). = Jumlah Pengisian. np Sedangkan untuk menghitung produksi alat angkut adalah: P = Produksi alat angkut, (BCM/jam). na = Jumlah alat angkut. P1a = Produktivitas alat angkut (BCM/jam/alat). Efisiensi Kerja (Job Efficiency) Pa = na x P1a Cm Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap suatu pelaksanaan pekerjaan atau merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja dengan waktu tersedia yang dinyatakan dalam persen (%). Efisiensi kerja ini akan mempengaruhi kemampuan alat. Faktor manusia, mesin, cuaca dan kondisi kerja secara keseluruhan akan menentukan besarnya efisiensi kerja. Untuk menghitung efisiensi kerja dapat menggunakan persamaan: Eff = We/Wt x 100% Eff = Effisiensi Kerja, (%) We = Waktu kerja efektif, menit. Wt = Waktu kerja yang tersedia, menit. Faktor Pengisian (Fill Factor) Faktor pengisian (Fill Factor) adalah perbandingan antara volume material yang dapat ditampung terhadap kemampuan tampung secara teoritis. Faktor pengisian ini dapat mempengaruhi produksi alat gali-muat dan angkut. Faktor pengisian ini menunjukan bahwa semakin besar faktor pengisian maka semakin besar produktivitas Teknik Pertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

100 Susanti Lestari, et al. alat gali-muat. Faktor prngisian dipengaruhi oleh kapasitas mangkuk, jenis dan sifat material. Untuk menghitung faktor isian digunakan persamaan: FFm = Vn Vt x 100% FFm = Faktor pengisian (fill factor) alat gali-muat (%) Vn = Volume bucket nyata (LCM) Vt = Volume bucket teoritis (LCM) Faktor Pengembangan (Swell Faktor) Material di alam (insitu) masih dalam keadaan padat yang apabila dilakukan penggalian, maka akan terjadi perubahan volume yang disebabkan oleh pengembangan material. Faktor yang mempengaruhi pengembangan volume tanahpenutup ini adalah ukuran butir, kadar air, dan bentuk butir. Untuk menentukan nilai faktor pengembangan (swell factor) material dapat digunakan persamaan berikut: SF = Vi Vl SF = Faktor pengembangan (swell factor) (%) Vi = Volume keadaan insitu (BCM) Vl = Volume keadaan loose (LCM) ρi = Density insitu (ton/bcm) ρl = Density loose (ton/lcm) Keserasian Alat Kerja (Match Factor) Untuk menilai keserasian kerja alat muat dan alat angkut digunakan dengan MF = Match Factor atau faktor keserasian. Na = Jumlah alat angkut. Ltm = Loading time alat muat dan jumlah pengisian. Nm = Jumlah alat muat. CTm = Cycle time alat angkut. Bila hasil perhitungan diperoleh: 1. MF < 1, artinya alat muat bekerja kurang dari 100%, sedang alat angkut bekerja 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena menunggu alat angkut yang belum datang. 2. MF = 1, artinya alat muat dan angkut bekerja 100%, sehingga tidak terjadi waktu tunggu dari kedua jenis alat tersebut. 3. MF > 1, artinya alat muat bekerja 100%, sedangkan alat angkut bekerja kurang dari 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan x 100%, SF = ρl ρi MF= n a x Ltm n m x C a x 100% Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Volume 3, No.1, Tahun 2017

Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali-Muat dan Alat Angkut pada... 101 produktivitas alat mekanis adalah: Waktu Edar Waktu edar merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk melakukan satu siklus kegiatan. Dalam kegiatan pemindahan tanah mekanis dilakukan tahapan seperti penggalian, pemuatan dan pengangkutan. Berdasarkan pengamatan lapangan didapat data waktu edar adalah sebagai berikut: 1. Waktu edar alat gali muat. Dari hasil pengamatan di lapangan dan pengolahan data, waktu edar alat galimuat rata-rata dari 4 unit adalah 28,99 detik untuk 1 kali pengisian. 2. Waktu edar alat angkut Dari hasil pengamatan di lapangan dan pengolahan data, waktu edar alat angkut rata-rata unit adalah 10,86 menit untuk satu kali hauling dengan jarak tempuh 0,815 km. Tabel 1. Cycle Time Alat Gali-muat dan Angkut Efisiensi Kerja Excavator PC 400 Unit CT (Detik) PC 437 28,98 PC 435 28,91 PC 436 29,15 PC 427 28,92 Average Cycle Time 28,99 HD465 Unit CT (Menit) 402 11,04 405 10,98 407 10,41 410 10,74 411 10,94 412 11,14 413 10,78 414 10,82 Average Cycle Time 10,86 Dari hasil pengamatan dan pengolahan data yang telah di lakukan bahwa diperoleh waktu kerja 19,36 jam/hari dengan 2 shif kerja, dimana efisiensi alat gali-muat dan angkut adalah: Tabel 2. Efisiensi Kerja Alat Gali-muat dan Angkut Keterangan Waktu Simbol Total Waktu (Menit) Alat Gali-Muat Alat Angkut Kerja Produktif Wp 1161,43 1161,43 Hambatan Dapat Dihindari Wu 99,09 102,17 Hambatan Tidak Dapat Dihindari Wh 218,69 249,01 Kerja Efektif We 843,64 810,25 Effisiensi Kerja E 72,64% 69,76% Teknik Pertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

2. Produktivitas 102 Susanti Lestari, et al. Faktor Pengisian (Fill Factor) Dengan volume material sebenarnya yang ditampung 2,36 LCM dan untuk material teoritis 2,2 LCM maka faktor pengisian yang didapat untuk alat gali muat adalah 107%, sedangkan untuk jumlah muatan sebenarnya 27,56 LCM dan kapasitas alat angkut 24,87 LCM maka faktor pengisian yang didapat untuk alat angkut adalah 110,84 %. Faktor Pengembangan (Swell Factor) Dalam menghitung faktor pengembangan, diperoleh data pengambilan langsung di lapangan PT TCM adalah 86,5 %. Keserasian Alat Kerja (Match Faktor) Faktor keserasian yang ada di pit 4200 Blok 1E South Block 1 PT TCM adalah 1,04. Dimana dari Perhitungan diatas diperoleh MF sebesar 1,04, ini berarti alat angkut menunggu alat gali-muat (MF > 1). Produktivitas dan Produksi Alat Mekanis 1. Produktivitas aktual alat gali muat yang didapat adalah 182,85 BCM/Jam/unit, dimana hasil produksi per jam menggunakan 4 alat gali-muat yaitu 731,395 BCM/Jam. Waktu kerja rata-rata perhari adalah 19,36 jam sehingga produksinya adalah 14.158,1 BCM/Hari. 2. Produktivitas aktual alat angkut yang didapat adalah 91,43 BCM/Jam/Unit, dengan penggunaan 8 unit HD 456 produksi perjam adalah 731,427 BCM/Jam.Waktu kerja rata-rata perhari 19,36 jam sehingga produksinya adalah 14.149,51 BCM /Hari Produktivitas dan Produksi Alat Mekanis Setelah Perbaikan Efisiensi Kerja. 1. Efisiensi kerja setelah mengurangi waktu hambatan-hambatan sehingga meningkatkan waktu kerja efektif yaitu dari 72,64% menjadi 75,62% sedangkan untuk alat angkut sebesar Alat untuk alat angkut sebesar 69,76% menjadi 72,62%. 2. Produktivitas setelah perbaikan efisiensi kerja yaitu alat gali muat yang didapat 190,75 BCM/Jam/unit,, dimana hasil produksi per jam menggunakan 4 alat gali-muat yaitu 763,001 BCM/Jam. Waktu kerja rata-rata perhari adalah 19,36 jam sehingga produksinya adalah 14.769,51 BCM/Hari. 3. Produktivitas setelah perbaikan efisiensi kerja yaitu alat angkut yang didapat adalah 95,32 BCM/Jam/Unit, dengan penggunaan 8 unit HD 456 produksi perjam adalah 762,54 BCM/Jam. Waktu kerja rata-rata perhari 19,36 jam sehingga produksinya adalah 14.760,65 BCM /Hari. Produktivitas dan Produksi setelah Mengganti Alat dengan Excavator Komatsu PC 800-8R. Dengan menggunakan efisiensi kerja aktual makan di dapat produktivitas dan produksi dari pergantian alat gali-muat dengan kapasitas PC 800-8R yaitu : 1. Produktivitas alat gali muat yang didapat 440,05 BCM/Jam/unit, dimana hasil produksi per jam menggunakan 2 alat gali-muat yaitu 880,09 BCM/Jam. Waktu kerja rata-rata perhari adalah 19,36 jam sehingga produksinya adalah 17.036,12 BCM/Hari. alat angkut HD 465 yang didapat adalah 110,01 BCM/Jam/Unit, Volume 3, No.1, Tahun 2017

Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali-Muat dan Alat Angkut pada... 103 dengan penggunaan 8 unit alar angkt HD 465 produksi perjam adalah 880,079BCM/Jam. D. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil perhitungan dan pengamatan yang telah dilakukan di Pit 4200 blok 1E South Block 1 PT TCM, dapat disimpulkan bahwa: 1. Produktivitas aktual yang dihasilkan untuk rata-rata alat gali-muat Excavator Komatsu PC 400LC-8 adalah sebesar 182,85 BCM/jam/unit, dan alat angkut dump truck Komatsu HD 465-8R adalah sebesar 91,43 BCM/jam/unit. 2. Produksi aktual yang dihasilkan dalam satu hari oleh alat gali-muat Excavator Komatsu PC 400LC-8 adalah sebesar 14.158,12 BCM/hari, dan alat angkut Komatsu HD 465-8R adalah sebesar 14.158,27 BCM/hari, maka hasil produksi untuk alat gali-muat dan alat angkut belum memenuhi target produksi sebesar 14.742 BCM/hari. 3. Alat mekanis yang digunakan untuk kegiatan gali-muat dan angkut pada penambangan OB yaitu 4 unit Excavator Komatsu PC 400LC-8, dan 8 unit dump truck Komatsu HD 465-8R. 4. Faktor kondisi lapangan yang mempengaruhi produktivitas alat sehingga menyebabkan belum tercapainya target produksi antara lain, faktor efisiensi kerja dan faktor alat gali-muat yang kurang serasi atau seimbang dengan penggunaan Komatsu HD 465-8R. 5. Optimalisasi yang dilakukan untuk memperbaiki produktivitas alat agar dapat mencapai target produksi yaitu antara lain faktor efisiensi kerja, dimana dapat diantisipasi dengan pengurangan waktu hambatan yang dapat dihindari. Pergantiaan alat gali-muat agar proses pengisan terhadap HD-465 cycle time yang ada tidak terlalu besar. 6. Produksi setelah dilakukannya perbaikan adalah: 1. Perbaikan efisiensi kerja dengan efisiensi kerja aktual untuk alat gali-muat sebesar 72,64% menjadi 75,62% sedangkan untuk alat angkut sebesar Alat untuk alat angkut sebesar 69,76% menjadi 72,62%. 2. Produksi setelah perbaikan efisiensi kerja alat gali-muat Excavator Komatsu PC 400LC-8 meningkat dari 14.158,12 BCM/hari menjadi 14.769,98 BCM/hari dan untuk alat angkut dump truck Komatsu HD 465-8R meningkat dari 14.158,27 BCM/hari menjadi 14.769,79 BCM/hari. 3. Produksi setelah pergantiaan alat gali-muat Excavator Komatsu PC 800-8R yaitu 17.036,12 BCM/hari dan untuk alat angkut dump truck Komatsu HD 465-8R yaitu 17.035,82 BCM/hari. Dari target produksi 14.742 BCM/hari target produksi yang di inginkan sudar tercapai. 4. Setelah dilakukannya perbaikan maka produksi alat gali muat dan alat angkut sudah memenuhi target produksi per harinya. Daftar Pustaka Andi Tenrisukki Tenriajeng, 1987, Pemindahan Tanah Mekanis. Penerbit Gunadarma Prodjosumarto Partanto, 2000, Tambang Terbuka (Surface Mining) Departemen Pertambangan Institut Teknologi Bandung, Bandung. Prodjosumarto Partanto, 2005, Pemindahan Tanah Mekanis Departemen Pertambangan Institut Teknologi Bandung, Bandung. Rochmanhadi, (1985,) Alat Berat & Penggunaannya, Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Jakarta. Teknik Pertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017