HUKUM KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

dokumen-dokumen yang mirip
HUKUM KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Hak dan Kewajiban Warga Negara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia

UU NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI

UU NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI PENDAHULUAN Pemerinta h RI pada tanggal 1 Agustus 2006 telah mensahkan UU No.

BAB I PENDAHULUAN. instansi vertikal yang melaksanakan tugas dekonsentrasi pusat di Provinsi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Modul ke: KEWARGANEGARAAN. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA. 1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa asli dan orang-orang bangsa lain

WARGANEGARA DAN KEWARGANEGARAAN

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN.. TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pendidikan Kewarganegaraan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Kewarganegaraan Republik Indonesia, sejak 1 Agustus 2006 untuk. menggantikan Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 Tentang

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak dan Kewajiban Warga Negara

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu :

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Modul ke: 06Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

KASUS KASUS KEWARGANEGARAAN

Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERKAWINAN CAMPURAN DAN AKIBAT HUKUMNYA. Oleh : Sasmiar 1 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Indonesia merupakan negara hukum yang menyadari, mengakui, dan

P R E S I D E N REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

KEDUDUKAN WARGA NEGARA & PERWAGA- NEGARAAN DI INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Hak dan Kewajiban Warga Negara

Mata Kuliah Kewarganegaraan HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

BAB I PENDAHULUAN. atau para pemuka agama. Aturan tata tertib itu terus berkembang maju, bahkan. negara Indonesia dengan warga negara asing.

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Civic Education. Pendidikan Kewarganegaraan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

Hak dan Kewajiban Warganegara

IKHTISAR MATERI UAS KELAS X IRISAN MATERI KURIKULUM 2013 DAN KTSP

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA MENJAGA KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA ( WNI )

BAB V HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

BAB III PROSES NATURALISASI DALAM PRAKTEK WARGA NEGARA ASING DI INDONESIA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(Negara dan Kedaulatan)

ISSN : Keywords : citizenship, children. Staf Pengajar STMIK Sinar Nusantara Surakarta. Jurnal Ilmiah SINUS.57

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

KEWARGANEGRAAN WARGA NEGARA AMYARDI, SH, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi S1 Manajemen.

IKHTISAR MATERI UAS KELAS X IRISAN MATERI KURIKULUM 2013 DAN KTSP

BAB I PENDAHULUAN. seperti perdagangan, perekonomian bahkan sampai pada masalah perkawinan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah

asas kewarganegaraan BAB I PENDAHULUAN

KAJIAN YURIDIS UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang sebagai warga negara. Berdasarkan Penjelasan BAB X

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, maka ia tidak akan lepas dari permasalahan tersebut. Ia ingin memenuhi

PENGATURAN PEWARGANEGARAAN BAGI WARGA NEGARA ASING (WNA) GUNA MEMPEROLEH STATUS KEWARGANEGARAAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. TLN No. 3019, ps.1.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

7 Karakteristik Warga Negara Demokratis

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

B A B XII HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

ISU-ISU AKTUAL STATUS KEIMIGRASIAN DAN KEWARGANEGARAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Nomor 62 TAHUN 1958 Tentang KEWARGA-NEGARAAN REPUBLIK INDONESIA. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran pelajar, rekan bisnis ataupun sahabat pena 1.

TINJAUAN YURIDIS KEDUDUKAN ANAK DALAM PERKAWINAN CAMPURAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

2008 di Lt.6 (Dit. Jen. Administrasi Hukum Umum) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pertanyaan sebagai berikut : 1. Berdasarkan Undang-Undang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1958 TENTANG KEWARGA-NEGARAAN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.02-HL TAHUN 2006

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 62 TAHUN 1958 (62/1958) Tanggal: 29 JULI 1958 (JAKARTA)

2017, No kekosongan hukum dalam hal penerapan sanksi yang efektif; d. bahwa terdapat organisasi kemasyarakatan tertentu yang dalam kegiatannya

KEWARGANEGARAAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA. Modul ke: 09Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

WARGA NEGARA. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

Kata Pengantar.. i. Daftar Isi..ii. Bab I : A) Pendahuluan 1. A) Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara...3

BAHAN SOSIALISASI KEBIJAKAN ADMINDUK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Hak Azasi adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersama dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan

HAKEKAT BANGSA,NEGARA DAN WARGANEGARA

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1958 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN WARGA NEGARA, PENDUDUK, DAN BUKAN PENDUDUK

Politik dan Hukum Kewarganegaraan Republik Indonesia 1

Kata Kunci : Status Kewarganegaraan, Perkawinan Campuran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERPU ORGANISASI KEMASYARAKATAN DALAM PERSPEKTIF ASAS DAN TEORI HUKUM PIDANA OLEH DR. MUDZAKKIR, S.H., M.H

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN HAKIM AD HOC PENGADILAN PERIKANAN

STATUS PERKAWINAN INTERNASIONAL DAN PERJANJIAN PERKAWINAN. (Analisis Kasus WNI Yang Menikah Dengan Warga Negara Prancis di Jepang)

RechtsVinding Online Konsep Kewarganegaran Ganda Tidak Terbatas (Dual Nasionality) Dalam Sistem Kewarganegaraan Di Indonesia

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 22/PUU-VII/2009 tentang UU 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah [Syarat masa jabatan bagi calon kepala daerah]

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: 06FEB HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.01-HL TAHUN 2006

PENGARUH PENERAPAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

HUKUM KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

NEGARA ORGANISASI KEKUASAAN UNSUR NEGARA WILAYAH PEMERINTAH YANG BERDAULAT RAKYAT PENGAKUAN DARI NEGARA LAIN

ISTILAH-ISTILAH WARGA NEGARA Warga suatu negara yang Ditetapkan berdasarkan Peraturan per- UU-an RAKYAT (pengertian Politis) Segolongan orang yang Mempunyai kebudayaan Tertentu, sebagai Pendukung Suatu negara. Pengunaan istilah ini Dilawankan Dengan Pemerintah BANGSA (Pengertian internasional) Pengunaan istilah ini dilawankan dengan bangsa-bangsa lain.

Pengertian Bangsa Ernes Renan, bangsa adalah suatu nyawa, suatu asas akal yang terjadi karena dua hal: 1. rakyat dulunya harus bersama-sama menjadi satu riwayat. 2. rakyat itu sekarang harus mempunyai kemauan, keinginan hidup menjadi satu. Otto Bauer, Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter. Karakteristik tumbuh karena adanya persamaan nasib.

ALASAN DICABUTNYA UNDANG2 NO. 62 TAHUN 1958 DAN DIGANTI DENGAN UNDANG 2 NO. 12 THN 2006 Secara filosofis, UU tersebut masih mengandung ketentuan 2 yang belum sejalan dengan falsafah Pancasila, antara lain: Masih bersifat diskriminatif, Kurang menjamin pemenuhan hak asasi dan persamaan antar warga negara, Serta kurang memberikan perlindungan terhadap perempuan & anak 2.

ALASAN DICABUTNYA UNDANG2 NO. 62 TAHUN 1958 DAN DIGANTI DENGAN UNDANG 2 NO. 12 THN 2006 Secara sosiologis, undang 2 tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat Indonesia sebagai bagian dari masyarakat internasional dalam pergaulan global, yang menghendaki adanya persamaan perlakuan dan kedudukan setiap warga negara dihadapan hukum serta adanya kesetaraan dan keadilan gender.

ALASAN DICABUTNYA UNDANG2 NO. 62 TAHUN 1958 DAN DIGANTI DENGAN UNDANG 2 NO. 12 THN 2006 Secara yuridis, Landasan konstitusional pembentukan Undang 2 tersebut adalah UUDS 1950 yang sudah tidak berlaku sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dalam perkembangannya UUD 1945 telah mengalami perubahan yang lebih menjamin perlindungan terhadap hak asasi manusia dan hak-hak warga negara lainnya. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Undang 2 no. 62 tahun 1958 diganti dengan Undang 2 no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

UNDANG UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI ASAS-ASAS UMUM YANG DI ANUT : Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak.

UNDANG UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI ASAS-ASAS UMUM YANG DI ANUT : Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menetukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak.

ASAS-ASAS KHUSUS 1. Asas kepentingan nasional adalah asas yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad mempertahankan kedaulatannya sebagai negara kesatuan yang memiliki cita-cita dan tujuannya sendiri. 2. Asas perlindungan maksimum adalah asas yang menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap Warga Negara Indonesia dalam keadaan apapun baik didalam maupun diluar negeri.

ASAS-ASAS KHUSUS 3. Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan adalah asas yang menentukan bahwa setiap Warga Negara Indonesia mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan. 4. Asas kebenaran substantif adalah prosedur pewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga disertai substansi dan syaratsyarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

ASAS-ASAS KHUSUS 5. Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin dan gender. 6. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah asas yang dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin, melindungi, dan memuliakan hak asasi manusia pada umumnya dan hak warga negara pada khususnya.

ASAS-ASAS KHUSUS 7. Asas keterbukaan adalah asas yang menentukan bahwa dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus dilakukan secara terbuka. 8. Asas publisitas adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh atau kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia agar masyarakat mengetahuinya.

Isi Hukum Kewarganegaraan (UU No 12 Tahun 2006) Ꜿ Siapa yang termasuk warga negara (Pasal 2 s/d 7 UU No 12 Tahun 2006) Ꜿ Cara-cara memperoleh status kewarganegaraan (Pasal 8 s/d 22). Ꜿ Cara-cara kehilangan status kewarganegaraan (pasal 23 s/d 30). Ꜿ Cara-cara memperoleh kembali status kewarganegaraan(pasal 31 s/d 35) Ꜿ Ketentuan Pidana (pasal 36 s/d 38). Ꜿ Ketentuan Peralihan (39 s/d 43)

Siapa yang termasuk warga negara Indonesia Yang termasuk warga negara indonesia adalah orang-orang bangsa indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga negara.(pasal 2 UU 12 Tahun 2006) Yang dimaksud orang-orang bangsa indonesia asli adalah orang indonesia menjadi warga negara sejak kelahiran dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri.(penjelasan Pasal 2 UU 12 tahun 2006)

Warga Negara Indonesia (pasal 4 UU No 12 th 2006) Warga Negara Indonesia adalah: a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundangundangan dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum UU ini berlaku sudah menjadi warga negara Indonesia. b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu WNI. c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu WNA. d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNA dan ibu WNI.

e. Anak dari hasil perkawinan yang sah antara seorang ibu WNI dengan seorang ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut. f. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI. g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang WNI. h. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan tersebut dilakukan sebelum anak itu berusia 18 tahun atau belum kawin.

i. Anak yang baru lahir di wilayah negara RI pada waktu lahir tidak jelas status warga negara ayah maupun ibunya. j. Anak yang baru lahir ditemukan di wilayah negara RI selama ayah dan ibunya tidak diketahui. k. Anak yang lahir di wilayah negara RI apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya. l. Anak yang lahir diluar wilayah negara RI dari seorang ayah dan ibu WNI yang karena ketentuan dari negara tempat tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan. m. Anak dari seorang ayah dan ibu yang dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah dan ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun atau belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkearganegaraan asing tetap diakui sebagai WNI. (pasal 5 (1). Anak WNI sebelum berusia 5 tahun diangkat secara sah sebagai anak olen WNA berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai WNI. (pasal 5 (2).

Dalam hal status kewarganegaraan RI terhadap anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h dan huruf I dan Pasal 5 berakibat anak berkewarganegaraan ganda, setelah usia 18 tahun atau sudah kawin anak tersebut harus menyatakan memilih salah satu kewarganegaraannya. Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada pejabat dengan melampirkan dokumen sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundangundangan. Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan disampaikan dalam waktu 3 tahun setelah anak berusia 18 tahun atau sudah kawin.

Syarat dan Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia Non kelahiran: a. Perkawinan b. Pengangkatan anak. c. Pewarganegaraan d. Turut Ibu Bapak. e. Penaklukan suatu negara. Kelahiran a. asas keturunan (ius Sanguinis) b. asas tempat kelahiran (ius Soli)

Perkawinan WNA yang kawin secara sah dengan WNI dapat memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia dengan menyampaikan pernyataan menjadi WNI dihadapan pejabat.(pasal 19(1)) Pernyataan tersebut dilakukan apabila yang bersangkutan telah bertempat tinggal di wilayah RI paling singkat 5 tahun berturutturut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut, kecuali dengan perolehan kewarganegaraan tersebut mengakibatkan kewarganegaraan ganda. (pasal 19 (2)).

Pengangkatan Anak Anak WNA yang belum berusia 5 tahun yang diangkat secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia (pasal 21(2)). Dalam hal anak memiliki kewarganegaraan ganda, maka setelah usia 18 tahun atau sudah kawin anak tersebut harus menyatakan memilih salah satu kewarganegarannya. (ayat (3)).

Pewarganegaraan (Pasal 8 UU No.12 th 2006) Syarat memperoleh kewarganegaraan RI (PASAL 9): a. telah berusia 18 tahun atau sudah kawin. b. pada waktu pengajuan permohonan sudah bertempat tinggal paling singkat 5 tahun berturur-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut. c. sehat jasmani dan rohani. d. dapat berbahasa indonesia serta pengakui dasar negara Pancasila, dan UUD Negara Republik Indonesia 1945. e. tidak pernah dijatuhi pidanakarena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih. f. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI tidak menjadi berkewarganegaraan ganda. g. mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap. h. membayar uang pewarganegaraan ke kas negara.