UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
S Q L STRUCTURED QUERY LANGUAGE DEFINITION MANIPULATION C O N T R O L D M L SELECT INSERT UPDATE DELETE

LINGKUNGAN BASIS DATA

STRUCTURE QUERY LANGUAGE

PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA

Komponen-Komponen SQL a. Data Definition Language (DDL) : Digunakan untuk mendefinisikan data dengan menggunakan perintah : create, drop, alter.

Pertemuan 1 : PENGANTAR BASIS DATA

DATA DEFINITION LANGUAGE : CREATE, DROP, ALTER

Tujuan Instruksional Khusus :

Pertemuan 2 : LINGKUNGAN BASIS DATA

Pengantar Basis Data

KONSEP SISTEM INFORMASI B BAB 1 PENGANTAR BASIS DATA

MODEL DATA RELASIONAL

PENGANTAR BASIS DATA

Konsep Sistem Informasi B

PENGANTAR BASIS DATA

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

PENGANTAR BASIS DATA

SQL OVERVIEW. Widio Riyanto. A. Definisi SQL

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I

Pertemuan 3 dan 4 : MODEL DATA RELASIONAL

DATABASE LINGKUNGAN DATABASE

Sistem Basis Data Konsep Basis Data

Sistem Basis Data 1. Pertemuan 5 dan 6 Aljabar Relasional dan SQL Rogayah, ST.,MMSI Untuk 3DB01 dan 3DB04

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Pengantar Basis Data. Database Manajemen System

Pertemuan 2 dan 3 : Tujuan Instruksional Khusus :

Dosen : Nuraini Purwandari

Pertemuan Sistem Informasi SI adalah suatu suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan

DEWI ARIANTI WULANDARI,SKOM.,MMSI 2011 PERTEMUAN 2 1

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha

LINGKUNGAN DATABASE. Lingkungan Database 1

PE P NGE N NAL NA AN AN K ONS K E ONS P P D A D S A A S R A BAS A I S S D S A D T A A T ( A R ( ev e i v ew) e Dr. Karmilasari

KONSEP DASAR DATABASE

MODEL DATA RELASIONAL

Model Relasional Basis Data

PERANCANGAN BASIS DATA

representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya

LINGKUNGAN BASIS DATA

Q U E L. Contoh : CREATE S(SN = TEXT(5),SNAME=TEXT(20), QUEL dan QBE Hal. 1 dari 15

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi.

PENGANTAR BASIS DATA

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File

SISTEM BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T.

Pertemuan 10. Bahasa Query Terapan

1. Definisi Basis Data 2. Elemen Basis Data. 3. Model Basis Data 4. Terminologi dalam Basis Data

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

BAHASA QUERY KOMERSIAL

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

Definisi Basis Data (1)

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

DASAR BASIS DATA BASIS_DATA XI-RPL

Basis Data. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

Pengertian Query. Query adalah perintah-perintah untuk mengakses data pada sistem basis data

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SISTEM BASIS DATA 1 (MI) KODE / SKS KK / 2 SKS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI MANAGEMENT 2

Statement DDL Create database drop database Create table drop table alter table

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

P7 Perancangan Database

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

INTERNET PROGRAMMING DATABASE

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II SISTEM BASIS DATA

PERANCANGAN SISTEM DATABASE

02. Berfungsi sebagai perantara antara pemakai dengan database adalah a. Data d. Perangkat lunak b. Pemakai e. File c.

RENCANA PEMBELAJARAN

Konsep Dasar Basis Data

Ranah Aplikasi Database. Lingkungan Database. Pendekatan Database. Personal Computer Databases. Workgroup Databases. database

LATAR BELAKANG IBM San Jose Research Laboratory.

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA

RENCANA PEMBELAJARAN

Praktikum Basis Data. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Basis Data Relational

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG

MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA

Database. Pertemuan ke-1

Lessons. 1. Definisi Basis Data. 2. Sistem Basis Data. 3. Komponen Sistem Basis Data. 4. Abstraksi Data. 5. Bahasa Basis Data

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom

BAB 3 BAHASA BASIS DATA (DATABASE LANGUAGE)

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SISTEM BASIS DATA KODE : TI11. C228 / 4 SKS

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Transkripsi:

Pemrograman C Pengenalan Borland C++ Diktat SISTEM BASIS DATA Sistem Informasi S1 Fakultas Ilmu Komputer Suzan Agustri, S.Kom., M.T.I. NPM : Nama : Kelas : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI 2017 Suzan Agustri 1

S I L A B U S Kode Mata Kuliah : MKB303 Jumlah SKS : 4 SKS Kelas : 121402 Nama Mata Kuliah : Sistem Basis Data Jadwal : Kamis Dosen : Suzan Agustri, S.Kom., M.T.I. Bahasa Pengantar : Bahasa Indonesia Objektif Mata kuliah ini merupakan teori basis data yang sangat mendasar tanpa memerlukan prasyarat pengetahuan tentang basis data sebelumnya. Materi mata kuliah ini difokuskan pada tiga hal pokok, yaitu: dasar-dasar basis data, model data dan bagaimana membuat model data yang baik. Selain itu, mata kuliah ini juga membahas contoh-contoh aturan yang berlaku di lapangan yang terefleksikan dalam perancangan basis data. Sejumlah aspek lain yang relevan, seperti DBMS, SQL, aplikasi basis data dan perkembangan teknologi terbaru juga dibahas dalam mata kuliah ini. Penilaian: Kehadiran 5%, Quiz 20%, Tugas 20%, UTS 25%, UAS 30%. Buku Teks Utama: Thomas Connolly, Carolyn Begg, Database Systems 4 th Ed., 2005 Prasyarat: - Jadwal Perkuliahan: Jadwal perkuliahan berikut merupakan panduan yang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebutuhan perkuliahan berdasarkan pertimbangan dosen. Suzan Agustri

Minggu ke- Tanggal Topik 1 & 2 16 & 23-Feb-17 Pengantar Basis Data 3 2-Mar-17 Lingkungan Basis Data 3 & 4 2 & 9-Mar-17 Model Data Relasional 4 9-Mar-17 QUIZ 5 16-Mar-17 Structured Query Language 5 & 6 16 & 23-Mar-17 Entity Relationship Diagram 7 & 8 30-Mar & 6-Apr-17 Normalisasi 8 6-Apr-17 UTS 9 & 10 13 & 20-Apr-17 Model Enhanced Entity Relationship 10 & 11 20 & 27-Apr-17 Proses Perancangan Basis Data 11 27-Apr-17 QUIZ 12 4-Mei-17 Database Control 13 11-Mei-17 Studi Kasus 1 Perancangan Basis Data Studi Kasus 2 Perancangan Basis Data 14 18-Mei-17 Studi Kasus 3 Perancangan Basis Data Studi Kasus 4 Perancangan Basis Data UAS Suzan Agustri

Pengantar Basis Data PENGANTAR BASIS DATA Basis data menyediakan fasilitas atau mempermudah dalam menghasilkan informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadikan alasan dari penggunaan teknologi basis data pada saat sekarang (dunia bisnis). Berikut ini contoh penggunaan aplikasi basis data dalam dunia bisnis: Bank: Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan Bandara: Pengelolaan data reservasi, penjadwalan Universitas: Pengelolaan pendaftaran, alumni Penjualan: Pengelolaan data customer, produk, penjualan Pabrik: Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen Kepegawaian: Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak Telekomunikasi: Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa SISTEM PEMROSESAN FILE mahasiswa mata kuliah Program Aplikasi Mahasiswa Program Aplikasi Mata Kuliah file mahasiswa file mata kuliah Gambar 1. Sistem pemrosesan file untuk suatu Universitas Keterangan: File Mahasiswa: File MataKuliah: Mhs (npm, nama, alamat, tgl_lahir) MataKul (kd_mk, nama_mk, sks) MataKul (kd_mk, nama, sks) Sebelumnya, sistem yang digunakan untuk mengatasi semua permasalahan bisnis, menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan banyak record pada banyak file yang terpisah, yang disebut juga Sistem Pemrosesan File. Dimana masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu program aplikasi saja. Perhatikan Suzan Agustri 1

Pengantar Basis Data Gambar 1 mengenai suatu universitas yang mempunyai dua sistem yakni sistem yang memproses data mahasiswa dan sistem yang mengelola data mata kuliah. Kelemahannya dari sistem pemrosesan file ini antara lain: 1. Timbulnya Data Rangkap (Redundancy Data) dan Ketidakkonsistensi Data (Inconsistency Data) Karena file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda, sejumlah informasi mungkin memiliki duplikasi dalam beberapa file. Sebagai contoh nama mata kuliah dan sks dari mahasiswa dapat muncul pada suatu file memiliki record mahasiswa dan juga pada suatu file yang terdiri dari record mata kuliah. Kerangkapan data seperti ini dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akses yang bertambah. Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data. Misalnya, apabila terjadi perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan perubahan hanya diperbaiki pada file mata kuliah dan tidak diperbaiki pada file mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa. 2. Kesukaran dalam Mengakses Data Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data. 3. Data Terisolir (Isolation Data) Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file mungkin dalam format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai. 4. Masalah Pengamanan (Security Problem) Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata Kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan. 5. Ketergantungan Data (Data Dependence) Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data. Suzan Agustri 2

Pengantar Basis Data SISTEM BASIS DATA Seiring dengan berjalannya waktu, lambat laun sistem pemrosesan file mulai ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem pemrosesan dengan pendekatan basis data. Program Aplikasi Mahasiswa mahasiswa DBMS Basis data Universitas Program Aplikasi Mata kuliah mata kuliah Gambar 2. Sistem basis data untuk suatu universitas Keterangan: Mhs ( npm, nama, alamat, tgl_lahir ) Mt_kul ( kd_mk, nama_mk,sks ) Perhatikan Gambar 2 di atas. Pada sistem ini record data disimpan pada satu tempat yakni basis data dan diantara program aplikasi maupun pemakai terdapat DBMS (Database Management System). Konsep Dasar Basis Data Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Basis Data adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi. DBMS (DataBase Management System) adalah Perangkat Lunak yang menangani semua pengaksesan ke basis data Suzan Agustri 3

Pengantar Basis Data Sistem Basis Data terdiri dari basis data dan DBMS. Gambar 3. Sistem Basis Data Istilah - Istilah Dasar Basis Data Enterprise Suatu bentuk organisasi seperti: bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dan sebagainya. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional: data keuangan, data mahasiswa, data pasien Entitas (Entity) Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Contoh Entitas dalam lingkungan bank terdiri dari: Nasabah, Simpanan, Hipotik Contoh Entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari: Mahasiswa, Mata kuliah Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas Contoh: semua nasabah, semua mahasiswa Atribut (Elemen Data) Karakteristik dari suatu entitas. Contoh: Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari NPM, Nama, Alamat, Tanggal lahir. Nilai Data (Data Value) Isi data/informasi yang tercakup dalam setiap elemen data. Contoh Atribut Nama Mahasiswa dapat berisi Nilai Data: Natawiangga, Nadya, Fatahillah Kunci Elemen Data (Key Data Element) Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut NPM, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data NPM. Suzan Agustri 4

Pengantar Basis Data Record Data Kumpulan Isi Elemen data yang saling berhubungan. Contoh: kumpulan atribut NPM, nama, alamat, tanggal lahir dari Entitas Mahasiswa berisikan: "2009210123", "Natawiangga", "Jl. Sirsak 28 Palembang", "11 Oktober 1991". Pengguna Basis Data 1. System Engineer Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual 2. DataBase Administrator (DBA) Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya. Tugas DBA : o o o o Mengontrol DBMS dan software Memonitor siapa yang mengakses basis data Mengatur pemakaian basis data Memeriksa security, integrity, recovery dan concurrency Program Utilitas yang digunakan oleh DBA: o Loading Routines Membangun versi utama dari basis data o Reorganization Routines Mengatur/mengorganisasikan kembali basis data o Journaling Routines Mencatat semua operasi pemakaian basis data o Recovery Routines Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan o Statistical Analysis Routines Membantu memonitor kehandalan sistem Suzan Agustri 5

Pengantar Basis Data 3. End User (Pemakai Akhir) Ada beberapa jenis (tipe) pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dapat dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem: a. Programmer aplikasi Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis pada bahasa pemrograman induk (seperti C, pascal, cobol, dan lain-lain) b. Pemakai Mahir (Casual User) Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS c. Pemakai Umum (End User/Naïve User) Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis (disediakan) sebelumnya d. Pemakai Khusus (Specialized/Sophisticated User) Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluankeperluan khusus seperti aplikasi Artificial Intelligence, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lain-lain, yang bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan. Keuntungan Sistem Basis Data 1. Terkontrolnya kerangkapan data Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya. 2. Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan 3. Data dapat dipakai secara bersama (shared) Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan. 4. Dapat diterapkan standarisasi Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data. Suzan Agustri 6

Pengantar Basis Data 5. Keamanan data terjamin DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi pemakai (misal: modify, delete, insert, retrieve) 6. Terpeliharanya integritas data Jika kerangkapan data dikontrol dan kekonsistenan data dapat dijaga maka data menjadi akurat 7. Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi Struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan cepat 8. Data independence (kemandirian data) Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada Kelemahan Sistem Basis Data - Memerlukan tenaga spesialis - Kompleks - Memerlukan tempat yang besar - Mahal Suzan Agustri 7

Lingkungan Basis Data LINGKUNGAN BASIS DATA Tujuan utama dari sistem basis data adalah menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan. Oleh karena itu, titik awal untuk perancangan sebuah basis data haruslah abstrak dan deskripsi umum dari kebutuhan-kebutuhan informasi suatu organisasi harus digambarkan di dalam basis data. Lebih jauh lagi, jika sebuah basis data merupakan suatu sumber yang bisa digunakan bersama maka setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda-beda terhadap data di dalam basis data. Untuk memenuhi kebutuhan ini, arsitektur komersial basis data yang banyak digunakan telah tersedia saat ini dan telah mengalami perluasan yaitu arsitektur ANSI-SPARC. Materi ini menyediakan latar belakang informasi yang penting pada basis data, diantaranya tiga tingkatan arsitektur ANSI-SPARC, pengenalan model data, fungsi yang disediakan oleh DBMS multi user. Tiga Tingkatan Arsitektur Basis Data ANSI-SPARC Ada 3 tingkat dalam arsitektur basis data yang bertujuan membedakan cara pandang pemakai terhadap basis data dan cara pembuatan basis data secara fisik. 3 tingkatan arsitektur basis data: 1. Tingkat Eksternal (External Level) Tingkat eksternal merupakan cara pandang pemakai terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan bagian basis data yang relevan bagi seorang pemakai tertentu. Tingkat eksternal terdiri dari sejumlah cara pandang yang berbeda dari sebuah basis data. Masing-masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut dan hubungan antar entitas (relationship) yang diperlukan saja. Suzan Agustri 8

Lingkungan Basis Data 2. Tingkat Konseptual (Conseptual Level) Tingkat konseptual merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan data yang disimpan dalam basis data dan hubungan antara datanya. Hal-hal yang digambarkan dalam tingkat konseptual adalah: - semua entitas beserta atribut dan hubungannya - batasan data - informasi semantik tentang data - keamanan dan integritas informasi Semua cara pandang pada tingkat eksternal berupa data yang dibutuhkan oleh pemakai harus sudah tercakup di dalam tingkat konseptual atau dapat diturunkan dari data yang ada. Deskripsi data dari entitas pada tingkat ini hanya terdiri dari jenis data dan besarnya atribut tanpa memperhatikan besarnya penyimpanan dalam ukuran byte. 3. Tingkat Internal (Internal Level) Tingkat internal merupakan perwujudan basis data dalam komputer. Pada tingkat ini menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik di dalam peralatan storage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan/physical storage. Tingkat internal memperhatikan hal-hal berikut ini: - alokasi ruang penyimpanan data dan indeks - deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen) - penempatan record - pemampatan data dan teknik encryption Suzan Agustri 9

Lingkungan Basis Data External Level Conseptual Level Internal Level Gambar 1. Tingkatan Arsitektur Basis Data Contoh: sebuah file Pegawai yang akan didefinisikan Tingkat Eksternal (External Level): Cobol 01 PEG_REC. 02 PEG_NO PIC X(6). 02 DEPT_NO PIC X(4). 02 GAJI PIC 9(6). Tingkat Konseptual (Conceptual Level): PEGAWAI NOMOR_PEGAWAI CHARACTER 6 NOMOR_DEPT CHARACTER 4 GAJI NUMERIC 6 Tingkat Internal (Internal Level): FILE_PEGAWAI LENGTH = 22 PREFIX TYPE = BYTE (6), OFFSET = 0 EMP# TYPE = BYTE (6), OFFSET = 6, INDEX = EMPX DEPT# TYPE = BYTE (4), OFFSET = 12 PAY TYPE = FULLWORD, OFFSET = 16 Suzan Agustri 10

Lingkungan Basis Data DATA INDEPENDENCE Tujuan utama dari 3 tingkat arsitektur adalah memelihara kemandirian data (data independence) yang berarti perubahan yang terjadi pada tingkat yang lebih rendah tidak mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi. Ada 2 jenis data independence, yaitu 1. Physical Data Independence bahwa internal schema dapat diubah oleh DBA tanpa menggangu conceptual schema. Dengan kata lain physical data independence menunjukkan kekebalan conceptual schema terhadap perubahan internal schema. 2. Logical Data Independence bahwa conceptual schema dapat diubah oleh DBA tanpa menggangu external schema. Dengan kata lain logical data independence menunjukkan kekebalan external schema terhadap perubahan conceptual schema. Prinsip data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam pengelolaan sistem basis data dengan alasan-alasan sebagai berikut: 1. DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada. 2. Pabrik/agen peralatan/software pengolahan data dapat memperkenalkan produkproduk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada. 3. Untuk memindahkan perkembangan program-program aplikasi 4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi keamanan dan integritas data dengan memperhatikan perubahan-perubahan kebutuhan pengguna. BAHASA DALAM DBMS DBMS (DataBase Management System) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data. Dengan adanya berbagai tingkatan pandangan dalam suatu basis data maka untuk mengakomodasikan masingmasing pengguna dalam piranti lunak manajemen basis data biasanya terdapat bahasabahasa tertentu yang disebut Data Sub Language. Data sub language adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol, PL/1, dan sebagainya). Secara umum maka setiap pengguna basis data memerlukan bahasa yang dipakai sesuai tugas dan fungsinya. Suzan Agustri 11

Lingkungan Basis Data Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub language: 1. Data Definition Language (DDL) Bahasa yang digunakan dalam mendefinisikan struktur atau kerangka dari basis data, di dalamnya termasuk record, elemen data, kunci elemen, dan relasinya 2. Data Manipulation Language (DML) Bahasa yang digunakan untuk menjabarkan pemrosesan dari basis data, fasilitas ini diperlukan untuk memasukkan, mengambil, mengubah data. DML dipakai untuk operasi terhadap isi basis data Ada 2 jenis DML: 1. Procedural DML Digunakan untuk mendefinisikan data yang diolah dan perintah yang akan dilaksanakan. 2. Non Procedural Digunakan untuk menjabarkan data yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara pengambilannya. Secara khusus pengguna menggunakan berbagai bahasa: Programmer aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dan lain-lain (host language) yang ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL dan DML yang tersedia dalam DBMS. DBMS mempunyai tugas untuk menangani semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep: 1. Pengguna menyatakan permintaan akses menggunakan DBMS 2. DBMS menangkap dan menginterpretasikan 3. DBMS mencari: - eksternal/conceptual mapping - conceptual schema - konseptual/internal mapping - internal schema 4. DBMS melaksanakan operasi yang diminta terhadap basis data tersimpan. Proses 1 s/d 4 dapat dilakukan secara interaktif atau di-compile dulu. Suzan Agustri 12

Lingkungan Basis Data MODEL DATA Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami. Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record. 1. Model Data Berbasis Objek Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah: - entity-relationship - semantic - functional - object-oriented 2. Model Data Berbasis Record Pada model data berbasis record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data berbasis record yaitu: - model data relasional (relational) - model data hierarkhi (hierarchical) - model data jaringan (network) Fungsi DBMS Layanan-layanan yang sebaiknya disediakan oleh DataBase Management System adalah: 1. Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data Sebuah DBMS harus menyediakan kemampuan menyimpan, mengambil dan merubah data dalam basis data. 2. Katalog yang dapat diakses pemakai Menyediakan sebuah katalog yang berisi deskripsi item data yang disimpan dan diakses oleh pemakai. 3. Mendukung Transaksi Menyediakan mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang berhubungan dengan transaksi yang sudah ada atau yang akan dibuat. Suzan Agustri 13

Lingkungan Basis Data 4. Melayani kontrol concurrency Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang menjamin basis data ter-update secara benar pada saat beberapa pemakai melakukan perubahan terhadap basis data yang sama secara bersamaan. 5. Melayani recovery Menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke keadaan sebelum terjadinya kerusakan pada basis data tersebut. 6. Melayani autorisasi Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pemakai yang berwenang saja yang dapat mengakses basis data. 7. Mendukung komunikasi data Sebuah DBMS harus mampu terintegrasi dengan software komunikasi. 8. Melayani integrity Sebuah DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam basis data dan setiap terjadi perubahan data harus sesuai dengan aturan yang berlaku. 9. Melayani data independence Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari struktur basis data yang sesungguhnya. 10. Melayani utility Sebuah DBMS sebaiknya menyediakan kumpulan layanan utility. Suzan Agustri 14

Lingkungan Basis Data KOMPONEN DBMS Programmers Users DBA Application Programs Queries Database Schema DBMS DML Preprocessor Query Processor DDL Compiler Program Object Code Database Manager Dictionary Manager Access Method File Manager System Buffer Database dan Data Dictionary Gambar 2. Komponen DBMS 1. Query Processsor Komponen yang merubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke database manager 2. Database Manager Database manager menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian DM memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan 3. File Manager Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk. Suzan Agustri 15

Lingkungan Basis Data 4. DML Preprocessor Modul yang merubah perintah DML embedded ke dalam program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi yang memanggil dalam host language. 5. DDL Compiler Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi metadata. 6. Dictionary Manager Mengatur akses dan memelihara data dictionary. Data dictionary diakses oleh komponen DBMS yang lain. Program Object Code Query Processor Dictionary Manager Database Manager Authorization Control Integrity Checker Command Processor Query Optimizer Transaction Manager Scheduler Data Manager Buffer Manager Recovery Manager Access Method File Manager System Buffer Database dan Data Dictionary Gambar 3. Komponen Software Utama Database Manager Suzan Agustri 16

Lingkungan Basis Data Komponen software utama database manager adalah 1. Authorization Control Modul yang memeriksa apakah pemakai mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi 2. Command Processor Memeriksa apakah pemakai mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi 3. Integrity Checker Untuk semua operasi yang merubah basis data, integrity checker memeriksa operasi yang diminta memerlukan batasan integritas. 4. Query Optimizer Modul ini menentukan strategi yang optimal untuk eksekusi query 5. Transaction Manager Modul ini mengerjakan proses-proses yang dibutuhkan operasi yang diterima transaksi 6. Scheduler Modul ini bertanggung jawab untuk menjamin operasi secara bersamaan terhadap basis data sehingga berjalan tanpa ada masalah antara yang satu dengan yang lain. 7. Recovery Manager Modul ini menjamin basis data tetap konsisten walaupun terjadi kerusakan. 8. Buffer Manager Modul ini bertanggung jawab terhadap pemindahan data antara main memory dan secondary storage, seperti disk dan tape. Suzan Agustri 17

Lingkungan Basis Data ARSITEKTUR DBMS MULTI USER Teleprocessing Arsitektur tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing, dimana satu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal seperti pada gambar di bawah ini. IBM Compatible Gambar 4. Arsitektur Teleprocessing Semua pemrosesan dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang sama. Terminal untuk pemakai berjenis 'dumb', yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing-masing dihubungkan ke komputer pusat. Terminal-terminal tersebut mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke program aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS. Dengan cara yang sama, pesan dikembalikan ke terminal pemakai. Arsitektur ini menempatkan beban yang besar pada komputer pusat yang tidak hanya menjalankan program aplikasi tetapi juga harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan pada terminal seperti format data untuk tampilan di monitor. Suzan Agustri 18

Lingkungan Basis Data File-Server Proses didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area Network). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan (perhatikan Gambar di halaman berikut ini). Workstation2 Workstation1 Workstation3 LAN request for data files returned Database file server Gambar 5. Arsitektur File Server Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai sebuah hard disk yang digunakan secara bersamaan. Kerugian arsitektur file-server adalah: - Terdapat lalulintas jaringan yang besar - Masing-masing workstation membutuhkan copy DBMS - Kontrol terhadap concurrency, recovery dan integrity menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara bersamaan Suzan Agustri 19

Lingkungan Basis Data Client Server Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur clientserver. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain. Client 2 client 1 Client 3 LAN request for data selected data returned Database server (with DBMS) Gambar 6. Arsitektur Client Server Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client. Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery. Suzan Agustri 20

Lingkungan Basis Data Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah: Memungkinkan akses basis data yang besar Menaikkan kinerja Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data. Biaya untuk hardware dapat dikurangi Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data Biaya komunikasi berkurang Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan Meningkatkan kekonsistenan Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami Berikut ini adalah ringkasan fungsi client-server Client Mengatur user interface Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai Memproses aplikasi Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server Memberikan response balik kepada pemakai Server Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client Memeriksa autorisasi Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client Memelihara data dictionary Menyediakan akses basis data secara bersamaan Menyediakan kontrol recovery DATA DICTIONARY Data dictionary adalah tempat penyimpanan informasi yang menggambarkan data dalam basis data. Data dictionary biasa disebut juga dengan metadata atau data mengenai data. Modul pengontrol otorisasi menggunakan data dictionary untuk memeriksa apakah seorang pemakai perlu mempunyai wewenang. Untuk mengerjakan pemeriksaan tersebut data dictionary menyimpan: nama-nama pemakai yang mempunyai wewenang untuk menggunakan DBMS Suzan Agustri 21

Lingkungan Basis Data nama-nama data item yang ada dalam basis data data item yang dapat diakses oleh pemakai dan jenis akses yang diizinkan, misalnya: insert, update, delete atau read Sedangkan untuk memeriksa integritas data, data dictionary menyimpan: nama-nama data item dalam basis data jenis dan ukuran data item batasan untuk masing-masing data item Sistem data dictionary dapat dibedakan atas sistem aktif dan pasif. Sistem aktif selalu konsisten dengan struktur basis data karena secara otomatis dikerjakan oleh sistem. Sebaliknya, sistem pasif tidak konsisten terhadap perubahan basis data yang dilakukan oleh pemakai. Suzan Agustri 22

Model Data Relasional MODEL DATA RELASIONAL PENGERTIAN BASIS DATA RELASIONAL Pada model relasional, basis data akan "disebar" atau dipilah-pilah ke dalam berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut baris data (row/record) dan lajur vertikal yang biasa disebut dengan kolom (column/field). Contoh Tabel dan keterhubungannya: MHS NPM Nama Alamat 10296832 Natawiangga Palembang 10296126 Anisa Palembang 31296500 Fatahillah Lampung 41296525 Farah Semarang 50096487 Nadya Bogor 21196353 Andre Semarang MKUL KDMK MTKULIAH SKS KK021 P. Basis Data 2 KD132 SIM 3 KU122 Pancasila 2 NILAI NPM KDMK MID FINAL 10296832 KK021 60 75 10296126 KD132 70 90 31296500 KK021 55 40 41296525 KU122 90 80 21196353 KU122 75 75 50095487 KD132 80 0 10296832 KD132 40 30 Suzan Agustri 23

Model Data Relasional Keuntungan Basis Data Relasional 1. Bentuknya sederhana 2. Mudah melakukan berbagai operasi data Istilah dalam Basis Data Relasional: Relasi Relasi merupakan sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris. Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dengan yang lainnya. Atribut Atribut merupakan kolom pada sebuah relasi. Setiap entitas pasti memiliki aribut yang mendeskripsikan karakter dari entitas tersebut. Penentuan atau pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting dalam pembentukan model data. Tuple Tuple merupakan baris pada sebuah relasi atau kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang, misalnya: NPM, nama mahasiswa, alamat, kota, dan lain-lainl. Domain Kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut Derajat (degree) Jumlah atribut dalam sebuah relasi Cardinality Jumlah tuple dalam sebuah relasi Suzan Agustri 24

Model Data Relasional atribut MHS NPM Nama Alamat 10296832 Natawiangga Palembang 10296126 Anisa Palembang Baris Relasi 31296500 Fatahillah Lampung 41296525 Farah Semarang 50096487 Nadya Bogor 21196353 Andre Semarang Domain Derajat (Degree) RELATIONAL KEY Super key Satu atribut/kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tuple di dalam relasi Candidate key Suatu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entitas. Atribut di dalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik. Satu set minimal dari atribut menyatakan secara tak langsung dimana kita tidak dapat membuang beberapa atribut dalam set tanpa merusak kepemilikan yang unik. Primary key Merupakan satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap Suzan Agustri 25

Model Data Relasional kejadian dari suatu entitas. Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tuple secara unik dalam relasi. Setiap kunci candidate key punya peluang menjadi primary key, tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entitas yang ada. Alternate key Merupakan candidate key yang tidak dipakai sebagai primary key atau Candidate Key yang tidak dipilih sebagai primary key. Foreign key (Kunci Tamu) Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuah relasi tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa. Kunci tamu ditempatkan pada entitas anak dan sama dengan primary key induk direlasikan. Alternate key Candidate key Primary key MHS NPM Nama Alamat 10296832 Natawiangga Palembang 10296126 Anisa Palembang 31296500 Fatahillah Lampung 41296525 Farah Semarang 50096487 Nadya Bogor 21196353 Andre Semarang Relational Integrity Rules 1. Null Nilai suatu atribut yang tidak diketahui dan tidak cocok untuk baris (tuple) tersebut. Nilai (konstanta) Null digunakan untuk menyatakan/mengisi atribut-atribut yang nilainya memang belum siap/tidak ada. Suzan Agustri 26

Model Data Relasional 2. Entity Integrity Tidak ada satu komponen primary key yang bernilai null. 3. Referential Integrity Suatu domain dapat dipakai sebagai kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada domain yang bersangkutan. BAHASA PADA BASIS DATA RELATIONAL Menggunakan bahasa query pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Bahasa Query (Query Language) lebih ditekankan pada aspek pencarian data dari dalam tabel. Aspek pencarian ini sedemikian penting karena merupakan inti dari upaya untuk pengelolaan data. Bahasa query terbagi 2: 1. Bahasa Formal Bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan simbol-simbol matematis. Contoh : Aljabar Relasional Bahasa query prosedural pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana untuk mendapatkannya. Kalkulus Relasional Bahasa query non-prosedural pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya. Terbagi 2: 1. Kalkulus Relasional Tuple 2. Kalkulus Relasional Domain 2. Bahasa Komersial Bahasa Query yang dirancang sendiri oleh programmer menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user friendly). Contoh: QUEL Berbasis pada bahasa kalkulus relasional Suzan Agustri 27

Model Data Relasional QBE Berbasis pada bahasa kalkulus relasional SQL Berbasis pada bahasa kalkulus relasional dan aljabar relasional Contoh-contoh Basis Data Relasional: - DB2 IBM - ORACLE Oracle - SYBASE Powersoft - INFORMIX Informix - Microsoft Access Microsoft Suzan Agustri 28

Structured Query Language STRUCTURED QUERY LANGUAGE Structured Query Language (SQL) merupakan komponen bahasa relational database system. SQL merupakan bahasa baku (ANSI/SQL), non procedural, dan berorientasi himpunan (set-oriented language). SQL dapat digunakan baik secara interaktif atau ditempelkan (embedded) pada sebuah program aplikasi. Komponen-Komponen SQL a. Data Definition Language (DDL): Digunakan untuk mendefinisikan data dengan menggunakan perintah: create, drop, alter. b. Data Manipulation Language (DML): Digunakan untuk memanipulasi data dengan menggunakan perintah: select, insert, update, delete. Data Manipulation Language merupakan bagian terpadu bahasa SQL. Perintahperintahnya dapat dibuat secara interaktif atau ditempelkan pada sebuah program aplikasi. Pemakai hanya perlu menentukan 'APA' yang ia inginkan, DBMS menentukan 'BAGAIMANA' cara mendapatkannya. c. Data Control Language (DCL): Digunakan untuk mengontrol hak para pemakai data dengan perintah: grant, revoke S Q L STRUCTURED QUERY LANGUAGE DEFINITION MANIPULATION C O N T R O L D D L CREATE DROP ALTER D M L SELECT INSERT UPDATE DELETE DCL GRANT REVOKE Suzan Agustri 29

Structured Query Language DATA DEFINITION LANGUAGE 1. CREATE TABLE Fungsi: membuat tabel Sintaks: CREATE TABLE tbname (col 1 data type data spec, col 2 data type data spec,.. PRIMARY KEY (col1, )) Contoh: CREATE TABLE PERSONEL (REGNO CHAR(10) NOT NULL, NAME CHAR(45) NOT NULL, ADDRESS CHAR(45), BIRTH DATE NOT NULL WITH DEFAULT, PRIMARY KEY (REGNO)) NULL Spesifikasi NULL, NOT NULL, NOT NULL WITH DEFAULT NULL: dapat diinterpretasikan sebagai nilai yang tidak diketahui atau tidak tersedianya suatu nilai. Null bukan berarti kosong (blank) atau 0 (Nol) NOT NULL: pemakai atau program harus memberikan nilai-nilai pada saat memasukkan record NOT NULL WITH DEFAULT: nilai default disimpan pada saat record dimasukkan tanpa nilai yang ditentukan untuk kolom ini. Suzan Agustri 30

Structured Query Language Nilai default-nya: Nol Blank Current date Current time untuk tipe field NUMERIC untuk tipe field CHARACTER untuk tipe field DATE untuk tipe field TIME Pada saat membuat tabel, salah satu atribut tersebut di atas dispesifikasikan pada sebuah kolom. 2. CREATE VIEW Fungsi: membuat tabel view. View merupakan bentuk alternatif penyajian data dari satu atau lebih tabel. View dapat berisi semua atau sebagian kolom yang terdapat pada tabel dimana kolom tersebut didefinisikan. Tujuan membuat view: Meningkatkan keamanan data Meningkatkan kemandirian data Penyederhanaan bagi end user (data yang sedikit, nama-nama kolom yang baru dan dapat dibaca dengan lebih baik) Properti: Tidak terdapatnya data tambahan View mencakup subset kolom dan/atau baris View dapat berisikan data dari beberapa tabel dan/atau tabel-tabel view lainnya View dapat berisikan perolehan data, misal: nilai rata-rata Manipulasi data melalui view terbatas Sintaks: CREATE VIEW viewname (column1, column2,..) AS SELECT statement FROM tbname [WITH CHECK OPTION] Keterangan: View-name Column Statement Table-name : nama view yang akan dibuat. : nama atribut untuk view : atribut yang dipilih dari tabel basis data. : nama tabel basis data. Suzan Agustri 31

Structured Query Language Contoh: CREATE VIEW VPERSON (REGNO, NAME) AS SELECT REGNO, NAME FROM PAUL.PERSONEL 3. CREATE INDEX Fungsi: membuat index Sintaks: CREATE [UNIQUE] INDEX indexname ON nama_table (nama_kolom) Contoh: CREATE UNIQUE INDEX PRSONIDX ON PERSONEL(REGNO) Dengan indeks memungkinkan suatu tabel diakses dengan urutan tertentu tanpa harus merubah urutan fisik dari datanya dan dapat pula diakses secara cepat melalui indeks yang dibuat berdasar nilai field tertentu. Spesifikasi UNIQUE akan menolak key yang sama dalam file. 4. DROP TABLE Fungsi: menghapus tabel Sintaks: DROP TABLE tbname Contoh: DROP TABLE PERSONEL Dengan perintah itu obyek lain yang berhubungan dengan tabel tersebut otomatis akan dihapus atau tidak akan berfungsi seperti: - semua record dalam tabel akan terhapus - index dan view pada tabel akan hilang - deskripsi tabel akan hilang 5. DROP VIEW Fungsi: menghapus view Sintaks: DROP VIEW viewname Contoh: DROP VIEW VPERSON Suzan Agustri 32

Structured Query Language 6. DROP INDEX Fungsi: menghapus index Sintaks: DROP INDEX indexname Contoh: DROP INDEX PRSONIDX 7. ALTER Fungsi: merubah atribut pada suatu tabel Sintaks: ALTER TABLE tbname MODIFY (nama_kolom tipe_kolom) ADD (nama_kolom tipe_kolom [[before, nama_kolom]]) DROP (nama_kolom tipe_kolom) Contoh: merubah Tabel TABX dengan menambah Field D. ALTER TABLE TABX ADD D CHAR(3) DATA MANIPULATION LANGUAGE 1. INSERT Fungsi: menambah baris (record) baru Sintaks: INSERT INTO tbname (col1,...) VALUES (value1,...) Catatan: Sintaks tersebut dapat digunakan jika jumlah kolom = jumlah nilai, tetapi jika dalam tabel semua kolom akan diisi dapat digunakan sintaks berikut ini: Sintaks: INSERT INTO tbname VALUES (value1, value2,...) Nilai-nilai diisikan sebanyak kolom yang terdapat di tabel tersebut. Suzan Agustri 33

Structured Query Language 2. UPDATE Fungsi: merubah record Sintaks: UPDATE tbname SET field = ekspresi WHERE kondisi 3. DELETE Fungsi: menghapus record Sintaks: DELETE FROM tbname WHERE kondisi 4. SELECT Fungsi: menampilkan record Sintaks: SELECT [DISTINCT] colname FROM tbname [WHERE kondisi] [GROUP BY kondisi] [HAVING kondisi] [ORDER BY kondisi] Contoh Kasus DDL: Membuat Tabel (CREATE TABLE) 1. CREATE TABLE S (Sn Char(5) NOT NULL, Sname Char(20) NOT NULL, Status Smallint NOT NULL, City Char(15) NOT NULL); 2. CREATE TABLE P (Pn Char(6) NOT NULL, Pname Char(20) NOT NULL, Color Char(6) NOT NULL, Weight Smallint NOT NULL); Suzan Agustri 34

Structured Query Language 3. CREATE TABLE SP (Sn Char(5) NOT NULL, Pn Char(6) NOT NULL, QTY INTEGER NOT NULL); 4. CREATE UNIQUE INDEX Sidx ON S(Sn); CREATE UNIQUE INDEX Pidx ON P(Pn); CREATE INDEX Sdx ON SP(Sn); CREATE INDEX Pdx ON SP(Pn); Modifikasi Table P dengan perintah: RENAME COLUMN P.COLOR TO WARNA ALTER TABLE P ADD (City CHAR(15) NOT NULL) Membuat View (CREATE VIEW) 1. Membuat view untuk supplier yang statusnya lebih besar dari 15 CREATE VIEW GOOD_SUPPLIERS AS SELECT Sn, Status, City FROM S WHERE Status > 15; 2. Membuat view yang berisi supplier yang tinggal di Paris CREATE VIEW Paris_Suppliers AS SELECT * FROM Supliers WHERE City = ' Paris ' 3. Membuat view dengan mengganti nama_atributnya CREATE VIEW Parts (PNum, Part_Name, WT) AS SELECT P#, Pname, Weight FROM Part WHERE COLOR = 'Red' Suzan Agustri 35

Structured Query Language Contoh Kasus DML: Menambah record (INSERT) INSERT INTO S VALUES ('S1','Smith',20,'London'); INSERT INTO S VALUES ('S2','Jones,10,'Paris'); INSERT INTO S VALUES ('S3','Blake',30,'Paris') Tabel S, P dan SP isikan dengan data-data sebagai berikut: TABEL S Sn Sname Status City S1 Smith 20 London S2 Jones 10 Paris S3 Blake 30 Paris S4 Clark 20 London S5 Adams 30 Athens TABEL P Pn Pname Color Weight City P1 Nut Red 12 London P2 Bolt Green 17 Paris P3 Screw Blue 17 Rome P4 Screw Red 14 London P5 Cam Blue 12 Paris P6 Cog Red 19 London Suzan Agustri 36

Structured Query Language TABEL SP Sn Pn qty S1 P1 300 S1 P2 200 S1 P 40 S1 P4 200 S1 P5 100 S1 P6 100 S2 P1 300 S2 P2 400 S3 P2 200 S4 P2 200 S4 P4 300 S4 P5 400 Merubah record (UPDATE) 1. Merubah data (record) pada tabel P yang mempunyai nomor part P2, warnanya dirubah menjadi Kuning dan beratnya ditambah 5 UPDATE P SET Color = 'Yellow', Weight = Weight + 5 WHERE Pn = 'P2' 2. Merubah record pada tabel S, statusnya menjadi dua kali status awal untuk supplier yang bertempat tinggal di kota London UPDATE S SET Status = 2 * Status WHERE City = 'London' Suzan Agustri 37

Structured Query Language Menghapus record (DELETE) Menghapus record pada tabel S yang nomor supplier-nya S5 DELETE FROM S WHERE Sn ='S5' Menampilkan record (SELECT 1 tabel) 1. Menampilkan semua data supplier SELECT * FROM S atau SELECT Sn, Sname, Status, City FROM S 2. Menampilkan semua nilai Pn pada tabel SP SELECT Pn FROM SP 3. Menampilkan nomor supplier dan status untuk supplier yang tinggal di Paris SELECT Sn, Status FROM S WHERE City ='Paris' 4. Menampilkan no.supplier yang tinggal di Paris dengan status > 20 SELECT Sn FROM S WHERE City ='Paris" AND Status > 20 5. Menampilkan jumlah pengiriman P1 SELECT COUNT(*) FROM SP WHERE Pn = 'P1' 6. Perintah untuk menghindari hasil data yang sama terulang kembali (distinct) SELECT DISTINCT Pn FROM SP Suzan Agustri 38

Structured Query Language 7. Menampilkan no.supplier dan status bagi supplier yang tinggal di Paris dalam urutan status menurun SELECT Sn,Status FROM S WHERE City = 'Paris' ORDER BY Status desc 8. Menampilkan no.part dari semua part yang dipasok oleh lebih dari seorang supplier SELECT Pn FROM SP GROUP BY Pn HAVING COUNT(*) > 1 9. Menampilkan semua part yang nomornya dimulai dengan huruf C SELECT * FROM P WHERE Pname LIKE 'C%' Menampilkan record (SELECT lebih dari satu tabel/join) 1. Menampilkan semua supplier dan part yang keduanya bertempat tinggal pada kota yang sama SELECT Sn, Sname,S tatus, S.City, Pn, Pname, Warna, Weight FROM S,P WHERE S.City = P.City 2. Menampilkan nama supplier yang memasok barang dengan nomor part P2 SELECT Sname FROM S, SP WHERE S.Sn = SP.Sn AND SP.Pn = 'P2' 3. Menampilkan nama supplier yang memasok part berwarna merah SELECT Sname FROM S, SP, P WHERE S.Sn = SP.Sn AND SP.Pn = P.Pn AND P.COLOR = 'RED' Suzan Agustri 39

Structured Query Language Menampilkan record (SELECT lebih dari satu tabel/select Bertingkat) 1. Menampilkan nama supplier yang memasok barang dengan nomor part P2 SELECT Sname FROM S WHERE Sn IN (SELECT Sn FROM SP WHERE Pn = 'P2') atau SELECT Sname FROM S WHERE Sn = ANY (SELECT Sn FROM SP WHERE Pn = 'P2') 2. Menampilkan nama supplier yang memasok part berwarna merah SELECT Sname FROM S WHERE Sn IN (SELECT Sn FROM SP WHERE Pn IN (SELECT Pn FROM P WHERE Warna = 'Red')) 3. Menampilkan no.supplier dengan nilai status lebih kecil daripada nilai maksimum status yang ada pada tabel S SELECT Sn FROM S WHERE Status < (SELECT MAX(Status) FROM S) 4. Menampilkan nama supplier yang tidak memasok barang dengan nomor part P2 SELECT Sname FROM S WHERE Sn NOT IN (SELECT Sn FROM SP WHERE Pn = 'P2') 5. Menampilkan semua nomor supplier yang sama lokasinya dengan S1 SELECT Sn FROM S WHERE CITY = (SELECT CITY FROM S WHERE Sn = 'S1') Fungsi Perhitungan COUNT : jumlah baris dan kolom SUM : jumlah nilai dam kolom AVG : rata-rata nilai dalam kolom MAX : nilai terbesar dalam kolom Suzan Agustri 40

Structured Query Language MIN : nilai terkecil dalam kolom Untuk SUM dan AVG nilainya harus numerik (INT, SMALLINT, FLOAT). Fungsi-fungsi tersebut jika dikenakan pada nilai yang NULL maka nilainya akan diabaikan kecuali untuk COUNT(*) 1. Menghitung jumlah supplier SELECT COUNT(*) FROM S atau SELECT COUNT (Sn) FROM S 2. Menampilkan nomor part dan total kuantitas pengiriman dari setiap part SELECT Pn, SUM(QTY) FROM SP GROUP BY Pn 3. Menghitung jumlah kuantitas dari P2 yang telah di-supply SELECT SUM (QTY) FROM SP WHERE Pn = 'P2' 4. Menampilkan jumlah pengiriman barang dengan nomor P4 dan dipasok oleh nomor suppplier S1 SELECT COUNT(*) FROM SP WHERE Pn = 'P4' AND Sn = 'S1' 5. Menampilkan nomor part dan total kuantitas dari masing-masing part SELECT Pn, SUM(QTY) FROM SP GROUP BY P3 Suzan Agustri 41

Structured Query Language DATA CONTROL LANGUAGE 1. GRANT Fungsi: digunakan untuk memberikan izin akses kepada user Sintaks: GRANT privileges ON tbname TO user Contoh: GRANT SELECT ON CLUB TO PUBLIC GRANT SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE ON CLUB TO USER01 2. REVOKE Fungsi: digunakan untuk mencabut izin akses kepada user Sintaks: REVOKE privileges ON tbname FROM user Contoh : REVOKE INSERT, UPDATE, DELETE ON CLUB FROM USER01 REVOKE ALL ON CLUB FROM PUBLIC Suzan Agustri 42

Entity Relationship Diagram ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM Model Entity Relationship Suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship Entity Obyek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata Entity set Kumpulan dari entity yang sejenis Berupa: - Obyek secara fisik: Rumah, Kendaraan, Peralatan - Obyek secara konsep: Pekerjaan, Perusahaan, Rencana Relationship Hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity Relationship set Kumpulan relationship yang sejenis. PEGAWAI KERJA PROYEK Atribut Karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Nilai Atribut Suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship. Suzan Agustri 43

Entity Relationship Diagram JENIS-JENIS ATRIBUT Key Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik. Atribut Simple Atribut yang bernilai tunggal. Atribut Multivalue Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity. TglLahir Gelar NIP Nama PEGAWAI Atribut Composite Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu. Nama Depan Nama Tengah Nama Belakang NAMA PEGAWAI Suzan Agustri 44

Entity Relationship Diagram - Atribut Derivatif Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain. TglLahir Umur PEGAWAI DERAJAT DARI RELATIONSHIP Menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu relationship Unary Degree (Derajat Satu) PEGAWAI LAPOR Binary Degree (Derajat Dua) PEGAWAI KERJA DEPARTEMEN Ternary Degree (Derajat Tiga) PEGAWAI KERJA DEPARTEMEN PROYEK Suzan Agustri 45

Entity Relationship Diagram Cardinality Ratio Constraint Menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entity dengan entity lainnya. Jenis Cardinality Ratio 1 : 1 Pegawai Milik Kendaraan P1 r1 k1 r2 p2 k2 r3 p3 k3... 1 1 PEGAWAI MILIK KENDARAAN 1 : M / M : 1 Pegawai Kerja Departemen P1 r1 d1 p2 r2 d2 p3 r3 d3 p4 r4... M 1 PEGAWAI KERJA DEPARTEMEN Suzan Agustri 46

Entity Relationship Diagram M : N Pegawai Kerja Proyek P1 r1 pr1 p2 r2 pr2 p3 r3 pr3 r4... PEGAWAI M KERJA N PROYEK PARTICIPATION CONSTRAINT Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain. Terdapat 2 macam Participation Constraint: Total Participation Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain. M 1 PEGAWAI PUNYA BAGIAN Partial Participation Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan entity lain. M 1 PEGAWAI KERJA PROYEK Suzan Agustri 47

Entity Relationship Diagram WEAK ENTITY Weak Entity adalah suatu Entity dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain. Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationship-nya disebut Identifying Relationship. Weak Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan Identifying Owner. NOPEG NAMA PEGAWAI MILIK TANGGUNGAN SIMBOL-SIMBOL ER-DIAGRAM Notasi Arti 1. 1. Entity 2. 2. Weak Entity 3. 3. Relationship 4. 4. Identifying Relationship Suzan Agustri 48