III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 13 Bandarlampung yang beralamat di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kotabumi. Populasi yang diambil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu (quasi experiment). Kelompok

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung semester genap

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

A. Populasi dan Sampel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

METODE PENELITIAN. terdiri dari 6 kelas jurusan manajemen (Akuntansi, Pemasaran dan Perkantoran).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mathla ul Anwar Gisting. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terusan Nunyai yang terletak

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandarlampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rumbia. Populasi dalam penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di

METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung terdiri dari

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Trimurjo yang terletak di Jalan Raya

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. sebanyak 145 siswa yang terdistribusi ke dalam lima kelas (VIII A VIII E).

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPT Pringsewu. Populasi dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Desain yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII di SMP Negeri 12

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar Lampung yang terdistribusi menjadi lima kelas mulai dari VII A hingga VII E. Dari lima kelas tersebut dipilih dua kelas sebagai sampel yang salah satu kelas menjadi kelas eksperimen dan kelas yang lain menjadi kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan pertimbangan peneliti bahwa kelas tersebut diajar guru yang sama. Dari kelas VII A hingga VII E diambil dua kelas, terpilih kelas VII A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 35 siswa, dan kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan jumlah 35 siswa. B. Desain Penellitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan menggunakan posttest only control group design. Kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model PBL. Desain penelitian menurut Setiyadi (006:14) dapat dilihat dalam Tabel 3.1.

6 Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelas Perlakuan Posttest K1 X T1 K O T1 K1 = Kelas Eksperimen K = Kelas Kontrol X = perlakuan dengan menggunakan model PBL O = perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional T1 = tes yang diberikan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa (posttest). C. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa data kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes. Tes dilaksanakan setelah pembelajaran. D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang berbentuk uraian. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Pedoman penskoran tes pemecahan masalah matematis dilihat pada Tabel 3. sebagai berikut. Tabel 3. Pedoman penskoran tes pemecahan masalah No Respon Siswa Terhadap soal Skor A Memahami Masalah Salah menginterprestasikan/salah sama sekali Salah menafsirkan masalah, mengabaikan kondisi soal Memahami masalah soal selengkapnya 0 1 B Membuat rencana pemecahan Tidak ada rencana, membuat rencana yang tidak relevan Membuat rencana yang benar, tetapi belum lengkap Membuat rencana sesuai dengan prosedur dan memperoleh jawaban yang benar 0 1

7 C Melakukan perhitungan Tidak ada jawaban atau jawaban salah Melaksanakan prosedur yang benar dan mungkin jawaban benar, tetapi salah perhitungan Melaksanakan proses yang benar dan mendapatkan hasil benar 0 1 1. Validitas Instrumen Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi dari tes pemecahan masalah matematis dapat diketahui dengan cara menilai kesesuaian isi yang terkandung dalam tes pemecahan masalah matematis dengan indikator pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini soal tes dikonsultasikan kepada pembimbing dan guru mata pelajaran matematika kelas VII. Hasil penilaian menunjukkan bahwa tes yang digunakan untuk mengambil data telah memenuhi validitas isi sehingga instrumen dapat diujicobakan untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.. Reliabilitas Setelah perangkat tes dinyatakan valid, kemudian instrument tes diujicobakan pada kelas di luar sampel. Kemudian instrumen tersebut dihitung koefisien reliabilitasnya. Koefisien reliabilitas tes pemecahan masalah dapat dihitung menggunakan rumus alpha ( ), menurut Suherman (003:154) sebagai berikut. r n i n 1 t 11 1 Keterangan : r 11 = koefisien reliabilitas i = Jumlah varians skor tiap-tiap soal = Varians total n = banyaknya soal

Menurut Guilford (dalam Suherman, 003:154) koefisien reliabilitas diinterpretasikan seperti yang terlihat pada Tabel 3.3. 8 Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Koefisien relibilitas (r 11 ) Kriteria r 11 0,0 sangat rendah 0,0 < r 11 0,40 Rendah 0,40 < r 11 0,60 Sedang 0,60 < r 11 0,80 Tinggi 0,80 < r 11 1,00 sangat tinggi Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen tes, diperoleh bahwa reliabilitas tes adalah 0,73. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tes yang di uji cobakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Hasil perhitungan reliabilitas uji coba soal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran C. 3. Daya Pembeda Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda bagi tes bentuk uraian adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata, yaitu antara rata-rata kelas atas dengan rata-rata kelas bawah, untuk tiap-tiap item. Sudijono (001:10) mengungkapkan menghitung daya pembeda ditentukan dengan rumus yaitu:

9 Keterangan : DP : indeks daya pembeda satu butir soal tertentu JA : rata-rata skor kelompok atas pada butir soal yang diolah JB : rata-rata skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah IA : jumlah skor ideal kelompok (atas/bawah). Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasikan berdasarkan klasifikasi yang tertera dalam Tabel 3.4 berikut : Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Interpretasi Lebih dari 0,0 Buruk 0,0-0,40 Sedang 0,40-0,70 Baik 0,70-1,00 Sangat Baik Bertanda negatif Buruk sekali (Sumber: Sudijono, 001) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah minimal sedang, yaitu memiliki nilai daya pembeda 0,30. Hasil perhitungan daya pembeda butir item soal yang telah diujicobakan disajikan pada Tabel 3.5 sebagai berikut : Tabel 3.5 Daya Pembeda Butir Item Soal No.Butir Item Indeks Daya Pembeda Interpretasi 1 0,4 Baik 0,31 Sedang 3 0,34 Sedang 4 0,3 Sedang Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda butir item soal yang diperoleh, maka instrumen tes yang sudah diujicobakan telah memenuhi kriteria daya pembeda soal yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan.

30 4. Indeks Tingkat Kesukaran Perhitungan tingkat kesukaran suatu butir soal dalam Sudijono (001: 37) sebagai berikut: Keterangan: TK : tingkat kesukaran suatu butir soal J T : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal I T Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran sebagai berikut : Tabel 3.6 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Nilai Interpretasi Sangat Sukar Sukar Sedang Mudah Sangat Mudah Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal dengan tingkat kesukaran. Hasil perhitungan tingkat kesukaran uji coba soal disajikan pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Butir Item Soal No Butir Item Indeks TK Interpretasi 1 0,44 Sedang 0,36 Sedang 3 0,4 Sedang 4 0,30 Sukar

31 Dengan melihat hasil perhitungan tingkat kesukaran butir item soal yang diperoleh, maka instrumen tes yang sudah diujicobakan telah memenuhi kriteria tingkat kesukaran soal yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. E. Prosedur Penelitian Ada beberapa tahapan dalam melakukan penelitian ini. Urutan pelaksanaan penelitian yaitu: 1. Tahap Pendahuluan a. Orientasi sekolah, untuk mengetahui keadaan sekolah dengan mewawancarai wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan mewawancarai guru mata pelajaran matematika untuk mengetahui kondisi sekolah dan pembelajaran matematika di kelas. b. Menentukan sampel penelitian.. Tahap Perencanaan a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas sampel penelitian. b. Membuat instrumen penelitian, berupa tes pemecahan masalah matematis. c. Menganalisis validitas instrumen. d. Melakukan uji coba instrumen penelitian. e. Menganalisis reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran instrumen penelitian. 5. Tahap Pelaksanaan a. Melaksanakan pembelajaran pada kelas sampel penelitian. b. Mengadakan post test pada kelas sampel penelitian.

3 6. Tahap Pengolahan Data a. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari masing-masing kelas. b. Mengambil kesimpulan. 7. Tahap Laporan a. Melaporkan hasil penelitian pada dosen pembimbing b. Menyusun laporan akhir dari penelitian yang telah dilakukan F. Teknik Analisis Data Data kemampuan pemecahan masalah dianalisis untuk mengetahui efektivitas model PBL. Adapun analisis data dilakukan dengan langkah-langkah berikut. 1. Uji Normalitas Uji ini berguna untuk mengetahui apakah data keadaan awal populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan rumus Chikuadrat (Sudjana, 005: 93) sebagai berikut : H 0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal X i1 ( Oi Ei Ei Keterangan: k ) X = harga Chi-kuadrat Oi = frekuensi observasi Ei = frekuensi harapan k = banyaknya kelas interval Dengan kriteria terima H 0 jika X hitung X tabel.dengan taraf nyata 5%. Dengan kriteria uji, populasi berdistribusi normal apabila p-value > 0,05

Uji normalitas dilakukan terhadap masing-masing kelompok, yaitu kelompok 33 model PBL dan model pembelajaran konvensional. Hasil perhitungan uji normalitas disajikan pada Tabel 3.9. Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas data tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan chi-kuadrat Kelas Keputusan Uji PBL 3,58 H 0 diterima 7,81 Konvensional 5,35 H 0 diterima Berdasarkan Tabel 3.8, dapat dilihat bahwa bahwa data tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kelas PBL dan kelas konvensional memiliki, yang berarti H 0 diterima.. Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas data, analisis berikutnya adalah menguji hipotesis. Berdasarkan hasil uji prasyarat, data kemampuan pemecahan masalah matematis kelas PBL dan kelas konvensional berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji yang digunakan adalah uji proporsi dan uji kesamaan dua proporsi dengan hipotesis sebagai berikut. 1) Uji Proporsi H 0 : (proporsi siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dengan baik sama dengan 60%) H 1 : (proporsi siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dengan baik lebih dari 60%)

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal, maka untuk pengujian ini digunakan statistik z sebagai berikut (Sudjana, 005: 33): Keterangan: = banyak siswa memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dengan baik = banyak siswa pada kelas model PBL = 0,6 Kriteria untuk pengujian ini, dengan taraf nyata adalah: terima jika, dimana didapat dari daftar normal baku dengan peluang 34 Dalam hal lainnya, ditolak. ) Uji kesamaan dua proporsi Karena data yang diperoleh dari populasi yang berdistribusi normal, maka digunakan uji kesamaan dua proporsi satu pihak. Hipotesis untuk uji kesamaan proporsi satu pihak, yaitu pihak kanan menurut Sudjana ( 005:39) adalah : H 0 : π 1 = π (proporsi siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dengan baik pada model PBL sama dengan proporsi siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dengan baik pada pembelajaran konvensional) H 0 : π 1 > π (proporsi siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dengan baik pada model PBL lebih dari proporsi siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dengan baik pada model pembelajaran konvensional) Untuk itu digunakan pendekatan oleh distribusi normal dengan statistik:

35 ( ) ( ) Dengan dan q = 1 p. Keterangan: = banyaknya siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah dengan baik pada kelas eksperimen = banyaknya siswa yang yang memiliki kemampuan pemecahan masalah dengan baik pada kelas kontrol = banyak sampel pada kelas eksperimen = banyak sampel pada kelas kontrol Dalam hal ini tolak H0 jika z z0,5- dan terima H0 untuk z z0,5-, dengan = taraf nyata.