LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN JEPARA

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 09 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 16 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA SOLOK

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008

PEMERINTAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PASURUAN

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (LNRI Tahun 1974 Nomor 55, TLNRI Nomor 3041); LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010

BUPATI DONGGALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KOTA PADANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

QANUN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 03 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR: 06 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 12 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU Dan WALIKOTA BENGKULU MEMUTUSKAN:

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 24 TAHUN 2009

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 2 Tahun 2008 Seri D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

Transkripsi:

KOTA DUMAI LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 16 Tahun 2008 Seri : D Nomor 09 PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas pelayanan penyelenggaraan urusan pemerintahan perlu dilakukan penataan system dan mekanisme kinerja dan pelayanan oleh organisasi Dinas Daerah; b. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka perlu diatur kembali Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Dumai, dengan berpedoman kepada Peraturan Pemerintah tersebut. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana maksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah dengan Peraturan Daerah. 579

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Dumai (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3829); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Idonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. 6. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembagian Urusan/Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Dumai (Lembaran Daerah Kota Dumai tahun 2008 Nomor 2 Seri D). 580

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA DUMAI dan WALIKOTA DUMAI MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Dumai; 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan asas tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai penyelenggara pemerintahan daerah; 4. Walikota adalah Walikota Dumai; 5. Dinas Daerah adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Dumai berbentuk Dinas; 6. Kepala adalah Kepala Dinas sesuai dengan nama Dinas masing-masing; 581

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas selanjutnya disebut UPTD, adalah pelaksana kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang Dinas yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan; 8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok yang melaksanakan kegiatan teknis tertentu sesuai dengan bidang tugas yang dimilikinya; BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Daerah yang terdiri dari : a. Dinas Pendidikan b. Dinas Kesehatan c. Dinas Perhubungan d. Dinas Pekerjaan Umum e. Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan f. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan g. Dinas Koperasi, UKM dan Pemberdayaan Masyarakat h. Dinas Sosial i. Dinas Perindustrian, Perdagangan & Investasi j. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. k. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi l. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga m. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan n. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (2) Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas mengatur tentang kedudukan, tugas, fungsi Dinas Daerah. 582

(3) Susunan dan bagan organisasi Dinas Daerah tercantum dalam Lampiran I sampai dengan Lampiran XIV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (4) Rincian tugas pokok dan uraian tugas organisasi perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatas, ditetapkan dengan Peraturan Walikota. BAB III KEDUDUKAN Pasal 3 (1) Dinas adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah. (2) Dinas dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. BAB IV TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Dinas Pendidikan Pasal 4 Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan dibidang pendidikan dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan program pendidikan dan tenaga kependidikan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota. 583

Pasal 5 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 4, Dinas Pendidikan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan dibidang pendidikan; b. pembinaan dan pengendalian pendidikan prasekolah dan luar sekolah; c. perencanaan, pengendalian, pembinaan, pengurusan dan pengawasan pendidikan dasar dan menengah; d. perencanaan, pengendalian, pembinaan, pengurusan dan pengawasan manajemen pendidikan dasar dan menengah; e. perencanaan, pengendalian, pembinaan, pengurusan dan pengawasan tenaga kependidikan; f. pembinaan dan pengendalian kurikulum dan muatan lokal; g. pembinaan dan pengawasan teknis edukatif dan administratif kepada unsur terkait dengan bidang pendidikan; h. pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan ketatausahaan; i. perumusan kebijakan peningkatan mutu pendidikan. Pasal 6 Susunan organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari : a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari 1. Subbagian Administrasi dan Umum; 2. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Kepegawaian. c. Bidang Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri dari: 1. Seksi Pendidikan Dasar; 2. Seksi Pendidikan Menengah Umum; 3. Seksi Pendidikan Menengah Kejuruan. 584

d. Bidang Pendidikan Pra Sekolah, Luar Sekolah dan Pendidikan Khusus terdiri dari: 1. Seksi Pendidikan Pra Sekolah; 2. Seksi Pendidikan Luar Sekolah; e. Bidang Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan terdiri dari: 1. Seksi Kurikulum; 2. Seksi Profesi dan Ketenagaan; 3. Seksi Diklat Tenaga Kependidikan. f. Unit Pelaksana Teknis Bagian Kedua Dinas Kesehatan Pasal 7 Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan kewenangan desentralisasi dibidang kesehatan. Pasal 8 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 7, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis penanganan dibidang kesehatan; b. pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum bidang kesehatan; c. pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dalam lingkup tugasnya; d. pembinaan umum dibidang kesehatan meliputi pendekatan, pencegahan, pengobatan dan pemeliharaan kesehatan; e. perencanaan sistem kesehatan daerah, akreditasi dan serifikasi kesehatan serta peningkatan sumber daya manusia kesehatan berdasarkan kebijakan teknis; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 585

Pasal 9 Susunan organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari : a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari: 1. Subbagian Administrasi dan Umum; 2. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Kepegawaian. c. Bidang Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Medik terdiri dari: 1. Seksi Kesehatan Keluarga; 2. Seksi Promosi Kesehatan; 3. Seksi Gizi dan Peran Serta Masyarakat. d. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan terdiri dari: 1. Seksi Pengendalian Penyakit; 2. Seksi Penyehatan Lingkungan; 3. Seksi Surveilans dan Kesehatan Matra. e. Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari: 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar; 2. Seksi Bina Rumah Sakit; 3. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan. f. Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri dari: 1. Seksi Jaminan Kesehatan; 2. Seksi Sumber Daya Kesehatan dan Akreditasi; 3. Seksi Pelayanan Sarana Kesehatan. g. Unit Pelaksana Teknis Bagian Ketiga Dinas Perhubungan Pasal 10 Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan bidang perhubungan, komunikasi dan informatika, merumuskan kebijakan, membina, mengkoordinasikan, mensinkronisasikan, dan mengendalikan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan bidang perhubungan. 586

Pasal 11 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 10, Dinas Perhubungan mempunyai fungsi antara lain : a. perumusan kebijakan teknis dibidang perhubungan; b. penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika; c. penyusunan rencana dan program kegiatan dibidang perhubungan, komunikasi dan informatika; d. pelaksanaan kegiatan pembangunan dibidang perhubungan, komunikasi dan informatika; e. penyelenggaraan pelayanan dibidang perhubungan, komunikasi dan informatika; f. pengelolaan data dan informasi dibidang perhubungan, komunikasi dan informatika; g. pembinaan penyelenggaraan pemberian perizinan dibidang perhubungan, komunikasi dan informatika. Pasal 12 Susunan organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari : a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari: 1. Subbagian Administrasi dan Umum; 2. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Kepegawaian. c. Bidang Perhubungan Darat terdiri dari: 1. Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas; 2. Seksi Angkutan; 3. Seksi LLASDP. d. Bidang Pehubungan Laut terdiri dari: 1. Seksi Kepelabuhan; 2. Seksi Keselamatan Pelayaran; 3. Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut. 587

e. Bidang Perhubungan Udara terdiri dari: 1. Seksi Perhubungan Udara; 2. Seksi Pos dan Telekomunikasi; 3. Seksi Informatika dan Telematika. f. Bidang Pengendalian Operasional terdiri dari: 1. Seksi Pengaturan dan Pengendalian Lalu Lintas, Patroli dan Pengawalan; 2. Seksi Penegakan Hukum, Penyidikan dan Pemberdayaan PPNS; 3. Seksi Keselamatan Lalu Lintas, Pencegahan dan Penanggulangan Kecelakaan. g. Unit Pelaksana Teknis Bagian Keempat Dinas Pekerjaan Umum Pasal 13 Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan kegiatan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan penyelenggaraan kewenangan bidang sumber daya air, cipta karya, bina marga, pengujian dan peralatan. Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada pasal 13, Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dibidang cipta karya dan bina marga. b. penyusunan rencana teknis pembangunan, pengelolaan, pembinaan, pemberian bimbingan dan perizinan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan. c. perencanaan teknis pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan. 588

d. Pelaksanaan kegiatan pembangunan di bidang sumber daya air, cipta karya, bina marga, peralatan dan pengujian. e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 15 Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari : a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari: 1. Subbagian Administrasi dan Umum; 2. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Kepegawaian. c. Bidang Sumber Daya Air terdiri dari: 1. Seksi Perencanaan Teknis Sumber Daya Air; 2. Seksi Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan; 3. Seksi Sungai, Danau, Pantai dan Pengendalian Banjir. c. Bidang Bina Marga terdiri dari: 1. Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan; 2. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan; 3. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan. d. Bidang Cipta Karya terdiri dari: 1. Seksi Perencanaan Teknis Gedung Pemerintahan,Perumahan & Pemukiman; 2. Seksi Perumahan dan Pemukiman; 3. Seksi Tata Bangunan dan Gedung Pemerintahan. e. Bidang Peralatan dan Pengujian terdiri dari: 1. Seksi Survey dan Pendataan; 2. Seksi Pengujian dan Laboratorium; 3. Seksi Operasional dan Pemeliharaan Alat. f. Unit Pelaksana Teknis 589

Bagian Kelima Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Pasal 16 Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan, merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan penyelenggaraan kewenangan bidang pengembangan tata kota, kebersihan dan pertamanan. Pasal 17 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 16, Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan penataan ruang, penataan bangunan, perizinan bangunan, pertamanan dan pemakaman; b. perencanaan program perizinan bangunan, penataan ruang, pertamanan dan pemakaman; c. pembinaan perizinan untuk mendirikan, mengubah ataupun membongkar bangunan-bangunan; d. pengendalian dan penyediaan bantuan/dukungan penerapan hasil penelitian dan pengembangan tekhnologi, arsitektur bangunan dan jati diri kawasan; e. pembinaan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan tata kota pertamanan dan pemakaman; f. pembinaan pemberian pelayanan umum dan pelayanan tekhnis dibidang penataan ruang, penataan bangunan, perizinan bangunan dan pemakaman; 590

Pasal 18 Susunan organisasi Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan terdiri dari : a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari: 1. Subbagian Administrasi dan Umum; 2. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Kepegawaian. c. Bidang Tata Kota dan Penataan Ruang terdiri dari: 1. Seksi Tata Ruang dan Tata Bangunan; 2. Seksi Perizinan dan Pengukuran; 3. Seksi Pengawasan dan Penertiban. d. Bidang Kebersihan terdiri dari: 1. Seksi Operasional dan Retribusi Kebersihan; 2. Seksi Peralatan dan Perawatan; 3. Seksi Sanitasi dan Pengolahan Sampah. e. Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan terdiri dari: 1. Seksi Pertamanan; 2. Seksi Pemakaman; 3. Seksi Penerangan Jalan. f. Unit Pelaksana Teknis Bagian Keenam Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Pasal 19 Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dibidang pendapatan, aset dan pengelolaan keuangan daerah. 591

Pasal 20 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 19, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah; b. pelayanan umum dibidang pendapatan asli daerah, perimbangan, anggaran dan akuntansi serta perbendaharaan; c. pengawasan terhadap pelayanan umum di bidang pendapatan asli daerah, perimbangan, anggaran dan akuntansi serta perbendaharaan; d. penyusunan rencana bidang pendapatan dan pengelolaan keuangan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya. Pasal 21 Susunan organisasi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan terdiri dari : a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari: 1. Subbagian Administrasi dan Umum; 2. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Kepegawaian. c. Bidang PAD terdiri dari: 1. Seksi Pendaftaran dan Pendataan; 2. Seksi Penetapan; 3. Seksi Penagihan. d. Bidang Akuntansi dan Manajemen Aset terdiri dari: 1. Seksi Akuntansi dan Pelaporan; 2. Seksi Analisis Kebutuhan dan Pengadaan; 3. Seksi Inventarisasi dan Penghapusan. 592

e. Bidang Perimbangan dan Penerimaan Lain-lain terdiri dari: 1. Seksi Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak; 2. Seksi DAU dan DAK; 3. Seksi Penerimaan Lain-lain Kekayaan Daerah. f. Bidang Pengelolaan Keuangan terdiri dari: 1. Seksi Penyusunan Anggaran; 2. Seksi Pengelolaan Gaji; 3. Seksi Pengelolaan Belanja Non Gaji. g. Unit Pelaksana Teknis Bagian Ketujuh Dinas Koperasi, UKM dan Pemberdayaan Masyarakat Pasal 22 Dinas Koperasi, UKM dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan, merumuskan kebijakan, pengawasan dan pengendalian di bidang koperasi, usaha kecil menengah dan pemberdayaan masyarakat. Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 22, Dinas Koperasi, UKM dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, serta pemberdayaan masyarakat. b. pemberian ijin dan atau pertimbangan teknis dibidang koperasi, usaha kecil dan menengah, serta pemberdayaan masyarakat. c. pelayanan umum di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, serta pemberdayaan masyarakat. 593

d. pengawasan terhadap pemberian ijin dan atau pertimbangan teknis di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, serta pemberdayaan masyarakat. e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya. Pasal 24 Susunan organisasi Dinas Koperasi, UKM dan Pemberdayaan Masyarakat, terdiri dari : a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari: 1. Subbagian Administrasi dan Umum; 2. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Kepegawaian. c. Bidang Koperasi terdiri dari: 1. Seksi Kelembagaan; 2. Seksi Pengembangan Usaha Koperasi; 3. Seksi Fasilitasi Pembiayaan dan Simpan Pinjam. d. Bidang Usaha Kecil Menengah terdiri dari: 1. Seksi Pengembangan UKM; 2. Seksi Pendaftaran dan Pendataan UKM; 3. Seksi Bina Sarana dan Prasarana UKM. e. Bidang Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari: 1. Seksi Pengembangan Potensi Masyarakat; 2. Seksi Peningkatan Peranan Kelembagaan; 3. Seksi Bantuan dan Kerjasama. f. Unit Pelaksana Teknis Bagian Kedelapan Dinas Sosial Pasal 25 Dinas Sosial mempunyai tugas merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan serta melaksanakan kewenangan dibidang sosial, bantuan sosial dan penanggulangan bencana. 594

Pasal 26 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 25, Dinas Sosial mempunyai fungsi : a. pembinaan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program dibidang sosial, rehabilitasi dan penanggulangan bencana. b. perumusan kebijakan dan pembinaan pelayanan sosial dan pengembangan sosial. c. pengkordinasian kewenangan bidang sosial dan penaggulangan bencana yang dikerjasamakan dengan daerah kabupaten/kota lain dan propinsi. Pasal 27 Susunan organisasi Dinas Sosial terdiri dari : a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari: 1. Subbagian Administrasi dan Umum; 2. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Kepegawaian. c. Bidang Rehabilitasi terdiri dari: 1. Seksi Rehabilitasi Penyandang Sosial dan NAPZA; 2. Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat; 3. Seksi Rehabilitasi Gepeng. d. Bidang Penanggulangan Bencana dan Bantuan Sosial terdiri dari: 1. Seksi Bantuan Bencana; 2. Seksi Bantuan Fakir Miskin; 3. Seksi Perlindungan Sosial dan Jaminan Sosial. e. Bidang Pengembangan Sosial terdiri dari: 1. Seksi Kelembagaan Sosial; 2. Seksi Partisipasi Sosial Masyarakat; f. Unit Pelaksana Teknis 595

Bagian Kesembilan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Investasi Pasal 28 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Investasi mempunyai tugas melaksanakan kewenangan, merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengembangkan industri perdagangan dan investasi. Pasal 29 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 28, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Investasi mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan teknis dibidang perindustrian, perdagangan dan investasi; b. perumusan rencana dan program dibidang perindustrian, perdagangan dan investasi; c. pembinaan, pengaturan dan pemberian izin usaha perindustrian, perdagangan dan investasi; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya; Pasal 30 Susunan organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Investasi terdiri dari : a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari: 1. Subbagian Administrasi dan Umum; 2. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Kepegawaian. 596

c. Bidang Perindustrian terdiri dari: 1. Seksi Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan; 2. Seksi Industri Logam, Mesin dan Elektronika; 3. Seksi Produksi Industri Kecil, Aneka dan Industri Kerajinan. d. Bidang Perdagangan terdiri dari: 1. Seksi Perdagangan Dalam Negeri dan Pendaftaran Perusahaan; 2. Seksi Perdagangan Luar Negeri; 3. Seksi Sarana dan Usaha Perdagangan. e. Bidang Investasi terdiri dari: 1. Seksi Pelayanan Investasi; 2. Seksi Promosi dan Kerjasama; 3. Seksi Sarana dan Pengendalian Investasi. f. Bidang Metrologi dan Perlindungan Konsumen terdiri dari: 1. Seksi Metrologi; 2. Seksi Perlindungan Konsumen; 3. Seksi Pengawasan Barang Beredar. g. Unit Pelaksana Teknis Bagian Kesepuluh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pasal 31 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan serta melaksanakan kewenangan dibidang kependudukan dan pencatatan sipil. Pasal 32 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 31, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai fungsi : a. pembinaan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program dibidang kependudukan dan pencatatan sipil; 597

b. pembinaan dan pengendalian pelaksanaan program pengendalian kependudukan, mutasi dan migrasi penduduk; c. pengkordinasian kewenangan bidang kependudukan dan pencatatan sipil yang dikerjasamakan dengan daerah kabupaten/kota lain dan propinsi; Pasal 33 Susunan organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri: a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari: 1. Subbagian Administrasi dan Umum; 2. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Kepegawaian. c. Bidang Kependudukan terdiri dari: 1. Seksi Pendaftaran Penduduk; 2. Seksi Mobilitas dan Pengendalian; d. Bidang Pencatatan Sipil terdiri dari: 1. Seksi Kelahiran, Pengakuan Anak dan Kematian; 2. Seksi Perkawinan, Pengesahan Anak dan Perceraian; e. Bidang Data dan Informasi terdiri dari: 1. Seksi Pengelolaan dan Penyimpanan Data; 2. Seksi Pelayanan Informasi; f. Unit Pelaksana Teknis Bagian Kesebelas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pasal 34 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan serta melaksanakan kewenangan dibidang ketenagakerjaan dan transmigrasi. 598

Pasal 35 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 34, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi : a. pembinaan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program dibidang ketenagakerjaan dan transmigrasi. b. perumusan kebijakan dan pembinaan penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja, pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, hubungan industrial dan persyaratan kerja, pengawasan ketenagakerjaan dan pelayanan transmigrasi. c. pengkordinasian kewenangan bidang ketenagakerjaan yang dikerjasamakan dengan daerah kabupaten/kota lain dan propinsi; d. pembinaan dan pengawasan terhadap Balai Latihan Kerja. Pasal 36 Susunan organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari: a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari: 1. Subbagian Administrasi dan Umum; 2. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Kepegawaian. c. Bidang Penempatan Tenaga Kerja terdiri dari: 1. Seksi Bursa Kerja; 2. Seksi Penempatan Tenaga Kerja; 3. Seksi Perluasan dan Kesempatan Kerja. d. Bidang Pengawasan terdiri dari: 1. Seksi Pengawasan Norma Kerja; 2. Seksi Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja; 3. Seksi Syarat Kerja dan Hubungan Industrial; 599

e. Bidang Ketransmigrasian terdiri dari: 1. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sosial Budaya; 2. Seksi Sarana dan Prasarana; 3. Seksi Bimbingan Penyuluhan, Pengarahan dan Penempatan. f. Bidang Pelatihan dan Produktifitas terdiri dari: 1. Seksi Penyuluhan dan Pelatihan; 2. Seksi Bimbingan dan Instruktur; 3. Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Swasta dan Sertifikasi. g. Unit Pelaksana Teknis Bagian Kedua belas Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Pasal 37 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga mempunyai tugas merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan serta melaksanakan kurusan, kegiatan dan program dibidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan Olah Raga. Pasal 38 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 37, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis penyusunan perencanaan dan program pembangunan dibidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga; b. pembinaan, pengendalian dan pengawasan dalam penyelenggaraan aktifitas bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga; c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 600

Pasal 39 Susunan organisasi Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga terdiri dari : a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari: 1. Subbagian Administrasi dan Umum; 2. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Kepegawaian. c. Bidang Kebudayaan terdiri dari: 1. Seksi Seni dan Budaya; 2. Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan; 3. Seksi Pelestarian. d. Bidang Pariwisata terdiri dari: 1. Seksi Pengawasan Objek Wisata; 2. Seksi Sarana Pariwisata; 3. Seksi Promosi Pengembangan Wisata. e. Bidang Pemuda dan Olah raga terdiri dari: 1. Seksi Organisasi Pemuda; 2. Seksi Pengembangan Olah Raga; 3. Seksi Sarana dan Prasarana Olah Raga. f. Unit Pelaksana Teknis Bagian Ketiga belas Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Pasal 40 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai mempunyai tugas merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan serta melaksanakan kewenangan, urusan, program dan kegiatan dibidang pertanian, perkebunan dan kehutanan. 601

Pasal 41 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 40, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis penyusunan perencanaan dan program pembangunan dibidang pertanian, perkebunan, kehutanan dan ketahanan pangan; b. pembinaan dan pengendalian ketatausahaan, kearsipan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan serta evaluasi pengawasan dan pelaporan; c. pemberian prizinan dan atau rekomendasi pelaksanaan pelayanan umum dalam lingkup tugasnya; d. pembinaan, pengendalian dan pengawasan dalam penyelenggaraan aktifitas bidang pertanian, perkebunan, kehutanan dan ketahanan pangan; e. pembinaaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dalam lingkup tugasnya; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam pengelolaan pertanian, perkebunan dan kehutanan. Pasal 42 Susunan organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan terdiri dari : a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari: 1. Sub Bagian Administrasi dan Umum; 2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Kepegawaian. 602

c. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura terdiri dari: 1. Seksi Produksi dan Pengembangan Tanaman Pangan; 2. Seksi Produksi dan Pengembangan Hortikultura; 3. Seksi Sarana Prasarana dan Perlindungan Tanaman. d. Bidang Perkebunan terdiri dari: 1. Seksi Produksi dan Pengembangan Perkebunan; 2. Seksi Teknologi dan Pengolahan Hasil Perkebunan; 3. Seksi Perlindungan Perkebunan. e. Bidang Kehutanan terdiri dari: 1. Seksi Tata Pengelolaan dan Pengawasan Perhutanan; 2. Seksi Produksi, Peredaran dan Pengolahan Hasil Hutan; 3. Seksi Penghijauan, Rehabilitasi dan Pengamanan Hutan. e. Bidang Penyuluhan terdiri dari: 1. Seksi Program Penyuluhan; 2. Seksi Kelembagaan dan SDM Penyuluhan; 3. Seksi Pengkajian Metode dan Teknologi Penyuluhan. f. Bidang Ketahanan Pangan terdiri dari: 1. Seksi Ketersediaan dan Cadangan Pangan; 2. Seksi Distribusi dan Kewaspadaan Pangan; 3. Seksi Konsumsi, Mutu dan Ketahanan Pangan. g. Unit Pelaksana Teknis Bagian Keempat Belas Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Pasal 43 Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan mempunyai tugas merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan serta melaksanakan kewenangan, urusan, program dan kegiatan dibidang peternakan, perikanan dan kelautan: a. melaksanakan sebagian tugas pokok Walikota di bidang peternakan, perikanan dan kelautan; 603

b. merumuskan kebijakan teknis di bidang peternakan, perikanan dan kelautan; c. mengkoordinasikan perencanaan pengembangan usaha dan sarana serta prasarana perikanan; d. membina pengembangan teknologi produksi dan mutu peternakan dan perikanan; e. pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum; f. pembinaan terhadap UPT dalam lingkup tugasnya; g. membina pemberdayaan kelautan; h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan walikota sesuai dengan lingkup tugasnya Pasal 44 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 43, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijaksanan penyelenggaraan kewenangan bidang peternakan, perikanan dan kelautan; b. penetapan dan pengembangan lahan peternakan dan perikanan sesuai dengan rencana tata ruang kota; c. perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan sarana dan prasarana peternakan, perikanan dan kelautan; d. pembinaan, pengembangan, perizinan, dan pengawasan usaha peternakan, perikanan dan kelautan; e. penyelenggaraaan, pengawasan pembeniahan dalam lingkup peternakan, perikanan dan kelautan; f. penyelenggaraan, pengelolaaan dan pembinaan laboratorium pengujian mutu hasil peternakan, perikanan dan kelautan; g. pembinaan dan pengembangan teknologi, mutu produksi peternakan, perikanan dan kelautan; h. penanggulangan, pengendalian, penutupan dan pembukaan wilayah wabah dan penyakit lingkup peternakan dan perikanan; 604

i. perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan, pengawasan observasi, eksplorasi dan konservasi sumberdaya laut dan perairan; j. pembinaaan terhadap UPT dan lingkup tugasnya. Pasal 45 Susunan organisasi Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang dimaksud dalam Peraturan ini, terdiri dari : a. Kepala b. Sekretariat terdiri dari: 1. Sub Bagian Administrasi dan Umum; 2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Perencanaan. c. Bidang Perikanan Tangkap dan Pengelolaan Pesisr terdiri dari: 1. Seksi Pengembangan Penangkapan, Pengawasan dan Pengendalian Kelautan; 2. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, Konservasi dan Suaka Perikanan; 3. Seksi Sarana dan Prasarana, Pengolahan, Pemasaran dan Bina Mutu. d. Bidang Perikanan Budidaya terdiri dari: 1. Seksi Produksi dan Pembenihan; 2. Seksi Pemberdayaan Kelembagaan dan Pengembangan Usaha; 3. Seksi Pengembangan Teknologi dan Kapasitas Sumber Daya Manusia. e. Bidang Peternakan terdiri dari: 1. Seksi Pembibitan Ternak; 2. Seksi Produksi Ternak Ruminansia; 3. Seksi Produksi Ternak Non Rumsinansia. f. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet terdiri dari: 1. Seksi Kesehatan Hewan; 2. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner; 3. Seksi Sarana dan Prasarana Veteriner. g. Unit Pelaksana Teknis 605

BAB V UNIT PELAKSANA TEKNIS Pasal 46 (1) Unit pelaksanaan operasional Dinas Daerah di lapangan dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis sesuai dengan kebutuhan, kemampuan keuangan daerah dan beban kerja; (2) Pembentukan Organisasi dan Tatakerja, Tugas Pokok dan Fungsi sebagaimana tercantum dalam ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Walikota; (3) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung kepada Kepala Dinas; (4) Unit Pelaksana Teknis terdiri dari seorang Kepala, Subbagian Tata Usaha dan kelompok jabatan fungsional dan bagi Unit Pelaksana Teknis yang belum terdapat jabatan fungsional dapat dibentuk paling banyak 2 (dua) Seksi. BAB VI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 47 (1) Pada Dinas Daerah dapat dibentuk jabatan fungsional yang jumlah dan jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan. (2) Kelompok jabatan fungsional tertentu dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala. (3) Pembentukan, jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Walikota berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 606

BAB VII TATA KERJA Pasal 48 Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dan kelompok tenaga fungsional dalam lingkup kerjanya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, simplikasi, efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas publik, baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Kota serta dengan Instansi lain di luar Pemerintah Kota sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 49 (1) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, mematuhi petunjuk, bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan dan bimbingan. (5) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. 607

BAB VIII KETENTUAN LAIN - LAIN Pasal 50 (1) Pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural dan fungsional ditetapkan oleh Walikota atau Pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Ketentuan mengenai eselonering dan pemberian tunjangan jabatan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 51 Pejabat organisasi perangkat daerah yang ada sekarang, masih tetap menjalankan tugasnya sampai diangkatnya pejabat definitif yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini. Pasal 52 Penjabaran tugas, fungsi dan uraian tugas masingmasing dinas akan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 53 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut oleh Walikota sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya. 608

Pasal 54 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kota Dumai sebagai berikut : 1. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 10 Tahun 2005 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Dumai; 2. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 11 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kota Dumai; 3. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 12 tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai; 4. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai; 5. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 14 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Dumai; 6. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 15 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Investasi Kota Dumai; 7. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 16 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan; 8. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 17 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Kota Dumai; 9. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 18 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial Kota Dumai; 10. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 19 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Lingkungan Hidup Kota Dumai; 609

11. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kota Dumai, dan Ketentuan Lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 55 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan; Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya kedalam Lembaran Daerah Kota Dumai. Ditetapkan di Dumai pada tanggal 11 September 2008 WALIKOTA DUMAI, Diundangkan di Dumai pada tanggal 12 September 2008 SEKRETARIS DAERAH KOTA DUMAI, cap/dto, H. WAN FAUZI EFFENDI Pembina Utama Muda, NIP. 010055541 cap/dto, H. ZULKIFLI A.S. LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI TAHUN 2008 NOMOR 09 SERI D 610

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SEKRETARIAT SUBBAGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM SUBBAGIAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN BIDANG MUTU PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKSI KURIKULUM SEKSI PROFESI DAN KETENAGAAN SEKSI DIKLAT TENAGA KEPENDIDIKAN WALIKOTA DUMAI cap/dto, H. ZULKIFLI A.S BIDANG PENDIDIKAN PRA SEKOLAH UNIT LUAR PELAKSANA SEKOLAH TEKNIS DAN PENDIDIKAN KHUSUS SEKSI PENDIDIKAN DASAR SEKSI PENDIDIKAN MENENGAH UMUM SEKSI PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN KEPALA SEKSI PENDIDIKAN PRA SEKOLAH SEKSI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH 611

LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 WALIKOTA DUMAI cap/dto, BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA DUMAI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PELAYANAN KESEHATAN SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR SEKSI BINA RUMAH SAKIT SEKSI FARMASI DAN ALAT KESEHATAN H. ZULKIFLI A.S 612

LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 BIDANG PERHUBUNGAN UDARA SEKSI PERHUBUNGAN UDARA SEKSI POS DAN TELEKOMUNIKASI SEKSI INFORMATIKA DAN TELEMATIKA WALIKOTA DUMAI cap/dto, H. ZULKIFLI A.S BIDANG BIDANG PERHUBUNGAN PENGENDALIAN DARAT LAUT UNIT OPERASIONAL PELAKSANA TEKNIS KEPALA SEKRETARIAT SUBBAGIAN SEKSI SEKSI ADMINISTRASI PENGATURAN KEPELABUHAN DAN DAN SEKSI MANAJEMEN PENGENDALIAN UMUM DAN REKAYASA LALU LINTAS, LALU LINTAS PATROLI DAN PENGAWALAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA DUMAI SEKSI SEKSI KESELAMATAN SEKSI PENEGAKAN ANGKUTAN PELAYARAN HUKUM, PENYIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN PPNS SEKSI KESELAMATAN LALU LINTAS, SEKSI PENCEGAHAN LALU SEKSI LINTAS LLASDP ANGKUTAN DAN PENANGGULANGAN LAUT KECELAKAAN SUBBAGIAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN 613

KEPALA LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 WALIKOTA DUMAI BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA DUMAI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG BINA MARGA BIDANG SUMBER DAYA AIR SEKSI PERENCANAAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN SEKSI PERENCANAAN TEKNIS SUMBER DAYA AIR SEKSI PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN JALAN SEKSI IRIGASI, RAWA DAN JARINGAN PENGAIRAN SEKSI PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN JEMBATAN BIDANG CIPTA KARYA SEKSI PERENCANAAN TEKNIS GEDUNG PEMERINTAH, PERUMAHAN & PEMUKIMAN SEKSI PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN SEKSI TATA BANGUNAN DAN GEDUNG PEMERINTAH SEKSI SUNGAI, DANAU, PANTAI DAN PENGENDALIAN BANJIR cap/dto, H. ZULKIFLI A.S 614

LAMPIRAN V : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 BIDANG PERTAMANAN DAN PENERANGAN JALAN SEKSI PERTAMANAN SEKSI PEMAKAMAN SEKSI PENERANGAN JALAN WALIKOTA DUMAI cap/dto, H. ZULKIFLI A.S BIDANG KEBERSIHAN UNIT PELAKSANA TEKNIS KEPALA SEKRETARIAT SUBBAGIAN ADMINISTRASI DAN SEKSI OPERASIONAL UMUM DAN RETRIBUSI KEBERSIHAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS TATA KOTA, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DUMAI SEKSI PERALATAN DAN PERAWATAN SEKSI SANITASI DAN PENGOLAHAN SAMPAH SUBBAGIAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN BIDANG TATA KOTA DAN PENATAAN RUANG SEKSI TATA RUANG DAN ESTETIKA BANGUNAN SEKSI PERIZINAN DAN PENGUKURAN SEKSI PENGAWASAN DAN PENERTIBAN 615

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA DUMAI LAMPIRAN VI : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 WALIKOTA DUMAI cap/dto, H. ZULKIFLI A.S KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PAD SEKSI PENDAFTARAN DAN PENDATAAN SEKSI PENETAPAN SEKSI PENAGIHAN 616

KEPALA LAMPIRAN VII: PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 SEKRETARIAT SUBBAGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM SUBBAGIAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN WALIKOTA DUMAI cap/dto, H. ZULKIFLI A.S BIDANG BIDANG USAHA PEMBERDAYAAN KOPERASI KECIL MENENGAH UNIT PELAKSANA MASYARAKAT TEKNIS BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, UKM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA DUMAI SEKSI SEKSI PENGEMBANGAN POTENSI UKM SEKSI KELEMBAGAAN MASYARAKAT SEKSI SEKSI PENINGKATAN PENDAFTARAN PERANAN DAN SEKSI PENGEMBANGAN PENDATAAN KELEMBAGAAN UKM USAHA KOPERASI SEKSI SEKSI BINA BANTUAN SARANA DAN SEKSI FASILITAS DAN PRASARANA KERJASAMA PEMBIAYAAN UKM DAN SIMPAN PINJAM KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 617

KEPALA LAMPIRAN VIII : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 WALIKOTA DUMAI cap/dto, BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA DUMAI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA DAN BANTUAN SOSIAL SEKSI BANTUAN BENCANA SEKSI BANTUAN FAKIR MISKIN SEKSI PERLINDUNGAN SOSIAL DAN JAMINAN SOSIAL BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL SEKSI KELEMBAGAAN SOSIAL SEKSI PARTISIPASI SOSIAL MASYARAKAT H. ZULKIFLI A.S 618

KEPALA LAMPIRAN IX : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 SEKRETARIAT SUBBAGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM SUBBAGIAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN BIDANG INVESTASI SEKSI PELAYANAN INVESTASI SEKSI PROMOSI DAN KERJASAMA SEKSI SARANA DAN PENGENDALIAN INVESTASI WALIKOTA DUMAI cap/dto, H. ZULKIFLI A.S KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL UNIT BIDANG BIDANG PELAKSANA PERINDUSTRIAN METROLOGI PERDAGANGAN DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN TEKNIS SEKSI PERDAGANGAN DALAM SEKSI NEGERI SEKSI INDUSTRI DAN METROLOGI KIMIA, AGRO PENDAFTARAN DAN HASIL HUTAN PERUSAHAAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN INVESTASI KOTA DUMAI SEKSI SEKSI PERDAGANGAN PERLINDUNGAN INDUSTRI LOGAM, LUAR KONSUMEN MESIN, NEGERI DAN ELEKTRONIKA SEKSI SEKSI PRODUKSI PENGAWASAN SARANA INDUSTRI DAN BARANG USAHA KECIL, ANEKA DAN PERDAGANGAN INDUSTRI BEREDAR KERAJINAN 619

LAMPIRAN X : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA DUMAI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PENCATATAN SIPIL BIDANG DATA DAN INFORMASI SEKSI PENGOLAAN DAN PENYIMPANAN DATA SEKSI KELAHIRAN, PENGAKUAN ANAK DAN KEMATIAN SEKSI PELAYANAN INFORMASI SEKSI PERKAWINAN, PENGESAHAN ANAK DAN PERCERAIAN WALIKOTA DUMAI cap/dto, H. ZULKIFLI A.S 620

LAMPIRAN XI : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 WALIKOTA DUMAI cap/dto, H. ZULKIFLI A.S BIDANG KETRANSMIGRASIAN PELATIHAN PENGAWASAN DAN UNIT PRODUKTIFITAS PELAKSANA TEKNIS KEPALA SEKRETARIAT SUBBAGIAN ADMINISTRASI SEKSI SEKSI DAN PENYULUHAN PEMBINAAN UMUM PENGAWASAN DAN PENGEMBANGAN NORMA PELATIHAN SOSIAL KERJA BUDAYA BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA DUMAI SEKSI SEKSI SEKSI NORMA SARANA BIMBINGAN KESELAMATAN DAN PRASARANA DAN DAN KESEHATAN INSTRUKTUR KERJA SEKSI SEKSI BIMBINGAN PEMBINAAN SYARAT PENYULUHAN, KERJA LEMBAGA DAN LATIHAN PENGARAHAN HUBUNGAN SWASTA DAN INDUSTRIAL DAN PENEMPATAN SERTIFIKASI SUBBAGIAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN BIDANG PENEMPATAN TENAGA KERJA SEKSI BURSA KERJA SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA SEKSI PERLUASAN DAN KESEMPATAN KERJA 621

LAMPIRAN XII : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 WALIKOTA DUMAI BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KOTA DUMAI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG KEBUDAYAAN SEKSI SENI DAN BUDAYA SEKRETARIAT SUBBAGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM SUBBAGIAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN BIDANG PEMUDA DAN OLAHRAGA SEKSI ORGANISASI PEMUDA SEKSI PENGEMBANGAN OLAH RAGA SEKSI SARANA DAN PRASARANA OLAH RAGA SEKSI SEJARAH DAN KEPURBAKALAAN SEKSI PELESTARIAN cap/dto, H. ZULKIFLI A.S 622

KEPALA LAMPIRAN XIII : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 SEKRETARIAT SUBBAGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM SUBBAGIAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN WALIKOTA DUMAI cap/dto, H. ZULKIFLI A.S BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG UNIT BIDANG KETAHANAN PELAKSANA PENYULUHAN KEHUTANAN PERKEBUNAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TEKNIS SEKSI SEKSI SEKSI TATA PROGRAM SEKSI PENGELOLAAN KETERSEDIAAN PRODUKSI PENYULUHAN DAN DAN DAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN CADANGAN PERHUTANAN PERKEBUNAN TANAMAN PANGAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KOTA DUMAI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI KELEMBAGAAN PRODUKSI, DISTRIBUSI PRODUKSI TEKNOLOGI PEREDARAN DAN DAN SDM DAN DAN PENGOLAHAN DAN KEWASPADAAN PENGOLAHAN PENYULUHAN PENGEMBANGAN HASIL HASIL PANGAN HUTAN HORTIKULTURAA PERKEBUNAN SEKSI SEKSI SARANA PENGHIJAUAN, PERLINDUNGAN PRASARANA SEKSI PENGKAJIAN METODE DAN DAN SEKSI TEKNOLOGI REHABILITASI PERLINDUNGAN KONSUMSI, PERKEBUNAN MUTU PENYULUHAN DAN DAN TANAMAN KETAHANAN PANGAN PENGAMANAN HUTAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 623

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KOTA DUMAI BIDANG PERIKANAN BUDIDAYA KEPALA LAMPIRAN XIV : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2008 WALIKOTA DUMAI cap/dto, H. ZULKIFLI A.S KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PERIKANAN TANGKAP DAN PENGOLAHAAN PESISIR SEKSI PRODUKSI DAN PEMBENIHAN SEKSI PENGEMBANGAN PENANGKAPAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KELAUTAN SEKSI PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN & PENGEMBANGAN USAHA BIDANG PETERNAKAN BIDANG KESWAN DAN KESMAVET SEKSI PEMBIBITAN TERNAK SEKSI KESEHATAN HEWAN SEKSI PRODUKSI TERNAK RUMINANSIA SEKSI KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER SEKSI PRODUKSI TERNAK NON RUMINANSIA SEKSI SARANA DAN PRASARANA VETERINER SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR, KONSERVASI DAN SUAKA PERIKANAN SEKSI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI & PENGOLAHAN HASIL SEKSI SARANA DAN PRASARANA PENGOLAHAN, PEMASARAN DAN BINA MUTU 624