SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBANGUNAN LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

dokumen-dokumen yang mirip
MUHAMMAD MANSUR Tanggal Sidang : 22 Juni 2011 Periode Wisuda : November 2011

APLIKASI DSS PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SAW (STUDI KASUS : RUMAH ZAKAT INDONESIA)

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Desi Reskika Sari ( )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT. PATRA NUR ALASKA

SISTEM PENILAIAN DOSEN TELADAN MENGGUNAKAN METODE SAW ( SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemenang Lomba Posyandu Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Prodi Teknik Informatika OLEH :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Oleh : Tutut Maitanti*, Ema Utami**, Emha Taufiq Luthfi**

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS SMK BINA LATIH KARYA BANDAR LAMPUNG

PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Fuzzy SAW Untuk Penilaian Kinerja Dosen Politeknik Harapan Bersama Tegal

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TIM INTI BOLA VOLI SMK PGRI 3 KOTA KEDIRI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA THERESIANA WELERI KENDAL MENGGUNAKAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BANTUAN WIRAUSAHA PADA RUMAH ZAKAT PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) ABSTRAK

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

KORELASI NORMATIF PEMILIHAN JURUSAN DI SMK BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

Multi atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT PADA PD BPR BKK BOJA DENGAN METODE SAW. Riris Niken Pratiwi

FAKULTAS TEKNIK (FT) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI MA MA ARIF 8 BANGUNREJO.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

JURNAL INFORMATIKA IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SERTIFIKASI GURU

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting)

Patah Herwanto; Agus Sopandi; Rosida; ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) STUDI KASUS PT. PERTAMINA RU II DUMAI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS MENGGUNKANA METODE FMADM SAW

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ARTIKEL SKRIPSI

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank BPD Sulteng

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DIi SMK N 1 SUKOHARJO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING BERBASIS WEB DI KOPERASI SIMPAN PINJAM MELATI

APLIKASI PENENTU MEREK PAKAIAN FAVORITE MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) TUGAS AKHIR

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

ARTIKEL APLIKASI PEMILIHAN TEMPAT WISATA KABUPATEN TULUNGAGUNG

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI MAN 1 KUDUS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA TELADAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS : DI SMP NEGERI 3 TASIKMALAYA)

PENERAPAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WAIGHTING (FSAW) DALAM PENENTUAN PERANKINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN PRINGSEWU

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 2 PEMALANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Tinjauan Pustaka Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan pertama kali diungkapkan pada tahun 1970-an oleh Michael S.Cott Morton d

Arif Putra Darmawan Alexius Endy Budianto ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, FMADM, SAW, karyawan ideal ABSTRACT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMBERIAN KREDIT

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PERANGKAT KANTOR DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 GISTING DENGAN METODE SAW (Simple Additive Weighting)

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENERIMAAN SISWA BARU DI SMK NEGERI 1 TALANG PADANG MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS SMA NEGERI 1 LOCERET) SKRIPSI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PEGAWAI PADA BMKG MARITIM SEMARANG.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA

OPTIMASI TEKNIK MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING PADA E-VOTING PENENTUAN PRESIDEN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) DENGAN MIKROKONTROLER BERBASIS RFID

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN BURUNG PUYUH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENJURUSAN SISWA SMK DENGAN METODE DECISSION TREE DAN METODE SAW. (Simple Additive Weighting) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 2 PEKANBARU) TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KEBUTUHAN RESEPSI PERNIKAHAN MENGGUNAKAN METODE SAW PADA PORTAL WEBSITE PERNIKAHAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

Rudi Hartoyo ( )

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT DENGAN METODE SAW PADA KJKS AR RAHMAH. Ervin Fightorini 1, Bowo Nurhadiono 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI SMK KRISTEN TOMOHON MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PENERAPAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING UNTUK MENENTUKAN CALON PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KWADUNGAN SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PANTI ASUHAN PENERIMA DANA DONATUR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING(SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK MENGUNAKAN METODE SAW

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) membentuk satu kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW DI SDN IV TUBUMURI

PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-SAW. Fera Tri Wulandari 1*, Setiya Nugroho 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK REKOMENDASI PEMBERIAN BANTUAN PUPUK BAGI PETANI YANG KURANG MAMPU SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN KARYAWAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITVE WEIGHTING ( SAW ) PADA CV.GARUDA PLASTIK KURIPAN

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAI KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS) SMA NEGERI 9 SEMARANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN GURU TELADAN DI SMP N 24 SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBANGUNAN LABOATOIUM KOMPUTE SEKOLAH MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Elin Haerani, ST, M.Kom 1, Muhammad Mansur, ST 2 1 Teknik Informatika UIN SUSKA elin_haerani@yahoo.com.sg Tel : 08126876081 Abstrak Pemberian bantuan menjadi polemik yang cukup serius di perdebatkan. Transparasi hasil merupakan masalah yang muncul apabila hasil diumumkan. Dinas pendidikan kabupaten Kepulauan Meranti dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya di wilayah kabupaten Kepulauan Meranti memiliki beberapa program, salah satunya peningkatan sarana dan prasarana sekolah seperti bantuan pembangunan laboratorium komputer sekolah. Pembangunan laboratorium komputer ini diberikan kepada sekolah yang memiliki kriteria yang layak untuk dibantu, kriteria tersebut diantaranya; rombongan belajar, kondisi guru, kondisi fisik sekolah, kondisi kelistrikan dan letak geografis. Dinas Pendidikan masih menggunakan sistem yang manual, sehingga hasil yang didapat masih dinilai kurang transparasi perhitungannya, dan memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengelola data sekolah tersebut. Hal ini menyebabkan perlunya sebuah sistem yang aplikatif untuk mempermudah dan mempersingkat waktu dalam proses pengelolaan data sekolah. Sistem ini merupakan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dibangun dengan menggunakan metode simple additive weighting (SAW).. Sistem ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan Database MYSQL. Dengan sistem ini dapat dikelola data sekolah serta melakukan perangkingan sekolah yang diperioritaskan untuk dibangun laboratorium komputer dan hasil perhitungan dapat diperlihatkan kepada calon penerima sebagai tindak dari transparasi hasil. Kata kunci: laboratorium, komputer, sekolah, SPK, SAW. 1. Pendahuluan Pemerintah daerah kabupaten kepulauan meranti melalui Dinas pendidikan kabupaten kepulauan meranti melakukan beberapa program guna meningkatkan mutu pendidikan di kabupaten Kepulaun Meranti, salah satunya yakni pembangunan sarana dan prasarana guna menunjang proses belajar mengajar yang sesuai dengan standar kurikulum pendidikan nasional, adapun program tersebut seperti pembangunan laboratorium komputer sekolah. Dalam melaksanakan program kerjanya dinas pendidikan kabupaten kepulauan meranti melalui panitia penanggungjawab teknis kegiatan memiliki beberapa tahapan, salah satunya yakni; melakukan identifikasi dan seleksi terhadap data sekolah yang telah memberikan permohonan kepda dinas pendidikan untuk dibangun laboratorium komputer sekolah. Dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau menyebabkan sulitnya untuk dilakukan pembangunan laboratorium komputer sekolah serta ada beberapa pertimbangan dari masing-masing lokasi sekolah yang akan direkomendasikan untuk dilakukan pembangunan laboratorium komputer sekolah. Pada Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ini akan menyeleksi data yang diperoleh dari masing-masing sekolah sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, yakni: a. ombongan Belajar b. Keadaan Guru c. Kondisi Fisik Sekolah d. Letak Geografis Sekolah 16

e. Jaringan Listrik Data sekolah yang diseleksi yakni data sekolah tingkat menengah atas yang ada di kabupaten Kepulauan Meranti. Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Cara pengambilan keputusan yang objektif dan transparan sesuai dengan persayaratan dan kriteria yang dimiliki oleh sekolah untuk mendapatkan bantuan pembangunan Laboratorium Komputer. 2. Merancang sistem pendukung penentuan pembangunan laboratorium komputer sekolah di kabupaten kepulauan meranti. 2. Metodologi Peneltian Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (Irma, 2009). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. xij Maxxij jika j adalah atribut keuntungan (benefit) rij = Minxij. xij jika j adalah atribut biaya (cost) (2.1) Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,,m dan j=1,2,,n. nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai: Vi = n... w jr ij (2.2) j=1 Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih. Metode ini dipilih karena beberapa hal: 1. Perhitungan SAW bisa dilakukan dengan menggunakan bilangan crisp maupun fuzzy. Dalam hal ini penulis memakai bilangan crisp. 2. Adanya bobot preferensi. Yaitu nilai untuk masing-masing kriteria yang ditetapkan. Jadi memfasilitasi perbedaan tingkat kepentingan antar kriteria yang menjadi penentu dalam mengambil sebuah keputusan. Adanya proses normalisasi matriks pada masing-masing kriteria di semua alternatif.. Dapat dipakai untuk > 2 kriteria dan alternatif. Sebelum masuk pada penjabaran Metode MCDM-SAW, terlebih dahulu diterangkan tentang jenis himpunan yang dipakai dalam perhitungan, yaitu Crisp. Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item dalam suatu himpunan dapat memiliki dua kemungkinan, yaitu satu (1), yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu himpunan, atau nol (0), yang berarti suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu himpunan. Himpunan Crisp memiliki dua atribut, yaitu: 1. Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti: DEKAT, SEDANG, JAUH. 2. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel seperti: 0,, 0 dan sebagainya. Dalam menyelesaikan permasalahan yang melibatkan beberapa alternatif dan kriteria, metode SAW dapat diterapkan dengan beberapa tahapan, antara lain : 1. epresentasi masalah 2. Evaluasi himpunan SAW untuk alternatif-alternatif keputusan. Menyeleksi alternatif yang optimal. Analisa dan Hasil Analisa Sistem baru dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Data sekolah masuk pada tim teknis. Data kemudian dientri ke dalam sistem oleh Admin. 17

2. Penentuan dari panitia pelaksana teknis kegiatan terhadap sekolah dengan pembobotan metode SAW yang telah melewati proses penyaringan kelayakan, sehingga didapat sekolah yang direkomendasikan..1. Subsistem Manajemen Data Membangun sistem Pedukung Keputusan Penentuan pembangunan laboratorium sekolah dengan menggunakan metode simple additive Weighting memerlukan data-data untuk perancangan dan implementasi sistem sebagai berikut : 1. Data Alternatif/ sekolah Data alternatif berisi data-data sekolah yang mengajukan permohonan. 2. Data Kriteria (Bilangan crisp) Data kriteria berisi, data rombongan belajar (rombel), data keadaan guru, data kondisi fisik sekolah, data letak geografis sekolah, data kondisi kelistrikan yang akan digunakan untuk proses pencarian kriteria Penentuan pembangunan laboratorium komputer sekolah menggunakan perhitungan simple additive Weighting.. Data Himpunan Data himpunan berisi mengenai data-data kondisi atau nilai dari variabel, terdiri dari 2 yaitu: himpunan kepentingan dan himpunan kecocokan. Himpunan kepentingan merupakan nilai/kondisi untuk penilaian kriteria dalam penentuan pembangunan laboratorium komputer sekolah yang dipresentasikan oleh variabel linguistik sebagai berikut: Sangat Buruk, Buruk, Cukup, Baik, Sangat Baik. Sedangkan himpunan kecocokan merupakan nilai/kondisi untuk penilaian setiap alternatif dengan kriteria yang dipresentasikan oleh variabel linguistik sebagai berikut: Sangat Buruk, Buruk, Cukup, Baik, Sangat Baik. Langkah pertama adalah identifikasi tujuan sekolah, yaitu calon sekolah. sebagai contoh pada penelitian ini ada alternatif sekolah yang akan diproses dengan menggunakan metode SAW. Alternatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel.1 Alternatif Penentuan Sekolah No. Alternatif Nama Alternatif 1. A1 SMA N TTT 2. A2 SMA N 1 B. A SMA N 2 B. A SMA N TT. A SMA N 1 TTB Setelah tujuan dan alternatif keputusan telah didapatkan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi kumpulan kriteria. Adapun kriteria untuk penentuan sekolah dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel.2 Kriteria Penentu Pembangunan Laboratorium Komputer Sekolah No. Kriteria Nama Kriteria 1. C1 ombongan Belajar 2. C2 Keadaan Guru. C Kondisi Fisik Sekolah. C Kondisi Kelistrikan. C Letak Geografis Sekolah Berikut ini adalah analisa terhadap kriteria-kriteria untuk penentuan pembangunan laboratorium komputer sekolah. 1. ombongan Belajar (ombel) Tabel. Komposisi penilaian rombongan belajar ating Klasifikasi ombongan belajar (ombel) Sangat Baik Lebih dari 20 ombel Baik 10 ombel s/d 20 ombel 18

Cukup 6 ombel s/d 9 ombel 2 Kurang ombel s/d ombel 1 Sangat Kurang Kurang dari ombel 2. Keadaan Guru Tabel. Komposisi penilaian keadaan guru ating Klasifikasi Keadaan Guru Sangat Baik 100% Baik 80-99% Cukup 70-89% 2 Kurang 60-69 1 Sangat Kurang Kurang dari 60%. Kondisi Fisik Sekolah Tabel. Komposisi penilaian kondisi fisik sekolah ating Klasifikasi Kondisi fisik sekolah Sangat Baik 100% Baik 80-99% Cukup 60-79% 2 Kurang 0-9% 1 Sangat kurang Kurang dari 0%. Kondisi Kelistrikan Tabel.6 Kondisi Kelistrikan ating Klasifikasi Kondisi Kelistrikan Sangat Baik Listrik PLN Cukup PLTD dan Disel Milik Sekolah 1 Sangat kurang Tidak ada listrik. Letak Geografis Tabel.7 Komposisi penilaian Letak Geografis Sekolah ating Klasifikasi letak geografis sekolah Sangat Baik <2 Km dari pusat kecamatan Baik -6 Km dari pusat kecamatan Cukup 7 s/d 10 Km dari pusat kecamatan 2 Kurang 11-1 km dari pusat kecamatan 1 Sangat Kurang >1 km dari pusat kecamatan Contoh Kasus Tabel.8 Derajat kecocokan Alternatif C1 C2 C C C SMA N TTT SMA N 1 B SMA N 2 B SMA N TT SMA N 1 TTB Matriks keputusan dibentuk dari tabel kecocokan sebagai berikut : X = 19

1. Bobot kriteria pencarian/preferensi Tabel.19. ating Kepentingan Kriteria Kriteria C1 C2 C C C ating Kepentingan 2. Normalisasi Matriks (Indeks kecocokan) Dengan menormalisasikan matriks berdasarkan rumus persamaan seperti yang terlampir pada bab II, maka nilai normalisasi matriks setiap alternatif adalah: xij rij = Maxxij 1. Normalisasi Matriks Alternatif A1 (SMA N TTT ) 11 max (,,,, ) 0.7 12 max (,,,, ) 1 1 max (,,,,) 1 1 max (.,,, ) 0.6 1 max (,,,, ) 0.8 2. Normalisasi Matriks Alternatif A2 (SMA N 1 B) 21 max (,,,, ) 0.7 22 max (,,,, ) 1 2 max (,,,, ) 0.7 2 max (,,,, ) 0.6 2 max (,,,, ) 1. Normalisasi Matriks Alternatif A (SMA N 2 B) 1 max (,,,, ) 0.7 2 max (,,,,) 1 20

max (,,,, max (,,,, 0.7 ) 0.6 ) max (,,, ), 0.8. Normalisasi Matriks Alternatif A (SMA N TT) 1 max (,,,,) 1 2 max (,,,,) 1 max (,,,, ) 0.7 max (,,,,) 1 ma(,,,,) 1. Normalisasi Matriks Alternatif A (SMA N 1 TTB) 1 max (,,,, ) 0.7 2 max (,,,, ) 1 max (,,,, ) 1 max (,,,, ) 1 max (,,,, ) 1 Tabel.20 Normalisasi Matriks Alternatif Normalisasi Matriks SMA N TTT 0.7 1 1 0.6 0.8 SMA N 1 B 0.7 1 0.7 0.6 1 SMA N 2 B 0.7 1 0.7 0.6 0.8 SMA N TT 1 1 0.7 1 1 SMA N 1 TTB 0.7 1 1 1 1 Matriks ternormalisasi 0.7 1 1 0.6 0.8 0.7 1 0.7 0.6 1 = 0.7 1 0.7 0.6 0.8 21

1 1 0.7 1 1 0.7 1 1 1 1 6. Hitung nilai total integral Pada tahap ini indeks kecocokan pada.20. disubtitusikan ke persamaan (2.9) pada bab II, karena setiap nilai yang diberikan pada setiap alternatif di setiap kriteria merupakan nilai kecocokan yaitu nilai terbesar adalah terbaik. Dalam hal ini bobot adalah bobot yang terbaik, maka semua kriteria yang diberikan diasumsikan sebagai kriteria keuntungan. Dengan demikian, pada proses normalisasi matriks diambil nilai maksimum yang menjadi pembaginya. Maka nilai total integral untuk setiap alternatif adalah: V= W x Alternatif Optimal = Maks V a. Nilai total integral A1 (SMA N TTT) V 0.7 1 1 0.6 0.8 1.7 2. V =16.1 1 b. Nilai Total intergral A2 (SMA N 1 B) V 0.7 1 0.7 0.6 1 2.7 2.2 V = 16 2 c. Nilai total integral A (SMA N 2 B) V 0.7 1 0.7 0.6 0.8.7 2.2 2. V = 1. d. Nilai total integral A (SMA N TT) V 1 1 0.7 1 1 2.2 V = 19.2 e. Nilai total integral A (SMA N 1 TTB) V 0.7 1 1 1 1.7 V = 18.7 Tabel.21 Nilai Total Integral Alternatif Nilai Total Integral A1 = SMA N TTT 16.1 A2 = SMA N 1 B 16 A = SMA N 2 B 1. 22

A = SMA N TT 19.2 A = SMA N 1 TTB 18.7.2. Perancangan Basis Data Perangkat lunak yang akan dikembangkan dalam perancangan basis data adalah diagram konteks (Context Diagram (CD)), diagram alir data (Data Flow Diagram (DFD)), diagram hubungan entitas (Entity elationship Diagram (ED)), bagan alir (flowchart). Diagram kontek (Context Diagram) digunakan untuk menggambarkan hubungan input/output antara sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar) suatu diagram kontek selalau mengandung satu proses, yang mewakili seluruh sistem. Sistem ini memiliki satu buah entitas yaitu Admin - Login Sistem - Data Admin - Data Kriteria - Data Himpunan - Data Sekolah ADMIN SPK Pembangunan Lab Komputer - Status Login Sistem - Info Data Admin - Info Data Kriteria - Info Data Himpunan - Info Data Sekolah - Info Hasil Perhitungan SAW - Info Perangkingan Hasil SAW Gambar.1. Diagram Konteks Entitas luar yang berinteraksi dengan sistem adalah: 1. Admin, yang memiliki peran antara lain: a. Melakukan login sistem b. Memasukkan data admin c. Memasukan data kriteria d. Memasukan data himpunan e. Memasukan data sekolah. Implementasi Implementasi Sistem merupakan tahap dimana sistem siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya, sehingga akan diketahui apakah sistem yang dibuat telah menghasilkan tujuan yang diinginkan. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan pembangunan laboratorium komputer sekolah ini dibuat dengan menggunakan PHP dan data base yang digunakan adalah My SQL Menu Awal pada sistem ini merupakan halaman yang muncul pertama kali setelah pengguna melakukan login ke sistem. Menu Awal dapat dilihat pada gambar berikut : 2

. Penutup Gambar.2 Tampilan Menu Awal a. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang didapat setelah melalui tahap pengujian pada sistem pendukung keputusan penentuan pembangunan laboratorium komputer sekolah ini, sebagai berikut: 1. Penentuan pembangunan laboratorium komputer sekolah di dinas kabupaten Kepulauana Meranti yang terdiri dari kriteria dapat ditentukan dengan metode SAW (simple additive Weighting), dimana metode ini dapat merumuskan pencarian sekolah yang direkomendasikan untuk dibangun laboaratorium komputer dengan perhitungan perhitungan tertentu sesuai dengan ketetapan yang ada. 2. Sistem Pendukung keputusan Penentuan pembangunan laboratorium komputer sekolah ini telah berhasil dibangun untuk dinas pendidikan kabupaten Kepulauan Meranti yang menghasilkan keputusan lebih objektif, transparan dan tepat sasaran, cepat dan mengurangi human error. b. Saran Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya yaitu Data jumlah kriteria dapat bersifat dinamis dalam arti data kriteria tidak harus lima tetapi dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan. Daftar Pustaka [1] Dadan Umar Daihani, Komputerisasi Pengambilan Keputusan, Elex Media Komputindo.Jakarta, 2001. [2] Djalal Nachrowi dan Hardius Usman, Teknik Pengambilan Keputusan, Grasindo, Jakarta, 200. [] Kendall dan Kendall, Analisis dan Perancangan Sistem, Indeks, Jakarta, 200. [] Kristanto, Andri, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Gaya Media, 2

Yogyakarta, 200. [] Kusumadewi, dkk, Fuzzy Multi Atribut Decision Making (MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta, 200. [6] Suryadi, Kadarsah. Sistem pendukung Keputusan, osda karya. Bandung, 2000. [7] amadhani, Dian, Tugas Akhir Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa Dengan Metode Simple Additive Weighting Di umah Zakat Indonesia UIN SUSKA iau, Pekanbaru, 2011. 2