BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

PEMANFAATAN METODE KUNJUNGAN (FIELD TRIP) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI I SAMBUNGMACAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib bagi

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARATIF PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH I SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. menulis seperti membuat ikhtisar, menulis puisi, mencatat pelajaran, menulis

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan manusia erat kaitanya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI TEKNIK PENGAMATAN GAMBAR FOTO PERISTIWA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan secara mendasar (Taringan, 2008).

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. lain yang sering dihadapi guru-guru yaitu metode yang digunakan tidak

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari. Oleh: Erwansyah RRA1B Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Disusun oleh DANANG A DAN DAERAH

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas kemampuan menulis seseorang, termasuk dalam menyusun paragraf

KAJIAN REPETISI PADA CERPEN PERJAMUAN MALAIKAT KARYA AFIFAH AFRA. SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kete-rampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. Dari ke empat aspek berbahasa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam diri siswa yang memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) Menulis adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang runtut, enak dibaca dan dipahami oleh orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:968) menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat dengan tulisan. Adapun Akhadiah, dkk (2002:20) mengungkapkan bahwa menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya secara tersurat. Melihat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ketrampilan menulis adalah sebuah aktivitas atau kegiatan pengungkapan ide, gagasan, pengalaman seseorang sejauh mana dapat mempergunakan bahasanya dalam bentuk tulisan sehingga orang dapat tulisan kita dengan baik bahasa maupun gambaran grafis. 1

2 Menulis adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang runtut, enak dibaca, dan dipahami oleh oang lain Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan. Biasanya mengandung ide pokok dan dimulai penulisannya dengan garis baru Kamus Besar Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:648). Narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu (Keraf, 2001:136). Menurut Semi (1990:32) narasi adalah sebagai bentuk tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pegalaman manusia bedasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Naratif adalah bersifat narasi yakni menguraikan suatu kejadian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:648) Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya narasi adalah salah satu bentuk atau jenis tulisan yang mengungkapkan suatu peristiwa, suatu kejadian tentang diri sendiri, dan orang lain pada kurun waktu atau waktu tetentu. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa adalah gambar. Gambar dapat menimbulkan kreativitas siswa yang beragam dalam membahasakannya. Kebebasan siswa dalam membahasakan gambar dapat memunculkan perbedaan dalam ketrampilan menulis paragraph naratif. Salah satu keunggulan media gambar yaitu dapat

3 memperjelas suatu permasalahan. Maksudnya dengan melihat media gambar yang jelas dan sesuai dengan pokok bahasan, maka akan lebih jelas terhadap suatu pokok bahasan atau materi yang disampaikan guru. Gambar sebagai media untuk mengekspresikan tulisan yakni berbentuk paragraf. Semakin peka siswa terhadap gambar dan semakin tajam daya imajinasi siswa maka banyak pesan yang dapat ditangkap dari gambar. Selain itu dalam buku pelajaran juga banyak memanfaatkan gambar sebagai media pembelajaran. Keterampilan menulis narasi dengan gambar yang diputar lewat kaset cd atau visualisasi pada gambar yang berada didalam kepingan kaset cd akan memberikan kebebasan kepada siswa untuk membahasakannya. Jadi, antara siswa yang satu dengan yang lain bisa bervariasi dalam membahasakannya. Banyak penelitian yang mengungkapkan ketrampilan siswa dalam menulis paragraph dengan media gambar berseri. Dengan latar belakang ini penulis merasa tertarik dan berkeinginan untuk meneliti Kemampuan Menulis Narasi dengan Pemanfaatan Visualisasi Gambar dalam Kepingan Kaset CD, di Kelas V SD N 3 Kebonagung, Tahun Ajaran 2008/2009. Penulis memilih judul tersebut karena didalam proses belajar-mengajar yang ada dikelas V SD N 3 Kebonagung masih belum menggunakan media pembelajaran. Penulis mencoba untuk menemukakan sebuah metode pembelajaran menulis khususnya menulis narasi dengan pemanfaatan gambar rekaman dalam CD sebagai metode alternatif.

4 Penggunaan media yakni gambar rekaman kaset CD diharapkan akan menolong siswa untuk mengembangkan ide-idenya dalam menulis narasi secara padu. B. Identifikasi Masalah Hal-hal yang perlu dikenali dalam penelitian ini adalah gejala-gejala umum itu meliputi : menyimpangnya wacana dari topik dan tujuan semula, kurang padu, kurang logis, serta tata tulis yang belum sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Dimungkinkan wacana yang dibuat siswa mengambang dan kurang teratur. Alur berpikir siswa terkadang masih meloncat-loncat. Syarat menulis wacana adalah memahami dan menguasai tujuan pembuatan wacana, untuk memahami jenis-jenis wacana dan maksud penggunaannya. Syarat yang lain adalah menguasai ejaan, tanda baca, serta tata kalimat. Sering kali siswa tidak memperhatikan hal itu, karena diduga guru tidak mengajarkan aspek-aspek menulis wacana. Guru hanya menugasi siswa menulis wacana tanpa memberikan arahan yang jelas sehingga siswa hanya mengikuti apa yang menjadi idenya atau apa yang bisa diungkapkan. Perihal menulis wacana pada dasarnya adalah mengungkapkan gagasan atau ide-ide seseorang secara tertulis, baik yang diperoleh melalui pengamatan maupun pengalaman. Topik yang dikembangkan hendaknya sesuai dengan perkembangan siswa akan mempermudah siswa menuliskan pengalamanya. Sebaliknya, topik yang terlalu tinggi misalnya, akan menghambat siswa menuliskan ide karena belum dapat menjangkau atau memahami materi itu.

5 Guru perlu merencanakan materi yang cocok untuk taraf perkembangan siswa tertentu. Guru perlu memperhatikan topik dan jenis wacana yang tepat untuk melatih siswa menulis. Wacana narasi adalah wacana yang dipandang cocok untuk pembelajaran menulis pada taraf siswa kelas V SD karena pada taraf ini anak cenderung untuk melihat dan membayangkan sesuatu yang nyata dalam pikirannya, kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Jadi, siswa mengalami peristiwa yang pernah dialami dan dilihatnya. Pembelajaran mengarang kadang hanya digunakan sebagai pengisi waktu luang dan tidak memperoleh porsi waktu yang cukup. Siswa banyak yang tidak senang apabila disuruh membuat karangan. Siswa menganggap pelajaran menulis wacana sebagai pelajaran yang membosankan dan melelahkan (Tarigan, 1987:186-187). Hal ini menarik perhatian peneliti untuk meneliti upaya yang harus ditempuh untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menulis wacana. Selain itu, guru perlu menyusun materi dan teknik yang digunakan untuk membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran menulis wacana. Masalah yang timbul dalam menulis wacana adalah kekurangjelasan alur cerita, kekuranglogisan hubungan paragraf yang satu dengan yang lain, kurang padu dan kurang koheren sehingga tampak seperti paragraph yang berdiri sendiri. Tidak ada jalinan cerita yang erat pada wacana yang dibuat siswa.

6 Melihat kenyataan seperti itu, guru perlu mengembangkan suatu teknik yang baik dalam pembelajaran menulis wacana. Dari berbagai pernyataan di muka, perlu kiranya guru mengupayakan teknik yang bersifat membelajarkan siswa dalam menulis wacana. Teknik yang digunakan dalam strategi pembelajaran menullis wacana dengan pemanfaatan gambar rekaman CD. C. Perumusan Masalah Pemakaian media visualisasi yang terakam pada kaset CD, dapat memberikan kebebasan kepada siswa untuk membahasakannya yng dituangkan dalam bentuk tulisan. Dalam membahasakan gambar menjadi tulisan diperlukan tata bahasa yang tepat, maka dalam penelitian ini ada tiga masalah yang perlu dibahas. 1. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam mengemas peristiwa kedalam paragraph narasi berdasarkan gambar yang diputar yang terekam dalam kaset CD?. 2. Bagaimanakah kemampuan siswa menyusun paragaraf narasi berdasarkan urutan gambar yang terekam dalam kaset CD?. 3. Bagaimanakah kemampuan siswa mengembangkan dialog kedalam paragraf narasi berdasarkan gambar yang terekam dalam kaset CD?.

7 D. Tujuan Penelitian Ada tiga tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini: 1. Kemampuan siswa mengemas peristiwa kedalam paragraph narasi berdasarkan gambar yang terekam dalam kepingan kaset CD. 2. Kemampuan siswa menyusun paragraf narasi berdasarkan urutan gambar yang terekam dalam kaset CD. 3. Kemampuan siswa mengembangkan dialog kedalam paragraf narasi berdasarkan gambar yang terekam dalam kaset CD. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa peneliti, guru bidang studi Bahasa Indonesia, dan siswa. 1. Mahasiswa peneliti a. Sebagai dasar penelitian lebih lanjut terhadap penelitian tentang kemampuan menulis siswa SD. b. Sebagai acuan pembanding dalam penelitian kemampuan berbahas, khususnya kemampuan menulis narasi c. Sebagai informasi tambahan lebih lanjut untuk memperluas wawasan tentang kemampuan menulis khususnya menulis narasi.

8 2. Guru Bidang Studi Bahasa dan Sastra Indonesia a. Merupakan sumber informasi bagi guru untuk memantau sejauh mana kemampuan yang dimiliki siswa dalam menulis paragraf narasi. b. Sebagai bahan acuan atau masukan dalam mengajarkan pokok bahasan menulis paragraf narasi. c. Sebagai sumber informasi bagi guru sejauh mana siswa menguasai kemampuan tatabahasa dalam menulis khususnya menulis paragraf narasi. 3. Siswa a. Siswa dapat mengetahui kemampuannya dalam menulis paragraf narasi menggunakan media gambar yang terekam dalam kaset CD. b. Siswa dapat memngembangkan kemampuan menulis paragraf narasi dalam pelajaran. F. Sistematika Penulisan Bab I pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II Landasan Teori yang berisi Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori, yang berisi Ketrampilan Menulis, Paragraf, Narasi, Media dan Kemampuan Menulis Paragraf Narasi Menggunakan gambar yang terekam dalam kaset CD.

9 Bab III Metode Penelitian Yang berisi Bentuk dan Strategi Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Objek Penelitian, Sumber Data, dan Data, Teknik Penumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Penyajian Hasil Analisis. Bab IV Hasil dan Pembahasan yang berisi Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Kemampuan Siswa Mengemas Peristiwa Ke dalam Paragraf Narasi, Kemampuan Siswa Mengembangkan Dialog Ke dalam Paragraf Narasi, dan Kemampuan Siswa Menyusun Paragaraf Narasi Berdasarkan Urutan Gambar yang Terekam Dalam Kaset CD. Bab V Penutup yang Berisi Simpulan dan Saran.