TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TRANSFORMATOR. II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

BAB II TRANSFORMATOR. maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR. Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah

BAB II TRANSFORMATOR. dan mengubah tegangan dan arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke

Teknik Tenaga Listrik (FTG2J2)

BAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR

Transformator (trafo)

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transformator. Dasar Konversi Energi

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi

ANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di

RANCANGBANGUN TRANSFORMATOR STEP UP

BAB 2 DASAR TEORI. lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi

LAPORAN PRAKTIKUM TRANSFORMATOR TRANSFORMATOR PENURUN TEGANGAN CUT CORE, TOROIDAL, SHELL DAN AUTO TRANSFORMATOR

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR

TRAFO. Induksi Timbal Balik

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk

I. Tujuan. 1. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik transformator 2. Agar mahasiswa dapat membandingkan rangkaian transformator berbeban R, L, dan C

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA. Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

BAB II MOTOR KAPASITOR START DAN MOTOR KAPASITOR RUN. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

9/10/2015. Motor Induksi

Transformator : peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke ra

BAB III. Transformator

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. arus searah. Energi mekanik di pergunakan untuk memutar kumparan kawat

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

Analisa Konfigurasi Hubungan Primer dan Sekunder Transformator 3 Fasa 380/24 V Terhadap Beban Non Linier

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

GENERATOR SINKRON Gambar 1

PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP EFISIENSI TRANSFORMATOR TIGA FASA HUBUNGAN OPEN-DELTA

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II LANDASAN TEORI Tinjauan Hukum Pemakaian Arus Listrik Ilegal. Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik adalah singkatan dari (P2TL), yang

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH

EVALUASI PENENTUAN RUGI-RUGI TRANSFORMATORDALAM PENGARUH ARUS NON-SINUSOIDAL

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

Mesin Arus Bolak Balik

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

Politeknik Negeri Sriwijaya

Pengujian Transformator

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI. dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas

Oleh: Sudaryatno Sudirham

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

TRANSFORMATOR. Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang 2014

Transkripsi:

TRANSFORMATOR PENGERTIAN TRANSFORMATOR : Suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya secara induksi elektromagnetik (lewat mutual induktansi) Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder Transformator adalah alat yang : Memindahkan daya listrik dari satu sirkit ke sirkit yang lain (secara magnetis) Bekerja tanpa merubah frekwensi Bekerja dengan prinsip induksi elektro magnetik Kedua sirkit terhubung secara mutual induksi yang saling mempengaruhi Prinsip kerja Transformator : Sumber arus AC diberikan pada kumparan primer sehingga terjadi fluks yang berubah sesuai arus yang masuk Hal : 1

Perubahan fluks mengalir pada inti besi & memotong / menginduksi kumparan sekunder Kumparan sekunder yang terinduksi fluks akan menimbulkan tegangan induksi (jika dibebani akan mengalir arus induksi) Catatan : o Sumber DC tidak dapat melalui transformator karena sumber DC tidak menimbulkan fluks yang berubah-ubah o Hanya fluks yang berubah yang dapat menimbulkan induksi KONSTRUKSI TRANSFORMATOR : Transformator terdiri dari : 1. Kumparan ( primer, sekunder, tersier, dan lain-lain) 2. Inti besi Inti transformator terdiri / terbuat dari bahan lembaran besi silikon yang tipis-tipis (0.35 0.5 mm) & diberi lapisan laminasi tipis dari Varnish / Oxide layer. Hal ini dilakukan untuk menghindari arus induksi pusar (Eddy Current Loss) Catatan: jika terbuat dari bahan yang tebal maka arus induksi dari kumparan akan mengalir pada inti besi cukup besar pula sehingga inti besi menjadi panas Hal : 2

Bentuk inti secara umum dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Type shell (cangkang) 2. Type Core (Inti) Arus Penguat (Excitation Current / Arus Beban Nol) Arus primer I 0 yang mengalir pada saat kumparan sekunder tidak dibebani disebut arus penguat. Dalam kenyataan, arus I 0 bukan merupakan arus induktif murni, tapi terdiri dari 2 komponen, yaitu : 1. Komponen arus pemagnitan (I m ), yang menghasilkan fluks ϕ. 2. Komponen arus rugi tembaga (I c ) yang menyatakan daya hilang akibat adanya : a. Rugi Histerisis (pada kurva B-H) b. Rugi arus Eddy (arus pusar / Eddy Current) Hal : 3

I c sefasa dengan V 1 sehingga I c x V 1 = daya yang hilang I m = I 0 Sin ϕ I c = I 0 Cos ϕ Catatan: Karena sifat besi yang non-linier (kurva B-H) maka arus pemagnetan I m dan fluks dalam kenyataannya tidak sinusoidal murni (namun terdistorsi) seperti pada gambar berikut. Hal : 4

Keadaan Berbeban P p = P s V p I p = V s I s V p / V s = I s / I p Hal : 5

Rugi dan Effisiensi Rugi tembaga (P cu ) Rugi yang disebabkan arus beban mengalir pada kawat tembaga, dapat dinyatakan sebagai berikut : P cu = I 2 R Karena arus beban berubah-ubah, maka rugi tembaga juga tidak konstan, bergantung pada beban Rugi Besi (P i ) Rugi besi terdiri atas : 1. Rugi Histerisis, yaitu rugi yang disebabkan fluks bolakbalik pada inti besi, dirumuskan sebagai : 1.6 P h = K h. f. B maks K h B maks = konstanta hysterisis = Fluks maksimum (Weber) Hal : 6

2. Rugi arus Eddy (Eddy Current Losses), yaitu rugi yang disebabkan arus pusar pada inti besi, dirumuskan sebagai : P e = K e. f 2 2. B maks Jadi rugi besi (rugi inti) adalah : P i = P h + P e Effisiensi Effisiensi dinyatakan sebagai : Daya keluar η= Daya masuk η= Daya keluar Daya keluar + Σ rugi-rugi η= 1 - Σ rugi-rugi Daya masuk Dimana Σ rugi-rugi = P cu + P i All Day Effisiensi Ada transformator yang performansinya tidak dapat ditentukan dengan perhitungan effisiensi. Misalnya transformator untuk penerangan dan jaringan umum seperti transformator distribusi dimana sisi primernya Hal : 7

disupply 24 jam walau sisi sekundernya tidak selalu dibebani (hanya untuk malam hari). Ini berarti rugi inti akan berlangsung 1 hari penuh (perlu perencanaan agar rugi inti kecil) dan rugi tembaga tergantung pada beban. Performasi transformator seperti ini harus ditentukan dengan effisiensi harian (all day effisiensi) dimana yang dihitung adalah konsumsi energi selama 24 jam (1 hari) η all day = Output in kwh (24 jam) Input in kwh Auto Transformer Auto transformer merupakan transformator yang hanya memiliki satu kumparan saja (primer dan sekunder menggunakan kumparan yang sama) sehingga antara primer dan sekunder tidak terisolasi secara listrik. Secara teori sama dengan transformator 2 belitan yang umum ada. Kegunaan Autotrafo : untuk peralatan yang tidak perlu isolasi antara primer dan sekunder, seperti : Menaikkan sedikit tegangan pada kabel distribusi untuk mengatasi drop tegangan Hal : 8

Sebagai autotrafo pada stator motor induksi (50 60%) Furnace trafo Interconnecting trafo Control equipments Kerja Paralel Penambahan beban memerlukan penambahan daya, untuk itu dilakukan kerja paralel di antara transformator. Tujuan utama kerja paralel adalah agar beban yang dipikul sebanding dengan kemampuan kva masing-masing transformator sehingga tidak terjadi pembebanan lebih dan pemanasan lebih. Syarat utama kerja paralel adalah Tegangan sesaat harus sama Untuk itu syarat di atas dapat dijabarkan lebih rinci sebagai berikut : 1. Perbandingan tegangan harus sama Jika perbandingan tidak sama maka tegangan induksi di sekunder tidak sama. Perbedaan ini menyebabkan terjadinya arus pusar pada kumparan sekunder sehingga ketika transformator dibebani, arus ini menimbulkan panas pada kumparan sekunder. Hal : 9

2. Polaritas transformator harus sama Polaritas lilitan (walau diberi tegangan AC) bergantung pada arah putar lilitan dan mempengaruhi kutub utara selatan 3. Tegangan impedansi pada keadaan beban penuh harus sama 4. Perbandingan reaktansi terhadap tahanan sebaiknya sama Apabila perbandingan R/X sama maka kedua transformator tersebut akan bekerja pada faktor kerja yang sama Transformator 3 phasa Transformator 3 phasa dapat dibuat / dibentuk dari 2 hal : 1. 3 buah transformator 1 phasa 2. 1 buah transformator 3 phasa dengan bentuk inti tertentu Penggunaan 1 buah transformator 3 phasa secara ekonomi lebih hemat dibandingkan dengan 3 transformator 1 phasa terutama pada inti besinya. Hubungan Lilitan Hubungan Lilitan transformator disesuaikan dengan yang diperlukan, bisa Y atau Antara kumparan primer dan sekunder bisa berbeda hubungannya. Contoh Hubungan Lilitan transformator : Hal : 10

Y Y Y Y dan lain-lain Yang perlu diperhatikan adanya perubahan arah vektor untuk hubungan primer dan sekunder yang berbeda. Selisih sudut vektor ini umumnya dinyatakan dengan istilah angka lonceng. Hal : 11

Macam-macam hubungan belitan Hal : 12

Name Plate Tranformator Hal : 13

Spesifikasi Teknik Tranformator Hal : 14