Latar Belakang Masalah Di dalam Islam ada disebut al-ashnaf ar-ribawiyah yakni benda-benda disitu terdapat riba apabila seseorang salah dalam menggunakannya atau menukarkannya. Benda-benda telah ditetapkan ijma atas keharamannya karena riba ada enam macam, yaitu: emas, perak, gandum, syair, kurma dan garam. 1 Salah satu bentuk transaksi jual beli banyak terjadi di masyarakat diantaranya jual beli perhiasan emas dengan cara tukar tambah. Emas merupakan salah satu diantara bentuk termasuk barang ribawi mana kadang-kadang seseorang tanpa terasa ia terjatuh kepada perkara haram. Adapundalamprakteknyapenulismenemukantransaksijualbeliperhiasanemas di tokoemasenggalpasarpakisajikabupaten manaseseorangdatang denganmembawaperhiasanemas sudah pernah dipakai denganmaksudinginmembeliperhiasan baru sesuai dengan merekainginkandengancarapembayaranberdasarkanselisihdariduahargaemaste rsebut. Perhiasanemas seringditukartambaholehmasyarakatmulaidari anting, gelang, kalungdancincin. 2 Memegangprinsip Islam dalambermuamalah, untukmewujudkantransaksi-transaksi benar/shahih.makaperlunyadilakukanpenelitianatasjualbeliperhiasanemasden gancaratukartambah di tokoemasenggalpasarpakisajikabupaten denganmembandingkanpendapatpara Imam empatmadzhabyaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi idan Imam Hambalisehinggahukum sudahadadanberjalanpadasaatinidapatdilandasidengannilai-nilai Islam untukmembentuktujuanhidup benardanmemberikanmanfaat maksimalbagimasyarakat Islam khusunya. Olehkarenaitupenelititertarikuntukmenulisskripsidenganjudul JUAL BELI PERHIASAN EMAS DENGAN CARA TUKAR TAMBAH DI TOKO EMAS ENGGAL PASAR PAKISAJI KABUPATEN MALANG(Studi Komparasi Empat Madzhab). Rumusan Masalah Bedasarkan dari latar belakang masalah tertuang di atas, maka dapat ditarik suatu permasalahan nantinya akan menjadi obyek dalam pembahasan secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. BagaimanaJualBeliPerhiasanEmasdengan Cara TukarTambah di TokoEmasEnggalPasarPakisajiKabupaten? 2. BagaimanaJualBeliPerhiasanEmasdengan Cara TukarTambah di TokoEmasEnggalPasarPakisajiKabupaten PandanganEmpatMadzhab? Kerangka Teori Pengertian Jual Beli 1 Syaikh al- Allamah Muhammad bin Abdurrahman ad-dimasyqi, Fiqh Empat Mazhab, Terj. Abdullah Zaki Alkaf, (Cet. I; Bandung: Hasyimi Press, 2001), h. 228. 2 Hasil observasi, (9 September, 2014).
Dalampengertianistilahsyara terdapatbeberapadefinisi dikemukakanolehulamamazhab. 3 a. Hanafiah, sebagaimanadikemukakanoleh Ali Fikri, menyatakanbahwajualbelimemilikiduaarti: 1. Artikhusus, yaitu و ه و ب ي ع ال ع ين ب الن ق د ي ن نح و ه ع ل ى و ج ه مخ ص و ص (ا ل ذه ب و ال ف ضة ( و نح و هم ا أ و م ب اد ل ة ال سل ع ة ب الن ق د أ و khusus. 2. Artiumum, yaitu و ه و م ب اد ل ة ال م ال ب ال م ال ع ل ى و ج ه مخ ص و ص ف ال م ال ي ش م ل م ا ك ان ذ ت ا أ و ن ق د ا Jualbeliadalahtukarmenukarhartadenganhartamenurutcara khusus, hartamencakupzat(barang) atauuang. b. Malikiyah, sepertihalnyahanafiah, menyatakanbahwajualbelimempunyaiduaarti, yaituartiumumdanartikhusus. Pengertianjualbeli umumadalahsebagaiberikut. ف ه و ع ق د م ع او ض ة ع ل ى غ ير م ن اف ع و لا م ت ع ة ل ذة Jualbeliadalahakadmu awadhah (timbalbalik) atasselainmanfaatdanbukan pula untukmenikmatikesenangan. c. Syafi iyahmemberikandefinisijualbelisebagaiberikut. و ش ر ع ا : م و ب د ة ع ق د ي ت ض من م ق اب ال ة م ال بم ال ب ش ر ط ه ا لا تي لاس ت ف اد ة م ل ك ع ين أ و م ن ف ع ة Jual beli menurut syara adalah suatu akad mengandung tukar menukar harta dengan harta dengan syarat akan diuraikan nanti untuk memperoleh kepemilikan atas benda atau manfaat untuk waktu selamanya. d. Hanabilahmemberikandefinisijualbelisebagaiberikut. م ع نى ال ب ي ع في ال شر ع م ب اد ل ة م ال بم ال أ و م ب اد ل ة م ن ف ع ة م ب اح ة بم ن ف ع ة م ب اح ة ع ل ى الت ا ب ي د غ ي ر ر ب ا أ و ق ر ض. Jualbeliadalahmenukarbendadenganduamatauang (emasdanperak) dansemacamnya, atautukarmenukarbarangdenganuangatausemacamnyamenurutcara Pengertianjualbelimenurutsyara adalahtukarmenukarhartadenganharta, atautukar-menukarmanfaat mubahdenganmanfaat mubahuntukwaktuselamanya, bukanribadanbukanutang. Jenis Penelitian 3 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 175-177.
Penelitiansedangditelitipenulisdikelompokankedalamjenispeneliti anempirisatausosiologis. Pendekatan Penelitian Pendekatan digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif. Lokasi Penelitian Berdasarkanjudulpenulisbahasmakapenulismenentukanlokasipenelitian di TokoEmasEnggalPasar Pakisaji Kabupaten. SumberData Sumber data dalamhalini dimaksudadalahdarimana data penelitiandiperoleh, gunamempermudahdalampengumpulan data.makadariitusumber data dalampenelitianini di bagimenjaditigakatagori, yaitu: a. Data primer Data primer adalahdataberbentuk kata-katadantindakan orangorang diamatiataudiwawancarai/diinterview. 4 b. Data sekunder Datasekunderadalahdatatambahanbersumberdarisumbertertulis,diantaranya:buku,majalahilmiah, arsip,dokumen-dokumenresmidanlainlainnya. 5 c. Data Tersier Data tersieradalah data penunjanguntukmenyempurnakanpenelitian. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data faktual maka peneliti menggunakan metode: a. Metode Observasi Observasiadalahkegiatanpeninjauan dilakukan di lokasipenelitiandenganpencatatan, pemotretan, danperekamanmengenaisituasidankondisisertaperistiwahukum di lokasi. 6 b. Metode Wawancara Wawancara,adalahsuatucarapengumpulandatadengancarakomunika silangsungantarapenelitidenganobyekpeneliti. 7 c. Metode Dokumentasi Adalahteknikpengumpulan data berwujudsumber data tertulisberupadokumenresmi, buku, majalah, arsip, dokumenpribadimaupungambar terkaitdenganpenelitian. 8 Metode Pengolahan Data Setelahdatadiprosesdenganprosesdiatas,makatahapanselanjutnyaadala hpengolahandata.merupakankegiatanmenyusun data telahterkumpulsecarasistematissehinggadapatdilakukananalisis. 9 4 Lexy J. Meleong, MetodologiPenelitianKualitatif, (Bandung: RosdaKarya, 2010), h. 112. 5 Lexy J. Moeloeng,MetodePenelitian, h. 112. 6 Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, (Cet. I; Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2004), h. 85. 7 SoerjonoSoekanto,PengantarPenelitianHukum,(Jakarta:RinekaCipta,1986), h.12. 8 Sudarto, MetodologiPenelitianFilsafat, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2002), h.71.
a. Pemeriksaan data (editing) b. Klasifikasi (classifying) c. Analisis (analyising) d. Kesimpulan (concluding) JualBeliPerhiasanEmasdengan Cara TukarTambah di TokoEmasEnggalPasarPakisajiKabupaten Salah satutransaksijualbeliperhiasanemas dilakukanolehmasyarakatselainmembeliataumenjualperhiasan, merekajugamelakukantransaksijualbeliperhiasandengancaratukartambah. Dalamprakteknyapembelimembawaperhiasanemas pernah mereka pakaidenganmaksudinginmembeliperhiasanbaru merekainginkandengancarapembayaranberdasarkanselisihdariduahargaemaste rsebut. JualBeliPerhiasanEmasdengan Cara TukarTambah di TokoEmasEnggalPasarPakisajiKabupaten PandanganEmpatMadzhab Bentukriba banyakditemukan di masyarakatialahtukartambahemas.emas lama ditukardenganemasbaru, tanpaadapenyerahanterhadapuanghasilpenjualanemas lama.tidakdiragukanbahwapraktiksemacaminiterlarangkarenainitermasukriba fadhl diharamkanyaitupenukaransuatubarangdenganbarangsejenisdenganjumlah/nil ai berbeda. Yang manapadaprakteknya dilakukan di tokoemasenggalpasarpakisajikabupaten dalamjualbeliperhiasanemasdengancaratukartambah, jikaperhiasanemas diinginkanolehpembelilebihmahaldariemas dibawanyamakaharusmembayarkantambahanuangkepadapemiliktokokarena orang menukarkannyamensyaratkandemikian. Hal tersebutdilarangbedasarkanhadistubadahyaitu: diaberkata, سم ع ت ر س و ل االله ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م ي ن ه ى ع ن ب ي ع ال ذه ب ب ال ذه ب و ال ف ضة ب ال ف ضة و ال ب ر ب ال ب ر و ال شع ير ب ال شع ير و الت م ر ب الت م ر و ال م ل ح ب ال م ل ح إ لا س و اء ب س و اء ع ي ن ا ب ع ين ف م ن ز اد أ و از د اد ف ق د أ ر بى. AkumendengarRasulullah SAW melarangmenjualemasdenganemas, perakdenganperak, gandumdengangandum, sya irdengansya ir, kurmadengankurma, garamdengangaram, kecualisamabanyaknyadandilakukandengantunai.barangsiapa menambahataumemintatambahan, makasungguhtelahmelakukanriba. 10 Seharusnyabilaakaddilakukandengancara barter (tukar -menukar), makaiaharusmenukarnyadenganperhiasanemas beratnyasama pula, tanpaharusmembayartambahan. Bilaiamembayartambahan, 9 BambangWaluyo, PenelitianHukumDalamPraktek, (Jakarta: SinarGrafika, 2002),h.72. 10 Syekh H. Abd. Syukur Rahimi, Shahih Muslim, Terj. Ma mur Daud, (Cet. III; Jakarta: F.a Widjaya, 1993 ) no. 1554, h. 177.
ataumenukarnyadenganperhiasaan lebihbesar, makaiatelahterjatuhdalamribaperniagaan, danituadalah haram hukumnya. ن و ع أ بي س ع ي د الخ د ر ي أ ن الن بي ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م ق ا ل : لا ت ب ي ع وا ال ذه ب ب ال ذه ب إ لا م ث لا بم ث ل و لا ت ش فو ا ب ع ض ه ا ع ل ى ب ع ض و لا ت ب ي ع وا ال و ر ق إ لا م ث لا بم ث ل و لا ت ش فوا ب ع ض ه ا ع ل ى ب ع ض و لا ت ب ي ع وا م ن ه ا غ اي ب ا ب ن اج ز. Dari sahabat Abu Sa id Al Khudri r.a. katanya Rasulullah saw. bersabda: Janganmenukar (jual beli) emas dengan emas, kecuali sama berat, dan jangan melebihkan satu atas lain. Dan jangan menukar (jual beli) perak dengan perak, kecuali sama berat. Dan jangan menjual satu dengan hutang sedangkan lain dengan tunai (tetapi kedua-duanya harus tunai). 11 Jalan keluarnya bagi orang hendak menukarkan perhiasan emasnya telah lama ia pakai dengan perhiasan baru, agar ia tidak terjatuh kedalam akad riba, adalah ia terlebih dahulu menjual perhiasaan lamanya dengan uang, dan kemudian ia membeli perhiasaan baru ia kehendaki, dengan hasil penjualan tersebut, baik dengan harga lebih mahal atau lebih murah. Kesimpulan 1. Jualbeliperhiasanemasdengancaratukartambah di tokoemasenggalpasarpakisajikabupaten dalamprakteknyaseseorangdatangdenganmembawaperhiasanemas pernahmerekapakaidenganmaksudinginmembeliperhiasan barusesuaidengan merekainginkandengancarapembayaranberdasarkanselisihdariduahargaemaster sebut. Jikahargaemas dibawaolehpembelilebihmahalmakapemiliktokoakanmembayarkankepadapemb elidariselisihhargakeduaemastersebutsedangkanjikaemas dibeliolehpembelitersebutlebihmahalmakapembelimemberikanuangtambahank epadapemiliktokosesuaidenganselisihdarihargakeduaemastersebut. Perhiasanemas seringditukartambaholehmasyarakatmulaidari anting, gelang, kalungdancincin. Faktor melatarbelakangimasyarakatuntukmelakukantransaksijualbeliperhiasanemasde ngancaratukartambahtersebutkarena: a. Masyarakatmerasabosandenganmodelnya. b. Masyarakatinginmenukarperhiasanemasnyadengan lebihbesarberatgramnya c. Masyarakatmenukarkanperhiasanemasnyadenganmemperkecilberatgramnya karenaadanyakebutuhan. d. Masyarakatmenukarkanperhiasanemasnyakarenaadanyakerusakanpadaperhi asanemas merekamiliki. 11 Syekh H. Abd. Syukur Rahimi, Shahih Muslim, Terj. Ma mur Daud, (Cet. III; Jakarta: F.a Widjaya, 1993 ) no. 1551, h. 176.
2. JualBeliPerhiasanEmasdengan Cara TukarTambah di TokoEmasEnggalPasarPakisajiKabupaten hukumnyatidakdiperbolehkankarenatermasukribafadhlyaitupenukaransuatubara ngdenganbarangsejenisdenganjumlah/nilai berbeda. Dalamjualbeliemas telahdisepakatiolehparaulamabahwasanyaemasmerupakanbarangribawi manaterdapatpersyaratanpersyaratandalampertukarannyasehinggatidakbolehmelakukanpertukaranjikasal ahsatusyarattidakterpenuhidaninipendapatmayoritasulamadarimadzhabhanafi, Maliki, Syafi idanhambali.