BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Sawidji, 2004)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, public authorities, maupun swasta. Pasar modal merupakan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhrudin (2012:1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. akses informasi (Widoatmodjo, 1996: 31). Semakin cepat dan semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor), dapat menyalurkan dananya dengan berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap kesejahteraan suatu negara. Perkembangan ekonomi di

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemerintah. Melalui pasar modal pemerintah dapat mengalokasikan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan di era globalisasi. Karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN. dengan menerbitkan saham. Penerbitan saham ini dilakukan oleh berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan untuk mobilisasi dana baik dari dalam maupun dari luar negeri.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara, karena pasar modal memiliki fungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi, alangkah baiknya apabila kita tidak hanya menempatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh tingkat keuntungan (return) yang tinggi. Tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. Di indonesia, alternatif untuk mendapatkan dana dapat diperoleh melalui pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. disebut go public. Menurut Darmaji dan Fakhrudin (2012:1) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

PENGARUH PERUBAHAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan.pasar Modal menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:1) Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Keberadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi agar terhindar dari kebangkrutan dan unggul dalam persaingan. Untuk mengantisipasi persaingan tersebut, perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya sebagai upaya menjaga kelangsungan usahanya. Upaya yang biasa dilakukan adalah dengan menerapkan berbagai kebijakan strategis yang menghasilkan efisiensi dan efektivitas bagi perusahaan. Usaha tersebut memerlukan modal yang banyak, yang meliputi usaha memperoleh dan mengalokasikan dana tersebut secara optimal. Salah satu tempat untuk memperoleh dana tersebut adalah melalui pasar modal. Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan. Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal berfungsi sebagai salah satu sistem mobilitas dana jangka panjang yang efisien bagi pemerintah. Melalui pasar modal pemerintah dapat mengalokasikan dana dan masyarakat ke sektor-sektor investasi yang produktif. Dari sudut pandang keuangan, pasar modal berfungsi sebagai salah satu media yang efisien untuk mengalokasikan dana dari pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana adalah pemodal dan pihak yang membutuhkan dana adalah perusahaan. Pasar modal memberikan peluang yang besar, baik bagi perusahaanperusahaan go public maupun bagi investor utuk memportofoliokan dananya di pasar modal. Undang-undang no 8 tahun 1995 ini melindungi kepentingan investor sehingga dapat menarik minat investor untuk turut berinvestasi di pasar modal. Investor juga dapat dengan mudah mengganti atau menjual sekuritas yang dimilikinya dengan sekuritas lain yang menjanjikan keuntungan yang lebih besar. Investasi yang dilakukan di pasar modal adalah investasi yang beresiko. Oleh sebab itu, investor sebaiknya tidak berspekulasi dalam memilih investasi

yang akan dilakukannya hanya dengan intuisi belaka, tetapi sebaiknya investasi dilaksanakan setelah melakukan analisis, baik analisis teknikal dan analisis fundamental agar dapat meminimumkan kerugian jika rugi. Salah satu informasi yang ditentukan pemodal adalah informasi laporan keuangan dan laporan keuangan tahunan. Paling sedikit satu kali dalam setahun perusahaan publik berkewajiban menerbitkan laporan keuangan tahunan kepada para pemodal yang ada di bursa. Bagi pemodal, laporan keuangan tahunan merupakan sumber berbagai macam informasi khususnya neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Oleh karena itu, publikasi laporan keuangan perusahaan (emiten) merupakan saat-saat yang ditunggu oleh para pemodal di pasar modal karena dari publikasi laporan keuangan itu para pemodal dapat mengetahui perkembangan emiten, yang digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk membeli atau menjual saham-saham yang dimiliki. Salah satu proses dari analisis fundamental yang umum dilakukan oleh para investor adalah dengan melihat teknik Earning per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER). Dengan melakukan penilaian, diharapkan investor dapat menginvestasikan dananya pada perusahaan yang tepat, sehingga dana yang ditanamkan tersebut dapat berkembang secara maksimal. Perhitungan Earning per Share (EPS) menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba untuk tiap lembar sahamnya atau merupakan suatu gambaran mengenai sejumlah rupiah yang akan di dapat oleh investor dari setiap jumlah saham yang dimilikinya. Oleh sebab itu, Earning per Share (EPS) merupakan suatu indikator laba yang akan dipertahankan oleh para investor. Disamping Earning per Share (EPS), variabel lain yang berpengaruh terhadap harga saham adalah Price Earning Ratio (PER) atau rasio harga saham terhadap laba. Price Earning Ratio pada umumnya digunakan sebagai indikator dari nilai relative tinggi bagi berbagai saham biasa, Price Earning Ratio ini menyediakan indikasi mengenai harapan pasar jika laba disesuaikan dengan benar pada saat perhitungan rasio dilakukan. Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa Earning per Share dan Price Earning Ratio umumnya digunakan dalam menimbang bobot alternative

kesempatan investasi atau dengan kata lain, Earning per Share dan Price Earning Ratio merupakan suatu informasi yang penting dan saling mendukung didalam pengambilan keputusan investasi bagi investor. Kelompok perusahaan yang tergabung ke dalam industri manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia dipilih sebagai perusahaan yang diteliti dengan mempertimbangkan bahwa perusahaan yang tergabung ke dalam kelompok industri ini memiliki saham yang aktif diperdagangkan sehingga harga-harga sahamnya bergerak cukup aktif. Kondisi ini turut mempengaruhi pergerakan harga saham emiten yang diakibatkan oleh kegiatan penawaran dan permintaan sahamsaham sektor tersebut yang meningkat di Bursa Efek Indonesia. Ketertarikan investor terhadap saham tersebut tercermin dari fluktuasi harga sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan atas fenomena dan latar belakang yang telah diungkapkan diatas, maka penulis bermaksud untuk membuat penelitian berjudul Pengaruh Earning per Share (EPS) dan Price Earning Ratio terhadap Perubahan Harga Saham (Perusahaan industri manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia). Adapun penelitian sebelumnya dengan judul Pengaruh Earning per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Perubahan Harga Saham, yang dilakukan oleh Dini Dianawati (2008), perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya terletak pada objek yang diambil. Peneliti sebelumnya mengambil objek pada perusahaan industri rokok yang go public di BEI, sedangkan objek yang saya ambil adalah pada perusahaan industri manufaktur yang go public di BEI. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian tersebut, masalah dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut : 1. Apakah Earning per Share mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan industri manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Apakah Price Earning Ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan industri manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Apakah Earning per Share dan Price Earning Ratio secara simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan industri manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah Earning per Share mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan industri manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Untuk mengetahui apakah Price Earning Ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan industri manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Untuk mengetahui apakah Earning per Share dan Price Earning Ratio secara simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan industri manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.4 Kegunaan penelitian Dari hasil penelitian sebagai kajian ilmiah ini, penulis berharap dapat memberikan suatu kontribusi kepada berbagai kepentingan yang berkepentingan antara lain : 1. Bagi pelaku Pasar Modal a. Sebagai penjelasan bagaimana pengaruh Earning per Share dan Price Earning Ratio terhadap harga saham. b. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.

2. Bagi Penulis a. Untuk menilai sejauh mana penulis dapat menerapkan alat-alat pengujian yang ada dengan menggunakan data yang ada, sehingga berdasarkan asumsi dan hipotesis yang digunakan penulis, diperoleh kesimpulan yang relevan. b. Sebagai sumber pengetahuan sekaligus pengalaman khususnya dalam melakukan penelitian mengenai tingkat kualitas suatu persoalan. c. Sebagai sarana untuk menguji kemampuan penulis dalam mengaplikasikan teori yang telah didapat dengan keadaan yang sebenarnya dalam dunia nyata. 3. Bagi Calon Investor Bagi calon investor dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan sebelum melakukan investasi. 4. Bagi Masyarakat Dapat digunakan untuk mengamati kinerja perusahaan yang didasarkan pada informasi keuangan dan harga saham yang dipublikasikan. 1.5 Kerangka Pemikiran Suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek tertentu (go public) mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan keuangan secara berkala. Hal ini selain bertujuan untuk pengawasan para emiten, juga bertujuan agar para investor mendapat informasi atas perusahaan-perusahaan yaang sahamnya mereka miliki. Keterbukaan informasi yang diharapkan investor dapat memantau faktorfaktor fundamental perusahaan. Laporan keuangan pada hakekatnya adalah gambaran keadaan keuangan pada suatu saat dan informasi mengenai hasil usaha yang dicapai perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan yang disajikan dalam berbagai cara seperti laporan arus kas atau laporan dana, laporan perubahan ekuitas pemilik atau pemegang saham dan catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian integral serta tidak terpisahkan dari laporan keuangan lainnya. Sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan, tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Investor merupakan salah satu fihak yang mempunyai kepentingan langsung terhadap informasi keuangan, hal ini sejalan dengan prakteknya bahwa investor lebih sering menekankan pada informasi kuantitatif yang terdaftar dalam laporan keuangan perusahaan, karena laporan keuangan memberikan informasi keuangan dengan gambaran yang paling representatif mengenai kondisi keuangan perusahaan, penerbit saham (emiten) yang nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi investor dalam berinvestasi. Analisis yang dilakukan investor terhadap laporan keuangan terutama berhubungan dengan masalah sejauh mana kemampuan emiten dalam menghasilkan laba, bagaimana pertumbuhan emiten dari tahun ke tahun dan bagaimana kemampuan emiten didalam memberikan pembayaran dividen kepada pemegang saham. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa investor sangat perlu untuk mengetahui secara baik tingkat profitabilitas perusahaan agar investor dapat memperoleh hasil (earning) seperti yang diharapkan dimasa depan. Salah satu indikator yang umum digunakan untuk para analis keuangan dan investor adalah Earning per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER). Earning per Share (EPS) merupakan ratio antara pendapatan setelah pajak dengan jumlah saham yang beredar. Jadi dengan mengetahui EPS kita dapat mengetahui kira-kira berapa hasil yang dapat kita terima, seandainya kita menjadi investor saham. Dengan demikian, EPS mencerminkan pendapatan dimasa depan. Seperti yang diungkapkan oleh Widoatmodjo (1996:96) bahwa : Di dalam perdagangan saham, EPS sangat berpengaruh pada harga saham. Semakin tinggi EPS semakin mahal harga suatu saham, dan sebaliknya. Menurut Frank J. Fabozzi yang diterjemahkan oleh Salemba Empat (2000:859) : Dua alat ukur dalam lingkaran keuangan, yang sering digunakan untuk mengevaluasi saham biasanya adalah laba per lembar saham

(Earning per Share) dan rasio harga pasar terhadap Earning per Share yang biasa disebut rasio-rasio harga laba (Price Earning Ratio). Earning per Share merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum berinvestasi. EPS menunjukan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham, biasanya investor tertarik pada laba yang lebih besar, karena merupakan suatu keberhasilan suatu perusahaan dan kesejahteraan (ekonomis) para pemegang sahamnya. Apabila Earning per Share suatu perusahaan tidak memenuhi harapan para pemegang sahamnya, maka keadaan ini akan berdampak pada penurunan harga saham. Tetapi selama perusahaan tersebut dapat memelihara kepercayaan investor dengan meningkatkan labanya atau mempertahankannya maka keadaan tersebut cenderung akan membaik. Dari penjelasan tersebut diatas dapat diketahui bahwa dengan mengetahui besarnya Earning per Share, investor dapat memprediksi hasil yang diterimanya apabila berinvestasi pada perusahaan tersebut. Dengan demikian Earning per Share mencerminkan pendapatan dimasa depan. Faktor lain yang menjadi perhatian investor adalah Price Earning ratio. (PER) merupakan harga pasar berlaku suatu saham dibagi dengan beberapa ukuran Earning per Share. Menurut Frank J. Fabozzi yang diterjemahkan oleh penerbit Salemba Empat (2000;863): Ratio Earning per Share yang dilaporkan dapat menggunakan (1) Earning per Share 12 bulan terakhir yang tersedia, (2) Proyeksi Earning per Share unttuk 12 bulan mendatang, (3) rata-rata titik tengah proyeksi Earning per Share 5 atau 6 tahun mendatang, (4) Earning per Share yang diharapkan dalam tahun sasaran 3 tahun mendatang. Pembagi yang paling sering digunakan adalah Earning per Share terlama dalam kurun waktu 12 bulan. Price Earning Ratio memainkan peranan yang penting dalam menilai keputusan pembeli. Pengukuran tingkat emiten dalam menghasilkan laba (Earning per Share dan Price Earning Ratio) sangat penting bagi investor, karena kedua faktor tersebut akan menggambarkan potensi perusahaan untuk memberikan pendapatan

kepada pemegang sahamnya dimasa yang akan datang. Keberadaan Earning per Share dan Price Earning Ratio yang memuaskan, berarti akan terdapat kecenderungan terjadinya perubahan harga saham yang semakin meningkat dimasa yang akan datang. Hubungan selanjutnya berarti pendapatan yang menjadi hak pemegang saham pun akan meningkat pula. Oleh sebab itu, investor umumnya akan membeli saham-saham dari perusahaan yang memiliki kinerja baik. Hasil analisis terhadap faktor-faktor tersebut diatas diharapkan akan berpengaruh terhadap perilaku investor dipasar modal seiring dengan pergerakan volume perdagangan saham yang dipengaruhi oleh permintaan dari investor. Harga saham dilantai bursa antara lain ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran. Semakin banyak orang ingin menjual saham tersebut, maka harga saham akan bergerak turun. Sebaliknya, semakin banyak orang yang ingin membeli saham tersebut, maka harga saham akan bergerak naik. Dengan melakukan analisis pada harga per saham serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, maka investor akan mengetahui saat yang tepat, kapan para investor harus membeli atau menjual saham dengan tolak ukur nilai wajar saham yang diperdagangkan, serta memperhitungkan tingkat resiko yang dapat memprediksi sehingga akan mendapat tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi saham yang dilakukan. Banyak pengaruh yang menjadikan harga saham di BEI befluktuasi, selalu berubah-ubah setiap saat, kenaikan atau penurunan harga saham dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Menurut BAPEPAM dan CMCI faktor internal salah satunya seperti kinerja perusahaan, sedangkan faktor eksternal seperti stabilitas politik, kepercayaan investor, tingkat suku bunga, nilai kurs dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis mengambil suatu dugaan atau hipotesis bahwa : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Earning per Share dan Price Earning Ratio terhadap perubahan harga saham pada perusahaan industri manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.6 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian. Teknik penelitian yang dilakukan disini bersifat survey pada beberapa Perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang dipakai adalah metode eksplanasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan emiten beberapa perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah : 1. Studi Lapangan (field research) Penelitian ini dilakukan dengan mencari data penelitian berupa laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia pada periode tertentu dan harga saham perusahaan pada waktu yang telah dilakukan oleh penulis. 2. Penelitian Kepustakaan (Library research) Penelitian yang dilakukan dengan membaca, mempelajari, menelaah dan mengutip berbagai bahan bacaan atau literature seperti buku-buku, jurnaljurnal, majalah-majalah, hasil seminar, dan bahan-bahan lain yang berkaitan dengan tema penelitian. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam rangka penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh data dari Pojok BEJ Universitas Widyatama, Jl. Cikutra 204A, Bandung dan situs BEJ www.idx.co.id. Waktu penelitian ini dimulai bulan Maret 2009 sampai dengan selesai.