BAB II SISTEM KOMUNIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

Teknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa

TEKNIK MODULASI. Kelompok II

Sistem Telekomunikasi

KONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi==

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

Amplitude Shift Keying

Modulasi. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

Teknik Telekomunikasi

LAPISAN FISIK. Pengertian Dasar. Sinyal Data

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

DATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG

Bab 3. Transmisi Data

Jaringan Komputer. Transmisi Data

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

BAB II TEKNIK PENGKODEAN

Data and Computer BAB 3

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

Model Sistem Komunikasi

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

Teknik Komunikasi Data

Modulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT

LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

Rijal Fadilah. Transmisi Data

Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :

Rijal Fadilah. Transmisi Data

Pengantar Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

Komunikasi Data. Bab 5. Data Encoding. Bab 5. Data Encoding 1/46

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah

Sistem Transmisi Modulasi & Multiplexing

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

B A B III SINYAL DAN MODULASI

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

TEKNIK MODULASI PADA KOMUNIKASI DATA

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

Jaringan Komputer Data Encoding Data Enc

TEKNIK PENGKODEAN SINYAL

BAB II NOISE. Dalam sistem komunikasi, keberhasilan penyampaian informasi dari pengirim

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

Terminolog1 (1) Transmitter Penerima Media. Media guide. Media unguide. e.g. twisted pair, serat optik. e.g. udara, air, hampa udara

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang

KOMUNIKASI DATA. 25/03/2010 Komunikasi Data/JK 1

PENGKODEAN DATA Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t)

Komunikasi Data Kuliah 3 Transmisi Data

Layer ini berhubungan dengan transmisi dari aliran bit yang tidak terstruktur melalui medium fisik; berhubungan

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

Praktikum Sistem Komunikasi

Teknik Encoding. Data digital, sinyal digital Data analog, sinyal digital Data digital, sinyal analog Data analog, sinyal analog

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi

BAB II DASAR TEORI. ( ) {, isyarat masukan; dan. =, dengan adalah frekuensi isyarat pembawa. Gambar 2.1. On-Off Shift Keying (OOK).

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 6 Modulasi Digital

TEKNIK ENCODING SINYAL

MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari

Kelebihan pada sinyal sistem digital Signal digital memiliki kelebihan dibanding signal analog; yang meliputi :

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

Rangkuman Komunikasi Data

Yunifa Miftachul Arif S.S.T., M.T

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

SINYAL ANALOG DAN SINYAL DIGITAL. MAKALAH Disusun sebagai Tugas Pada Matakuliah Pengenalan Teknologi Telematika Oleh Andika Agus Pranata

KATA PENGANTAR. Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan maupun kepada semua pembaca.

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Modulasi Digital: PSK dan ASK

BAB 1 DASAR KOMUNIKASI MODERN

Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu media transmisi (Forouzan, 2007). transmitter, transmission system, receiver, dan media

Chapter 2 DATA COMMUNICATION AND

Transmisi Data. Media Transmisi Sumber/ Tujuan

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

PERANCANGAN SIMULATOR MODULASI DAN DEMODULASI ASK DAN FSK MENGGUNAKAN LABVIEW

PENERAPAN JENIS TEKNIK MODULASI PADA KOMUNIKASI DATA. Jurnal diajukan untuk memenuhi nilai tugas komunikasi data

Sistem Modulator dan Demodulator BPSK dengan Costas Loop

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog

BAB II LANDASAN TEORI

ENCODING DAN TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

TUGAS KOMUMIKASI DIGITAL. Modulasi Phase Shift Keying

Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik)

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

Amplitude Modulation. SISTEM KOMUNIKASI Semester Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Universitas Telkom

Apa Itu Komunikasi Data DATA?

Transkripsi:

BAB II SISTEM KOMUNIKASI 2.1 Sistem Komunikasi Digital Dalam mentransmisikan data dari sumber ke tujuan, satu hal yang harus dihubungkan dengan sifat data, arti fisik yang hakiki di pergunakan untuk menyebarkan data, dan pemprosesan atau penyetelan apa yang perlu dilakukan sepanjang jalan untuk memastikan bahwa data yang diterima dapat dimengerti dengan baik. Sistem komunikasi ditunjukkan pada Gambar 2.1[2]. Gambar 2.1 Sistem Komunikasi Sistem komunikasi mempunyai sumber dan tujuan. Pada bagian pengirim terdapat source system yang terbagi atas source dan transmitter. Source berfungsi untuk menentukan data untuk dikirim sedangkan transmitter dalam hal ini berfungsi untuk mengubah data menjadi sinyal yang dapat dikirim. Untuk mengirim data dikerjakan oleh transmissision system. Bagian penerima disebut destination system yang terdiri dari receiver dan destination. Receiver berfungsi 4

untuk mengubah sinyal yang diterima menjadi data. Pengguna data yang diterima adalah bagian destination[2]. 2.1.1 Arah Informasi Arah informasi pada sistem komunikasi terbagi atas : 1. Simpleks Simpleks merupakan komunikasi satu arah dimana informasi berjalan hanya satu arah. 2. Dupleks Dupleks merupakan komunikasi dua arah dimana informasi berjalan dua arah yang berlawanan. Arah informasi secara dupleks terdiri dari : A. Full dupleks Full dupleks yaitu kedua tempat yang berkomunikasi dapat mengirim dan menerima informasi secara bersamaan. B. Half dupleks Half dupleks yaitu kedua tempat yang berkomunikasi, mengirim dan menerima informasi secara bergantian[1]. 2.1.2 Keaslian Sinyal Pada sinyal baseband sinyal informasinya menampakkan spektrum frekuensi asalnya. Pada sinyal hasil modulasi sinyal asalnya (baseband) ditumpangkan kepada suatu sinyal pembawa yang mempunyai frekuensi yang 5

jauh lebih tinggi. Prosesnya disebut modulasi, digunakan untuk mengatasi ketidaksesuaian karakter sinyal dengan media (kanal) yang digunakan[1]. Contoh : A. Sinyal AM (Amplitude Modulation), merupakan modulasi analog. B. Sinyal ASK (Amplitude Sift Keying), merupakan modulasi digital. 2.1.3 Terminologi dan Transmisi Transmisi data terjadi di antara transmitter dan receiver melalui beberapa media transmisi. Media transmisi dapat digolongkan sebagai guided atau unguided. Dengan guided media, gelombang dikendalikan sepanjang jalur fisik. Contoh dari guided media adalah twisted pair, coaxial cabel, serta fiber optik. Unguided media menyediakan alat untuk mentransmisikan gelombang-gelombang elektromagnetik namun tidak mengendalikannya, contohnya adalah perambatan (propagation) di udara, dan dilaut[1]. Media transmisi guided adalah ujung ke ujung bila ia menyediakan suatu hubungan langsung di antara dua perangkat dan membagi media yang sama. Pada sebuah bentuk multipoint guided, lebih dari dua perangkat membagi media yang sama. Sebuah transmisi dapat berupa simplex, half duplex, atau full duplex[1]. Pada transmisi simplex, sinyal ditransmisikan hanya pada satu direction (arah), satu station sebagai transmitter dan lainnya sebagai receiver. Pada operasi half duplex, kedua station dapat mentransmisikan, namun hanya satu station pada saat yang sama. Sedangkan pada operasi full duplex, kedua station bisa mentransmisikan secara bersamaan[1]. 6

2.1.4 Frekuensi, Spektrum, dan Bandwidth Sinyal merupakan suatu fungsi waktu, namun juga dapat diekspresikan sebagai suatu fungsi frekuensi. Dimana, sinyal terdiri dari komponen-komponen frekuensi yang berbeda. Pandangan frekuensi domain dari suatu sinyal lebih penting bagi suatu pemahaman mengenai transmisi data dibanding pandangan waktu domainnya[1]. 2.1.5 Transmisi data Digital dan Analog Dalam mentransmisikan data dari sumber ke tujuan, satu hal yang harus dihubungkan dengan sifat data, arti fisik yang hakiki di pergunakan untuk menyebarkan (propagate) data, dan pemrosesan atau penyetelan apa yang perlu dilakukan sepanjang jalan untuk memastikan bahwa data yang diterima dapat dimengerti dengan baik[1]. Secara kasar, istilah analog dapat disamakan dengan kontinu, sedangkan digital dengan diskrit. Dua istilah ini sering dipergunakan dalam komunikasi data dan sedikitnya dalam tiga konteks[1]. Sebagai entiti yang menyampaikan arti atau informasi. Konsep-konsep mengenai data analog dan digital adalah: 1. Analog data (Data analog) a. Menerima nilai yang terulang secara terus menerus dan kontinu dalam beberapa interval. b. Contoh yang paling dikenal dari analog data adalah audio, dimana bentuk gelombang suara akustik, dapat dirasakan manusia secara langsung. 7

c. Contoh umum lainnya mengenai analog data adalah video. 2. Digital data a. Contoh yang paling dikenal dari digital data adalah teks atau karakterkarakter. b. Sementara tekstual data paling nyaman untuk manusia, tidak dapat dalam bentuk karakter, disimpan dengan mudah atau ditransmisikan melalui pengolahan data dan sistem komunikasi. Sistem semacam itu dirancang untuk data biner. Jadi sejumlah kode telah direncanakan dengan cara dimana karakter diwakili oleh sederatan bit. Sinyal merupakan tampilan data elektrik atau elektromagnetik. Pensinyalan berarti penyebaran sinyal secara fisik melalui suatu media yang sesuai. Dalam suatu sistem komunikasi, data disebarkan dari satu titik ke titik yang lain melalui sebuah alat sinyal-sinyal elektrik. Sinyal dibagi 2 yaitu : 1. Sinyal analog Merupakan anekaragam gelombang elektromagnetik yang berlangsung terus-menerus yang kemungkinan disebabkan lewat berbagai macam media, tergantung pada spektrum. Contohnya : media kabel (wire), kabel fiber optik dll. 2. Sinyal digital Adalah suatu rangkaian voltage pulsa yang bisa ditransmisikan melalui sebuah media kabel. Contohnya : suatu level voltage positif konstan ditunjukkan sebagai biner 1 sedangkan level voltage negatif konstan dengan biner 0. 8

Dalam hal akustik data (suara), data dapat ditampilkan secara langsung melalui sebuah sinyal elektromagnetik yang menempati spektrum yang sama. Standard spektrum untuk suatu channel suara adalah 300 sampai 3400 Hz. Transmitter telepon mengubah sinyal suara akustik yang datang menjadi menjadi sebuah sinyal elektromagnetik melewati range 300 sampai 3400 Hz. Sinyal ini kemudian ditransmisikan melalui sistem telepon menuju receiver, yang mereproduksinya sebagai suara akustik[1]. Transmisi merupakan komunikasi data melalui penyebaran dan pemrosesan sinyal-sinyal. Baik sinyal analog maupun sinyal digital dapat ditransmisikan melalui media transmisi yang sesuai. Caranya, sinyal-sinyal ini diperlakukan sebagai fungsi sistem transmisi. 1. Transmisi analog merupakan suatu alat untuk mentransmisikan sinyalsinyal analog tanpa memperhatikan isinya sinyal bisa menampilkan data analog (misalnya suara). 2. Transmisi digital berkaitan dengan muatan sinyal. Suatu sinyal digital dapat ditransmisikan hanya pada jarak tertentu sebelum atenuasi, derau, dan gangguan yang lain membahayakan integritas data[1]. 2.2 Modulasi Digital Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam sinyal carrier. Modulasi digital sebenarnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya memiliki ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1). Berarti dengan mengamati sinyal carriernya, kita bisa mengetahui urutan bitnya disertai 9

clock (timing,sinkronisasi). Melalui proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik (logam atau optik) atau non fisik (gelombang-gelombang radio)[3]. 2.2.1 Konsep Modulasi Dalam hal ini konsep modulasi digital ada dua yaitu, modulator dan demodulator. Modulator melakukan proses modulasi, ada ditransmitter. Demodulator melakukan proses demodulasi, yakni mengembalikan sinyal hasil modulasi ke bentuk semula, ada di receiver. Gambar 2.2 menunjukkan Proses Modulator[4]. Gambar 2.2 Proses Modulator Informasi dapat dipancarkan secara sederhana dengan penyaklaran on dan off dari carrier yang sesuai. Proses penyaklaran ini disebut dengan keying. 10

Contoh sederhananya adalah pentransmisian pesan dengan menggunakan asap atau cahaya. Karakteristik dari metode ini adalah penerima pesan hanya dapat mendekodekan suatu pesan bila ia memiliki dan menggunakan kode yang sama dengan yang dipakai oleh si pengirim pesan[4]. Dalam modulasi digital, carriernya analog/harmonik sedangkan sinyal pemodulasinya digital. Suatu carrier harmonik terbentuk dari 3 parameter : Amplitudo (A), Frekuensi (f), dan Phase (φ). Ketiganya dapat menjadi obyek modulasi. Karena itu, terdapat 3 macam modulasi digital, Amplitudo Shift Keying (ASK), Frequency Shift Keying (FSK), Phase Shift Keying (PSK)[4]. Dalam hal ini digunakan sinyal analog persegi/kotak untuk mereprensentasikan nilai tegangan yang konstan pada unipolar code sebagai sinyal pemodulasi. Sedangkan sinyal carriernya berupa sinyal analog yang dihasilkan oleh generator internal pada modulator ASK/FSK/PSK. Keluaran dari modulator ASK/FSK/PSK adalah : ASK : Berubah diantara 2 nilai amplitudo carrier, misalnya dari 0 ke A. FSK : Berubah diantara 2 frekuensi carrier f 1 dan f 2. PSK : Menggeser phase carrier misalnya, dari 1 = 0 ke 0 = 180 0 Pada Gambar 2.3 menunjukkan sinyal termodulasi ASK, FSK, dan PSK. Pada sinyal masukan terdapat bit 1 dan bit 0. Sinyal hasil modulasi ASK akan tampak dimana pada saat bit 1 data sinyal akan ada sedangkan pada saat bit 0 data sinyal tidak ada. Sinyal hasil modulasi FSK memiliki perubahan pada 2 frekuensi. Sinyal hasil modulasi PSK memiliki penguncian pergeseran pada phase[4]. 11

1 0 Start T ms Stop ASK FSK PSK Gambar 2.3 Sinyal termodulasi ASK, FSK, PSK ASK mempunyai kelemahan yaitu bila terjadi gangguan pada saluran transmisi atau adanya sedikit kesalahan pada saat pengiriman, kondisi biner 0 tidak akan dapat dibedakan oleh receiver. 2.2.2 Modulasi ASK (Amplitude Shift Keying) ASK (Amplitudo Shift Keying) adalah suatu bentuk modulasi yang mewakili data digital sebagai variasi amplitudo dari gelombang pembawa. Amplitudo dari sinyal carrier analog bervariasi sesuai dengan aliran bit (modulasi sinyal), menjaga frekuensi dan fase konstan. Tingkat amplitudo dapat digunakan untuk mewakili logika 0 dan 1. ASK (Amplitude Shift Keying) merupakan suatu modulasi di mana logika 1 diwakili dengan adanya sinyal dan logika 0 diwakili dengan adanya kondisi tanpa sinyal, seperti pada Gambar 2.4[4]. 12

Gambar 2.4 Modulasi ASK Pada system ASK, biner 1 direpresentasikan dengan mentransmisikan sinyal pembawa sinusoidal dengan amplitudo maksimum Ac dan frekuensi fc, dimana kedua besaran tersebut konstan, selama durasi bit Tb detik. Amplitudo frekuensi pembawa akan berubah sesuai dengan logik sinyal informasi. Sedangkan biner 0 direpresentasikan dengan tanpa mengirimkan sinyal pembawa tersebut selama durasi bit Tb detik atau disebut On Off Keying (OOK). Secara matematis dapat dituliskan[4]. s( t) Ac sin(2 fct) untuk bit 1....(2.1) s ( t) 0 untuk bit 0....(2.2) Untuk persamaan sinyal modulasi ASK dapat dituliskan. dimana : s( t) Ac / 2[1 m. vm( t)]sin 2 fct...(2.3) Ac = Amplitudo sinyal carrier vm = Sinyal pemodulasi yang bernilai 0 dan 1 m = Indeks modulasi, dimana m = 100% = v / 2 A 13

2 fct = Frekuensi carrier dalan nilai radiant Pembangkitan sinyal Binary ASK (BASK) dapat dilakukan dengan melalukan data biner dalam format unipolar dan sinyal pembawa sinusoidal ke suatu modulator pengali. Untuk m(t) merupakan bit-bit data masukan berupa bit 1 dan bit 0. Dalam modulator pengali terdapat sinyal pembawa berupa Acsin( 2 fct). Pada penerima sinyal ASK biner berupa s(t) yaitu gelombang sinusoidal, seperti tampak pada Gambar 2.5. Gambar 2.5 Pembangkitan Sinyal BASK 2.2.3 Demodulasi ASK (Amplitude Shift Keying) Demodulasi dapat dilakukan secara coherent (koheren) dan incoherent (tidak koheren). Demodulator koheren maksudnya adalah demodulator yang memiliki timing (dalam hal ini lebih mudah dikenali sebagi fase) yang persis dengan sinyal carrier yang datang. Sedangkan demodulator tidak koheren tidak memerlukan fase yang sama persis dengan sinyal carrier yang datang. 14

Synchronous demodulator adalah suatu contoh demodulator koheren. Teknik ini secara sederhana dikatakan dapat mengubah kembali frekuensi sinyal yang datang turun ke frekuensi baseband. Ini dilakukan dengan perkalian atau lebih dikenal dengan heterodyning, antara gelombang ASK yang datang dengan suatu osilator lokal yang di-match-kan dengan frekuensi carrier. Demodulator sinkron dapat ditunjukkan pada Gambar 2.6. Gambar 2.6 Demodulator Sinkron 15