ANALISIS PENANDA HUBUNGAN SINONIMI DAN HIPONIMI PADA LAGU ANAK-ANAK KARYA IBU SUD

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sedangkan secara lisan adalah hubungan langsung. Dalam hubungan langsung

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PRATIWI AMALLIYAH A

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama,

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN. proses bersosialisasi tersebut. Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALNBUM RELIGI INGAT SHALAWAT NASKAH PUBLIKASI

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

ANALISIS IDIOMATIK PADA ARTIKEL BERITA DI HARIAN SOLOPOS EDISI DESEMBER 2012 : KAJIAN SEMANTIK

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SYAIR LAGU CIPTAAN IWAN FALS ALBUM WAKIL RAKYAT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

KOHESI LEKSIKAL PADA WACANA OPINI SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI FEBRUARI 2015

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

NASKAH PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah DIAN TITISARI A

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan sesama manusia. Dalam berinteraksi juga dibutuhkan. bahwa bahasa berhubungan dengan hal-hal diluar bahasa.

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS PENGHEMATAN KATA PADA KOLOM SURAT PEMBACA SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA EDISI OKTOBER 2013

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara. sebuah percakapan antar individual atau kelompok.

PEMAHAMAN MAKNA LINTAS GENERASI PADA SINGKATAN SMS

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

PENANDA KOHESI SUBTITUSI PADA WACANA KOLOM JATI DIRI JAWA POS EDISI BULAN JANUARI 2008

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. dapat disesuaikan, dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. sebagian alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SKRIPSI. Oleh Bambang Supriyadi NIM

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dapat

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam berinteraksi, manusia memerlukan bahasa. Bahasa memegang

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA RUBRIK INDIKATOR HARIAN REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2009

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

ANALISIS MAKNA PADA KRING SOLOPOS EDISI BULAN NOVEMBER 21014:TINJAUAN SEMANTIK

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015

Transkripsi:

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN SINONIMI DAN HIPONIMI PADA LAGU ANAK-ANAK KARYA IBU SUD NASKAH PUBLIKASI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-I Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh : RINI HANDAYANI A310 080 002 Disusun Oleh : RINI HANDAYANI A310 080 002 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ABSTRAK ANALISIS PENANDA HUBUNGAN SINONIMI DAN HIPONIMI PADA LAGU ANAK- ANAK KARYA IBU SUD Rini Handayani. A 310080002, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012,56 halaman Penelitian ini mengangkat masalah mengenai sinonimi dan hiponimi pada lagu anak-anak karya ibu Sud. Ada dua tujuan penelitian ini yaitu, (1) untuk mendeskripsikan pengguna penanda sinonimi pada lagu anak-anak karya ibu Sud, dan (2) untuk mendeskripsikan pengguna penanda hiponimi pada lagu anak-anak karya ibu Sud. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan hasil temuan yang tidak diperoleh melalui prosedur statistik. Teknik pengumpulaan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka, teknik simak dan diikuti teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan, metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian bahasa yang bersangkutan. Selanjutnya menggunakan metode agih, metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Simpulan penelitian ini adalah menunjukkan penanda hubungan sinonimi dan hiponimi pada lagu anak-anak karya ibu Sud. Dalam lagu anak-anak karya ibu Sud dalam penelitian ini banyak menggunakan penanda hubungan sinonimi dibandingkan dengan penanda hubungan hiponimi. Kata kunci : Sinonimi, Hiponimi dan Lagu anak-anak.

PENDAHULUAN Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hubungan dengan manusia lain dalam lingkungan masyarakat sekitar. Ada dua cara melakukan komunikasi, yaitu secara tertulis dan secara lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara lisan adalah hubungan langsung. Dalam hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antar individual atau kelompok. Bahasa merupakan sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi oleh alat ucap yang bersifat arbriter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Tidak ada seorangpun yang dapat melakukan komunikasi dan interaksi dengan orang lain tanpa menggunakan bahasa, walaupun kemam[uan menggunakan bahasa tidak secara otomatis menentukan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi ditentukan oleh kemampuan bahasa seseorang. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam interaksi manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk menyampaikan ide, gagasan, keinginan, perasaan serta pengalamannya kepada orang lain. Tanpa bahasa manusia akan lumpuh dalam berkomunikasi, berinteraksi antarindividu maupun antar kelompok. Dengan demikian, manusia tidak terlepas dari bahasa. Adanya alat komunikasi tersebut akan menimbulkan gejala kebahasaan yang berhubungan dengan kehidupan sosial pemakainya. Gejala kebahsaan tersebut tidak ditentukan oleh faktor lingual saja, tetapi juga ditentuka oleh faktor non lingual yang mempengaruhi pemakaian bahasa misalnya status sosial, tingkat pendidikan, ekonomi, jenis kelamin, umur, dan yang lainnya. Adapun faktor lingual yaitu faktor yang terdapat dalam bahasa itu sendiri, misalnya fonologi, morfologi, dan sintaksis.

Bahasa indonesia merupakan pendukung kebudayaan bangsa indonesia. Semakin luas pengetahuan bahasa yang digunakan dalam komunikasi, semakin meningkat kemampuan ketrampilan dalam memberi makna suatu kata atau kalimat. Selain sering digunakan sebagai sarana dan media tinggi bahasa indonesia, lagu merupakan suatu hasil dari kebudayaan. Lagu (lirik) menggunakan bahasa untuk menyampaikan maksud atau tujuan dari si penyayi kepada si pendengar. Bahasa juga merupakan objek linguistik, oleh karena itu bahasa merupakan seperangkat bunyi yang langsung kita dengar dari oenutur bahasa itu sendiri. Lagu merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran bahasa indonesia, diantaranya dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan menilis puisi. Sebagai objek kajian gaya bahasa dan analisis wacana. Di dalam sebuah lagu ada beberapa macam hubungan penanda dan contohnya sinonim dan hiponim. Sinonimi adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk lain. Kesamaan ini bagi kata atau kalimat walaupun umumnya sinonim dianggap hanya kata-kata saja (Kridalaksana, 2000: 90). Dari uraian di atas atau definisi diatas dapat dijelaskan bahwa sinonimi digunakan untuk menyatakan kesamaan arti, karena dalam sejumlah perangkat kata yang dijumpai memiliki makna yang sama atau hubungan antara kata-kata yang mirip (dianggap mirip maknanya). Misalnya, kata cantik dan ayu adalah dua kata yang bersinonim; bunga, kembang, dan puspa adalah tiga kata yang bersinonim, sedangkan mati, wafat, meninggal, dan mampus adalah empat kata yang bersinonim. Hiponimi adalah hubungan makna yang mengandung pengertian hierarki. Hubungan hiponim dekat dengan sinonim. Bila sebuah kata memiliki sebuah komponen makna kata

lainnya, tetapi tidak sebaliknya; maka perhubungan itu disebut hiponimi. Misalnya kata mawar, melati, atau anggrek termasuk kedalam kata bunga, jadi kata mawar adalah hiponim dari bunga atau mawar meliputi superordinat bunga. (Djajasudarma, 2009: 7 ). Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa hiponimi dalam bahasa indonesia dapat mengacu pada kata benda dan kata sifat. Konsep hiponimi menandakan adanya kelas atas dan kelas bawah, adanya makna sebuah kata yang berda di bawah makna lain. Leksem berada ditingkat bawah makna spesifik disebut dengan hiponim atau subordinat, sedangkan leksem ditingkat atas makna generik disebut dengan hipernim atau superordinatif. Dilihat dari latar belakang yang telah diuraikan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PENANDA HUBUNGAN SINONIMI DAN HIPONIMI DALAM LAGU ANAK-ANAK KARYA IBU SUD. Pembatasan Masalah Untuk memudahkan pembahasan masalah, serta untuk menghindari penguraian yang terlalu luas, perlu adanya pembatasan masalah. Dengan adanya pembatasan masalah diharapkan pembahasanya lebih mudah dipahami. Sesuai dengan judul yang dipilih, maka masalah penelitian ini hanya dibatasi pada penanda hubungan sinonimi dan hiponimi pada ANALISIS PENANDA HUBUNGAN SINONIMI DAN HIPONIMI DALAM LAGU ANAK-ANAK KARYA IBU SUD. Perumusan Masalah Dua masalah yang perlu dibahas dalam penelitian ini. 1. Bagaimana Bentuk Penanda Hubungan Sinonimi pada Analisis Lagu Anak-Anak Karya Ibu Sud? 2. Bagaimana Bentuk Penanda Hubungan Hiponimi pada Analisis Lagu Anak-Anak Karya Ibu Sud?

Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, ada dua tujuan yang ingin dicapai. 1. Mendeskripsikan penanda hubungan sinonimi pada lagu anak-anak karya Ibu Sud. 2. Mendeskripsikan penanda hubungan hiponimi pada lagu anak-anak. Manfaat Penelitian Ada dua manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini. 1. Manfaat praktis a. Memperkaya hasil penelitian dalam peristiwa kebahasan terutama masalah kohesi leksikal. b. Menambah khasanah kajian dalam bidang analisis wacana khususnya linguistik umumnya. 2. Manfaat teoretis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada penulis lagu tentang penanda kohesi leksikal. b. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan bagi para pembaca atau pemakai bahasa untuk dapat menerapkan penanda kohesi secara tepat sesuai konteks kalimat yang dimaksud. Penelitian yang Relevan Penelitian Dewi (2001) dengan judul Piranti Kohesi Wacana Iklan pada Wajah feminina 1999. Dalam penelitian tersebut Dewi membahas masalah kohesi dalam wacana iklan kosmetik pada wajah femina yang terdiri dari penunjukan, penggantian, ellips, dan konjungsi. Adapun konjungsi leksikal yang ada dalam wacana iklan kosmetik tersebut dari tiga jenis, yaitu pengulangan, sinonim, dan hiponim. Dari ketujuh piranti kohesi yang ada, yang sering muncul adalah pengulangan sebagian, penggantian, sinonim, dan pelepasan. Secara tidak langsung penelitian ini mendasari penelitian yang peneliti lakukan yaitu mengenai penanda hubungan sinonimi dan hiponimi, hanya saja penelitian ini memfokuskan pada sinonimi dan hiponimi pada lagu anak-anak.

Penelitian Iin utami (2004) yang berjudul Analisis Kohesi Leksikal Puisi Remaja Harian SOLOPOS. Penelitian ini menitikberatkan penanda kohesi leksikal berupa sinonim, repetisi, dan kohesi sebagai penanda antar kalimat yang berperan memadukan kalimat secara padu dan utuh sehingga terbentuk wacana yang kohesif. Kekohesifan wacana teks puisi remaja harian solopos berada pada tingkat yang memadai artinya ketepatan antar unsur dalam satu kalimat dan antar bait menjadi suatu teks yang padu serta mengandung unsur dalam pertautan makna. Persamaan penelitian Iin dengan penelitian ini yaitu sama-sama mengkaji tentang sinonim. Objek Penelitian Objek kajian dalam penelitian ini yaitu lagu anak-anak yang bersifat sinonimi dan hiponimi karya ibu Sud. Data dan Sumber Data 1. Data Data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan data kualitatif, yakni data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar bukan angka-angka (Aminuddin, 1990: 16). Data dalam penelitian ini berupa wacana pada lagu anak-anak karya ibu Sud. 2. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah subjek dimana data dapat diperoleh (Arikunto, 1996: 144). Sumber data dalam penelitian ini adalah lagu anak-anak karya ibu Sud. Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan tiga teknik yaitu (1) teknik pustaka, (2) teknik simak, (3) teknik catat. Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Sedangkan pustaka mempunyai arti barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan metode studi pustaka peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti bukubuku, majalah, dokumen, dan sebagainya. Teknik simak adalah suatau teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menyimak lagu anak-anak karya Ibu sud, kemudian dilanjutkan dengan teknik catat. Teknik catat adalah suatu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara membaca dan mencatat

teori yang diperlukan, kemudian merangkai teori yang dicatat sehingga menjadi sebuah perangkat yang harmonis dan siap sebagai landasan teori yang yang berfungsi sebagai landasan teori yang berfungsi sebagai landasan dalam menganalisis data. Artinya teknik catat ini digunakan untuk mencatat teori-teori yang digunakan dalam penelitian dan dirangkai secara sistematis sebagai landasan teori sehingga membentuk susunan yang relevan. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses penyusun, mengkategorikan data, mencari tema dengan maksud memahami makna. Berdasarkan jenis data tersebut, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis induktif, yaitu pencarian data bukan dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelum penelitian diadakan (dalam Milles dan Hiperman dalam Syamsudin, 2007: 111). Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Data-data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan metode padan dan metode agih. Metode padan adalah metode yang alat penetunya diluar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 13-15). 1. Analisis Sinonimi Menurut Sumarlam (2002: 39) sinonimi dapat diartikan sebagai nama lain untuk benda atau hal yang sama, atau ungkapan yang maknanya kurang lebih sama dengan ungkapan lain (lihat Abdul Chaer, 1990: 85). Sinonimi merupakan salah satu aspek leksikal untuk mendukung kepaduan wacana. Sinonimi barfungsi menjalin hubungan makna yang sepadan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual lain dalam wacana. Sinonim adalah beberapa kata yang artinya hampir sama. Di sini dikatakan hampir sama artinya. Setiap perbedaan maupun perubahan bentuk masih membawa perbedaan atau perubahan makna. Contoh: wanita bersinonim dengan perempuan, gagah bersinonim dengan perkasa, istri bersinonim dengan bini, baik bersinonim dengan bagus (Soeparno, 2000: 107).

TABEL 1 Analisis Data Sinonimi No. Data Kata Bersinonim Makna Lain 1. 1 Mulia dan sejahtera Bahagia 2. 2 Bunga Kembang 3. 3 Tanah air Negeri 4. 4 Tanah air dan bangsa Negeri 5. 5 Samudera Laut 6. 6 Mencurahkan segenap tenaga Berkorban 7. 7 Suara Bunyi 8. 8 Cinta Pujaan hati 9. 9 Tumpah darah dan tanah Indonesia pusaka 10. 10 Bangsa Negara 11. 11 Sungguh Amat 12. 12 Gembira Riang 13. 13 Riang Senang 14. 14 Daku Aku 15. 15 Topi saya bundar Bundar topi saya 1. Analisis Hiponimi Hiponimimi adalah hubungan antar kata umum dan kata khusus. Hiponim adalah kata yang memiliki cakupan makna lebih sempit dan hanya mengacu pada hal tertentu. Kata namun disebut superordinat atau hipernim. Contoh kata ikan sebagai superordinat memiliki beberapa hiponim antara lain: mas, mujair, nila, lele, kakap, dan sebagainya (Nudin, Ade, 2001: 2). Kridalaksana (dalam Markhamah, 2009: 24) mengemukakan bahwa salah satu bentuk pengorganisasian dalam bahasa adalah adanya sekelompok kata-kata/istilah yang mencakup kata-kata lain. Kata-kata yang mencakup kata-kata lain disebut superordinat, sedangkan katakata yang tercakup pada kata yang lebih luas maknanya dinamakan hiponim. Hiponim adalah hubungan dalam semantik antara makna spesifik dan makna generik atau antara anggota taksonomi dengan nama taksonominya. Contoh hiponim adalah pensil, pena, penggaris,

karet penghapus, yang keempatnya tercakup pada superordinat alat tulis. Contoh hiponim lainnya mawar, melati, kamboja, flamboyant, dahlia, dan kenanga. Adapun superordinat kata-kata tersebut adalah bunga. Menurut Sumarlam (2002: 45) hiponimi dapat diartikan sebagai sebagai satuan bahasa (kata, frasa, kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain. Unsur atau satuan lingual yang mencakupi berupa unsur atau satuan lingual yang berhiponim itu disebut hipernim atau superordinat. Tabel 2 Analisis Hiponimi No. Data Kelas atas/hipernim/superordinat Kelas bawah/hiponim/subordinat 1. 1 Burung Kutilang 2. 2 Warna Hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru 3. 3 Pohon Cemara 4. 4 Warna Merah, putih dan biru 5. 5 Bangsa Indonesia 6. 6 Negara Indonesia 7. 7 Bunga Mawar dan melati 8. 8 Burung Kakaktua 9. 9 Bintang Kejora 10. 10 Burung Unta 11. 11 Hari Minggu A. Pembahasaan. Penelitian mengenai Sinonimi dan Hiponimi telah dilakukan sebelumnya, namun dengan objek dan kajian yang berbeda. Misalnya penelitian yang dilakukan oleh Rini mulyati (2010) yang berjudul Penanda Hubungan Sinonimi dan Hiponimi pada Tajuk Rencana Harian SOLOPOS Edisi November-Desember 2009) tujuan dalam penelitian ini mendeskripsikan penanda hubungan sinonimi dan hiponimi pada tajuk rencana harian solopos. Hasil dari penelitian ini terdapat dua kesimpulan yaitu pertama, pengguna penanda

hubungan sinonimi ditandai adanya hubungan makna sepadan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam wacana. Yang kedua, pengguna penanda hubungan hiponimi ditandai adanya unsur hipernim (atasan) dan hiponim (bawahan) sehingga unsur tersebut dapat diketahui kejelasan antara atasan dan bawahan. Penanda hubungan hiponim ini ditandai adanya satuan bahasa yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna lingual yang lain. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis tentang sinonim dan hiponim. Terdapat bebeerapa persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini. Penelitian Rini Mulyati dengan penelitian ini memiliki persamaan yakni samasama mengkaji sinonimi dan hiponimi, perbedaannya hanya pada objek yang dikaji. Jika Rini Mulyati meneliti sinonimi dan hiponimi pada tajuk rencana harian solopos, maka penelitian ini mengkaji tentang sinonimi dan hiponimi pada lagu anak-anak karya ibu sud. Penelitian Dewi (2001) dengan judul Piranti Kohesi Wacana Iklan pada Wajah feminina 1999. Dalam penelitian tersebut Dewi membahas masalah kohesi dalam wacana iklan kosmetik pada wajah femina yang terdiri dari penunjukan, penggantian, ellips, dan konjungsi. Adapun konjungsi leksikal yang ada dalam wacana iklan kosmetik tersebut dari tiga jenis, yaitu pengulangan, sinonim, dan hiponim. Dari ketujuh piranti kohesi yang ada, yang sering muncul adalah pengulangan sebagian, penggantian, sinonim, dan pelepasan. Persamaan dan perbedaan juga terdapat pada penelitian Dewi. Secara tidak langsung penelitian Dewi mendasari penelitian yang peneliti lakukan yaitu mengenai penanda hubungan sinonimi dan hiponimi yang sama dengan penelitian ini. Perbedaannya hanya terdapat pada objeknya tidak secara langsung memfokuskan sinonimi dan hiponimi, sedangkan penelitian ini memfokuskan sinonimi dan hiponimi. A. SIMPULAN Berdasarkan hasil pemerolehan data dan pembahasan pada bab IV yang mengkaji sinonimi dan hiponimi yang terdapat dalam lagu anak-anak karya ibu sud, dapat diambil suatu kesimpulan, yaitu penggunaan pananda hubungan sinonimi ditandai adanya hubungan makna sepadan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dan penggunaan penanda hubungan. Hiponimi ditandai adanya unsure hipernim (atasan) dan hiponim (bawahan) sehingga unsure tersebut dapat diketahui antara hipernim dan hiponim. Penanda hubunagan ini daitandai adanya satuan bahasa yang maknanya merupakan bagian

dari makna satuan lingual yang lain. Dalam lagu anak-anak karya Ibu Sud banyak menggunakan sinonimi dibandingkann dengan hiponimi.

Daftar Pustaka Aminuddin. 2003. Semantik Pengantar tentang Studi Makna. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Arikunto, Suharsimi. 2001. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta. Dewi, Ratna Sari. 2001 Piranti Kohesi Wacana Iklan Kosmetik Pada Majalah Femina 1999. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhamadiyah Surakarta. Djaja Sudarma, T. Fatimah. 2009. Semantik 1. Bandung: Refika Aditama. Gorys, Keraf. 1996. Tata Bahasa Indonesia. Cetakan Kesepuluh. Jakarta : Ikrar Mandiri Abadi. Markhamah. 2009. Analisis Kesalahan Berbahasa. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Mulyati, Rini. 2010. Penanda Hubungan Penanda Sinonimi dan Hiponimi pada Tajuk Rencana Harian Solopos Edisi November-Desember 2009 Skripsi Pradopo Rachmat, Djoko. 2001. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra. Yogya : Gajah Mada Press. Prasetyaji, Dwi. 2001. Kajian Anamatope pada Lagu Anak-anak Berbahasa Indonesia dan Bahasa Jawa Skripsi. Universitas Muhamadiyah Surakarta : Surakarta. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana. Sumarlam. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta : Media Perkasa. Suwandi, Sarwiji. 2008. Semantik Pengantar Kajian Makna. Surakarta : Media Perkasa. Utami, Iin. 2004. Analisis Kohesi Leksikal Puisi Remaja Harian Solopos Edisi Oktober- Desember 2003 dan Januari 2004. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Verhar, J.W.M. 2006. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.