PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

PENGARUH PENYULUHAN MENARCHE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE SISWI KELAS V DAN VI DI SD NEGERI BERBAH 1 SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PREMENOPAUSE DI PEDUKUHAN MRICAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI

Fajarina Lathu A INTISARI

SEKSUAL. Disusun. oleh:

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG MENOPAUSE DI DESA TRIYAGAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO

HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA USIA PREMENOPAUSE DI KAUMAN RT. 49 NGUPASAN GONDOMANAN YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta. Kecamatan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN IBU PREMENOPAUSE DI RT.004 RW.005 KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI TAHUN 2011

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA USIA TAHUN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Nur Sholichah, Restu Anjarwati

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN SONGGORUNGGI DAGEN JATEN KARANGANYAR

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MENOPAUSE DI DUSUN KRESEN BANTUL TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

TENTANG IBU ATAN AISYIYAH SEKOLAH. Sarjana pada Program Kesehatan. Aisyiyah. oleh : Disusun

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SURYATI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PADA MASA MENOPAUSE DI SERANGAN RW 02 NOTOPRAJAN NGAMPILAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI PADUKUHAN MOROBANGUN JOGOTIRTO BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : ELIS SITI PRIYANI

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Usia tahun mengenai Masa Menopause di Desa Karang Kepoh II Salatiga

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU PERAWATANDIRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMPN 3 BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KELAS X DI SMA N 1 GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN HIV/AIDS TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA KELAS II DI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PERSEPSI MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA PADA SISWI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

PENGARUH DISCHARGE PLANNING TERHADAP KEMAMPUAN IBU POST SECTION CAESAREAN DALAM MERAWAT BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

EFEKTIVITAS PAKET CARING PADA IBU TERHADAP KECEMASAN MENJELANG MENOPAUSE DI KELURAHAN SENGON KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN ABSTRAK

TINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PREMENSTENSION KELAS X

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

GAMBARAN ANTARA PERSEPSI PERUBAHAN FISIK DENGAN KECEMASAN IBU MENOPAUSE DI DESA DERMASANDI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MOTIVASI KADER KESEHATAN PADA PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS

Rizka Artanti. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: VIKA APRILIA SARI

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

ELSA PERNANDA UTARI NIM I

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN KARANGPLOSO SITIMULYO PIYUNGAN BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012

PENGARUH PENYULUHAN PREEKLAMSIA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

: THERESYA GATRA STERI

Transkripsi:

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE DI PEDUKUHAN DAGARAN PALBAPANG BANTUL KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Wulandari 201410104319 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE DI PEDUKUHAN DAGARAN PALBAPANG BANTUL KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang D IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh: Wulandari 201410104319 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 i

ii

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE DI PEDUKUHAN DAGARAN PALBAPANG BANTUL KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2015 1 Wulandari 2, Woro Yunita Trimukti 3 Intisari Latar Belakang Masalah : Menopause sering menjadi penderitaan dan konsekuensi kesehatan fisik dan mental, serta perlu ditangani dengan serius. Program kesehatan yang terkait dengan menopause belum mendapat perhatian serius, misalnya belum ada pendidikan atau penyuluhan kesehatan tentang persiapan wanita menghadapi menopause Tujuan : Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunaakan metode eksperimen dengan desain One group pre test -post test design. Sampel penelitian sejumlah 46 orang, sampel sejumlah 33 orang dengan teknik accidental sampling. Instrument penelitian kecemasan menggunakan skala HARS (Hamilton Axietas Rating Scale). Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji t sampel berpasangan. Hasil Penelitian : Sebelum dilakukan penyuluhan, sebagian besar ibu mengalami tingkat kecemasan berat (36,4 %). Setelah dilakukan penyuluhan sebagian besar ibu mengalami kecemasan ringan dan tidak ada kecemasan (36,4 %). Hasil uji uji t sampel berpasangan diperoleh nilai t hitung = 7,856 dengan p value 0,000. Kesimpulan dan Saran : Penyuluhan tentang menopause mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause. Diharapkan ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang menopause sehingga kecemasan dalam menghadapi menopause dapat berkurang. Kata Kunci : Penyuluhan, Menopause, Kecemasan Kepustakaan : 34 daftar pustaka (2004-2014), 4 situs internet, 5 jurnal Jumlah Halaman : i-xiv, 69 halaman, 5 tabel, 2 gambar, 9 lampiran 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa Prodi Bidan Pendidik Jenjang D IV STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen pembimbing STIKES Aisyiyah Yogyakarta iii

A. LATAR BELAKANG Kelompok WHO (World Health Organitation) merekomendasikan bahwa terminology premenopause digunakan secara konsisten selanjutnya untuk pedoman seluruh periode reproduktif sampai periode haid terakhir. Premenopause menjadi momok tersendiri bagi wanita. Kendati hal ini alamiah terjadi pada semua wanita, namun efek sampingnya banyak mempengaruhi keharmonisan rumah tangga bila tidak siap menghadapinya. Gejala semakin sangat serius jika tidak ditangani karena dapat menimbulkan perubahan yang menyebabkan kecemasan pada wanita. Masalah yang timbul akibat pre menopause ini disebut sindrom pre menopause (Proverawati, Atikah. 2010). Kecemasan berlebih menjelang masa menopause dapat menimbulkan gangguan psikomatis. Seperti timbulnya keluhan rasa panas, perasaan hati yang gundah, sulit tidur atau keringat berlebih. Beberapa wanita merasa menopause sebagai tanda menjadi tua. Keadaan inilah yang memicu gejala psikosomatis tersebut (Anita. 2006). Sindrom pre menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang (Proverawati, Atikah. 2010). Dengan kecemasan berat, seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir lain. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk memusatkan pada suatu area lain (Lestary, Dwi. 2010). Keterlibatan pemerintah dan juga masyarakat dalam mengatasi masalah menopause antara lain bekerjasama dengan tim dari berbagai disiplin ilmu misalnya psikologi dan tenaga kesehatan melalui kegiatan posyandu lansia sebagai tempat efektif untuk memberikan informasi tentang premenopause, menopause, dan pasca menopause. Peran bidan di komunitas diharapkan dapat memberikan konseling di wilayah kerjanya sebagai tempat yang efektif untuk memberikan informasi tentang premenopause, menopause, dan pasca menopause (Prawirohardjo. 2005). Pada umumnya, pandangan dan penilaian wanita tentang menepouse banyak dipengaruhi mitos atau keyakinan yang belum tentu benar, pada individu masyarakat tentang menopause. Kebanyakan mitos atau kepercayaan yang berkembang dalam masyarakat tentang menopause, begitu diyakini sehingga menggiring wanita untuk mengalami perasaan negatif saat mengalami menopause. Menopause dikaitkan dengan habisnya peran sebagai istri bagi suami dan ibu bagi anak-anaknya. Perasaan bahwa dirinya tidak dibutuhkan lagi, akan menurunkan bahkan menghentikan keinginannya untuk melakukan aktivitas. Wanita yang mengalami menopause, kehilangan daya tarik seksualnya dan menurun aktivitas seksualnya. Ada beberapa wanita yang beranggapan sesudah menpause, tidak bisa memberi kepuasan seksual bagi suaminya. Ia juga tidak dapat menikmati hubungan intim dengan suaminya, karena jaringan genitalnya kurang elastik (Lestari, Dwi. 2010). Berdasarkan informasi dari petugas tata usaha (TU) di Puskesmas Bantul 1, bahwa dari pihak puskesmas belum pernah melakukan penyuluhan tentang menopause. Penyuluhan pernah dilakukan beberapa kali mengenai kesehatan secara umum dan kesehatan reproduksi pada remaja. Untuk data secara terinci, 1

pihak puskesmas tidak ada pendokumentasian mengenai kegiatan penyuluhan yang dilakukan (Puskesmas Bantul 1. 2015). Pada bulan Oktober 2014, penulis melakukan studi pendahuluan dengan menyebarkan kuisioner tentang kecemasan terhadap 15 ibu-ibu usia 40-50 tahun di pedukuhan Dagaran di RT 01-04, RT 07, RT 08, dan RT 09, dimana masing-masing RT diambil 3 responden. Kuisioner kecemasan yang dibagikan difokuskan terhadap kecemasan dalam menghadapi menopause. Dari hasil penghitungan total skor pada kuisioner didapatkan bahwa di RT 01 terdapat 3 responden dengan kecemasan ringan. Di RT 02 terdapat 3 responden dengan kecemasan ringan. Di RT 03 terdapat 1 reponden tidak ada kecemasan dan 2 responden dengan kecemasan ringan. Di RT 04 terdapat 2 tidak ada kecemasan dan 1 responden dengan kecemasan ringan. Di RT 07 terdapat 3 dengan kecemasan ringan. Di RT 08 terdapat 3 tidak ada kecemasan. Di RT 09 terdapat 2 tidak ada kecemasan dan 1 dengan kecemasan ringan. Dari data yang diperoleh, maka peneliti memilih melakukan penelitian tentang kecemasan menghadapi menopause di RT 01, 02, dan RT 07. B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunaakan metode eksperimen dengan desain One group pre test -post test design. Populasi penelitian sejumlah 46 orang, sampel sejumlah 33 orang dengan teknik accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu usia 40-50 tahun dan belum mengalami menopause. Instrument penelitian kecemasan menggunakan skala HARS (Hamilton Axietas Rating Scale). Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji t sampel berpasangan. Tempat dilakukan pengambilan sampel adalah 3 RT di pedukuhan Dagaran Palbapang Bantul yaitu RT 01, RT 02, dan RT 07. Alasan pengambilan sampel pada 3 RT tersebut karena berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti didapatkan dari 9 RT di pedukuhan Dagaran, terdapat kecemasan paling banyak di RT 01, RT 02, dan RT 07 yaitu dengan kecemasan ringan. C. Hasil Penelitian ini dilakukan terhadap 33 responden, bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang menopause terhadap tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di pedukuhan Dagaran Palbapang Bantul Yogyakarta. Adapun untuk karakteristik responden disajikan dalam kategori berikut: 2

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Karakteristik Frekuensi Prosentase Usia (tahun) 40 tahun 7 21,2 % 41 tahun 2 6,10 % 42 tahun 4 12,1 % 43 tahun 4 12,1 % 45 tahun 4 12,1 % 46 tahun 2 6,10 % 47 tahun 1 3,0 % 48 tahun 1 3,0 % 49 tahun 1 3,0 % 50 tahun 7 21,2 % Pendidikan SD 7 21,2 % SMP 10 30,3 % SMA 14 42,4 % S1 2 6,10 % Pekerjaan IRT 16 48,5 % Swasta 8 24,2 % Pedagang 7 21,2 % Perangkat Desa 1 3,0 % PNS 1 3,0 % Jumlah 33 100 % Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan pada tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 33 ibu premenopause di Pedukuhan Dagaran Palbapang Bantul paling banyak berusia 40 45 tahun sejumlah 25 orang (75,8 %) dan hanya ada 8 orang (24,2 %) yang berusia 46 50 tahun. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa sebagian besar ibu premenopause berpendidikan SMA sejumlah 14 orang (42,4 %). Ibu premenopause yang berpendidikan Sekolah Dasar (SD) ada 7 orang (21,2 %), SMP sejumlah 10 orang (30,3 %) dan berpendidikan sarjana strata 1 (S-1) sejumlah 2 orang (6,1 %). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar ibu premenopause merupakan ibu rumah tangga (IRT) sejumlah16 orang (48,5 %). Ibu premenopause yang bekerja sebagai swasta ada 8 orang (24,2 %), pedagang sejumlah 7 orang (21,2 %), dan perangkat desa serta pegawai negeri sipil (PNS) masing-masing 1 orang (3 %). 1. Tingkat Kecemasan Menghadapi Menopause Sebelum Penyuluhan Tingkat kecemasan ibu premenopause dalam menghadapi menopause di Pedukuhan Dagaran Palbapang Bantul sebelum dilakukan penyuluhan adalah sebagai berikut : 3

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Menghadapi Menopause Sebelum Penyuluhan pada Ibu Premenopause di Pedukuhan Dagaran Palbapang Bantul Tingkat Kecemasan Frekuensi Prosentase Tidak ada kecemasan 3 9,10 % Kecemasan ringan 9 27,3 % Kecemasan sedang 8 24,2 % Kecemasan berat 12 36,4 % Panik 1 3,0 % Jumlah 33 100 % Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan pada tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan penyuluhan tentang menopause, tingkat kecemasan ibu premenopause di Pedukuhan Dagaran Palbapang Bantul paling banyak berada dalam kategori kecemasan berat, yaitu sejumlah 12 orang (36,4 %). Ibu premenopause yang mengalami tingkat kecemasan ringan sejumlah 9 orang (27,3 %), tingkat kecemasan sedang sebanyak 8 orang (24,2 %), panik sebanyak 1 orang (3 %) dan tidak mengalami kecemasan hanya ada 3 orang (9,1 %). 2. Tingkat Kecemasan Menghadapi Menopause Setelah Penyuluhan Tingkat kecemasan ibu premenopause dalam menghadapi menopause di Pedukuhan Dagaran Palbapang Bantul setelah dilakukan penyuluhan adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Menghadapi Menopause Setelah Penyuluhan pada Ibu Premenopause di Pedukuhan Dagaran Palbapang Bantul Tingkat Kecemasan Frekuensi Prosentase Tidak ada kecemasan 12 36,4 % Kecemasan ringan 12 36,4 % Kecemasan sedang 7 21,2 % Kecemasan berat 2 6,10 % Panik 0 0 Jumlah 33 100 % Sumber : Data Primer, 2015 Tabel 4.3 diatas menunjukkan tingkat kecemasan ibu premenopause setelah diberikan penyuluhan tentang menopause. Setelah diberikan penyuluhan diketahui tidak ada ibu yang mengalami panic, sedangkan ibu yang mengalami tingkat kecemasan berat hanya ada 2 orang (6,1 %). Ibu yang mengalami tingkat kecemasan ringan ada 12 orang (36,4 %), tingkat kecemasan sedang ada 7 orang (21,2 %) dan tidak mengalami kecemasan sebanyak 12 orang (21,2 %). 3. Pengaruh Penyuluhan Tentang Menopause Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause 4

Untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan ibu premenopause sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang menopause dalam penelitian ini menggunakan uji t sampel berpasangan. Sebelum dilakukan perhitungan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebaran data dengan tujuan untuk mengetahui apakah data mempunyai sebaran normal atau tidak. Tabel 4.5 Uji Normalitas Sebaran Data Kesecamasan Shapiro Wilk Sig. Hasil Pre test 0,982 0,843 Normal Post test 0,961 0,267 Normal Berdasarkan pada tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause pada pre test mempunyai sig. 0,843 > 0,05 dan post test dengan sig. 0,267 > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa data pre test dan post test kecemasan dalam menghadapi menopause berdistribusi normal. Tabel 4.6 Uji t Sampel Berpasangan Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Menopause pada Ibu Premenopause di Pedukuhan Palbapang Bantul Yogyakarta Kecemasan Mean t Hitung Sig. Sebelum Penyuluhan 24,24 7,856 0,000 Setelah Penyuluhan 16,70 Sumber : Data Primer Diolah, 2015 Hasil Ada Perbedaan Kecemasan Berdasarkan pada tabel 4.5 diketahui bahwa nilai rerata kecemasan ibu dalam menghadapi menopause sebelum dilakukan penyuluhan lebih besar daripada setelah dilakukan penyuluhan. Hal ini menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause setelah dilakukan penyuluhan tentang menopause. Hasil analisa dengan menggunakan uji t sampel berpasangan diperoleh nilai t hitung = 7,856 dengan p value 0,000 < α = 0,05. Hal ini mempunyai arti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kecemasan ibu premenopause dalam menghadapi menopause sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang menopause, sehingga hipotesis penelitian ada pengaruh penyuluhhan tentang menopause terhadap kecemasan ibu menghadapi menopause di Pedukuhan Dagaran Palbapang Bantul Kabupaten Bantul Yogyakarta tahun 2015 terbukti kebenarannya. D. Pembahasan Pembahasan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat kecemasan ibu premenopause di Pedukuhan Dagaran Palbapang Bantul adalah sebagai berikut : 5

1. Tingkat Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Menopause Sebelum Penyuluhan Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause sebelum dilakukan penyuluhan menunjukkan bahwa sebagian besar ibu berada dalam tingkat kecemasan berat, yaitu sebanyak 12 orang (36,4 %) dan hanya ada 1 orang (3 %) dalam keadaan panik menopause. Ibu premenopause yang mengalami tingkat kecemasan ringan sejumlah 9 orang (27,3 %), tingkat kecemasan sedang sejumlah 8 orang (24,2 %) dan tidak mengalami kecemasan sebanyak 3 orang (9,1 %). Adanya keragaman dan perbedaan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Nugraha (2007), tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause dipengaruhi oleh psikis, peran keluarga, informasi dan budaya. Psikis yaitu pikiran negatif mengenai menopause bahwa menopause adalah permulaan kemerosotan memasuki usia tua, hilangnya kualitas feminism dan seksual wanita. Menurut Sofia RN (2011), kecemasan ibu dalam menghadapi menopause dapat disebabkan adanya beberapa mitos atau hal yang tidak rasional mengenai menopause. 2. Tingkat Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Menopause Setelah Penyuluhan Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause setelah dilakukan penyuluhan menunjukkan bahwa ibu di Pedukuhan Palbapang Bantul mengalami tingkat kecemasan ringan dan tidak mengalami kecemasan masing-masing sebanyak 12 orang (36,4 %). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ibu premenopause yang mengalami tingkat kecemasan sedang ada 7 orang (21,2 %) dan tingkat kecemasan berat ada 2 orang (6,1 %). Stuart dan Suddan (2004), menyatakan bahwa salah satu factor penyebab timbulnya kecemasan adalah kurangnya pengetahuan responden tentang menopause. Pengetahuan berpengaruh terhadap tingkat kecemasan responden dalam menghadapi menopause dan pengetahuan akan meningkat jika diberi pendidikan kesehatan tentang menopause. Pendidikan kesehatan tentang menopause merupakan salah satu sumber informasi bagi responden sehingga tidak terjadi kecemasan dalam menghadapi menopause. Informasi yang diperoleh tentang suatu objek akan berpengaruh terhadap sikap objek tersebut. Hal ini sesuai dengan teori Machfoedz (2006), yang menyatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap, dan pengetahuan yang ada hubungannya dengan kesehatan perorangan, masyarakat, dan bangsa. 6

Adanya keragaman tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause meskipun sudah dilakukan penyuluhan tentang menopause disebabkan karena faktor dari individu. Menurut Kasdu (2008), sikap dan kesiapan seseorang wanita dalam mempersiapkan dan mengatasi sesuatu hal yang terjadi antara individu yang satu dan yang lainnya berbeda-beda, seperti halnya kesiapan dalam menghadapi menopause. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sudah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai menopause tetapi masih terdapat ibu yang mengalami tingkat kecemasan berat sebanyak 2 orang (6,1 %) dan tingkat kecemasan sedang sebanyak 7 orang (21,2 %). Menurut asumsi peneliti, hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan dari responden penelitian. Hal ini didukung oleh pendapat Nursalam (2010), tingkat kecemasan seseorang dipengaruhi oleh pendidikan, dimana makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah seseorang tersebut dalam menerima informasi, sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya tingkat pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai yang diperkenalkan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa setelah dilakukan penyuluhan tentang menopause ada 12 orang (36,3 %) tidak mengalami kecemasan. Hal ini disebabkan ibu telah mengetahui bahwa menopause merupakan peristiwa alamiah dan konsekuensi dari proses penuaan, menurunnya fungsi organ bahkan berhentinya produksi hormon estrogen. Ibu premenopause harus menghadapinya dengan penuh tawakal, keikhlasan, dan sikap positif. Ibu premenopause juga telah siap menghadapi gejolak-gejolak psikologis akibat menopause. 3. Pengaruh Penyuluhan terhadap Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Menopause Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa perubahan tingkat kecemasan ibu premenopause dalam menghadapi menopause sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Setelah dilakukan penyuluhan tentang menopause terdapat 12 orang (36,4 %) yang tidak mengalami kecemasan atau terjadi penambahan 9 orang. Setelah dilakuakn penyuluhan, terdapat 12 orang (36,4 %) mengalami kecemasan ringan atau ada penambahan sebanyak 3 orang. Hasil analisa dengan uji t sampel berpasangan diketahui bahwa penyuluhan tentang menopause mempunyai pengaruh terhadap kecemasan ibu dalam menghadapi menopause. Hal ini ditunjukkan dari nilai t hitung = 7,856 > t tabel (1,694) dengan p value 0,000 < α = 0,05 dan terjadi penurunan kecemasan ibu dalam menghadapi menopause sebesar 7,54 point. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penyuluhan tentang menopause mempunyai pengaruh signifikan terhadap kecemasan ibu pre menopause di Pedukuhan Dagaran Palbapang Bantul. 7

Pendidikan kesehatan merupakan suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut masyarakat, kelompok, atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat mempengaruhi terhadap perilakunya. Dengan kata lain, dengan adanya pendidikan tersebut dapat membawa akibat terhadap perilaku sasaran (Notoatmodjo, 2007). Peneliti berpendapat bahwa pendidikan kesehatan melalui metode penyuluhan berpengaruh terhadap tingkat kecemasan karena kecemasan tidak akan muncul apabila pengetahuan yang dimiliki cukup. Pendidikan kesehatan dalam penelitian ini merupakan suatu proses pengalaman kerja yang bertujuan untuk mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku yang ada hubungannya dengan kesehatan perorangan ataupun kelompok dan sesuai dengan penelitian ini dari ibu usia 40-50 tahun yang memiliki tingkat kecemasan sedang dan kecemasan berat menjadi kecemasan ringan. E. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah : 1. Sebelum dilakukan penyuluhan tentang menopause, ibu premenopause di Pedukuhan Dagaran Palbapang Bantul mengalami kecemasan berat sebanyak 12 orang dari 33 responden (36,4 %) 2. Setelah dilakukan penyuluhan tentang menopause, dari 33 responden ibu premenopause di Pedukuhan Dagaran Palbapang Bantul mengalami kecemasan ringan sebanyak 12 orang (36,4 %) dan dan tidak mengalami kecemasan sebanyak 12 orang (36,4 %). F. Saran Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut : 1. Bagi bidan, perawat, dan dokter di puskesmas Bantul I diharapkan bisa lebih banyak memberikan penyuluhan tentang kesehatan terhadap warga di pedukuhan Dagaran, tidak hanya kepada remaja saja yang selama ini menjadi fokus sasaran, tetapi juga terhadap wanita usia subur sampai lansia, terutama tentang gejala menopause 2. Kepada ibu-ibu di pedukuhan Dagaran sebaiknya jangan malu-malu untuk konsultasi ke bidan atau dokter terdekat tentang kesehatan reproduksi, khususnya persiapan menghadapi menopause. 8

DAFTAR PUSTAKA Kasdu, D. (2008). Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta : Puspa Sehat. Lestary, D. (2010) Seluk Beluk Menopauses. Yogjakarta: Garailmu. Machfoedz, I. (2008) Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya. Notoatmojo, S (2007) Promosi Kesehatan Teori dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Nugroho.W. (2007). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta : EGC. Nursalam. (2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika Prawirohardjo (2005) Menopause dan Andropause. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Proverawati, A. (2010) Menopause dan Sindrom Premenopause. Yogyakarta: Nuha Medika.Palupi, S. (2006) Islam dan menopause-direktorat Pendidikan Tinggi [Internet] Tersedia dalam: www.ditpertais.net/annualconference, [Diakses 13 Desember 2014]. Sofia, RN. (2011). Tetap Bergairan Memasuki Usia Menopause : Sebuah Tinjauan Psikologis. Disampaikan pada Seminar Ilmiah Populer RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Stuart, G. (2008). Buku Saku Keperawatan Jiwa (Edisi 5). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.