BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS ANDROID

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain.

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeyen Yeni Aminah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 4-5 TAHUNDI TK

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Melalui Model Pembelajaran Audio Visual Berbasis Android

BAB II LANDASAN TEORI. terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan ke-an menjadi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dandi Oktaviana Maulid, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kurikulum nasional untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

II. KAJIAN PUSTAKA. dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

Menurut Conny (2002: 49) perkembangan bahasa memperlihatkan berbagai prinsip yang juga menjadi karakteristik dari aspek perkembangan yang lain,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pemikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa usia Taman Kanak-kanak (TK) merupakan fase yang sangat

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik agar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kemampuan Menyimak Cerita Pada Anak Usia Dini. 1. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setelah melakukan pengamatan ketika melaksanakan PLP di Sekolah Dasar Negeri 3 Cibogo kecamatan Lembang kabupaten Bandung Barat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK HURUF TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. datang. Mengembangkan bahasa seyogyanya dimulai dari masa usia dini, sebab. Lenneberg (Santrock, 371) tahun-tahun prasekolah

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peranan penting dalam perkembangan intelektual,

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

KAJIAN PUSTAKA. Secara etimologi, metode berasal dari kata method yang artinya suatu cara kerja

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang dapat menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan tersebut masing-masing harus dimiliki oleh siswa untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sosial masyarakat yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi, perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang. memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah produk budaya manusia yang berfungsi sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional seperti dinyatakan dalam Pasal 3 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah merubah peradaban manusia, menjadikan manusia menjadi. berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Ilmu pengetahuan dan

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan bahasa asing kedua yang diajarkan di SMA setelah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan bahasa dipelajari dan diperoleh anak usia dini secara alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain. Bromley (Dhieni,2011:1.11) mendefinisikan bahasa adalah sebagai sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide maupun informasi yang terdiri simbol-simbol visual maupun verbal. Simbol visual tersebut dapat dilihat, ditulis, dan dibaca. Sedangkan simbol verbal dengan diucap dan didengar. Bromley (Dhieni,2011:1.11) menyebutkan bahwa : pada awal kehidupan manusia lebih dulu belajar menyimak, setelah itu belajar berbicara, kemudian membaca, dan menulis. Perkembangan berbicara pada anak berawal dari membeo maupun menggumam. Ketika anak tumbuh dan berkembang, maka akan terjadi perubahan dan peningkatan dalam hal kualitas maupun kuantitas produk bahasanya. Berdasarkan pendapat tersebut maka kemampuan menyimak merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang seharusnya dikembangkan pada anak usia dini. Kemampuan ini sangat erat kaitannya dengan kemampuan-kemampuan berbahasa lainnya seperti kemampuan menyimak dipadukan dengan kemampuan berbicara, adalah mengungkapkan kembali isi cerita.pada anak usia dini (4-6 tahun) kemampuan berbahasa yang paling umum dan efektif dilakukan adalah

2 kemampuan berbicara, hal ini sesuai dengan karakteristik umum kemampuan bahasa anak pada usia tersebut. Belajar berbicara dapat dilakukan anak dengan bantuan orang tuanya atau orang dewasa yang berada di sekitarnya, melalui percakapan, dengan bercakap-cakap anak mendapatkan pengalaman dan meningkatkan pengetahuannya serta mengembangkan bahasanya. Pemerolehan bahasa seorang anak juga berawal dari menyimak ucapan di lingkungan keluarga. Bila seorang anak sering mendengarkan atau dilatih untuk selalu mendengarkan cerita dimasa awal kehidupannya, maka perkembangan bahasa dan kosa kata anak akan berkembang dengan sangat baik. Skinner dalam (Dhieni,2009:2.9) berpendapat bahwa perkembangan bahasa seorang anak tidak diperoleh dengan begitu saja, tetapi melalui imitasi rangsangan yang diberikan oleh lingkungan terdekat anak, yaitu orang tua, maka kewajiban orang tua dan orang dewasa lainnya yang berada didekat anak untuk memberikan rangsangan berbahasa anak salah satunya dengan membacakan cerita atau memperdengarkan cerita pada anak. Tampubolon (1991:50) menyatakan bahwa bercerita kepada anak memainkan peranan penting bukan saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga dalam mengembangkan bahasa dan pikiran anak, dengan demikian fungsi dari kegiatan bercerita bagi anak usia 4-6 tahun adalah membantu perkembangan bahasa anak. Dengan bercerita melatih pendengaran anak yang difungsikan dengan baik untuk membantu kemampuan bicara, dengan menambah perbendaharaan kosa kata,

3 kemampuan mengucapkan kata-kata, melatih merangkai kalimat sesuai dengan tahapan perkembangannya, selanjutnya anak dapat mengekspresikannya melalui bernyanyi, bersyair, menulis, ataupun menggambar. Salah satu cara melatih pendengaran dan menumbuhkan minta anak dalam bercerita, diantaranya dengan menggunakan media audio kaset cerita, dimana anak dapat mendengarkan cerita-cerita menarik, sehingga imajinasi anak dapat terlatih dan berkembang dengan baik. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti perantara, antara, atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan. Schramm (1977) dalam (eliyawati, 2005: 108) mendefinisikan mengenai media yaitu teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan. Adapun penggunaan media dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia dini pada umumnya untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi, adapun beberapa peranan penting media dalam kegiatan pembelajaran adalah : 1. Memperjelas penyajian pesan dan mengurangi verbalitas. 2. Memperdalam pemahaman anak didik terhadap materi pelajaran. 3. Memperagakan pengertian yang abstrak kepada pengertian yang konkret dan jelas. 4. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera manusia. 5. Penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran akan mengatasi sikap pasif pada anak. 6. Mengatasi sifat unik pada setiap anak didik yang diakibatkan oleh lingkungan yang berbeda. 7. Media mampu memberikan variasi dalam proses belajar mengajar. 8. Memberi kesempatan pada anak didik untuk mengulang pelajaran yang diberikan.

4 9. Memperlancar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan mempermudah tugas guru. Media berdasarkan cara penyampaian dan penerimaannya terbagi menjadi tiga, yaitu media Audio, media Visual dan media Audio Visual. Media AUDIO atau media dengar adalah media yang dapat menyampaikan pesan melalui suara-suara atau bunyi yang diperdengarkan. Media ini sangat mengandalkan kemampuan pendengaran dari para penggunanya. Adapun unsur suara ini memiliki komponen bahasa, musik, dan sound effect yang dapat dikombinasikan untuk menguatkan isi pesan. Media Audio juga merupakan media yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis dan singkat serta mudah dibawa, oleh karena itu para guru dan orang tua dapat menggunakan media ini sebagai alat atau fasilitas penunjang perkembangan bahasa anak. Dimana orang tua pada masa sekarang ini memiliki kesibukan yang lain maka membacakan cerita atau memperdengarkan cerita pada anak sudah jarang dilakukan, oleh karena itu anak hanya mendengarkan cerita dari sekolah saja, dan itupun kebanyakan ibu guru di sekolah tidak selalu setiap hari membacakan cerita, dari kedua permasalahan ini berdampak pada berkurangnya kemampuan anak untuk bercerita, mereka seolah kehilangan imajinasi yang seharusnya banyak terdapat didalam pikiran mereka, atau mungkin saja mereka memiliki imajinasi namun mereka tidak mempunyai kemampuan untuk mengungkapkannya.. Agar kegiatan dalam meningkatkan kemampuan bercerita pada anak dapat terlaksana dan tujuan pembelajaran dapat terrcapai secara optimal, maka diperlukan sebuah media yang dapat

5 membantu anak dalam meningkatkan kemampuannya untuk bercerita, diantaranya adalah dengan menggunakan media audio kaset cerita. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan serta kejadian yang dialami oleh peneliti, di Taman kanak-kanak Aisyiyah IV Cimahi yang memiliki satu kelas kelompok B, sebagian besar anak belum memiliki kemampuan untuk menyimak, seperti anak belum mampu mengulang cerita yang dibacakan oleh guru atau mengulang cerita teman serta belum dapat menceritakan pengalaman yang pernah dialaminya, Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kurangnya peran guru dalam memberikan fasilitas dan motivasi pada anak, selain itu media yang digunakan dalam bercerita hanya menggunakan buku cerita dan terkadang media boneka dan belum pernah menggunakan media lain. Padahal media memegang peranan penting dalam kegiatan pembelajaran bahasa di Taman Kanak- Kanak. Berdasarkan kondisi di lapangan yang tidak memiliki Media audio Visual, maka penulis mencoba memanfaatkan Media pembelajaran yang ada Audio kaset cerita yang dipadukan dengan dilapangan, yaitu media tape sebagai penyampai informasi pada anak dalam meningkatkan kemampuan menyimak. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Schramm (Eliyawati,2005: 108) Media pembelajaran dapat dijadikan sebagai wahana penyalur informasi atau pesan.

6 Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini mencoba di fokuskan pada sejauh mana media audio kaset cerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak pada anak usia dini. B. Rumusan Masalah. Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan menyimak pada anak usia dini melalui penggunaan media audio kaset cerita Adapun rumusan masalahnya tertuang sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan menyimak anak usia dini di kelompok B TK. Aisyiyah IV Cimahi? 2. Bagaimana langkah-langkah penggunaan media audio kaset cerita dalam meningkatkan kemampuan menyimak di kelompok B TK.Aisyiyah IV Cimahi? 3. Bagaimana peningkatan kemampuan menyimak di kelompok B TK. Aisyiyah IV Cimahi? C. Tujuan Penelitian penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan media audio kaset cerita dalam meningkatkan kemampuan bercerita pada anak usia dini.

7 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa : a. Membantu meningkatkan konsentrasi dalam kegiatan pembelajar. b. Membantu mengembangkan bahasa anak serta menambah kosa kata pada anak. c. Membantu meningkatkan kemampuan menyimak pada anak d. Membantu meningkatkan prestasi anak 2. Bagi Guru dan Kepala TK a. Memudahkan penyampaian materi atau tema pembelajaran b. Tercapainya tujuan pembelajaran c. Terlaksananya kurikulum pembelajaran 3. bagi Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian mengenai pengembangan bahasa anak usia dini. E. Definisi Operasional 1. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi, untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau

8 bahasa lisan. ( Tarigan dalam Dhieni, 2009: 4.6). Sementara kemampuan menyimak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan anak untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan konsentrasi pada cerita yang diperdengarkan sehingga kemampuan itu terlihat pada saat anak menjawa, melanjutkan cerita serta mengulang cerita yang telah didengar. 2. Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, peerhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema. (Eliyawati, 2005:107). Sementara media audio yang digunakan dalam penelitian ini adalah media audio kaset cerita dengan judul Timun Mas serta kaset cerita dengan judul Pinokio. F. Asumsi Hasil penelitian ini dilandasi oleh asumsi asumsi sebagai berikut : 1. Kegiatan menyimak paling besar digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan kegiatan membaca, menulis, dan bercerita ( Paul T.Rankin dalam Tarigan, 1986:129). 2. Media audio sangat membantu guru dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan motivasi dan minat anak untuk belajar. Bahan belajar dan sarana yang perlu disiapkan juga relatif mudah, yaitu kaset audio, tape recorder, dan sumber listrik. (Dhieni, 2009:12.4).

9 G. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara kolaboratif bersama guru lain di dalam kelas. Pertimbangan digunakannya metode PTK ini karena PTK merupakan suatu metode dan proses untuk menjembatani antara teori dan praktek, selain itu PTK juga dapat mengkaji permasalahan secara praktis, bersifat situasional dan kontekstual, serta bertujuan menentukan tindakan yang tepat untuk memecahkan masalah yang dihadapi.