BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama atau berkomunikasi di dalam kehidupan bermasyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. KONSEP, LANDASAN TEORI, dan TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI. terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal, skripsi dan tesis mengenai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. system tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 90,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Secara rutin manusia pasti berintaraksi dengan lingkungan sekitar. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan dengan pendekatan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BAHASA MANDARIN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara Republik Indonesia yang tercantum

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

Standar Kompetensi Guru KD Indikator Esensial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi bisa berbentuk lisan, tulisan, maupun gambar. Semua bentuk

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kelengkapan Keluasan Kedalaman. Tidak. Tidak Sesuai. Sesuai Sesuai. Sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perekonomiannya. Pertumbuhan perekonomian China yang

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

MATA PELAJARAN : BAHASA MANDARIN JENJANG PENDIDIKAN : SMP/M Ts/SMA/SMK/MA

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

BAB I PENDAHULUAN. ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Maksudnya adalah bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X PROGRAM PILIHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saingan berat dari bahasa Inggris. Semakin banyak orang Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA MANDARIN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat berkomunikasi yang tidak akan pernah lepas dalam kehidupan

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu bahasa tidak terlepas dari pelafalan, kosakata dan tata bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. apalagi dalam mempelajari bahasa terutama bahasa asing. Bunyi ujar dalam

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang benar adalah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun isyarat. Bahasa digunakan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai

100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah biografi mengangkat kisah perjalanan hidup seseorang yang. benar-benar ada dan dianggap dapat membawa hikmah bagi para

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. lain, misalnya isyarat, lambang lambang gambar atau kode kode tertentu lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. tindakan. Komunikasi dalam bentuk ujaran mungkin wujudnya berupa kalimat

BAB I PENDAHULUAN. Itulah gunanya tertib berbahasa yang sehari-hari disebut tata bahasa. Tata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu, rangkaian

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

Transkripsi:

Daftar Pustaka vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalani kehidupan bermasyarakat biasanya kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Fungsi bahasa yang terutama adalah sebagai alat untuk bekerja sama atau berkomunikasi di dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk berkomunikasi sebenarnya dapat juga digunakan cara lain, misalnya isyarat, lambang lambang gambar atau kode kode tertentu lainnya. Tetapi dengan bahasa komunikasi dapat berlangsung lebih baik dan lebih sempurna. Setiap bahasa sebenarnya mempunyai ketetapan atau kesamaan dalam hal tata bunyi, tata bentuk, tata kata, tata kalimat, dan tata makna. Berdasarkan hal tersebut terbentuklah keragaman bahasa. Salah satunya adalah ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa lisan. Lawannya, ragam bahasa yang digunakan secara tertulis, atau yang biasa disebut bahasa tulisan. Dalam konteks kebahasaan, tata bahasa adalah pengetahuan tentang aturan bahasa yang baik dan benar. Pengetahuan tentang tata bahasa dapat membantu kita agar dapat mempunyai feeling tentang aturan tata bahasa dan memiliki kemampuan lebih dalam memahami, menganalisis, dan menggunakan bahasa. Bahasa adalah cermin pikiran. Chomsky (1972:103) menyatakan bahwa terdapat sejumlah pertanyaan

yang menyebabkan seseorang mempelajari bahasa. Dengan menelaah bahasa secara rinci, kita akan mengetahui ciri ciri inheren dari pikiran manusia. Dengan kata lain, kita akan mencapai pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pikiran manusia menghasilkan dan memproses bahasa. Dalam penggunaannya, bahasa mempunyai beberapa peraturan yang harus diikuti agar manghasilkan bahasa yang benar. Misalnya dalam penyusunan kalimat. Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan dengan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri. Kalimat juga merupakan bagian terkecil dalam bahasa. Dalam suatu kalimat dapat memiliki satu klausa atau lebih karena klausa sebagai unsur kalimat tidak selalu berdiri sendiri tetapi dapat berkombinasi dengan klausa lain, dengan tataran, fungsi dan kelas yang sama atau berbeda. Salah satu contoh kalimat adalah kalimat perbandingan. Kalimat perbandingan adalah kalimat yang membandingkan antara dua objek yang berbeda. Dalam bahasa Mandarin, kata yang biasa digunakan untuk menunjukkan kalimat perbandingan adalah kata bi ( 比 ). Bila diartikan kedalam bahasa Indonesia, kata ini mempunyai arti membandingkan. Dalam penyusunan kalimat perbandingan bahasa Mandarin, kata bi ( 比 ) mempunyai cara tersendiri untuk diletakkan pada bagian mana agar kalimat perbandingan tersebut dapat menjadi kalimat yang benar. Oleh karena itu, peneliti sangat tertarik untuk meneliti cara cara penggunaan kata perbandingan untuk menghasilkan kalimat perbandingan yang benar. Dalam membuat karangan atau tulisan dengan menggunakan Bahasa Mandarin, banyak pengguna Bahasa

Mandarin yang tidak mengerti dengan benar struktur tata Bahasa Mandarin. Bila dibandingkan dengan Bahasa Indonesia, tata Bahasa Mandarin lebih sulit karena setiap kata kata bisa berbeda arti apabila diletakkan dalam sebuah kalimat. Bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di Indonesia. Kemampuan manusia untuk menguasai lebih dari satu bahasa merupakan suatu kelebihan. Di Republik Rakyat China, masyarakat disana menggunakan bahasa Mandarin untuk berkomunikasi. Pemakaian bahasa sebagai alat komunikasi dapat digunakan sarana komunikasi antar Negara, antar daerah dalam kelompok atau komunitas tertentu. Selanjutnya akan memnyebabkan bahasa itu lebih berkembang dan menyebar. Dampak perkembangan tersebut, bahasa sebagai alat komunikasi dapat dipengaruhi secara positif dan negatif. Secara positif bahasa itu berkembang sesuai dengan fungsi dan peranannya. Secara negatif, bahasa itu dapat terpengaruh oleh kesalahan baik tata aturan dan kaidah bahasa yang digunakan secara lisan ataupun tata cara penulisan bahasa itu. Tetapi di Negara tersebut, masyarakatnya tidak menyebutkan bahasa Mandarin melainkan Hanzi. Ini sesuai dengan kisah sejarah Negara tersebut di masa lampau. Karena mereka mempunyai beberapa dinasti yang terlukis dalam sejarah. Dalam memperlajari suatu pengetahuan biasanya kita mempunyai peluang untuk melakukan kesalahan. Belajar bahasa sama seperti mempelajari bahasa pada diri sendiri. Ketidak tepatan maksud dari apa yang kita jelaskan sering terjadi dalam berkomunikasi. Banyak faktor faktor yang menyebabkan hal tersebut. Dalam konteks kebahasaan hal tersebut disebut juga kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa sering terjadi karena ketidak tahuan pengguna bahasa dalam

mengatur tata bahasa yang benar. Ada juga faktor faktor lain yang membuat pengguna bahasa membuat kesalahan berbahasa. Analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kesalahan. Menurut Ellis (1986:296) mengatakan analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, pengenditifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian keseriusan kesalahan itu. Kesalahan itu tidak perlu dianggap sebagai kegagalan. Sebaliknya dari sudut pandang pendidikan, kesalahan kesalahan itu merupakan bagian penting dari memperoleh bahasa atau pembelajaran bahasa. Kesalahan berbahasa tidak semuanya dapat diramalkan. Para guru bahasa di lapangan membuktikan hal itu. Kesalahan yang dibuat siswa terjadi pada buktir yang tidak diduga duga sama sekali.sebaliknya kesalahan yang diharapkan tidak terjadi. Sama seperti penelitian yang dilakukan Randal dan Jackson (1972) Oleh karena itu, kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin terjadi banyak kesalahan kesalahan struktur pemakaian kata bi ( 比 ), maka penelitian ini menggunakan analisis kesalahan. Dalam penelitian ini, peneliti mangambil suatu sumber data yang akan diteliti. Sumber data tersebut adalah koran Xun Bao Youth. Koran Xun Bao Youth adalah salah satu koran terbitan kota Medan yang didalamnya menggunakan bahasa Mandarin dan penulisannya juga menggunakan aksara China. Koran ini merupakan Koran edisi anak anak dari Koran Xun Bao. Sebenarnya di Kota Medan ada kurang lebih 3 Jenis Koran berbahasa Mandarin.

Tetapi saya memilih Koran Xun Bao Youth ini karena dalam Koran ini terdapat karangan karangan yang ditulis oleh pengguna Bahhasa Mandarin. Mengarang pada hakikatnya bukan sekedar menuliskan lambang lambang grafik sehingga membentuk kata, kemudian kata kata itu disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, akan tetapi mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulisan melalui kalimat kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat berhasil dikomunikasikan kepada pembaca (Byrne,1979 dalam skripsi Linda Aruan,2001). Dalam karangan tersebut sering ditemui kesalahan kesalahan penggunaan kalimat perbandingan yang tidak sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Misalnya ada beberapa kalimat perbandingan yang penyusunannya tidak sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Maka dari itu, peneliti ingin menganalisis kalimat kalimat tersebut dan mencari tahu bagaimana penyusunan kalimat perbandingan yang benar. 1.2 Batasan Masalah Agar penelitian tidak menyimpang dari permasalahan ataupun pokok bahasan dalam penelitian ini maka peneliti membatasi masalah hanya pada analisis kesalahan kalimat perbandingan bahasa Mandarin pada karangan karangan yang ditulis oleh siswa sekolah dasar dan menengah dalam Koran Xun Bao Youth. Semua yang akan di bahas hanya mengenai kalimat perbandingan dan bagaimana peletakkannya dalam bahasa Mandarin. Dan kesalahan kesalahan apa saja yang sering di temukan dalam menggunakan kalimat perbandingan bahasa Mandarin pada Koran Xun Bao Youth edisi 15 Mei 2011 sampai 30 Mei

2011. Dalam edisi ini banyak terdapat kesalahan kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin. Kesalahan tersebut dapat dianalisis untuk mengetahui penyebab kesalahan yang sering dilakukan tanpa disengaja karena biasanya pengguna bahasa tidak menyadarinya. 1.3 Rumusan Masalah Sebelum sampai pada perumusan masalah terlebih dahulu dirumuskan pengertian masalah itu sendiri. Bertitik tolak dari buah pikiran Winarno Surakhmad (1982:31) mengatakan bahwa : Masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan orang lain atau manusia untuk memecahkan masalah harus dirasakan sebagai suatu rintangan yang mesti dilalui dengan jalan mengatasinya, apabila hendak berjalan terus masalah menampakkan diri sebagai tantangan. Dari latar belakang masalah yang telah di jabarkan di atas, peneliti menemukan dua masalah yang akan di bahas dalam proposal penelitian ini. Masalah masalah yang akan di bahas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah bentuk kesalahan penggunaan kalimat perbandingan dan penyusunan kalimat perbandingan yang benar dalam bahasa Mandarin? 2. Faktor faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan penulisan kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin? 1.4 Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian pasti seorang peneliti mempunyai tujuan mengapa melakukan penelitian tersebut. Karena sebuah penelitian di lakukan berdasarkan sebuah pertanyaan yang belum diketahui jawabannya. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimanakah bentuk kesalahan penggunaan kalimat perbandingan dan penyusunan kalimat perbandingan yang benar dalam bahasa Mandarin. 2. Untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan penulisan kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah : 1. Untuk menambah pengetahuan para pembaca tentang kalimat perbandingan dan cara cara penggunaannya yang benar. 2. Untuk mengetahui data kesalahan yang diperoleh dalam penelitian ini serta penyebab terjadinya kesalahan agar tidak terulang kembali di kemudian hari. 3. Untuk menambah khasana ilmu pengetahuan bahasa para pembaca tentang kalimat perbandingan Bahasa Mandarin.

4. Sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya mengenai topik bahasan yang tidak jauh berbeda dalam konteks kebahasaan. 1.5.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan para pembaca tentang kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin. Karena Bahasa Mandarin merupakan bahasa yang banyak digunakan oleh untuk menjadi salah satu bahasa asing yang dapat dipelajari pada saat ini. Agar tidak terjadi kesalahan kesalahan dalam penggunaan kalimat perbandingan pada bahasa Mandarin. Serta agar para pembaca dapat mengetahui secara benar tata Bahasa Mandarin yang digunakan sehari hari dan yang digunakan dalam proses belajar mengajar.