PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRICS ZIG-ZAG DRILLS TERHADAP DAYA LEDAK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 1 MENGWI TAHUN PELAJARAN

Luh Eka Eliani, I Nym Sudarmada, Ni Luh Kadek Alit Arsani. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG

PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN LARI SPRINT 60 METER DAN HEXAGONALOBSTACLE SPRINT TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN

PENGARUH PELATIHAN 30 SECOND BOX DRILL DAN 60 SECOND BOX DRILLTERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH PELATIAHN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TULANGAMPIANG DENPASAR

PENGARUH PELATIHAN BAYANGAN (SHADOW) BULUTANGKIS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS 3 KG DAN 4 KG TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU

Pengaruh Side Hop dan Box Jump terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Ekstrakurikuler Bola Voli

PENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 45 0, 90 0, DAN TERHADAP KEKUATAN OTOT PERUT. Made Meiriawati

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

PENGARUH PELATIHAN BEBAN LEG PRESS TERHADAP KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KELENTUKAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DENGAN RASIO KERJA:ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

INDONESIA PERFORMANCE JOURNAL

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC SINGLE LEG BOUND

PENGARUH PELATIHAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN LATERAL CONE HOPS DAN DEPHT JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan (Volume 1 Tahun 2016)

PENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 45 0, 90 0, DAN TERHADAP KEKUATAN OTOT PERUT

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH PELATIHAN LARI TIGA SUDUT DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP DENYUT NADI ISTIRAHAT

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Abstrak

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

Ejournal JJPKO, Volume 08 Nomor 2 Tahun 2017

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS DAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN

PENGARUH WEIGHT TRAINING DAN BODY WEIGHT TRAINING TERHADAP POWER TUNGKAI ATLET BOLA TANGAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

PENGARUH VARIASI LATIHAN KOORDINASI TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI SISWA SSO REAL MADRID UNY KELOMPOK UMUR TAHUN

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

Journal of Physical Education and Sports. Pengaruh Metode Latihan dan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Power Otot Tungkai

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

Kadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan (Volume 1 Tahun 2016)

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

I Nym Sastra Dwipa Udiyana, I Nyoman Kanca, I Nyoman Sudarmada. Jurusan Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT

Kadek Ari Sujana, I Gusti Lanang Agung Parwata, Gd Doddy Tisna MS. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

e-journal Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan (Volume I Tahun 2016)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sangat digemari oleh masyarakat mulai anak sampai orang dewasa, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN LARI 60 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F

JURNAL OLEH : ANOM SIGIT WICAKSONO NPM : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC SPLIT SQUAT JUMP DAN DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN BOLAVOLI

Pengaruh Pelatihan Alternate Leg Bound dan Knee Tuck Jump terhadap Daya Ledak Otot Tungkai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

PENGARUH PELATIHAN STAR RUN TERHADAP KECEPATAN DAN KELINCAHAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP WAKTU REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET

Transkripsi:

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja-Bali e-mail: (mangudig_13@yahoo.co.id, kancanyoman@yahoo.co.id, niputudewisri@gmail.com) @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan single leg hops terhadap kekuatan dan daya ledak otot tungkai siswa putra kelas VII SMP Negeri 3 Petang tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan rancangan the pre-test post-test control group design. Subjek penelitian siswa putra kelas VII SMP Negeri 3 Petang dengan jumlah 40 orang. Pelatihan dilakukan 3 kali dalam seminggu atau 12 kali pertemuan selama satu bulan. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yakni: kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini tes leg dynamometer untuk kekuatan otot tungkai dan tes standing broad jump untuk daya ledak otot tungkai. Data dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi ( ) 0,05 dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji-t independent untuk data kekuatan otot tungkai diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,003. Sedangkan untuk daya ledak otot tungkai diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,032. Disimpulkan bahwa pelatihan single leg hops berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan dan daya ledak otot tungkai siswa putra kelas VII SMP Negeri 3 Petang tahun pelajaran 2013/2014. Kata-kata Kunci: pelatihan single leg hops, kekuatan dan daya ledak otot tungkai Abstract This study aims to determine the effect of training single leg hops on strength and explosive power limb muscle class VII student son SMP Negeri 3 Petang academic year 2013/2014. This type of research is a quasi experimental design to the pre-test post-test control group design. Son grade students study subjects SMP Negeri 3 Petang with the number 40. Training is done 3 times a week or 12 sessions for one month. Subjects were divided into 2 groups, namely: the treatment group and the control group. The instrument used in this study leg dynamometer tests for leg muscle strength and standing broad jump tests for leg muscle explosive power. Data were analyzed by independent t-test at significance level (α) 0.05 with SPSS 16.0. Based on the results of data analysis using independent t-test for leg muscle strength data obtained significance count value is smaller than the value of α (Sig < 0.05) is equal to 0.003. As for the leg muscle explosive power calculated significance value smaller than the value of α (Sig < 0.05) is equal to 0.032. It was concluded that the single leg hops training effect on improvement of muscle strength and explosive power leg sons class VII student of SMP Negeri 3 Petang academic year 2013/2014. Key words: traning single leg hops, strength, power limb muscle

PENDAHULUAN Olahraga memiliki peran yang penting dan strategis di dalam kehidupan era global yang penuh perubahan, persaingan, dan kompleksifitas. Hal tersebut menyangkut pembentukan watak dan kepribadian serta upaya pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkesinambungan. Dilihat dari prestasi olahraga yang dimiliki di SMP N 3 Petang mengalami penurunan yang sangat signifikan. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: latihan yang tidak efektif, kurangnya latihan dalam bidang tertentu, minimnya fasilitas, sehingga para siswa yang mempunyai potensi tidak dapat mengembangkan bakat di bidang olahraga tertentu. Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau beban (Widiastuti. 2011: 26). Sedangkan daya ledak dan kekuatan otot tungkai merupakan unsur kondisi fisik yang sangat penting diperlukan dalam olahraga tertentu. Daya ledak merupakan gabungan antara kekuatan dan kecepatan atau pengerah gaya otot maksimum (Widiastuti 2011: 16). Pelatihan plyometrics membantu para atlet dalam berbagai cabang olahraga, seperti bola voly, bola basket, angkat berat, renang, baseboll, dan lain-lain. Setiap ketrampilan olahraga yang menuntut power, yaitu kombinasi atau perpaduan antara kekuatan dan kecepatan, dapat memperoleh manfaat dari latihan plyometrics (Furqon dan Doewes, 2002: 5). Bertolak dari hal di atas, peneliti merasa tertarik mengembangkan lebih jauh penelitian ini dengan judul Pengaruh Pelatihan Plyometrics Single leg hops Terhadap Kekuatan dan Daya Ledak Otot pada Siswa Putra Kelas VII SMP N 3 Petang Tahun Pelajaran 2013/2014 Pelatihan fisik adalah suatu proses latihan fisik yang terprogram secara sistematis, dilakukan secara berulang-ulang dengan beban semakin bertambah secara bertahap, serta mempersiapkan atlet pada tingkat tertinggi penampilannya (Kanca I Nyoman, 2004: 49). Single leg hops merupakan pelatihan yang dilakukan secara berkala dengan tahap-tahap sebagai berikut, pertama-tama posisi siap yang berdiri dengan satu kaki. Kemudian melompat ke depan dengan satu kaki yang dijadikan sebagai tumpuan di sertai dengan dorongan, lompatan dilakukan dengan kuat agar jarak lompatan semakin jauh lompatan dilakukan sampai jarak 10-25 meter, saat melakukan lompatan tumit menarik kearah pantat selama melompat. Latihan ini melibatkan anatomi fungsional jumping meliputi: (3) fleksi paha, melibatkan otot-otot sartorius, iliacus, dan grasilis; (2) ekstensi lutut, melibatkan otototot vastus lateralis, medialis, intermedius, dan rectus femoris; (3) ekstensi tungkai, melibatkan otot-otot biceps femoris, semitendinosus, dan semimembranosus; dan (4) aduksi paha, melibatkan otot-otot gluteus medius dan minimus, dan adductor longus, brevis, magnus, minimus, dan hallucis. Daya ledak menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya (Ismaryati, 2008:59). Menurut Widiastuti (2011:16) daya ledak otot merupakan gabungan antara kekuatan dan kecepatan atau pengerah gaya otot maksimum. Daya ledak (power) juga dapat diartikan sebagai kemampuan otot untuk berkontraksi dengan kekuatan yang optimal dengan waktu yang singkat dalam mengatasi beban yang diterima. Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan yang maksimal dalam waktu yang sangat cepat (Yoda, 2006: 27). Kekuatan merupakan komponen yang paling penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena: 3) kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik, 2) kekuatan memegang peranan penting dalam melindungi atlet dari kemungkinan cidera, 3) dengan kekuatan pula dapat membantu lebih kuat stabilitas sendi-sendi (Yoda, 2006:25). Sistem energi yang digunakan adalah sistem energi anaerob asam laktat,

karenawaktu pelatihan dibutuhkan per repetisinya tidak lebih dari 320 detik. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VII SMP N 3 Petang tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 40 orang siswa. Subjek penelitian ini diberikan pelatihan plyometrics single leg hops dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar pelatihan, sistematika pelatihan dan komponen-komponen pelatihan, dengan lama pelatian 4 minggu dengan frekuensi 3 kali per minggu, dengan intensitas 75%- 85% dari denyut nadi optimal, dan repetisi 4 kali dengan peningkat set dari 6-8 kali per minggunya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan single leg hops terhadap kekuatan dan daya ledak otot tungkai pada siswa putra kelas VII SMP N 3 Petang tahun pelajaran 2013/2014. METODE Dalam penelitian ini menggunakan kelompok eksperimen sungguhan, dengan rancangan Penelitian The pre-test post-test control group design (Kanca I Nyoman, 2006: 42). Subjek penelitian ini adalah siswa putra kelas VII SMP N 3 Petang tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 40 orang, kemudian diberikan pre-test untuk mengukur kekuatan otot tungkai dengan menggunakan tes leg dynamometer dan mengukur daya ledak otot tungkai dengan tes standing broad jump, berdasarkan hasil tes, subjek dibagi menjadi dua kelompok dengan tehnik ordinal pairing yaitu Kelompok 1: pelatihan plyometrics single leg hops, dan Kelompok 2 : pelatihan konvesional. Setelah program pelatihan selesai, maka kedua kelompok diberikan post-test yang sama dengan test awal (pre-test). Teknik analisis data untuk uji normalitas data menggunakan instrumen uji Lilliefors Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi ( ) 0,05. Untuk uji homogenitas data menggunakan analisis uji Levene dengan bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Sedangkan untuk uji hipotesis diuji dengan uji-t independent dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah Lapangan sekolah SMP N Petang. Penelitian dilaksanakan selama 4 minggu dengan frekuensi latihannya adalah 3 kali pertemuan dalam seminggu. pelatihan dilaksanakan selama 3 kali dalam seminggu, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan tubuh beradaptasi terhadap beban yang diberikan dalam pelatihan ini. HASIL Data hasil penelitian kekuatan dan daya ledak otot tungkai terdiri dari data pretest dan post-test. Data pre-test diambil pada awal kegiatan penelitian yaitu sebelum subjek penelitian diberikan perlakuan, sedangkan data post-test diambil pada akhir kegiatan penelitian yaitu setelah subjek penelitian diberikan perlakuan selama 32 kali pelatihan. No Tabel 1. Data Hasil Penelitian Kekuatan Otot Post-Test Pre-Test Varibel Data Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol 1 Jumlah subjek 20 20 20 20 2 Mean 60,25 47 45,50 47,85 3 Median 59 44 43 45,50 4 Variance 321,776 376 439,737 389,818 5 Standar deviation 17,398 19,391 20,970 19,744 6 Minimum 34 19 17 19 7 Maximum 99 89 92 88 8 Range 65 70 75 69

Tabel 2. Data Hasil Penelitian Daya Ledak Otot No Varibel Data Post-Test Pre-Test Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol 1 Jumlah subjek 20 20 20 20 2 Mean 97,80 80,70 82,10 82 3 Median 95 83 82 83 4 Variance 322,800 330,432 453,568 351,684 5 Standar deviation 17,967 18,178 21,297 18,753 6 Minimum 74 54 45 51 7 Maximum 127 110 119 111 8 Range 53 56 74 60 Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah penyimpangan yang terjadi dalam pengukuran terhadap subjek masih berada dalam batas kewajaran. Uji normalitas data dilakukan pada post-test data daya ledak dan kekuatan otot tungkai. Dari hasil uji normalitas dengan instrumen uji Lilliefors Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi ( ) 0,05 diperoleh nilai signifikansi hitung untuk semua data yang diuji lebih besar dari α (sig > 0,05), dengan demikian semua data berdistribusi normal. Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data dengan Instrument Uji Lilliefors Kolmogorov-Smirnov Program SPSS 16,0 Kolmogorov-Smirnov a Sumber Data Keterangan Statistic df Sig. Kekuatan Daya Ledak Otot Otot Kontrol 0,173 20 0,117 Data berdistribusi normal Perlakuan 0,124 20 0,200 Data berdistribusi normal Kontrol 0,134 20 0,200 Data berdistribusi normal Perlakuan 0,168 20 0,142 Data berdistribusi normal Dari hasil uji normalitas data dengan Instrumen Uji Lilliefors Kolmogorof- Smirnov program SPSS 16,0 diperoleh hasil untuk variabel daya ledak otot tungkai kelompok perlakuan 0,168 dengan signifikansi 0,142, sedangkan variabel daya ledak otot tungkai kelompok kontrol 0,134 dengan signifikansi 0,200. Hasil untuk variabel kekuatan otot tungkai kelompok perlakuan 0,200 dengan signifikansi 0,200, sedangkan variabel kekuatan otot tungkai kelompok kontrol 0,173 dengan signifikansi 0,940. Pada taraf signifikansi α = 0,05 signifikansi t hitung variabel daya ledak dan variabel kekuatan otot tungkai lebih besar dari pada α (sig > 0,05) sehingga data yang diuji merupakan data yang berdistribusi normal. Selanjutnya pengujian homogenitas data dilakukan terhadap data post-test daya ledak dan kekuatan otot tungkai. Dari hasil analisis uji Levene dengan bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05, didapatkan nilai signifikansi hitung untuk kedua data tersebut lebih besar dari pada α (sig >0,05). Untuk variabel daya ledak otot tungkai memperoleh signifikansi 0,063, sedangkan untuk variabel kekuatan otot tungkai memperoleh signifikansi 0,558. Dengan demikian data yang diuji berasal dari data dengan variansi yang homogen.

Tabel 4. Data Hasil Uji Homogenitas Menggunakan Instrumen Uji Levene dengan Bantuan Program SPSS 16,0 Levene Sumber Data df1 df2 sig. Keterangan Statistic Kekuatan Daya Ledak Otot Hipotesis pelatihan plyometrics single leg hops berpengaruh terhadap peningkatan daya ledak diuji dengan uji-t independent dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Otot 0,379 1 38 0,542 Homogen 0,074 1 38 0,787 Homogen Hipotesis penelitian diterima apabila nilai uji-t memiliki signifikansi lebih kecil dari α (Sig < 0,05). Sedangkan apabila nilai signifikansi hitung lebih besar dari α (Sig > 0,05), hipotesis penelitian ditolak. Tabel 5. Hasil Uji-t Independent Data Kekuatan Otot Independent Subjects Test t-test for Equality of Means Sumber Data t df Sig. (2-tailed) Kekuatan Otot 2.243 38.031 Dari hasil uji-t independent didapat nilai t hitung variabel kekuatan otot tungkai sebesar 2,243 dengan signifikansi t hitung = 0,031. Pada taraf signifikansi α = 0,05 signifikansi t hitung variabel daya ledak otot tungkai = 0,005 lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), sehingga hipotesis penelitian pelatihan plyometrics single leg hops variabel daya ledak otot tungkai diterima. Hipotesis pelatihan plyometrics single leg hops berpengaruh terhadap kekuatan otot tungkai diuji dengan uji-t independent dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Hipotesis penelitian diterima apabila nilai uji-t memiliki signifikansi lebih kecil dari α (Sig < 0,05). Sedangkan apabila nilai signifikansi hitung lebih besar dari α (Sig > 0,05), hipotesis penelitian ditolak. Tabel 6. Hasil Uji-t Independent Data Daya Ledak Otot Sumber data Daya Ledak Otot Independent Subjects Test t-test for Equality of Means t df sig. (2-tailed) 2,992 38.005 Dari hasil uji-t independent didapat nilai t hitung variabel daya ledak otot tungkai 2,992 dengan signifikansi t hitung = 0,005. Pada taraf signifikansi α = 0,05 signifikansi t hitung variabel daya ledak otot tungkai = 0,005 lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), sehingga hipotesis penelitian pelatihan overhead clear drill terhadap kekuatan otot lengan diterima.

PEMBAHASAN Analisis data hasil penelitian untuk variabel terikat penelitian menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata (mean) untuk masing-masing variabel. Dari deskripsi data variabel kekuatan otot tungkai pada tabel 1. terlihat kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan mengalami peningkatan nilai rata-rata. Begitu juga dengan variabel daya ledak otot tungkai seperti terlihat pada tabel 2. juga mengalami peningkatan rata-rata baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan. Jika dilihat peningkatan yang dicapai oleh kelompok perlakuan akibat dari pemberian pelatihan single leg hops. Dari deskripsi di atas, terlihat adanya peningkatan nilai variabel kekuatan dan daya ledak otot tungkai pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan, dengan peningkatan rata-rata kelompok perlakuan yang lebih tinggi dari pada kelompok kontrol untuk kedua variabel penelitian. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh dari pelatihan yang diberikan terhadap peningkatan kekuatan dan daya ledak otot tungkai terhadap subjek penelitian. Peningkatan pada kelompok perlakuan diakibatkan oleh pemberian pelatihan single leg hops selama 4 minggu atau 12 kali pelatihan. Sedangkan peningkatan pada kelompok kontrol lebih diakibatkan oleh adanya peningkatan aktivitas olahraga yang dilakukan oleh seluruh subjek penelitian selama kegiatan berlangsung. Hal ini dapat dijelaskan melalui hasil uji hipotesis penelitian berikut. Kekuatan (Strength) Kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap sesuatu tahanan, orang yang bisa mengangkat suatu beban yang beratnya 50 kg adalah orang yang mempunyai kekuatan 2 kali lebih dari orang yang hanya bisa mengangkat 25 kg ( Yoda, 2006: 24). Menurut Ismaryati (2002: 111) kekuatan merupakan tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal. Usaha maksimal ini dilakukan oleh otot atau sekelompok otot untuk mengatasi suatu tahanan. Secara fisiologis kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau beban. Secara mekanis kekuatan otot didefinisikan sebagai gaya (force) yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam satu kontraksi maksimal (Widiastuti, 2011: 15). Jadi dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot tungkai merupakan kemampuan otot tungkai untuk melakukan satu kali kontraksi dengan maksimal dan mengatasi suatu tahanan. Daya Ledak Otot Daya Ledak adalah kemampuan otot untuk mengatasi tahanan dengan kontraksi yang sangat cepat. Dalam daya ledak ada dua hal yang penting yaitu: (1) kekuatan otot, (2) kecepatan otot dalam mengarahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan.oleh karena itu latihan daya ledakdalam weight training tidak boleh hanya menekankan pada beban, tetapi harus pula pada kecepatan mengangkat, mendorong, atau menarik beban. Daya ledak menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosit serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya (Yoda, 2006: 27). Otot Otot merupakan salah satu jaringan yang ada di dalam tubuh manusia. adalah bagian bawah tubuh manusia yang berfungsi untuk menggerakkan tubuh seperti berjalan, berlari dan melompat. Otot tungkai juga merupakan merupakan bagian dari anggota gerak bawah (ekstrimitas inferior) yang memungkinkan terjadinya gerakan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Otot-otot anggota gerak bawah dapat dibedakan atas otot pangkal paha, otot tungkai atas, otot tungkai bawah dan otot kaki. Otot-otot pangkal paha dan tungkai atas terdiri dari otot bagian depan antara lain m. sartorius, m. rectus femoris, m. vastus lateralis, m. vastus medialis, m. adductor longus. Sedangkan, pada bagian belakang terdapat m. gluteus maximus, m. adductor magnus, m. biceps femoris, m. semitendinosus dan m.

semimembranosus. Beberapa otot tungkai bawah antara lain m.peroneus longus, m.tibialis anterior, m.gastrocnemius, m.soleus, m. extensor digitorum longus. Besar kecilnya daya ledak dan kekuatan dipengaruhi oleh otot yang melekat pada tungkai tersebut. Dalam peningkatan kekuatan untuk menghasilkan lompatan yang baik, diperlukan kualitas otot yang baik pula.selain itu, faktor kecepatan tidak boleh diabaikan dalam hal ini, karena untuk mendapatkan daya ledak otot tungkai yang baik dibutuhkan kecepatan yang tinggi guna menghasilkan gerakan yang eksplosif. Dengan demikian, daya ledak otot tungkai adalah kemampuan otot tungkai untuk mengerahkan kekuatan yang maksimal dengan kontraksi yang sangat cepat atau singkat untuk dapat mengatasi beban yang di dapat atau diberikan, sedangkan kekuatan merupakan kemampuan otot tungkai untuk melakukan kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal. Pelatihan Single Leg Hops Terhadap Kekuatan dan Daya Ledak Otot Berdasarkan hasil uji-t independent untuk variabel kekuatan otot tungkai, antara post-test kelompok kontrol dan perlakuan didapatkan nilai t hitung = 2,243 dengan nilai signifikansi = 0,031 pada taraf signifikansi 0,05, dan untuk variabel daya ledak otot tungkai antara post-test kelompok kontrol dan perlakuan didapatkan nilai t hitung = 2,992 dengan nilai signifikansi = 0,005 pada taraf signifikansi 0,05. Nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), dengan demikian hipotesis penelitian pelatihan single leg hops berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan dan daya ledak otot tungkai diterima. Pelatihan single leg hops ini merupakan suatu pelatihan yang menggunakan sistem energi predominan anaerob yang memiliki ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat kuat yang merupakan respon dari pembebanan dinamis yang cepat dari otot-otot yang terlibat. Dengan adanya pembebanan pada otot-otot tungkai, maka akan mengakibatkan terjadinya peningkatan tonus otot tungkai, masa otot, dan serabut otot tungkai yang dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai. Selain itu, akan terjadi peningkatan komponen biomotor kekuatan juga merupakan salah satu komponen yang dapat dengan cepat ditingkatkan. Selain meningkatkan komponen biomotor kekuatan, latihan kekuatan akan terjadi peningkatan kemampuan dan respons fisiologis, yang antara lain adalah: adaptasi persyarafan, hypertropy (pembesaran) otot, adaptasi sel-sel, daya tahan otot, dan adaptasi kardiovaskuler (Sukadiyanto, 2005:90). Berdasarkan hal tersebut pelatihan ini cocok diberikan pada subjek yang memiliki kekuatan dan daya ledak otot tungkai rendah karena selama mengikuti pelatihan dimana beban kerja yang diberikan pada otot tungkai akan menyebabkan otot tungkai beradaptasi terhadap beban kerja tersebut sehingga memberikan perubahan pada kekuatan dan daya ledak otot tungkai. Dengan memberikan pelatihan ini, maka akan dapat memberikan efek yang positif pada anatomi dan fisiologi otot-otot tungkai bawah. Pelatihan single leg hops dilaksanakan selama 4 minggu atau 12 kali pertemuan dengan frekuensi 3 kali per minggu. Pelatihan single leg hops dengan menggunakan program pelatihan yang telah di tentukan ini secara langsung akan berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan dan daya ledak otot tungkai pada siswa putra kelas VII SMP N 3 Petang tahun pelajaran 2013/2014. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1) Pelatihan single leg hops berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan dan daya ledak otot tungkai siswa putra kelas VII SMP N 3 Petang tahun pelajaran 2013/2014. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, hal-hal yang dapat disarankan sebagai berikut: 1) Bagi para pelaku olahraga, disarankan dapat menggunakan pelatihan single leg hops sebagai salah satu alternatif untuk

meningkatkan kebugaran jasmani khususnya kekuatan dan daya ledak otot tungkai. 2) Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis diharapkan pula adanya penelitian lanjutan dengan jumlah subjek yang lebih banyak, waktu yang lebih lama dan pada kelompok usia lain untuk mendapat generalisasi. DAFTAR PUSTAKA Candiasa, I Made. 2004. Statistik Multivariat Disertai Aplikasi dengan SPSS. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja Donald A. Chu, 1992 Jumping Into Plyometrics. United States of America: Human Kinetiks Publisers. Ismaryati. 2008. Tes & Pengukuran Olahraga. Surakarta. Kanca, I Nyoman. 2006. Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. Kanca, I Nyoman. 2010. Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik.Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. Widiastuti. 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT Bumi Timur Jaya Yoda. 2006. Peningkatan Kondisi Fisik. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha