BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERENCANAAN PROYEK

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA...5

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Penyusun

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI

BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

CONVENTION AND EXHIBITION CENTRE SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ADVANCED STRUCTURE

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN Fenomena

BAB III ELABORASI TEMA

STUDIO TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING : Dr. ANDI HARAPAN S., S.T., M.T. BAB I PENDAHULUAN

GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

BAB IV ANALISA PERENCANAAN. Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain:

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

ADVENTURE CENTRE. ROMA SUHERMAN Jurusan Teknik Arsitektur, FTSP, Universitas Gunadarma

BAB 1 PENDAHULUAN. Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru 1

EVALUASI PURNA HUNI FASILITAS PADA TAMAN WISATA BUDAYA SENAPUTRA MALANG

DAFTAR PUSTAKA. Nyoman S. Pandit Ilmu Pariwisata (Sebuah Pengantar). LP3ES, Jakarta.

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. TAMAN BUDAYA DI TEGAL (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

BAB III ANALISA 3.1 ANALISA TAPAK

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

Propinsi Jawa Barat dengan Propinsi DKI Jakarta. Dengan letak yang berdekatan

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR. Pelaku terbagi menjadi 3, yaitu Pengunjung, Penyaji, dan Pengelola.

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

BAB 1 PENDAHULUAN Kondisi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB III PROGRAM RANCANGAN. Perancangan Gorontalo Art Gallery Centre akan berada di kota Gorontalo. Kota

BAB I PENDAHULUAN. 1 metro.koranpendidikan.com, diakses pada 1 Maret 2013, pukul WIB

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Redesain Taman Budaya Raden Saleh Semarang 1

PUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA

Canopy: Journal of Architecture

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

DESA WISATA DI KAWASAN RAWA PENING DENGAN PENEKANAN DESAIN EKOWISATA

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

STUDIO TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING : Dr. ANDI HARAPAN S., S.T., M.T. BAB IV ANALISIS. Tabel 4.1. Kuesioner untuk menentukan keinginan pengunjung

GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI KOTA SEMARANG

BAB IV PENUTUP. dijadikan jawaban atas pertanyaan peneliti yang diajukan diawal tentang

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

Museum dan Pusat Mitigasi Bencana Banjir di Jakarta BAB IV ANALISA

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) PUSAT KEBUDAYAAN KOREA SELATAN DI JAKARTA. disusun oleh :

BAB IV ANALISIS. Gambar 4.1: Skema analisa fungsi pada Pengembangan Wisata dan Olahraga Paralayang (Sumber: hasil analisis 2014)

UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR

LEMBAR PENGESAHAN. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur PUSAT KAWASAN WISATA CANDI GEDUNGSONGO

misalnya : puisi, lukisan, tarian, kerajinan, dan sebagainya8. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Organisasi/Kelompok Seni di Kabupaten Klaten KELOMPOK ORGANISASI JUMLAH ORGANISASI JENIS KESENIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro, Demak. I.1.1.

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

/ N/1 \ BAB 3. TEKNIS FUNGSIONAL

MUSEUM KEBUDAYAAN DI KOTA KUDUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BADAN PENGHUBUNG PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Pengertian Judul

GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR

PUSAT SENI RUPA YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu

PERAN WANITA DALAM AKTIVITAS WISATA BUDAYA (Studi Kasus Obyek Wisata Keraton Yogyakarta) TUGAS AKHIR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PENGEMBANGAN PANGGUNG BUDAYA SUNYARAGI SEBAGAI TAMAN BUDAYA CIREBON (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III GEDUNG KONSER MUSIK KLASIK DI YOGYAKARTA

MUSEUM BATIK YOGYAKARTA Oleh : Pinasthi Anindita, Bharoto, Sri Hartuti Wahyuningrum

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 131/53

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

PASAR SENI DI YOGYAKARTA

[ANALISIS JUDGMENT SUBJEKTIF KUALITAS AKUSTIK GEDUNG TEATER TERTUTUP DAGO TEA HOUSE]

Transkripsi:

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Pendekatan Aspek Fungsional 5.1.1. Pendekatan Fasilitas Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur ini akan menyediakan fasilitas sebagai berikut : 1. Bidang Seni Pertunjukan (Art Show) sebuah amphitheater untuk pertunjukan seni theater seperti wayang kulit, wayang orang dan kethoprak; sebuah open theater untuk pertunjukan seni tari dan seni musik seperti jathilan, kubrosiswo, topeng ireng, gatholoco, karawitan dan laras madyo serta rebana dan sholawat. 2. Bidang Seni Kerajinan (Art Craft) sebuah main art shop yang menjual souvenir dari Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur; beberapa kios yang menjual barang seni kerajinan, kios - kios ini disewakan pada masyarakat setempat; beberapa bilik workshop, tempat memperlihatkan cara pembuatan kerajinan khas Borobudur; beberapa ruang pelatihan (workshop training room), disediakan bagi pengunjung yang ingin mempelajari lebih dalam tentang cara pembuatan barang kerajinan secara berkelompok. 3. Bidang Exhibisi (Art Culture Gallery) sebuah galeri alam Borobudur yang memamerkan potensi alam dan wisata di Borobudur dalam bentuk foto-foto dalam panel dan diorama; sebuah galeri kesenian Borobudur yang memamerkan seni theater, seni tari dan seni musik khas Borobudur dalam bentuk foto dalam panel dan diorama. sebuah tempat layanan informasi wisata ke desa-desa di kecamatan Borobudur; 61

sebuah ruang audio visual untuk pemutaran video upacara adat; beberapa ruangan untuk gallery temporer, disediakan bagi seniman setempat yang ingin mengadakan pameran. 4. Fasilitas Penunjang sebuah bangunan penerima; sebuah bangunan pengelola; restoran yang menyediakan berbagai makanan khas Borobudur; tempat parkir pengunjung dan tempat parkir pengelola; sebuah bangunan servis. 5.1.2. Pendekatan Pelaku Pelaku kegiatan dalam Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur ini dapat dikelompokan menjadi 3, yaitu : 1. Pengunjung Berdasarkan tujuan kedatangannya pengunjung dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Pengunjung Umum (wisatawan) Pengunjung yang datang untuk menikmati berbagai atraksi dan fasilitas yang telah disediakan baik secara perorangan maupun kelompok. b. Pengunjung Khusus Pengunjung yang datang untuk suatu urusan / kepentingan denagn pihak pengelola, seperti pengurus perizinan, survey, mencari data, dsb. 2. Seniman Seniman yang ada di Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur di kelompokan menjadi lima, yaitu : a. Pengisi pertunjukan di amphiteater b. Pengisi seni tari dan seni musik di open theater c. Pengrajin yang berjualan di kios art craft d. Pengrajin di bilik workshop dan workshop traning room e. Seniman yang mengadakan pameran 3. Pengelola Kelompok pengelola merupakan organisasi yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur. 62

Direktur Sekretaris Administrasi & Keuangan Promosi Seni Pertunjukan Seni Kerajinan Pameran Pelayanan Umum Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pengelola Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur Kelompok pengelola ini terdiri dari pengelola di kantor dan pengelola di lapangan, rinciannya dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Pimpinan Direktur Sekretaris b. Bagian Administrasi & Keuangan administrasi keuangan c. Bagian Promosi promosi d. Bagian Seni Pertunjukkan e. Bagian Seni Kerajinan lapangan (3 orang) (3 orang) (6 orang) (2 orang) (2 orang) - Kasir Art Shop (2 orang) - Penjaga Art Shop (4 orang) - Cleaning Servis (4 orang) f. Bagian Exhibisi (2 orang) 63

lapangan - Petugas layanan informasi (4 orang) - Petugas audio visual (2 orang) - Penjaga galeri (6 orang) - Cleaning Servis (4 orang) g. Bagian Pelayanan Umum lapangan (2 orang) - Petugas loket masuk (4 orang) - Petugas informasi (2 orang) - Keamanan (4 orang) - Teknisi MEE (2 orang) - Cleaning Servis (8 orang) - Tukang parkir (4 orang) 5.1.3. Pendekatan Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Kegiatan atau aktivitas yang terjadi di Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur dapat dijabarkan ke dalam enam kelompok aktivitas sebagai berikut : 1. Aktivitas Seni Pertunjukkan Merupakan kelompok kegiatan untuk pertunjukan jenis seni tari, musik dan teater. Kegiatan ini ada yang berlangsung secara rutin, ada pula yang diselenggarakan pada event-event khusus. Rincian penyelenggaraan kegiatan pertunjukan secara rutin adalah sebagai berikut : Tabel 5.1. Aktivitas Seni Pertunjukkan Jenis Pertunjukkan Waktu Tempat Wayang Kulit Tiap Minggu V, pk. 18.30-20.00 Amphitheater Wayang Orang / Kethoprak Tiap Minggu III, pk. 18.30-20.00 Amphitheater Jathilan / Kubrosiswo / Topeng Ireng Karawitan & Laras Madyo / Rebana & Sholawatan Sumber : Analisa penulis Tiap Jumat dan Selasa I & III pk. 09.00-16.00 (4x pentas) Tiap Selasa II, IV & V pk. 09.00-16.00 (4x pentas) Open Theater Open Theater Terdapat pula aktivitas penunjang seperti pengontrolan tata cahaya dan suara, persiapan pentas (tata rias dan busana seniman) serta kegiatan servis. 64

Amphitheater : panggung, r. penonton, loket, r. tunggu pemain, r. ganti dan rias, r. kontrol, r. penyimpanan alat, kamar mandi pemain, lavatori penonton Open Theater : panggung, r. penonton 2. Aktivitas Seni Kerajinan Aktivitas utamanya adalah berbelanja barang kerajinan di art shop dan melihat cara pembuatan barang kerajinan khas, mencoba membuat kerajinan di workshop area serta mengikuti pelatihan pembuatan barang kerajinan (berkala / sesuai pesanan). Main art shop, r.stock barang, art shop (kios), workshop area, workshop training room, lavatori. 3. Aktivitas Exhibisi Aktivitas utamanya adalah melihat pameran tetap di galeri alam dan galeri seni, menonton video upacara adat, mencari informasi wisata desa di kecamatan Borobudur serta menonton pameran temporer. Adapun materi pameran adalah : Tabel 5.2 Materi Pameran Gedung Exhibisi Tempat Pameran Bentuk Pameran Materi Galeri Alam dan Budaya 35 panel foto Foto Potensi Alam dan Peninggalan Budaya 1 diorama Maket sebaran potensi kec. Borobudur Galeri Kesenian 30 panel foto Foto potensi kesenian Galeri Temporer - 6 diorama Miniatur pertunjukkan seni theater dan seni tari Hasil karya seniman di Borobudur Ruang Audio Visual Video Upacara Adat Sumber : Analisa penulis r.pamer galeri alam & budaya, r.pamer galeri kesenian, r.pamer geleri temporer, r. audio visual, lobby audio visual, r. kontrol audio visual, r.informasi wisata, r. penyimpanan, dan lavatori. 65

4. Aktivitas Kuliner Aktivitas utamanya adalah menikmati makanan tradisional Borobudur di restoran. r.makan, dapur, kasir dan lavatori. 5. Aktivitas Pengelola Merupakan aktivitas kelompok pengelola yang ada di kantor dengan kegiatan utama perencanaan dan koordinasi pengelolaan Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur. Terdapat pula aktivitas penunjang seperti menerima tamu dan kegiatan servis. lobby, r. pimpinan dan sekretaris, r. kepala bagian dan staffnya, r. rapat, gudang dan lavatori. 6. Aktivitas Penunjang Merupakan aktivitas yang melayani keperluan para pengguna bangunan, seperti parkir, ticketing, peribadatan, informasi, kebersihan dan keamanan serta keperluan masalah utilitas bangunan. parkir pengunjung, parkir pengelola, loket masuk, r. kontrol dan keamanan, r.informasi, gudang, lavatori, mushola, r.karyawan serta ruang-ruang MEE. 5.1.4. Pendekatan Jumlah Pengunjung Untuk menghasilkan suatu produk perencanaan dan perancangan yang baik, perlu dilakukan studi tentang proyeksi 10 tahun kedepan. Prediksi yang digunakan memakai 10 tahun perencanaan dengan harapan selama kurun waktu tersebut dianggap layak untuk mengembangkan kawasan tersebut. Dalam menentukan proyeksi jumlah pengunjung Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur 10 tahun mendatang, prediksi yang digunakan berdasarkan pertumbuhan pengunjung Candi Borobudur. Diasumsikan jumlah pengunjung Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur sebesar 4 % dari jumlah pengunjung Candi Borobudur. Tabel 5.3 Data Pengunjung Candi Borobudur Tahun 2006-2010 Tahun Jumlah Pengunjung Pertambahan 2006 1.285.304-66

2007 1.773.020 487.716 2008 2.237.717 464.697 2009 2.515.171 277.454 2010 2.408.453-106.718 Rata-rata pertambahan / tahun 280.787 Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 Grafik Pertumbuhan Pengunjung Candi Borobudur Tahun 2006-2010 0 2006 2007 2008 2009 2010 Gambar 5.2 Grafik Pertumbuhan Pengunjung Candi Borobudur Tahun 2006-2010 Berdasarkan pertumbuhan pengunjung Candi Borobudur yang cenderung linear, maka prediksi jumlah pengunjung Candi Borobudur tahun 2021 dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Pt = Po + ( r x t ) Pt = Jumlah pengunjung tahun proyeksi Po = Jumlah pengunjung tahun dasar 2010 r t = Rata-rata pertambahan penduduk/tahun = Tahun proyeksi Perhitungan jumlah pengunjung Candi Borobudur tahun 2021 adalah sebagai berikut : Po = 2.408.453 r = 280.787 t = 2021 2010 = 11 Maka, P (2021) = P (2010) + ( r x t ) = 2.408.453 + (280.787 x 11) = 5.497.110 67

Jadi jumlah pengunjung Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur pada tahun 2021 dapat diprediksikan sebanyak 4 % x 5.497.110 = 219.884 orang. Tabel 5.4 Data Pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur Tahun 2010 Tahun Bulan Wisman Wisnus Total 2010 Januari 9.432 253.685 263.117 Pebruari 10.050 131.952 142.002 Maret 9.902 102.296 112.198 April 8.223 175.353 183.576 Mei 13.141 301.687 314.828 Juni 12.874 385.532 398.406 Juli 22.404 284.047 306.451 Agustus 22.732 62.931 85.663 Sepetember 14.836 266.693 281.529 Oktober 15.278 114.021 129.299 November 2.549 9.250 11.799 Desember 5.924 173.634 179.558 Jumlah 146.975 2.368.196 2.515.171 Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Dari data pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur tahun 2010, dapat diketahui bahwa peak month terjadi pada bulan Juni sebanyak 398.406 pengunjung atau 16% dari pengunjung selama setahun (398.406/2.515.171 x 100%). Maka dapat diprediksikan jumlah pengunjung tertinggi Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur pada tahun 2021 dalam kurun waktu satu bulan sebanyak 16% x 219.884 = 35.181 orang. Jika diperkirakan terjadi peningkatan jumlah pengunjung pada akhir minggu untuk mencari perkiraan jumlah pengunjung pada tiap harinya adalah dengan mengasumsikan jumlah pengunjung pada hari sabtu dan minggu dua kali lipat dari hari biasa. Pada bulan Juni 2021 terdapat 4 hari minggu, 4 hari sabtu dan 22 hari biasa (senin jumat). Maka penghitungan jumlah pengunjung pada hari teramai : 2 8+8+22 di bulatkan menjadi 1800. x pengunjung bulan teramai = x 35.181 = 1851 orang Pengunjung akan diarahkan ke fasilitas-fasilitas yang telah tersedia dengan kapasitas : Amphitheater : 600 penonton _2_ 38 68

Open theater : 400 penonton Galeri Alam dan Budaya : 140 pengunjung Galeri Kesenian : 140 pengunjung Galeri Temporer : 120 pengunjung R. Audio Visual : 100 penonton Workshop Training Room : 100 pengunjung Restoran : 240 pengunjung 5.1.5. Pendekatan Besaran Ruang Di dalam menentukan besaran ruang masing-masing kegiatan dipakai acuan standart perencanaan dengan mengacu pada : - Architect Data 1 st & 3 rd edition, Ernst Neufert (AD) - Time Saver Standart for Building Types 2nd edition (TS) - Leslie Fair Water RIBA & Jan A Sliwa, Dipl. Arch, RIBA, 1973, AJ. Metric Handbook The Architecture, press, London (AJ) - Asumsi (As) Di dalam menghitung program ruang perlu diperhatikan tentang sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan, yaitu : 5-10% : standar minimum 20% : kebutuhan keluasan sirkulasi 30% : kebutuhan kenyamanan fisik 40% : tuntutan kenyamanan psikologis 50% : tuntutan spesifik kegiatan 70-100% : keterkaitan dengan banyak kegiatan (Sumber: Time Saver Standart of Building Type, 2 nd Edition) 69