STRATEGI PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA. Oleh : Ahmad M Ryad, SE., Ak, MM.PD

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami

Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah menerapkan sistem bebas bunga (interest free) dalam

Oleh : Warseno K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang didasarkan

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. konvensional atau berdasarkan prisip syariah yang kegiatannya memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, bank-bank saat ini banyak menawarkan bentuk jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya


BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah kejadian yang menarik. Lahirnya Bank Syariah Mandiri di

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB IV ANALISA KEPERCAYAAN NASABAH TERHADAP SIRELA (SIMPANAN SUKARELA) PADA BMT HARAPAN UMAT PATI

BAB I PENDAHULUAN. internasional maupun nasional tidak bisa dibendung lagi. Di Indonesia, hal

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. sistem keuangan yang berfungsi sebagai Financial Intermediary, yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. sosialisme. Sistem tersebut mengacu pada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini, terjadi pertumbuhan bank-bank yang

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. PERSEPSI DAN SIKAP PESANTREN TERHADAP BANK SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya berlandasan Al-Qur an dan As-Sunnah. dilihat dengan berdirinya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi Indonesia, erat terkait dan tidak dapat ditinjau selalu diperankan

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Antonio, 2001). Khairunisa, 2001 ). (Karim, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sulit dihindari. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan. memperkokoh ketahanan nasional.

I. PENDAHULUAN. Perjalanan ekonomi Indonesia telah berlangsung hampir sepuluh tahun

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar Masyarakat Muslimmaupun non Muslim lebih tertarik. Syariah yang murni seperti Bank Muamalat. Namun Masyarakat kurang

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH (Studi Kasus di BNI Syari ah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Indonesia, yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

EVALUASI PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI Tbk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga

dari Bank adalah sebagai lembaga perantara dalam arus dana, baik dalam pasar uang

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks negara berembang, sistim perekonomian negara sering kali

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya sistem ekonomi serta sistem yang menopangnya

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu bagian dari aktivitas ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi global, saat itu peran bank tidak hanya sebatas tempat pertukaran uang, namun juga

PERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan lahirnya UU No 7 Tahun1992 tentang perbankan nasional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya dalam. pembayaran bagi semua sektor perekonomian.

BAB IV BMT SEPAKAT DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT. A. Fungsi BMT Sepakat Kasui dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

Bab Delapan Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan laju jumlah Bank Umum Syariah yang tumbuh dari yang

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Undang-Undang Perbankan yang berlaku yaitu UU No. 12 Tahun 1967,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain memiliki peran penting dalam proses perekonomian, bank juga

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Ekonomi, 2005, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari ah, Cet. III, 2 Ibid. h. 96.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini juga menunjukkan bahwa perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara

Transkripsi:

1 STRATEGI PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Oleh : Ahmad M Ryad, SE., Ak, MM.PD ABSTRAK Dengan diakuinya eksistensi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah, di samping yang beroperasi secara konvensional dalam UU Perbankan No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, maka secara otomatis berlaku dua system perbankan (dual banking system) yaitu bank yang beroperasi secara prinsip syari ah dan bank yang beroperasi secara konvensional. Bank Syari ah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Syari ah (Islam), dan tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al Qur an dan Hadist. Keberadaan Bank Syari ah diharapkan mampu mengembangkan kegiatan bisnis dan manajerial Bank Syari ah dalam upaya menunjang dan mendorong pemberdayaan ekonomi berdasarkan prinsip Syari ah. Pendahuluan Penetapan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 mempunya implikasi berlakunya dua system perbankan di Indonesia, yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syari ah (bank Syari ah) dan bank yang beroperasi secara konvensional (Bank Konvensional), yang dikenal dengan istilah dual banking system. Dengan dikembangkannya perbankan berdasarkan prinsip syari ah diharapkan mobilitas dan potensi ekonomi masyarakat miskin dapat dioptimalkan, dan akhirnya dapat meningkatkan peran masyarkat dalam kegiatan operasional perbankan. Selanjutnya Karim (2000) mengemukakan bahwa keunggulan system operasional dan produk perbankan syari ah antara lain mengutamkan pentingnya masalah moralitas, keadilan, dan transparansi dalam kegiatan perbankan. Disamping itu, adanya keberatan masyarakat muslim terhadap system perbankan konvvensional yang menggunakan system bunga yang dianggap sebagai riba yang diharamkan dalam agama Islam. Juga dalam kegiatannya terdapat kegiatan usaha yang tidak sejalan dengan nilai-nilai dasar keuangan syari ah, seperti penyaluran dana kepada kegiatan usaha dan jasa yang non-halal.

2 Bank syari ah di Indonesia secara resmi pertama kali diperkenankan pada tahun 1992, setelah diberlakukannya Undang-undang No.7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Keberadaan dan perkembangan syari ah di Indonesia cukup menggembirakan khususnya bagi umat Islam. Berdasarkan hasil penelitan yang dilakukan oleh Karim Business Consulting pada tahun 2005, menunjukkan bahwa total asset bank syari ah di Indonesia mencapai sekitar Rp24 triliun. Selanjutnya, Saladin dan Abdulryasid (2008) melakukan penelitan mengenai tingkat preferensi masyarakat terhadap bank syari ah di Jawa Barat menunjukkan bahwa factor agama merupakan hal yang paling dominan bagi seseorang menjadi nasabah bank syariah di Bank Jabar Syari ah. Dengan demikian, secara signifikan terdapat hubungan antara factor ekonomi dan agama untuk menjadi nasabah bank syari ah. Dasar hukumnya adalah Al-Qur an, yaitu: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (Al-Bagarah: 278-279) ANALISIS SWOT Paradigma baru dalam suatu sistem ekonomi akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian dikalangan ekonom dan ulama, yakni diterapkannya prinsip-prinsip Islam ke dalam transaksi perbankan. Perbankan syariah yang berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan, juga melakukan transaksi-transaksi yang sama halnya dengan perbnkan konvensional. Menurut Antonio (2002), bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuanketentuan Al-Qur an dan Hadist. Perbankan syariah adalah penangkal virus negative spread, karena tidak menggunakan instrument bunga tetapi berdasarkan bagi hasil. Karim (2000), mengemukakan bahwa perkembangan ekonomi dunia, diberbagai belahan dunia khususnya di Indonesia didorong oleh dua alasan utama yaitu; 1. Adanya kehendak sebagian masyarakat untuk melaksanakan transaksi perbankan atau kegiatan ekonomi secara umum yang sejalan dengan nilai dan prinsip syariah, khususnya bebas riba. Emotional benefit dari perspektif masyarakat muslim inilah

3 yang kemudian banyak mendorong permintaan perbankan yang beroperasi secara syariah. 2. Adanya keunggulan sistem operasional dan produk perbankan syariah yang antara lain mengutamakan pentingnya masalah moralitas, keadilan dan transparansi dalam kegiatan operasional perbankan syariah. Prinsip-prinsip syariah secara mikro maupun makro akan mampu menciptakan mekanisme operasional perbankan yang kuat dan produktif. Kedua alasan tersebut diatas juga berlaku di Indonesia,disamping beberapa alasan pertimbangan lainnya seperti keinginan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat yang belum terserap ke sektor perbankan nasional dan menyediakan bagi investor Internasional dan transaksi keuangan di Indonesia sesuai dengan prinsip syariah Islam. Keputusan nasabah dalam memilih bank syariah adalah karena lebih didorong oleh faktor agama, yaitu ketaatannya terhadap prinsip-prinsip Islam, disamping faktor keuntungan (ekonomi). Penulis berkesimpulan bahwa salah satu dari kelahiran bank syariah di Indonesia di dorong oleh keinginan masyarakat terutama masyarakat muslim (Islam) yang berpandangan bahwa bunga merupakan riba, sedangkan riba itu dilarang oleh agama (Islam). Berdasarkan uraian tersebut diatas,maka dilhat dari lingkungan eksternal (ETOP), maka bank syariah mempunyai peluang yang cukup besar untuk beroperasi di Indonesia disamping bank umum atau bank konvensional. Merupakan kenyataan bahwa sebagian masyarakat muslim berkeyakinan bahwa kegiatan perbankan yang menggunakan sistem bunga tidak sejalan dengan prinsip syariah, sehingga kebutuhan mereka akan jasa-jasa perbankan tidak dapat dilayani oleh bank konvensional. Keinginan masyarakat muslim Indonesia ini didasari oleh suatu kesadaran untuk menerapkan Islam secara utuh seperti yang ditegaskan Allah AWT didalam surat Al- Baqarah ayat 85 yang artinya :...Apakah kamu beriman kepada sebahagian Alkitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu,melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka

4 dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. Dilihat dari lingkungan Internal (SAP) bank syariah mempunyai keunggulan dan kelemahan. Keunggulannya disamping bank syariah menawarkan berbagai macam produk yang sebagiannya tidak dimiliki bank konvensional, bank syariah mengutamakan pentingnya moralitas,keadilan, dan transparan dalam kegiatan operasional perbankan syariah (Karim, 2000). Sedangkan kelemahannya terletak pada sumberdaya manusianya. secara kualitas jumlah pengelola bank syariah sangat terbatas. Disamping itu jaringan pemasaran bank syariah (misalnya ATM bank syariah) masih terbatas jumlahnya sehingga operasional bank syariah pun terbatas. Sangat disayangkan pula,dewasa ini masih banyak kalangan yang melihat bahwa Islam tidak berurusan dengan bank dan pasar uang, karena yang pertama adalah dunia putih sementara yang kedua adalah dunia hitam yang penuh tipudaya dan kelicikan. Masih banyak cendekiawan muslim masih mementingkan profit oriented sebagai tujuan utama. Salah seorang pakar ekonomi dan perbankan Islam,yaitu Antonio (1999) menyatakan bahwa krisis ekonomi melanda Indonesia selama ini membuktikan ada sesuatu yang tidak beres dengan sistem yang telah kita anut selama ini. Tidak adanya nilai-nilai Ilahiyah yang melandasi operasional perbankan dan lembaga keuangan lainnya telah menjadikan lembaga penyuntik darah ini sebagai sarang-sarang perampok berdasi meluluhlantakan sendi-sendi perekonomian bangsa. yang Oleh karena itu,sudah saatnya bank syariah harus bisa membuktikan, bahwa dengan beroperasinya bank syariah di Indonesia akan mampu menghadang dan mengatasi krisis ekonomi yang berkepanjangan, dengan menerapkan prinip-prinsip syariah secara benar dan adil. STRATEGI PENGEMBANGAN Banyak tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan perbankan syariah,baik yang berasal dari dalam maupun dari luar bank syariah tersebut. Strategi penegembangan perbankan syariah di Indonesia harus diarahkan untuk meningkatkan

5 kompetensi usaha yang sejajar dengan sistem perbankan konvensional yang dilakukan secara komprehensif dengan mengacu kepada kekuatan dan kelemahan perbankan syariah. Secara rinci strategi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan dan keahlian sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang memenuhi persyaratan untuk mengelola operasional bank syariah masih terbatas. Disamping itu permintaan untuk menjadi karyawan bank syariah juga masih terbatas. Mungkin saja mereka mempunyai keahlian atau memenuhi persyaratan dibidang keahlian perbankan akan tetapi tidak atau belum memiliki persyaratan dibidang syariah Islammya. 2. Strategi peningkatan kepercayaan masyarakat; Kepercayaan masyarakat,khususnya umat Islam belum meluas karena masyarakat khususnya umat Islam masih belum yakin atau masih ragu-ragu akan kemampuan bank syariah, atau mungkin juga masih belum mengenal bahwa bank syariah tersebut benar-benar sesuai dengan syariah Islam sebagaimana agama yang dianutnya. Untuk itu komunikasi pemasarannya perlu diperluas,bukan saja melalui media cetak atau secara langsung memberikan ceramah-ceramah yang berkaitan dengan perbankan syariah. Untuk itu perlu adanya kerjasama dengan pengurus masjid atau pesantrenpesantren,atau lembaga-lembaga lainnya seperti perguruan tinggi dan sekolahsekolah menengah, maupun kantor-kantor yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat. Tentu saja yang paling utama adalah dengan para pemilik media cetak dan elektronik. 3. Strategi Pengembangan Pengaturan Kegiatan Bank Syariah Untuk menyempurnakan pengaturan dan kepercayaan masyarakat, serta resiko keuangan, maka perlu adanya pengaturan kehati-hatian,peningkatan kepercayaan masyarakat,dan peningkatan hukum dan institusi. Strategi pemusatan langsung (direct marketing) maupun strategi pemasaran tidak langsung (indirect marketing), difokuskan untuk menanamkan kepercayaan masyarakat (khususnya umat Islam), bahwa bank syariah adalah bank yang benar-benar sesuai dengan

6 syariah Islam,dengan kata lain bank benar-benar halal menurut ketentuan syariah Islam,karena dalam mendapatkan keuntungan tidak menghalalkan segala cara (bebas dari riba). PENUTUP Strategi pengembangan bank syariah bukan hanya terfokus kepada penanaman kepercayaan masyarakat (khususnya umat Islam),bahwa bank syariah adalah bank yang beroperasi secara syariah( tidak dengan sistem bunga) akan tetapi dengan sistem bagi hasil (profit sharing) yang benar-benar bebas dari riba,akan tetapi juga benar-benar dapat memobilisasi potensi ekonomi masyarakat miskin dalam kegiatan-kegiatan perbankan nasional. Untuk pengembangan tersebut,diperlukan suatu strategi yang handal yang benarbenar mampu dilaksanakan oleh para pengelola bank syariah, dan juga mampu menjadi terbentuknya persaingan yang sehat dan bersih dengan bank konvensional. Strategi dipilih dan dilaksanakan lebih terfokus kepada strategi menanamkan kepercayaan kepada masyarakat (khususnya umat Islam) bahwa bank syariah adalah bank yang bebas dari riba (yang diharamkan oleh syariah Islam), strategi kehati-hatian serta strategi pengningkatan sumber daya manusianya.

7 DAFTAR PUSTAKA : Antonio,M.Syafi i, 2000, Bank Syariah : Suatu Penegnalan Umum,Tazkia Institut,Jakarta Abdulmanan, M, 1997, Ekonomi Islam : Teori dan praktek, Yogyakarta. A, Karim, Adiwarnaen,2001, Penerapan Syariah Islam di bidang Ekonomi, Universitas Trisakti Jakarta. Saladin dan Abdulryasid,2008, Penelitan Mengenai Tingkat Preferensi Masyarakat Terhadap Bank syari ah di Jawa Barat Undang-Undang Perbankan Indonesia 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan..