penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KONDISI WILAYAH KEBUMEN DAN SURAKARTA PADA MASA PERANG KEMERDEKAAN

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

GERAKAN TENTARA : TENTARA PELAJAR DI SIDOBUNDER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. mengenal menyerah dari seluruh lapisan masyarakat. Pada awal tahun 1946

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

PERTEMPURAN SIDOBUNDER DI KEBUMEN TAHUN 1947 SKRIPSI

Journal of Indonesian History

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses menurut Koentjaraningrat (1984:24) adalah berlangsungnya pristiwa dalam

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

BAB IV KONFLIK MILITER DI SURAKARTA TAHUN 1948

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, analisa, dan interpretasi data yang penulis

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III TENTARA PELAJAR DALAM PERTEMPURAN SIDOBUNDER. Perang Kemerdekaan ini ikut serta melakukan tugas pembelaan negara.

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB III DIPLOMASI LINGGARJATI DAN RENVILLE SERTA PENGARUHNYA DI SURAKARTA. A. Pengaruh Perjanjian Linggarjati di Surakarta

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN. untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia dan modern nya senjata yang di miliki pasukan Belanda.

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

I. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan teknologi dan perubahan pergaulan

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB III PERTEMPURAN SIDOBUNDER, KEBUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sifatya pribadi, politis, maupun ideologi yang melatar belakanginya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

I. PENDAHULUAN. Pada tanggal 10 Agustus 1945 draft penyerahan tanpa syarat Jepang kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang

PASUKAN IMAM *) Oleh: Ir. Sunardi, MT. **)

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

BAB IV DAMPAK PERTEMPURAN SIDOBUNDER

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

I. PENDAHULUAN. Selama periode perang kemerdekaan ( ) banyak peraturan-peraturan

I PENDAHULUAN. dikorbankan demi meraih kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Banyak

BAB II TINDAK PIDANA DESERSI YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA TNI. mengenai fungsi, tugas dan tanggungjawab mereka sebagai anggota TNI yang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada

BAB V KESIMPULAN. Pertama, menurut letaknya Magelang terletak antara Bujur

Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN PENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB IV KONFLIK MILITER DI SURAKARTA TAHUN A. Serangan Terhadap Markas Siliwangi di Surakarta

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

36 Strategi Perang Sun Tzu

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sesuai dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 30 ayat (3) yaitu

2015 KUNINGAN PADA MASA REVOLUSI : CIWARU SEBAGAI PUSAT KERESIDENAN CIREBON TAHUN

LAMPIRAN. Hasil wawancara. 1. Apakah proses manajemen logistik antara TNI AD, AU, AL sama, dan bagaimana. Purnawirawan TNI

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

Silahkan Baca Tragedi PKI Ini

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

KONFLIK MILITER DIVISI SILIWANGI DENGAN DIVISI PANEMBAHAN SENOPATI DI SURAKARTA TAHUN 1948 SKRIPSI

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB 2 DATA & ANALISA. 2.1 Sumber Data

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

BAB III METODOLOGI DAN KERANGKA BERFIKIR. penelitian yang digunakan adalah metode Historis atau metode sejarah.

Materi Sejarah Kelas XII IPS

BAB I PENDAHULUAN. upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu yang ingin

Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam disintegrasi bangsa TUGAS

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen. Pertempuran di Sidobunder, Kebumen adalah pertempuran yang dilakukan oleh Pemuda yang ingin mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan melawan Belanda. Pemuda pada dasarnya memiliki semangat yang besar untuk membela kelompok, negara dan bangsanya. Salah satu wadah pemuda perjuangan pemuda pelajar adalah Tentara Pelajar (TP). Perjuangan para pemuda yang tergabung dalam Tentara Pelajar merupakan bagian dari sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Selain peran pelajar, rakyat yang lain juga berperan aktif dalam mempertahankan kemerdekaan, misalnya saja organisasi-organisasi wanita juga sibuk dalam mengatur perbekalan para pejuang. Persatuan rakyat karena rasa nasionalis yang tinggi demi pertahanan kemerdekaan tanpa memandang yang kaya dan miskin, semuanya berjuang demi kepentingan nusa dan bangsa. Desa-desa di Kebumen melakukan persiapan-persiapan untuk mengahadapi kemungkinan serangan dari Belanda. Masyarakat dikerahkan untuk membuat rintangan-rintangan jalan yaitu menebang pohon-pohon di kanan kiri jalan, menghancurkan jembatan, membuat lubang-lubang sebagai jebakan, dan membumihanguskan wilayah-wilayah yang dianggap strategis supaya Belanda tidak menjadikan markas. Semangat masyarakat untuk melawan pasukan Belanda menyebabkan pihak Belanda kewalahan menghadapinya. Kondisi kebumen dengan datangnya kembali Belanda ke Indonesia kembali memanas. Setelah pertempuran antara Tentara Pelajar dengan pasukan Belanda, masyarakat Kebumen selalu siaga mengantisipasi jikalau ada serangan mendadak dari Belanda. Kondisi wilayah yang memanas, membuat masyarakat meningkatkan kewaspadaan, dan Belanda semakin gencar melakukan serangan. Peristiwa di kebumen ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak menginginkan Belanda kembali berkuasa di Indonesia. Hidup dalam 67

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. Kondisi memanas di Kebumen tidak bisa dilepaskan juga dari perjanjian Renville, antara Belanda dengan Indonesia. Kota Surakarta memiliki peran penting juga pada masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Organisasi-organisasi pelajar, dagang dan berbasis agama berdiri dan melakukan perjuangan di kota ini. Terlebih lagi, ketika terjadi perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Yogyakarta yang disebabkan oleh keadaan Jakarta yang tidak aman, Surakarta memiliki peran sebagai markas untuk mengamati pergerakan Belanda. Kembalinya Belanda ke Indonesia menyebabkan konflik antara sekutu dan Nedherlands Indhisce Civil Administration (NICA) melawan kekuatan Republik di Jakarta. Perpindahan Ibu kota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta karena adanya serangan kembali Belanda terhadap Indonesia yang kemudian menghasilkan perjanjian Renville di mana beberapa wilayah Republik Indonesia jatuh ketangan Belanda. Kondisi Surakarta memanas, rakyat harus waspada adanya bentrok antar kelompok di kota ini. Kondisi semakin memanas dengan adanya perjanjian Renville yang menjadikan wilayah Republik Indonesia berkurang, hanya meliputi Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sumatera. Oleh karena, tentara-tentara Indonesia di wilayah yang tidak masuk wilayah Republik Indonesia harus dipindahkan. Peristiwa ini menyebabkan hijrahnya pasukan Siliwangi dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah, salah satunya ke Surakarta. Di Sidobunder Kebumen, sampai pada 1 September 1947 tidak terjadi kontak senjata dengan pasukan Belanda. Pasukan Belanda secara diam-diam melakukan gerakan pasukan dari Karang Bolong dan Gombong menuju Puring. Kemudian menjelang pagi, pasukan belanda masuk ke Sidobunder dari arah Timur, menyusup ke bagian Utara desa. Kedatangan Belanda itu diikuti dengan suara tembakan yang mengagetkan pasukan-pasukan yang tengah berjaga. Seorang Letnan TNI memberitahukan bahwa pasukan Belanda telah mengepung Sidobunder dari berbagai 68

penjuru. Pasukan-pasukan Tentara Pelajar dan TNI mempelajari situasi yang telah terjadi dan kemudian bergerak untuk melepaskan diri dari kepungan. Terjadi Tembak-menembak di sekitaran Kali Kemit antara Tentara Pelajar melawan pasukan Belanda. Tembak-tembakan tersebut memulai pertempuran antara pihak Tentara Pelajar dengan pasukan Belanda. Tekhnik yang dipakai Belanda adalah dengan melakukan pengepungan. Mengetahui taktik Belanda seperti itu, Komandan Djomoko, selaku pemimpin regu I, memerintahkan pasukan untuk mundur ke markas. Tentara Pelajar sulit membedakan mana lawan dan mana kawan, karena pasukkan Belanda selain dari warganegara Belanda ada juga penduduk Indonesia yang pro dengan Belanda. Pasukan Belanda yang berasal dari bangsa Indonesia terhimpun dalam Koninlijk Nederlands Indische Leger (KNIL), mereka membela kepentingan Belanda sebagai tentara bayaran. Pasukan Belanda menyerang habis-habisan pasukan Indonesia, korban dari Tentara Pelajar berjatuhan satu persatu bahkan komandan regunya juga ikut terbunuh. Anggota tentara Pelajar bertempur sampai amunisinya habis, mereka kesulitan melarikan diri karena telah terkepung dari segala arah dan tidak dapat membedakan lawannya yang sebangsa. Tentara Pelajar mencari kesempatan untuk mundur ke markas besarnya di tengah-tengah pertempuran dengan Pasukan Belanda. Namun, Jumlah dan persenjataan yang tidak seimbang mengakibatkan mereka tidak dapat mencapai markas kembali. Singkatnya, pertahanan di jalan Karanganyar-Puring ke arah Sidobunder, dapat dikuasai oleh Belanda. Kemudian Pasukan Belanda dari Karanganyar-Puring ini memasuki desa Sidobunder dan bergabung dengan pasukan di sana. Jumlah korban jiwa dan yang hilang dari Tentara Pelajar adalah 27 orang. Namun, secara pasti Tentara Pelajar yang meninggal adalah 24 orang, 17 dari TP Bat. 300 dan 7 dari kesatuan PERPIS. Sementara itu masyarakat Sidobunder yang menjadi korban adalah 10 orang, termasuk Kartowiyoto yang ditembak mati. Markas Tentara Pelajar di Sidobunder dibakar habis. Sedangkan untuk BPRI ada 14 orang yang menjadi korban yang tidak jelas namanya, sementara beberapa lainnya dari TNI. 69

Terdapat juga korban dari pihak Belanda dalam pertempuran di Sidobunder tetapi tidak dapat dipastikan. Konflik militer di Surakarta secara luas dilihat dari kebesaran nama Divisi Siliwangi dan Divisi Panembahan Senopati, namun secara khusus hanya melibatkan bagian-bagian dari kedua divisi tersebut. Panembahan Senopati yang secara kompak menolak adanya Rasionalisasi, namun tidak semua batalyonnya adalah penentang pemerintah. Sebagian besar prajurit Panembahan Senopati menjunjung kesetiaan kepada pemimpin sehingga turut mendukung keputusan Letnan Kolonel Soetarto menolak Rasionalisasi. Konflik militer itu dipandang sebagai puncak meruncing dari segitiga kepentingan pihak-pihak yang bermain di belakang peristiwa Surakarta tersebut. Sikap Panembahan Senopati yang menolak rencana Rasionalisasi tentu akan membutuhkan dukungan dari sekutu sipil dalam hal ini adalah FDR. Kondisi Panembahan Senopati semakin tertekan dan terancam menyusul peristiwa penculikan atas perwira-perwiranya yang secara psikologis merupakan penghinaan bagi Kesatuan Panembahan Senopati. Peristiwa pembunuhan dan penculikan yang menimpa Kesatuan Panembahan Senopati ini menimbulkan berbagai prasangka buruk terutama terhadap Divisi Siliwangi yang telah lama berada di Surakarta yang dengan keberadaannya telah menjadi permasalahan bagi keamanan Surakarta. Pasukan Siliwangi terlibat dalam aksi-aksi kriminal seperti merampok, membeli tanpa bayar dan meresahkan masyarakat Surakarta sehingga Pasukan Panembahan Senopati mengepung markas Siliwangi dalam hal ini adalah Batalyon Rukman yang bermarkas di Tasikmadu. Tindakan kriminal pasukan Siliwangi ini disebabkan karena kondisi pasukan yang tidak mendapatkan kesejahteraan dan fasilitas yang tidak memadai. Komandan pasukan Siliwangi menganggap ini adalah masalah internal kesatuan dan akan diselesaikan sendiri sebagai bentuk otoritas komandan kepada prajuritnya yang tidak disiplin. Pemberontakan PKI Madiun memberikan kejelasan bahwa pertempuran di Surakarta itu didalangi oleh PKI sehingga kini jelas bahwa musuh negara adalah PKI. Tanggal 21 September 1948 Panglima Pertahanan Jawa Tengah Kolonel Bambang 70

Sugeng bersama Panglima Besar Sudirman datang ke Surakarta untuk menyampaikan perintah dan memberikan penjelasan operasional yang diperlukan. Kunjungan Panglima Besar Sudirman juga menyinggahi markas kesatuan Siliwangi dan Panembahan Senopati untuk menyelesaikan pertikaian antara kedua kesatuan dengan memberikan kejelasan bahwa pertikaian yang terjadi sengaja dibuat oleh PKI yang menginfiltrasikan ideologinya ke dalam tubuh TNI. TNI sebagai tentara negara tidak boleh membela kepentingan golongan manapun dan harus membela kepentingan negara dalam situasi ini TNI kemudian dikerahkan untuk menumpas PKI yang mengacaukan negara. 71