Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control

dokumen-dokumen yang mirip
Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

OPTIMALISASI SEL SURYA MENGGUNAKAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SEBAGAI CATU DAYA BASE TRANSCEIVER STATION (BTS)

Dwi Agustina Hery Indrawati

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

Desain Sistem Photovoltaic (PV) Terhubung Dengan Grid Sebagai Filter Aktif

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

Desain Boosting MPPT Tiga Level untuk Distributed Generation Tiga Fasa Presented by: Hafizh Hardika Kurniawan

Desain dan Simulasi Single Stage Boost-Inverter Terhubung Jaringan Satu Fasa Menggunakan Sel Bahan Bakar

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan sumber energi listrik terus meningkat seiring meningkatnya

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE

Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat

INTEGRASI SISTEM HYBRID FUEL CELL-BATERAI KEJARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND

PV-Grid Connected System Dengan Inverter Sebagai Sumber Arus. Pada Beban Resistif

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Sistem Panel Surya Terhubung Grid melalui Single Stage Inverter

Desain dan Simulasi Boosting MPPT Tiga Level untuk Photovoltaic Distributed Generation Tiga Fasa

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SOLAR PV BERBASIS FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AVR

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik

Dimana ρ = kerapatan udara (biasanya 1.22 kg/m 3 ) λ = tip-speed ratio β = pitch angle (dalam derajat) Cp = koefisien daya dari wind turbine

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1375

PENGGUNAAN TEKNOLOGI MPPT (MAXIMUM POWER POINT TRACKER) PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB)

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

Optimasi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Maximum Power Point Tracker (MPPT) dengan Metode Gradient Approximation

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

Desain dan Analisis MPPT Berbasis DC- Switched Capacitor untuk Sistem Grid- Connected Photovoltaic

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN KONVERTER PHOTOVOLTAIC DAN PENTAKSIRAN DAYA PHOTOVOLTAIC UNTUK DC POWER HOUSE

ANALISIS STEP-UP CHOPPER SEBAGAI TRANSFORMASI R SEBAGAI INTERFACE PHOTOVOLTAIC DAN BEBAN

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENAIK TEGANGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI KY CONVERTER DAN BUCK- BOOST CONVERTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESAIN MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA PHOTOVOLTAIC

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

LB12 DESAIN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKING (MPPT) SEL SURYA MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL UNTUK KONTROL BOOST KONVERTER

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

Disain Konverter Charge Pump Rasio Tinggi Untuk Aplikasi Mobil Listrik

Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TEMPERATUR DAN IRRADIASI PADA TEGANGAN, ARUS DAN DAYA KELUARAN PLTS TERHUBUNG GRID 380 V

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

Maximum Power Point Tracking (MPPT) Pada Variable Speed Wind Turbine (VSWT) Dengan Permanent Magnet Synchronous Generator

SIMULASI PANEL SURYA TERINTEGRASI GRID MENGGUNAKAN KERANGKA REFERENSI SINKRON

Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

KONTROL MOTOR INDUKSI BERBASIS INDIRECT FIELD- ORIENTED CONTROL DAN OPTIMASI FAKTOR DAYA UNTUK SISTEM POMPA TENAGA SURYA

Desain dan Pemodelan Maximum Power Point Tracking Menggunakan ANFIS pada Sistem Photovoltaic dengan Buckboost Converter

PENGEMBANGAN METODE MAXIMUM POWER POINT TRACKING MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL DAN BOOST KONVERTER PADA SOLAR SEL

PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK YANG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PANEL SURYA BERBASIS PERTURB AND OBSERVE

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

BOOST-UP CHOPPER 24 V/320 V DENGAN KENDALI PROPORSIONAL- INTEGRAL (PI) BERBASIS MIKROKONTROLLER

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3122

Manajemen Hybrid Photovoltaic System Dengan Memanfaatkan Peramalan Beban dan Penyinaran Matahari

Sistem Pembangkit Listrik Hibrida PV-Diesel Microgrid Untuk Daerah Terisolasi Tanpa Menggunakan Media Penyimpan Energi

SISTEM PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PENYEARAH DIODE TIGA PHASA MENGGUNAKAN HYSTERESIS CURRENT CONTROL

Kata Kunci Sistem Hibrida PV-Genset, Sensor Arus, Otomatisasi Pensaklaran, SFC Genset, Zelio Logic Smart Relay.

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

Desain Penyearah 1 Fase Dengan Power Factor Mendekati Unity Dan Memiliki Thd Minimum Menggunakan Kontrol Pid-Fuzzy Pada Boost Converter

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

Perancangan Boost Converter Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Click to edit Master text styles

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

Latar Belakang dan Permasalahan!

Studi Analisa Synchronous Rectifier Buck Converter Untuk Meningkatkan Efisiensi Daya Pada Sistem Photovoltaic

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

DESAIN PENYEARAH 1 FASE DENGAN POWER FACTOR MENDEKATI UNITY DAN MEMILIKI THD MINIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PID-fuzzy PADA BOOST CONVERTER

Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

METODE PENGENDALIAN DAYA PADA PHOTOVOLTAIC MODULE DENGAN METODE KENDALI INTERNAL TUGAS AKHIR

Aplikasi MPPT (Maximum Power Point Tracker) Fuzzy Logic Control (FLC) untuk pembangkit terdistribusi pada sistem on grid PV (Photovoltaic)

Rancang Bangun Prototipe Emulator Sel Surya Menggunakan Buck Converter Berbasis Arduino

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

KINERJA PHOTOVOLTAIC GRID CONNECTED SYSTEM

Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin

Desain dan Implementasi Tapped Inductor Buck Converter dengan Metode Kontrol PI pada Rumah Mandiri

SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) DENGAN KONVERTER DC-DC TIPE BOOST MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY UNTUK PANEL SURYA SKRIPSI

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -6 Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control Andi Novian L, Mochamad Ashari, Vita Lystianingrum Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60 E-mail: ashari@ee.its.ac.id Abstrak - Photovoltaic (PV) adalah komponen semikonduktor yang merubah energi cahaya menjadi energi listrik. Daya listrik yang dihasilkan sel surya diperoleh dari kemampuan sel surya untuk memproduksi tegangan dan arus yang melalui beban pada waktu yang sama. Untuk mendapatkan performansi daya puncak sel surya digunakan maximum power point tracking (MPPT) dengan menganalisa perubahan irradiasi. Sel surya menghasilkan arus dan tegangan searah (dc). Untuk dapat menghasilkan keluaran dengan daya maksimum dibutuhkan boost konverter yang terhubung dengan inverter tiga fasa. Tugas akhir ini menyajikan perancangan sistem photovoltaic dan inverter berbasis MPPT Voltage-Oriented Control (VOC) yang tersusun atas dua loop pengaturan yang berupa kontrol tegangan dc pada boost konverter dan kontrol arus pada inverter. Kontrol arus disini merupakan pengontrolan dari orthogonal sinkron d,q frame. Arus referensi dari proporsional-integral (PI) yaitu d-axis yang berasal dari nilai set point yang telah ditentukan. Selain itu untuk memperoleh unity power factor nilai dari q- axis disetting sama dengan nol. Hasil simulasi menunjukkan ketika sistem diberi beban dan tanpa beban terdapat perbedaan nilai daya yang disalurkan ke grid. Kata kunci - Photovoltaic (PV), MPPT, VOC I. PENDAHULUAN i era globalisasi saat ini, kebutuhan akan sumber Denergi listrik menjadi faktor utama dalam kehidupan. Berbagai rutinitas kegiatan yang dilakukan manusia seharihari tidak jauh dengan barang elektronik sehingga membuat listrik menjadi kebutuhan pokok. Dengan semakin banyaknya permintaan akan listrik membuat kontinyuitas akan pasokan listrik semakin tinggi, sehingga membuat kinerja pembangkit semakin berat serta minyak bumi sebagai bahan bakar pembangkit semakin menipis. Untuk itu perlu adanya inovasi pembangkit listrik yang berasal dari energi terbarukan, sebagai contohnya adalah photovoltaic (PV). Photovoltaic array (PVA) dapat menghasilkan daya yang dapat berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh PVA. Semakin banyak cahaya yang diterima, maka semakin banyak pula daya yang dapat dibangkitkan. Dengan menganalisa masukan module photovoltaic dan memanfaatkan kemampuan kapasitas puncak module photovoltaic diharapkan efisiensi konversi dapat maksimum dan PV dapat memberikan daya keluaran sesuai dengan kapasitas. Maximum power point tacker (MPPT) adalah suatu sistem elektronik untuk mencari point (titik) maksimum dari daya dengan melihat tegangan dan arus masukan atau dengan melihat irradiasi dan temperatur pada aplikasi solar photovoltaic. Ada dua tipe konfigurasi dari PV sistem yang terhubung ke tegangan jala-jala, yaitu satu tahap atau dua tahap. Pada sistem dua tahap, yang pertama yaitu menggunakan boost converter untuk dapat memaksimalkan tegangan dari PV array dan mencari daya maksimalnya. Yang kedua yaitu membuat daya yang dihasilkan PV menjadi tegangan bolak-balik dan dapat dihubungkan dengan tegangan jala-jala secara bersamaan []. II. URAIAN DESAIN SISTEM Pemodelan sistem untuk Tugas Akhir ini adalah seperti ditunjukkan pada Gambar. Pemodelan sistem ini hanya menunjukkan blok diagram yang berupa subsistem yang didalamnya terdapat rangkaian yang lebih kompleks lagi. Tujuan pemodelan sistem ini adalah untuk mempermudah pembaca dalam melihat sistem secara keseluruhan. Gambar. Pemodelan sistem keseluruhan Pada bagian yang pertama terdapat permodelan dari Photovoltaic (PV) yang disimulasikan dalam sebuah PC dan akan memberikan nilai tegangan, arus serta daya sesuai dengan irradiasi dan suhu yang diberikan. Hasil simulasi untuk tegangan pada PV tersebut menjadi nilai refrensi pengontrol tegangan pada bagian VOC. Pada bagian selanjutnya terdapat rangkaian DC-DC converter jenis boost konverter yang berfungsi untuk menaikan nilai tegangan dari sumber DC agar tegangan yang tersalurkan ke inverter tetap pada ratingnya. Selanjutnya pada bagian inverter yang merupakan rangkain DC-AC konverter di

JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -6 2 kontrol oleh VOC juga yang didalamnya terdapat kontrol arus pada inverter, kontrol arus disini merupakan pengontrolan dari orthogonal sinkron d,q frame. Arus referensi dari proporsional-integral (PI) yaitu d-axis yang berasal dari nilai set point yang telah ditentukan.[]. A. Karakteristik PV Sel surya atau PV merupakan suatu komponen semikonduktor yang dapat menghasilkan listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Adapun karakteristik besarnya daya yang dapat dikeluarkan oleh PV bergantung pada besarnya intensitas cahaya yang mengenai permukaan PV dan suhu pada permukaan PV.[3]. Pada Gambar 2 dan Gambar 3 menunjukkan pengaruh besarnya intensitas cahaya matahari dan suhu pada sel surya. qv IRS / nkt I I I e () I L L O T K 0 T T I (2) L I LT G I SCT, nom / Gnom K 0 I SCT 2 I SCT / T2 T 3/ n qv g / I I T T e (3) (4) nk/ T / T (5) 0 O( T) / ( / nkt OC T ) I I /( e ) (6) O( T) S SC ( T) V qv R dv / di / X (7) OC V qv ( ) / nkt X ( ) / OC T V IO T q nkt e (8) Pada Tugas Akhir ini digunakan panel surya Solarex MSX60 dengan spesifikasi ditunjukkan pada Tabel dengan keluaran daya maksimum 60 Watt dan terdiri dari 36 PV dengan diode jenis crystalline yang dirangkai secara seri. Tabel Parameter Panel Surya Solarex MSX-60 Gambar 2. Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari terhadap Sel Surya Grafik I-V (kiri) dan Grafik P-V (kanan) Gambar 3. Pengaruh Suhu terhadap Sel Surya Grafik I-V (kiri) dan Grafik P-V (kanan) Pemodelan PV yang kita gunakan pada tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar 4. Untuk mendapatkan besar tegangan dan arus dengan nilai tertentu pada sel surya, maka harus dilakukan pemasangan PV secara seri dan paralel. Persamaan untuk penentuan pemasangan PV secara seri dan paralel : M I i I i (9) M V i V i (0) Dengan berasumsi bahwa irradiasi dan suhu yang diterima oleh setiap modul PV sama besar maka : Gambar 4. Rangkaian Ekivalen PV (Sel Surya) Persamaan untuk rangkaian ekuivalen Gambar 4 dalam menentukan kurva karakteristik I-V output sel surya adalah [2]: M I N B I () V N M B (2) Dari persamaan dan 2 didapatkan bahwa modul PV terhubung sebanyak 8 seri dan 8 paralel. Pemodelan PV pada Matlab untuk tugas akhir ini ditunjukkan pada Gambar 5.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -6 3 Gambar 5. Model Sel Surya pada Matlab B. Boost Konverter Desain dari boost-converter ini menggunakan komponen yang ada pada SimPower System environment dalam Matlab Simulink. Boost konverter digunakan untuk menaikkan tegangan DC [6] dan boost konverter ini mempunyai dua komponen penting seperti yang disebutkan diatas yaitu sebuah induktor dan sebuah kapasitor. Adapun gambar rangkaian dari boost konverter diperlihatkan pada Gambar 6. Adapun persamaan yang digunakan untuk mencari besarnya tegangan output : C. Voltage Oriented Control Voltage Oriented Control merupakan metode MPPT yang digunakan dalam tugas akhir ini. Metode ini merupakan metode yang tersusun atas dua bagian loop pengaturan yang terpisah, yaitu pengaturan tegangan pada bagian dc-link yang akan digunakan sebagai pengaturan duty-cyle pada boost konverter dan pengaturan arus pada bagian ac-link. Pengaturan arus ini menggunakan orthogonal sinkron d, q frame. Nilai referensi arus pada kontroler P-I yaitu pada sisi d-axis yang ditentukan berdasarkan set-point. Selain itu untuk memperoleh unity power factor nilai dari q-axis disetting sama dengan nol.[]. Algoritma kontrol tegangan ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : ) Ukur tegangan PV saat daya maksimum. 2) Berikan nilai set point sesuai tegangan saat daya maksimum. 3) Referensi tegangan PV ini kemudian digunakan untuk duty cycle yang dibandingkan dengan PWM sebagai switch IGBT pada boost konverter. Vin Vo (3) D Adapun dalam menentukan parameter komponen yang digunakan diperoleh melalui persamaan : 2 D Lmin D R (4) 2 f Sedangkan untuk besarnya nilai kapasitor kita gunakan persamaan : Vo D C (5) VR R f Gambar 8. Algoritma kontrol tegangan Sedangkan algoritma kontrol arus ini mencakup langkahlangkah sebagai berikut : ) Ukur arus referensi dari saluran ke grid. 2) Arus referensi 3 fasa ini kemudian dirubah ke bentuk orthogonal sinkron dq-frame. 3) Memberikan nilai set-point pada I d. 4) Kemudian nilai dari set-point I d dan arus referensi akan diolah oleh kontroler PI 5) Dari kontroler PI ini kemudian orthogonal sinkron dq dirubah kembali ke bentuk 3 fasa untuk masukan pada SVPWM yang merupakan kontrol pada switch IGBT di inverter. Gambar 6. Gambar Rangkaian Boost Gambar 9. Algoritma kontrol arus Gambar 7. Konverter Boost pada Matlab D. Inverter Dalam tugas akhir, ini inverter digunakan untuk mentransformasi tegangan dari DC mennjadi AC. Inverter tiga fasa terdiri dari enam IGBT yang dihubungkan dengan svpwm generator. Pemodelan inverter dalam tugas akhir ini ditunjukkan pada Gambar 0.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -6 4 Gambar 0. Desain Inverter Tiga fasa pada simulink III. KONFIGURASI SISTEM Sistem PV-grid yang digunakan pada tugas akhir ini diperlihatkan pada Gambar. Sistem PV-grid yang diperlihatkan oleh Gambar terdiri dari 5 bagian penting, diantaranya adalah: PV, VOC, konverter boost, inverter, dan grid. IV. PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS DATA A. Nilai-Nilai Parameter dalam Simulasi a. Suhu yang digunakan = 25 0 C b. - Daya Wattpeak PV = 8032 W (Saat intensitas cahaya matahari = 000 W/m 2 ) - Tegangan PV = 377.4 volt (saat kondisi wattpeak) c. Konverter Boost. Induktor = 5 mh 2. Kapasitor = 0 mfarad 3. Frekuensi switching = 0 khz d. Inverter - Tegangan referensi = 220 2 V - Induktor = 5 mh e. Grid - Tegangan grid = 220 2 V B. Pengujian Model PV Dihubungkan dengan Beban Bervariasi Pengujian ini digunakan untuk mengetahui karakteristik dari model PV. Adapun karakteristik dari PV dapat dilihat dari kurva hubungan antara arus-tegangan (I- V) dan kurva hubungan daya-tegangan (P-V). Pengujian model PV untuk mengetahui karakteristik I-V dan P-V ini dapat dilakukan dengan menghubungkan PV dengan beban yang bervariasi antara 0.00 000 Ω. Pengujian dilakukan pada dua keadaan intensitas sinar matahari yakni 800 W/m 2, dan 000 W/m 2. Tabel 2 Data Daya Max, V mp, dan I mp Iradiansi (kw/m 2 ) P max (W) V mp (V) I mp (A) 0.8 6352 295,6 26.94 8032 296,3 2. Gambar 2. Grafik Perbandingan Tegangan dan Daya Gambar 3. Grafik Perbandingan Tegangan dan Arus C. Pengujian Model PV Dihubungkan dengan MPPT dan Beban Bervariasi Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan model PV dengan hambatan yang nilainya berubah. Pengujian ini dilakukan pada dua kondisi, yakni sebelum menggunakan MPPT dan setelah menggunakan MPPT. Adapun data yang akan dianalisis adalah daya PV sebelum dan sesudah menggunakan MPPT. Pengujian dan analisis dilakukan pada dua keadaan intensitas sinar matahari yakni 800W/m 2, dan 000W/m 2. Tabel 3 Daya Rata-Rata tanpa MPPT dan Menggunakan MPPT dengan Beban Bervariasi Irad (kw/m^2) Pmax (W) P PV tanpa MPPT (W) P PV dengan MPPT (W) 0.8 6352 2994.03 670.67 8032 3389.67 7937 Berdasarkan Tabel 3. Terlihat bahwa daya rata-rata PV adalah Daya Rata-Rata tanpa MPPT = 39.85 W Daya Rata-Rata menggunakan MPPT = 7053.84 W

JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -6 5 Gambar. Gambar Sistem Keseluruhan D. Pengujian Sistem Keseluruhan Tanpa Beban Dalam pengujian ini dilakukan dengan menggabungkan semua komponen dari sel surya sampai grid. Pemodelan sederhana pengujian dapat ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4. Pemodelan Pengujian Sistem Keseluruhan Tanpa Beban Gambar 5 Hasil Pengujian Sistem Keseluruhan Tanpa Beban Irrad 000W/m 2 Tabel 4 Data Daya PV, Daya Output, V Line dan I d-ref Iradiansi (kw/m 2 ) P PV (W) P out (W) V L-N (V) I d-ref 0.8 6352 6060 3 3 8032 7930 3 7 Dari Hasil pengujian dengan tingkat intensitas cahaya matahari 000 W/m 2 dan 800 W/m 2 serta suhu ambient 25 C didapatkan hasil keluaran seperti pada Gambar 5 dan Gambar 6. Terlihat pada Gambar 5 dan Gambar 6 bahwa daya dari PV dan daya output saat irradiasi 000 W/m 2 dan 800 W/m 2 nilainya hampir sama besar sesuai dengan nilai pada Tabel 4. Gambar 6 Hasil Pengujian Sistem Keseluruhan Tanpa Beban Irrad 800W/m 2 E. Pengujian Sistem Keseluruhan Dengan Beban Bervariasi Dalam pengujian ini dilakukan dengan menggabungkan semua komponen dari sel surya sampai grid dengan beban yang berubah-ubah. Pemodelan sederhana pengujian dapat ditunjukkan pada Gambar 7.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -6 6 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan semua apa yang saya minta, terima kasih juga kepada kedua orang tua saya dan kedua kakak saya yang telah memberikan dukungan morilnya melalui doa, dan terima kasih juga kepada pembimbing saya Bapak Mochamad Ashari dan Ibu Vita Lystianingrum, serta tidak lupa saya berterima kasih kepada para teman-teman saya yang senantiasa membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Gambar 7. Pemodelan Dalam Pengujian Sistem Keseluruhan Dengan Beban Bervariasi Dari hasil pengujian dengan memvariasikan nilai beban antara 4000 Ω sampai 6000 Ω dengan tingkat intensitas cahaya matahari sebesar 000 W/m 2 dan suhu ambient 25 C didapatkan hasil simulasi seperti pada pada Gambar 6. Pada Gambar 8 memperlihatkan bahwa ketika sistem diberi perubahan beban daya ouput yang akan disalurkan ke grid berkurang sebesar nilai beban yang diberikan, karena daya yang akan disalurkan akan menyuplai beban terlebih dahulu. DAFTAR PUSTAKA [] Riad Kadiri, Jean-Paul Gaubert, An Improved Maximum Power Point Tracking for Photovoltaic Grid-Connected Inverter Based on Voltage-Oriented Control, IEEE Trans. Ind. Electron., vol. 58, no., Jan. 20. [2] Geoff Walker, "Evaluating MPPT Converter Topologies Using A Matlab PV Model Dept of Computer Science and Electrical Engineering, University of Queensland, Australia. [3] T. Tafticht, K. Agbossou, M.L. Doumbia, A. Cheriti, An Improved Maximum Power Point Tracking Method for Photovoltaic Systems, Elsevier Renewable Energy 33, 508-56, October, 2007. [4] Hansen A. D., Sorensen P., Hansen L. H., Bindner H. Models for a stand alone PV system., Riso National Laboratory, 2000. [5] Chang, Yuen-Haw, dan Chang, Chia-Yu, Maximum Power Point Tracking of PV System by Scaling Fuzzy Control, Proceeding IMECS, Hong Kong, March, 200. [6] Rashid M.H, Power Electronics Handbook, Academic Press, 2007. Gambar 8 Hasil Pengujian Sistem Keseluruhan Dengan Beban Bervariasi Irrad 000W/m 2 V. KESIMPULAN. Dengan menggunaan sistem Maximum Power Point Traking (MPPT) pada sistem panel surya dapat memaksa panel surya menghasilkan daya keluaran yang maksimum pada berbagai kondisi irradiasi. 2. Model PV dalam tugas akhir ini mendekati spesifikasi. Model PV memiliki error daya keluaran sebesar 4%, error tegangan pada daya maksimum sebesar.75%, error arus maksimum sebesar 2.85%. 3. Dengan menggunakan metode Voltage Oriented Control Sistem PV dalam tugas akhir ini mengalirkan daya secara optimal sesuai perubahan irradiasi ketika tanpa beban. 4. Ketika Sistem PV diberi beban yang bervariasi nilai daya yang tersalurkan ke grid akan berkurang sebesar beban yang diberikan.