Latviya Rahmani Husein Putri 1, Supriyatiningsih 2. Yogyakarta ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
INSIDENSI INFEKSI BAYI BARU LAHIR BERDASARKAN LAMA KETUBAN PECAH DINI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

ABSTRAK GAMBARAN KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2014

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana starata-1 kedokteran umum

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. 1 Infeksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian Metode

HUBUNGAN BAKTERIURIA DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

Analisis Faktor Risiko Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Bahteramas

STUDI DESKRIPTIF PENYEBAB KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP Dr. KARIADI VINA EKA WULANDARI G2A PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

PERBEDAAN LUARAN JANIN PADA PERSALINAN PRETERM USIA KEHAMILAN MINGGU DENGAN DAN TANPA KETUBAN PECAH DINI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

PERNYATAAN. diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN RIWAYAT RUPTUR PERINEUM DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI BPM SY

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

KEHAMILAN PADA USIA REMAJA SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA KETUBAN PECAH DINI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA

PERBANDINGAN KEJADIAN ASFIKSIA ANTARAPERSALINAN PRETERM DAN ATERM PADA PREEKLAMSIA BERAT DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA BERAT DAN KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT DR. OEN SURAKARTA PERIODE HALAMAN JUDUL SKRIPSI

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011

BAB IV HASIL PENELITIAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO PERDARAHAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

Hubungan antara Ketuban Pecah Dini dengan Asfiksia Neonatorum

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang

HUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SEPSIS PADA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT MOEHAMMAD HOESIN PALEMBANG. Enderia Sari 1), Mardalena 2)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada

Relationship between Gestational Age and Incident of Macrosomia

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengukur variabel

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PERSALINAN DENGAN TINDAKAN SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011

Hubungan Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih dan Fakto Risiko Paritas terhadap Kejadian Ketuban Pecah Dini di RSKIA Sadewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ).

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN INFEKSI RESPIRATORIK AKUT (IRA) BAGIAN BAWAH PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI RSUD SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA TAHUN 2013

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN RISIKO ASFIKSIA NEONATORUM ANTARA BAYI KURANG BULAN DENGAN BAYI CUKUP BULAN PADA BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. adalah kematian ibu dan angka kematian perinatal. Di dunia, setiap menit

ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP ANEMIA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DTP CIDAUN CIANJUR TAHUN 2017

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

PERBEDAAN BAKTERIURIA PADA PASIEN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA DENGAN VOLUME PROSTAT TINGGI DAN TIDAK TINGGI SKRIPSI

ABSTRAK. Nabila Mazaya Putri, 2017 : Rimonta F. Gunanegara, dr., SpOG., M.Pd.Ked.

PERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA DAN KASA KERING DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) IBU KEHAMILAN ATERM DENGAN DISMATURITAS BAYI LAHIR DI SEBUAH RS DI MEDAN

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL RESIKO TINGGI DENGAN PERSALINAN PREMATURE DI RSUD BANGIL TAHUN 2013 DWI RAKHMA YUSLIYANTI DESCRIPTION

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN KEMIH PADA WANITA HAMIL BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN URINALISIS RUTIN DI PUSKESMAS SUKAWARNA BANDUNG

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN ABORTUS DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014

LUARAN IBU BERSALIN MENOPOUSE. Outcome Maternal Labor In Menopousal Age

PENDAHULUAN. Allah berfirman dalam Al-Qur an surat Al-Mu minun ayat 12-15, yaitu:

HUBUNGAN RIWAYAT GARIS KETURUNAN DENGAN WAKTU TERDIAGNOSIS DIABETES MELITUS DI RSUD. PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU BERSALIN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Audylia Hartono Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG. Pembimbing II : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked.

ABSTRAK HUBUNGAN ABORTUS INKOMPLIT DENGAN FAKTOR RISIKO PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT PINDAD BANDUNG PERIODE

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

ABSTRAK HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP ANGKA KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA RUMAH SAKIT SUMBER KASIH CIREBON PERIODE JANUARI 2015 SEPTEMBER 2016

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INDUKSI PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR LABOR INDUCTION WITH THE INCIDENT OF ASPHYXIA NEWBORN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penyebab Kematian Neonatal di Indonesia (Kemenkes RI, 2010)

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. S G 2 P 1 A 0 HAMIL 40 MINGGU DENGAN INDUKSI ATAS INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RSUD SUKOHARJO

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA Ny. K G 2 P 1 A 0 DENGAN RETENSIO PLASENTA DISERTAI SYOK HIPOVOLEMIK RINGAN DAN ANEMIA RINGAN DI RSUD SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

PERBANDINGAN LAMA RAWAT INAP ANTARA PASIEN FRAKTUR TERBUKA GRADE III DALAM FASE GOLDEN PERIOD DENGAN OVER GOLDEN PERIOD SKRIPSI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

PERBANDINGAN VOLUME PROSTAT ANTARA PASIEN BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA

BAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DENGAN PERENCANAAN PERSALINAN

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. relatif tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RSUD KAB. KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

Transkripsi:

THE COMPARISON OF URINARY TRACT INFECTION INCIDENCE AS A RISK FACTOR BETWEEN PRETERM PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANES (PPROM) AND PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANES (PROM) Latviya Rahmani Husein Putri 1, Supriyatiningsih 2 1 Student of Medical Faculty Muhammadiyah University of Yogyakarta 2 Obsetri and Gynecology Departement of Medical Faculty Muhammadiyah University of Yogyakarta ABSTRACT Background: Premature rupture of membran is one of many complications of pregnancy that lead to maternal deaths and reduce the Maternal Mortality Rate ( MMR). One of the causes of premature rupture of membranes is an urinary tract infection. Objective: The purpose of this study was to compare the number of urinary tract infection incidence between Preterm Premature Rupture of Membranes (PPROM) and Premature Rupture of Membranes (PROM). Methods: This study used comparative analytical observation with cross-sectional study design. The samples in this study were medical records of birth mothers with premature rupture of membranes (Preterm and at Term) in Sadewa Women and Children Hospital, Babarsari in 2014. Sampling is conducted by purposive sampling method with 64 samples which is divided into two groups: PROM and PPROM, with 32 samples for each. Data is analyzed using Chi-square test. Results: The result showed that there is no significant correlation of urinary tract infection as risk factor between Premature Rupture of Membranes (PROM) and Preterm Premature Rupture of Membranes (PPROM) with value of p>0,05 which is 0.266. Beside, the value of RR is 1,571 CI (0,698-3,536). Result of RR> 1 means that urinary tract infection in term pregnancies has more risk lead to Premature Rupture Membranes (PROM) 1,571 times compared to Preterm Premature Rupture of Membranes (PPROM). Conclusion: Based on the results, it can be concluded that there is no significant correlation between the incidence of urinary tract infections with premature rupture of membranes. There is comparison of the incidence of urinary tract infections between Premature Rupture of Membranes (PROM) and Preterm Premature Rupture of Membranes(PPROM) which is Premature Rupture of Membranes (PROM) has more urinary tract infection risk compared to Preterm Premature Rupture of Membranes (PPROM) in Sadewa Women and Children Hospital, Babarsari. Keywords: Urinary Tract Infection, Premature Rupture of Membranes, at Term, Preterm.

PERBANDINGAN ANTARA FAKTOR RISIKO INFEKSI SALURAN KEMIH TERHADAP KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PRETERM DAN KETUBAN PECAH DINI ATERM Latviya Rahmani Husein Putri 1, Supriyatiningsih 2 Program studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2 Bagian Ilmu Kesehatan Wanita dan Reproduksi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta INTISARI Latar Belakang : Ketuban Pecah Dini merupakan salah satu dari berbagai komplikasi kehamilan yang menyebabkan kematian ibu serta menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Salah satu faktor penyebab terjadinya ketuban pecah dini adalah infeksi saluran kemih. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah faktor risiko infeksi saluran kemih antara ketuban pecah dini preterm dan ketuban pecah dini aterm. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik komparatif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel pada penelitian ini adalah data rekam medik dari ibu bersalin dengan ketuban pecah dini preterm dan ketuban pecah dini aterm di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Sadewa Babarsari tahun 2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan besar sampel 64 yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok ketuban pecah dini preterm dan ketuban pecah dini aterm masing-masing 32 sampel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi square. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara infeksi saluran kemih dengan kejadian ketuban pecah dini baik ketuban pecah dini preterm maupun ketuban pecah dini aterm. Disamping itu nilai RR 1,571 95% CI (0,698-3,536) menunjukkan RR> 1 yang artinya infeksi saluran kemih pada kehamilan aterm lebih beresiko menjadi ketuban pecah dini sebesar 1,571 kali dibandingkan ketuban pecah dini preterm. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara infeksi saluran kemih dengan kejadian ketuban pecah dini preterm maupun ketuban pecah dini aterm. Terdapat perbandingan jumlah kejadian infeksi saluran kemih antara ketuban pecah dini preterm dan aterm dimana jumlah kejadian infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada ketuban pecah dini aterm dibandingkan dengan ketuban pecah dini preterm di RSKIA Sadewa, Babarsari. Kata Kunci : Infeksi saluran kemih, ketuban pecah dini, aterm, preterm.

Pendahuluan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target dalam menilai derajat kesehatan. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi apalagi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga. 4 Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2014, angka kematian ibu pada tahun 2013 mengalami kenaikan dibanding pada tahun 2012. Pada tahun 2013 sebesar 96,83/100.000 kelahiran hidup yaitu sejumlah 13 kasus, sedangkan pada tahun 2012 sebesar 52,2/100.000. (Profil Kesehatan Bantul) Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan salah satu dari komplikasi persalinan yang dapat menyebabkan kematian pada ibu bersalin 7. Selain itu didapatkan faktor risiko infeksi genital sesuai dengan penelitian Fitri AS dalam Tahir, et al (2011) didapatkan hasil bahwa infeksi genitalia (70,2%) dan paritas (63,8%) dapat mempengaruhi KPD 11. Begitu pula dengan penelitian yang terdapat dalam jurnal Royal College of Obstetricians and Gynaecologists bahwa ada bukti yang menunjukkan hubungan antara infeksi asenden dari saluran kemih bawah dengan ketuban pecah dini preterm 9. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik komparasi dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel pada penelitian ini adalah data rekam medik dari ibu bersalin dengan ketuban pecah dini preterm dan aterm di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Sadewa pada tahun 2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan besar sampel 64 yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok ketuban pecah dini preterm dan

aterm masing-masing 32 sampel. Setelah dilakukan penelitian di dapatkan sampel sebanyak 64 yang dibagi menjadi 2 kelompok preterm dan aterm masing-masing 32 sampel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi square. Sampel diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. a. Kriteria inklusi : 1) Ibu hamil dengan KPD preterm (usia kehamilan kurang <37 minggu) 2) Ibu hamil dengan KPD aterm (usia kehamilan 37 minggu) 3) Ibu hamil dengan riwayat infeksi saluran kemih b. Kriteria eksklusi 1) Ibu hamil dengan riwayat preeklamsia/eklampsia 2) Ibu hamil dengan riwayat kelainan plasenta 3) Ibu hamil dengan riwayat perdarahan inrapartum 4) Ibu hamil dengan riwayat kelahiran premature 5) Ibu dengan riwayat penyakit asma 6) Ibu dengan riwayat Diabetes Mellitus 7) Data yang diperoleh kurang lengkap variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah infeksi saluran kemih sebagai variabel bebas dan kejadian ketuban pecah dini (aterm dan preterm) sebagai variabel terikat. Ketuban pecah dini yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketuban pecah dini aterm (usia kehamilan > 37 minggu) dan preterm (usia kehamilan < 37 minggu). Infeksi saluran kemih yang dimaksud adalah urin pasien yang mengandung organisme 6. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu rekam medis pasien ibu hamil dengan ketuban pecah dini preterm dan aterm. Dari rekam medis tersebut pada bagian hasil laboratorium analisis urin dilihat keterangan apakah terdapat bakteriuria positif atau tidak. Bila terdapat bakteriuria positif maka akan diambil sebagai sampel.

Hasil Distribusi responden dibedakan berdasarkan usia ibu, faktor infeksi saluran kemih yaitu kandungan bakteri pada urin. Tabel 1. Distribusi berdasarkan usia ibu Usia ibu Jumlah Persentase < 20 tahun 1 1.5 % 20-35 tahun 56 87.5 % >35 tahun 7 11.0 % Total 64 100 % Tabel diatas menunjukkan bahwa usia terbanyak ibu hamil yang mengalami ketuban pecah dini adalah usia produktif yaitu 20-35 tahun sebanyak 87.5%. Tabel 2. Distribusi berdasarkan kandunganbakteri pada urin Dari table diatas diketahui bahwa infeksi Tabel 3. Perbandingan infeksi saluran kemih terhadap ketuban pecah dini preterm dan ketuban pecah dini aterm. Ketuban Pecah Dini Infeksi saluran kemih Bak teri uria Tanpa bakte riuria RR (95% CI) Infeksi Saluran Kemih Ketuban Bakteriuria Tidak Bakteriuria Pecah Dini Jumlah Persentase Jumlah Persentase Preterm 7 19.4 % 25 27.2 % Aterm 11 30.6 % 21 22.8 % Total 18 50 % 46 50 % Total Preterm 7 25 32 1.571 Aterm 11 21 32 (0.698- Total 18 46 64 3.536) Dari tabel diatas diketahui nilai p>0,05 yaitu p= 0,266 yang berarti tidak terdapat hubungan antara infeksi saluran kemih dengan kejadian ketuban pecah dini baik ketuban pecah dini preterm maupun ketuban pecah dini aterm dan nilai RR=1,571 yang artinya infeksi saluran kemih pada kehamilan aterm lebih beresiko menjadi ketuban pecah dini sebesar 1,571 kali dibandingkan ketuban pecah dini preterm. p 0.26 6 saluran kemih terbanyak pada ketuban pecah dini aterm dengan persentase 30.6% dari total sampel yang diambil

Diskusi Pada tabel 1 menunjukkan distribusi ketuban pecah dini berdasarkan umur ibu. Umur ibu adalah faktor yang berpengaruh terhadap kehamilan. Rata-rata umur ibu yang sedang dalam kondisi kehamilan didapatkan oleh peneliti adalah usia 20-35 tahun. Royal College of Obstetricians and Gynaecologist pada tahun 2009 bahwa secara biologis, periode optimal untuk melahirkan adalah antara 20-35 tahun 10. Tabel 2 menunjukkan distribusi sampel berdasarkan adanya infeksi saluran kemih. Didapatkan bahwa infeksi saluran kemih terbanyak terjadi pada kelompok ibu hamil dengan ketuban pecah dini aterm. Hal ini disebabkan karena ketika ibu hamil aterm mengalami ketuban pecah dini, penanganannya bisa langsung diterminasi kehamilannya, sesuai dengan panduan praktik klinik mengenai ketuban pecah dini aterm, yang dipublikasikan oleh American College of Obstetricians and Gynaecologist (ACOG) pada menginduksi persalinan setelah diagnosis ditegakkan untuk mengurangi angka infeksi pada ibu dan neonatus 1. Sementara pada ibu hamil preterm yang mengalami ketuban pecah sudah diberi antibiotik. Menurut panduan klinis Royal College of Obstetrician and Gynaecologist (RCOG) tentang Preterm Prelabour Rupture of Membrane tahun 2010, disebutkan bahwa antibiotik harus diberikan selama 10 hari setelah seorang ibu didiagnosis ketuban pecah dini preterm 10. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi square. Hasil uji data penelitian yang telah dilakukan pada Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Sadewa Babarsari menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara faktor risiko infeksi saluran kemih terhadap kejadian ketuban pecah dini preterm dan ketuban pecah dini aterm namun terdapat perbedaan ketuban pecah dini dengan kejadian leukositosis namun terdapat perbandingan antara faktor risiko infeksi tahun 2013 merekomendasikan untuk segera saluran kemih pada kejadian ketuban pecah

ini aterm. Hal ini dibuktikan dengan nilai p>0,05 yaitu p= 0,266 dengan RR=1,571 dan 95% CI 0,698-3,536. Maharani (2014) melalui penelitannya mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara faktor risiko infeksi saluran kemih dengan ketuban pecah dini karena dengan nilai p = 0,04 (p<0,05) 8. Hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian ini dimana hasil uji analisis chi square diperoleh p=0,266 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan antara infeksi saluran kemih dengan kejadian ketuban pecah dini baik ketuban pecah dini preterm maupun ketuban pecah dini aterm dan RR 1,571 95% CI (0,698-3,536) menunjukkan RR> 1 yang artinya infeksi saluran kemih pada kehamilan aterm lebih beresiko menjadi ketuban pecah dini sebesar 1,571 kali dibandingkan ketuban pecah dini preterm. Dalam penelitian ini tidak membuktikan bahwa infeksi saluran kemih bukan satu-satunya penyebab ketuban pecah dini, kemungkinan ada beberapa faktor lain yang dapat menimbulkan ketuban pecah dini. Menurut Obstetri William (2005), beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketuban pecah dini diantaranya riwayat kelahiran preterm sebelumnya, infeksi cairan amnion tersembunyi, janin ganda, dan solusio plasenta 3. Andita (2011) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa bakteriuria pada masa kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya ketuban pecah dini dengan nilai p= 0,00 (p<0,05) yang artinya terdapat hubungan bakteriuria dengan kejadian ketuban pecah dini dan nilai RR= 5,25 yang dalam penelitian tersebut artinya bakteriuria pada masa kehamilan mempunyai resiko 5,25 kali mengalami ketuban pecah dini 2. Hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian ini yang menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan mengakibatkan ketuban pecah dini. Hal ini antara infeksi saluran kemih terhadap menunjukkan bahwa infeksi saluran kemih ketuban pecah dini preterm dan ketuban

pecah dini aterm karena penyebab infeksi saluran kemih tidak hanya bakteri.. Menurut Obstetri William ( 2005), penyebab infeksi saluran kemih selain bakteri juga bisa disebabkan oleh jamur seperti trikomonas dan candida 3. Kesimpulan 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara infeksi saluran kemih dengan kejadian ketuban pecah dini 2. Terdapat perbandingan jumlah kejadian menurunkan prevalensi kejadian ketuban pecah dini. 2. Masyarakat Bagi masyarakat, khususnya ibu hamil, disarankan untuk lebih menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah terkena infeksi saluran kemih sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya ketuban peah dini. 3. Peneliti Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk infeksi saluran kemih antara ketuban mengembangkan penelitian terkait faktor pecah dini preterm dan aterm di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Sadewa, Babarsari. risiko kejadian ketuban pecah dini dengan sampel yang banyak sehingga hasilnya dapat lebih akurat. Saran 1. Bidang kesehatan Bagi dokter dan bidan diharapkan dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatan termasuk edukasi kepada pasien tentang infeksi saluran kemih sehingga dapat Daftar pustaka 1. ACOG Committee on Practice Bulletins-Obstetrics. ACOG Practice Bulletin No. 80: premature rupture of membranes. Clinical management guidelines for obstetrician-gynecologists. Obstet Gynecol 2007; 109: 1007-19. 2. Andita, Priyambodo Ilham (2011) Perbandingan Bakteriuria dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini. Universitas Muhammadiyah Surakarta 3. Cunningham FG, et al. (2006). Obstetri William.Jakarta:EGC 4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2013). Survey Demografi Kesehatan Indonesia. Diakses 22 Maret 2015, dari www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profilkesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf. 5. Dinas Kesehatan Bantul.(2014). Profil Kesehatan Kabupaten Bantul 2014. Diakses 1 April 2015, dari

http://dinkes.bantulkab.go.id/filestorage/dokumen/2014/08/na rasi%20profil%202014.pdf 6. Emilie KJ, E. D. (2013). UTIs in Pregnancy. International Journal Antimicrobial Agent. 7. Lestari, V.(2013). Hubungan Paritas dan Kelainan Letak dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di RSUD dr.h.soewondo Kendal Kabupaten Kendal 2012. Jurnal Vera,1 10. Royal College of Obstetricians and Gynaecologist Statement of Later Maternal Age. (2009). Royal Collage of Obstetricians&Gynaecologists. 11. Tahir,S.,Seweng,A.,Abdullah,Z.(2012).Faktor Determinan Ketuban Pecah Dini di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.Karya Tulis Ilmiah strata satu, Universitas Hasanuddin Makassar. 8. Maharani Inamyart. 2014. Hubungan Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih dan Faktor Risiko Paritas Terhadap Kejadian Ketuban Pecah Dini di RS KIA Sadewa, Yogyakarta 9. Preterm Prelabour Rupture of Membranes. (2010). Royal Collage of Obstetricians&Gynaecologists.