BAB V PENUTUP. pantas untuk dilestarikan. Konsep ajaran masyarakat Samin yang sederhana dan bertujuan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
PANCASILA sebagai SISTEM ETIKA. Modul ke: 09TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

Pancasila. Pancasila sebagai sistem etika. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

ILMU KOMUNIKASI HUBUNGAN MASYARAKAT

PENGEMBANGAN KURIKULUM MUATAN LOKAL BERBASIS AJARAN SAMIN SUROSENTIKO

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

PENGERTIAN ETIKA ETIKA,

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO

Pancasila sebagai Sistem Etika-1

PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Etika. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDIDIKAN PANCASILA

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK

ETIKA BISNIS FAKULTAS HUKUM UPN JATIM. 10 Maret 2011 By. Fauzul

BAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

MODUL 8 PANCASILA SEBAGAI ETIKA

PENDIDIKAN PANCASILA

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

Baba 7. Etika Bisnis

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

13. KESIMPULAN. Majelis Hakim Yang Terhormat

MATERI KULIAH: ETIKA BISNIS POKOK BAHASAN: PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS

BAB I Tinjauan Umum Etika

PANCASILA. Sebagai Sistem Etika. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Masyarakat Kampung Mosso di perbatasan provinsi papua kota Jayapura

BAB I PENDAHULUAN. besar di dalam suatu ekosistem. Hutan mampu menghasilkan oksigen yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN PANCASILA

HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA. Imam Gunawan

Etika Profesi Public Relations

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

BAB I PENDAHULUAN. lihat dari diselenggarakannya ajang-ajang kompetisi film dokumenter seperti FFD

ETIKA PROFESI DAN KODE ETIK KONSULTAN PAJAK INDONESIA. Oleh Bambang Kesit PROGRAM MAKSI-PPAK FE-UII YOGYAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN. Ayu Fauziyyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang diwajibkan untuk

Sukses dengan anak tangga pencitraa diri.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah mahkluk sosial yang dilahirkan dalam suatu pangkuan

Seri Iman Kristen (10/10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

BAB V KESIMPULAN. Masyarakat Jepang pada masa Tokugawa merupakan masyarakat yang

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

Etika lingkungan dapat diartikan sebagai dasar moralitas yang memberikan pedoman bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup, ilmu pengetahuan, dan berbagai strategi kehidupan yang

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG KODE ETIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bagan 1.1 : Skema Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuvenalis Anggi Aditya, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan yang berkembang di daerah-daerah di seluruh Indonesia

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

I. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis #

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

Makna Pancasila Sebagai Sistem Etika

BAB IV PENUTUP. keluarga. Inti utama dari etika adalah menjaga sebuah tradisi, agar tercipta

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Hal ini dapat dibuktikan dalam Pasal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. istiadat yang berlaku, akan kesulitan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar belakang permasalahan

Tinjauan Umum Etika Profesi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terdapat suatu aturan yang sudah disepakati dalam masyarakat tersebut. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pendidikan Anti Korupsi

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

KEKUASAAN DAN WEWENANG

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa menunjukkan cermin pribadi seseorang. Karakter, watak, atau pribadi

Pengertian etika = moralitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir,

Binatang dari dalam Bumi: Amerika Serikat dalam Nubuatan

BAB I PENDAHULUAN. Kelurahan Watulea, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi

PELESTARIAN KAWASAN PUSAKA BERKELANJUTAN (Studi Kasus: Kawasan Taman Ayun, Kabupaten Badung, Provinsi Bali)

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

CERITA RAKYAT DEWI SRITANJUNG SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI KEARIFAN LOKAL

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

KODE ETIK PENYELENGGARA NEGARA SEBAGAI UPAYA PENEGAKAN ETIKA BAGI PENYELENGGARA NEGARA

ditetapkan, sesuai dengan rencana dan tidak melanggar hukum serta dapat memenuhi kepentingan stakeholders (pemerintah, masyarakat, dan perusahaan).

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmatan lil alamin.ajarannya diperuntukkan bagi umat

BAB V PENUTUP. Dari rangkaian pembahasan yang telah dipaparkan di atas,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pancasila Sebagai Sistem Etika. fitri dwi lestari

FORMATIF 1 I. Isilah tiitk-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Ajaran Samin pada masyarakat Samin merupakan kearifan lokal bangsa Indonesia yang pantas untuk dilestarikan. Konsep ajaran masyarakat Samin yang sederhana dan bertujuan untuk hidup dengan rukun di segala perbedaan yang ada dan tetap bertahan dengan kearifannya di tengah-tengah kemodernan masyarakat. Masyarakat Samin di desa Klopo Dhuwur mengajarkan bahwa setiap orang harus patuh dengan ajaran tradisi yang telah ada dan taat pada aturan hukum yang berlaku agar manusia senantiasa hidup rukun dan sejahtera. Ajaran Samin yang secara tertulis terdapat pada kitab serat Jamuskalimasada mengajarkan manusia untuk saling menghargai orang lain. Menurut ajaran Samin semua orang itu saudara. Ajaran Samin yang terwariskan sebenarnya adalah menyuatkan nilai nilai kebenaran, kesederhanaan, kebersamaan, keadilan dan kerja keras. Orang Samin memiliki kejujuran hati yang tersimpulkan dalam bahasa Jawa yang kental puteh puteh, abang- abang (putih putih, merah-merah), yang berarti jika benar dikatakan benar dan jika salah dikatakan salah. Orang Samin adalah potret sebuah masyarakat yang menjunjung nilai kejujuran, yang ada di hati itulah yang diucapkan, opo sing ono ndek ati, yo iku sing bakal metu soko cangke (apa yang ada di hati, ya itu yang akan keluat dari mulut). Orang Samin memiliki sikap pribadi sangat sederhana mereka selalu menjunjung prinsip-prinsip dasar dalam berinteraksi dengan sesama makhluk hidup baik manusia, hewan dan juga tumbuhan. Prinsip dasar masyarakat Samin adalah khudu weruh the-e dewe, lugu, mligi, dan rukun. Selain prinsip tesebut masyarakat Samin juga memiliki pantangan yaitu jangan 81

82 membuat fitnah, jangan mudah tersinggung jangan membenci sesama, jangan berbuat nista dengan alam, jangan iri, serakah dan jangan merendahkan orang lain. Prinsip dan pantangan tersebut selalu dipegang teguh dalam hati, pikiran dan tindakan dalam masyarakat Samin. Prinsip dan tindakan tersebut dapat diterapkan maka kehidupan masyarakat Samin akan sesuai dengan yang diharapkan. Masyarakat Samin dalam bertindak antara pada awal kemunculannya dengan masa sekarang sudah berbeda tetapi ajaran ajaran moral tetap dilaksanakan. Perubahan yang berbeda adalah pada masa penjajahan masyarakat Samin tidak mau membayar pajak dan tidak menaati peraturan pemerintah serta tidak menggunakan fasilitas umum tetapi sekarang pada kenyataannya masyarakat Samin telah menggunakan fasilitas umum, membayar pajak dan menaati peraturan pemerintah. Masa penjajahan Belanda masyarakat Samin melakukan perlawanan yang berbeda dengan daerah lain, mereka memilih pura pura gila, membangkang dan semaunya sendiri. Cara perlawanan tersebut membuat pandangan negatif tentang masyarakat Samin meskipun kenyataannya itu adalah cara masyarakat Samin untuk mempertahankan kepemilikannya untuk menjadi tuan rumah di Negri sendiri. Cara ini memang terbilang unik dan nyeleneh tetapi cara ini terbilang efektif untuk melawan penjajah. Teori etika normatif terdapat tiga teori etika yaitu teori etika Deontologi, teori etika Teleologi dan teori etika Keutamaan. Teori etika Deontologi menentukan suatu tindakan dikatakan baik jika tindakan tersebut dilakukan berdasarkan kewajiban tanpa melihat hasilnya. Teori etika Teleologi kebalikan dari etika Deontologi. Teori etika Teleologi menilai suatu tindakan dianggap baik jika tindakan tersebut untuk kepentingan bersama meskipun tindakan tersebut buruk. Teori etika Teleologi lebih bersifat situasional. Teori etika Teleologi tepat digunakan ketika menghadapi suatu keadaan yang dilematis. Teori etika Keutamaan adalah Etika

83 Keutamaan mempunyai orientasi yang lain. Teori etika Keutamaan tidak menyoroti perbuatan satu demi satu, apakah sesuai atau tidak dengan norma moral tetapi lebih memfokuskan manusia itu sendiri. Etika ini mempelajari Keutamaan artinya sifat watak yang dimiliki manusia. Etika Keutamaan tidak menyelidiki apakah perbuatan kita baik atau buruk melainkan apakah kita sendiri orang baik atau orang buruk. Ajaran masyarakat Samin dapat dipetakan berdasarakan teori etika Deontologi, Teleologi dan Keutamaan. Berdasarkan teori etika Deontologi yang melihat suatu tindakan berdasarkan kewajiban maka prinsip prinsip ajaran Samin yaitu lugu, mligi, harus tahu milik sendiri, rukun termasuk dalam Deontologi serta suatu tindakan seperti dilarang mendidik anak dengan pendidikan formal, dilarang berdagang dan beberapa lagi berupa pantangan. Masyarkat mengikuti aturan tersebut maka tindakan tersebut baik secara Deontologi meskipun sebenarnya tidakan yang dilarang tersebut baik secara universal. Masyarakat Samin dituntut harus selalu melakukan suatu tindakan sesuai dengan aturan ajaran Samin sehingga dalam hidup mereka harus selalu dituntut menjadi manusia yang baik. Ajaran Samin yang tergolong dalam teori etika Teleologi adalah cara masyarakat Samin melawan penjajah. Masyarakat Samin tidak melaksanakan kewajiban untuk membayar pajak. Teori Teleologi yang memandang suatu tindakan baik jika mempunyai tujuan yang baik. masyarakat Samin yang tidak membayar pajak secara Teleologi adalah suatu tindakan yang baik, karena pada dasarnya masyarkat Samin adalah kelompok masyarakat yang miskin dengan kondisi tanah yang kurang subur ketika para petani harus menyerahkan hasil panennya kepada penjajah maka para petani akan semakin miskin dan itu merupakan kerugian yang besar dan sisi lain penjajah adalah sekelompok orang yang berlebihan jadi tidak sepantasnya untuk menarik pajak. Penolakan membayar pajak, penolakan memperbaiki jalan, penolakan jaga malam atau

84 ronda, menolak kerja paksa. Tindakan tersebut dapat menguntungkan para orang Samin maka secara Teleologi tindakan tersebut adalah baik meskipun tidak sesuai dengan aturan. Etika Keutamaan adalah melihat sesuatu yang baik dan buruk berdasarkan karakter manusianya. Ajaran Samin mendidik manusia untuk menjadi manusia yang baik seperti tidak mencuri, berkata dengan jujur, menghargai orang lain. Berdasarkan etika Keutamaan masyarkat Samin adalah masyakat yang baik karena dalam ajarannya tidak terdapat satu pun ajaran untuk merugikan orang lain, seperti sikap meskipun masyarkat Samin semua itu seperti saudara tetapi hutang tetap harus dibayar, mengembalikan barang yang dipinjam, tidak mengambil barang orang lain meskipun itu barang temuan. Hal tersebut membuktikan bahwa manusia yang sesuai dengan ajaran Samin adalah manusia yang baik. Etika Keutamaan menfokuskan manusia itu sendiri. Konsisten memegangi ajaran, berubah tetapi tidak bergeser, tidak boleh bergeser hingga aja Suatu tindakan baik pasti berdasarkan dari manusia yang baik. Data yang ada menggambarkan bahwa orang Samin rata rata adalah orang yang baik terbukti dengan mereka selalu terbuka untuk membagikan ajarannya dengan orang di luar Samin. B. SARAN Penulisan ini diharapkan dapat merubah pandangan negatif masyarakat tentang orang Samin yang memandang masyarakat Samin adalah kelompok masyarakat yang membangkang dan keras kepala. Penulis berharap agar lebih banyak lagi penelitian tentang kearifan lokal bangsa khususnya ajaran Samin. Penelitan tentang ajaran Samin dapat dilakukan dengan berbagai ilmu, baik ilmu politik yang melihat cara kebebasan masyarakat Samin dan lain sebagainya.

85 Saran yang dapat diberikan penulis adalah masih banyak kebudayaan bangsa Indonesia yang harus selalu digali di berbagai pulau agar kelompok masyarakat minoritas dapat diketahui keberadaannya dan masyarakat minoritas tersebut juga merasa dihargai sebagai bangsa Indonesia. Penulis menyarankan agar keberadaan kelompok masyarakat minoritas tetap dihargai karena berdasarkan fakta yang ada di masyarakat Samin di desa klopo dhuwur banyak peneliti yang berasal dari luar negri dan memberikan kontribusi terhadap masyarakat Samin. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi peluang untuk para peneliti memberikan perhatian kepada kearifan lokal terutama kelompok masyarakat minoritas.