UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KESEHATAN BANK SWASTA BERDASARKAN MODEL CAMELS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks dan beragam. Oleh karena itu, kinerja bank harus

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kerja serta kemampuan lainnya pada suatu perusahaan. Sama seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan memegang peranan yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penggerak roda perekonomian suatu negara, fungsi bank sebagai

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN METODE CAMELS ( Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. bank. Uang sebagai salah satu produk bank setiap hari di gunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan urat nadi perekonomian suatu bangsa, sehingga apabila terjadi masalah di dunia perbankan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH ( )

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sedangkan yang lain adalah lembaga keuangan non-bank (LKBB). Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beban dan sangat menyusahkan, sebaliknya bank bank lain bahkan

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. lain, kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kesatuan yuridis merupakan badan usaha yang umumnya berbadan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

penghujung abad 20 ini adalah kolapsnya sejumlah bank-bank karena dianggap untuk meneruskan bisnisnya. Bank-bank tersebut terpaksa

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK PATI KOTA KABUPATEN PATI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. bank yang tidak mampu untuk tetap melanjutkan usahanya. Pertengahan tahun

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK WONOGIRI KOTA

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BKK TASIKMADU CABANG KARANGPANDAN

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting, terutama dalam menyediakan sumber dana bagi dunia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

ANALISIS KINERJA KEUANGAN INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DITINJAU BERDASARKAN CAPITAL, ASSET, EARNING DAN LIQUIDITY PADA BANK DKI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut memerlukan dana dalam jumlah yang besar. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dan wilayah regional Asia

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. dibidang keuangan oleh lembaga-lembaga keuangan dan lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan rendahnya tingkat pendapatan. Saat ini pembangunan. oleh pemerintah. Tujuan dari pembangunan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yaitu yang dimaksud dengan

I. PENDAHULUAN. lain risiko kredit, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi

BAB 1 PENDANILIAN. lebih besar bila dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya. Dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat dimana para investor melakukan transaksi

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK (Studi Kasus : Pergantian Kepemimpinan E.C.W. Neloe)

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMELS PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi, salah satunya yaitu sektor keuangan yang mencakup industri perbankan. Perkembangan perbankan yang sangat pesat serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang

Menurut Marrie Muhamad Mantan Menteri Keuangan mengatakan bahwa ada dua pihak yang kontra-privatisasi, dan pihak yang pro-privatisasi. Pihak yang kont

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial

BAB 1 PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri. Dalam menjalankan kegiatan usaha tersebut. perbankan sebagai sektor yang highly regulated.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk melihat

BAB I PENDAHULUAN. deregulasi di bidang keuangan dan moneter pada tahun Deregulasi tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

METODE CAMEL SEBAGAI ALAT ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BKK JUWIRING KABUPATEN KLATEN S K R I P S I S K R I P S I

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomis di masa depan dan lain-lain (Suhardito et al, 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

Transkripsi:

ANALISIS KESEHATAN BANK BERDASARKAN MODEL CAMELS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2007 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S1) Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: EVI ASTUTIK B 200 050 166 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan krisis multi dimensi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi termasuk pada sektor perbankan. Krisis moneter yang terus menerus mengakibatkan krisis kepercayaan, akibatnya banyak bank dilanda penyakit yang sama dan menyebabkan banyak bank yang lumpuh karena dihantam kredit macet. Kegiatan perbankan di antaranya memberikan kredit dan jasa, melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian. Dengan diberikannya kredit pada beberapa sektor perekonomian, bank melancarkan arus barang-barang dan jasa dari produsen kekonsumen. Selain itu bank merupakan pemasok dari sebagian besar uang yang beredar, yang digunakan sebagai alat tukar atau alat pembayaran, sehingga mekanisme kebijakan moneter dapat berjalan dengan baik. Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu indikator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasikan perubahan-perubahan pokok pada trend jumlah dan hubungan serta alasan perubahan tersebut. Tingkat kesehatan perbankan dapat di analisis dengan menggunakan lima aspek penilaian yaitu capital, asset, management, earning, liquidity (CAMEL), dimana empat dari lima aspek tersebut dinilai dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Sesuai dengan surat keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 perihal tata cara penilaian tingkat kesehatan bank yang dinilai dengan lima faktor yaitu Permodalan, Kualitas

aktiva Produktif, Manajemen, Rentabilitas, dan Likuiditas (BI, 1993). Dan kemudian disempurnakan lagi mengenai penetapan CAMELS yang tertuang dalam peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 Tanggal 12 April 2004 dan surat edaran No. 6/23/DPNP/2004 Tanggal 31 Mei 2004 tentang system penilaian kesehatan bank. Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan cara mengualifikasikan beberapa komponen dari masing-masing faktor yaitu komponen Capital (Permodalan), Asset (Aktiva), Management (Manajemen), Earnings (Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas) atau disingkat dengan istilah CAMEL. CAMEL merupakan faktor yang menentukan predikat kesehatan suatu bank. Aspek tersebut satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Penilaian kesehatan bank meliputi 4 kriteria yaitu nilai kredit 81 s/d 100 (sehat), nilai kredit 66 s/d 81 (cukup sehat), nilai kredit 51 s/d 66 (kurang sehat), dan nilai kredit 0 s/d 51 (tidak sehat). Hasil dari analisis CAMELS yang menunjukan kondisi kesehatan bank, digolongkan kedalam peringkat komposit yang merupakan peringkat akhir hasil penilaian tingkat kesehatan bank. Peringkat komposit (composit rating) ditetapkan sebagai berikut: a. Peringkat komposit 1 (PK-1), jika bank tergolong sangat baik. b. Peringkat komposit 2 (PK-2), jika bank tergolong baik. c. Peringkat komposit 3 (PK-3), jika bank tergolong cukup baik d. Peringkat komposit 4 (PK-4), jika bank tergolong kurang baik e. Peringkat komposit 5 (PK-5), jika bank tergolong tidak baik Keterangan (Peraturan BI No. 6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum): a. Peringkat Komposit 1 (PK-1), mencerminkan bahwa bank tergolong sangat baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan; b. Peringkat Komposit 2 (PK-2), mencerminkan bahwa bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri

keuangan namun bank masih memiliki kelemahan-kelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin; c. Peringkat Komposit 3 (PK-3), mencerminkan bahwa bank tergolong cukup baik namun terdapat beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat kompositnya memburuk apabila Bank tidak segera melakukan tindakan korektif; d. Peringkat Komposit 4 (PK-4), mencerminkan bahwa bank tergolong kurang baik dan sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan atau bank memiliki kelemahan keuangan yang serius atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor yang tidak memuaskan, yang apabila tidak dilakukan tindakan korektif yang efektif berpotensi mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya. e. Peringkat Komposit 5 (PK-5), mencerminkan bahwa bank tergolong tidak baik dan sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan serta mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya. Berdasarkan uraian di atas, memberikan inspirasi untuk melakukan penelitian tentang prediksi kebangkrutan pada perusahaan perbankan go publik di Indonesia dengan cara serangkaian pengujian dan analisis rasio keuangan dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan perbankan tersebut dengan mereplikasi penelitiannya Payamta dan Machfoedz (1999) juga melakukan penelitian mengenai evaluasi kinerja perusahaan perbankan sebelum dan sesudah menjadi perusahaan public di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk mengevaluasi kinerja perusahaan perbankan digunakan rasio CAMEL yang terdiri dari tujuh rasio yaitu: CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO, LQ1, LQ2. Tingkat kegagalan bank dapat diartikan bahwa bank tersebut memiliki kinerja yang tidak baik dari segi kualitatif maupun kuantitatif, sehingga kemampuan untuk menjalankan operasinya tidak berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur oleh bank Indonesia dan kemampuan membayar kewajibannya saat ini atau masa yang akan datang dipertanyakan. Ada dua

macam kegagalan, yaitu kegagalan ekonomi dan kegagalan keuangan. Kegagalan ekonomi suatu bank dikaitkan dengan ketidakseimbangan antara pendapatan dengan pengeluaran. Kegagalan ekonomi juga bisa disebabkan oleh biaya modal yang lebih besar dari tingkat laba atas biaya historis investasi. Sementara itu, sebuah bank dikategorikan gagal keuangannya jika bank tersebut tidak mampu membayar kewajibannya pada waktu jatuh tempo, meskipun aktiva total melebihi kewajibannya. Keadaan ini sering dikenal dengan insolvensi teknis. Penilaian kuantitatif atas tingkat kesehatan dan kegagalan suatu bank dapat dilakukan dengan jalan menganalisis rasio-rasio keuangan yang terdapat pada laporan keuangan bank pada tiap periode pelaporan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan. Dari uraian diatas, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul ANALISIS KESEHATAN BANK BERDASARKAN MODEL CAMELS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2007. B. Perumusan Masalah Tingkat kesehatan bank akan mempengaruhi kelangsungan bisnis perbankan dan juga pada kepercayaan publik dalam menginvestasikan dan menyimpan dananya. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka pokok permasalahan yang penulis angkat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana tingkat kesehatan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2007 berdasarkan model CAMELS? C. Pembatasan Masalah Obyek pada penelitian ini dibatasi hanya pada perbankan go public yang terdaftar di BEI dan publikasi laporan keuangannya dimuat dalam Directory

Perbankan Indonesia tahun 2007. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pengaruh perbedaan karakteristik antara bank go public dengan bank yang belum go public. Mengingat usaha perbankan yang penuh kerahasiaan maka dalam penelitian ini penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan data yang tersedia dalam laporan keuangan publikasi yang dimuat dalam Directory Perbankan Indonesia 2007. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dikemukakan adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan bank yang go public di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2007 menggunakan model CAMELS. E. Manfaat Penelitian Penelitian yang akan penulis lakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain: 1. Bagi penulis dan pembaca Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan dan pengetahuan tentang pengukuran dan penilaian tingkat kesehatan dan tingkat kegagalan serta member informasi tentang kekuatan hubungan diantara keduanya dalam menentukan kondisi keuangan pada perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagi Masyarakat Memberikan gambaran bagi masyarakat selaku nasabah bank dalam memilih bank yang bonafit sehingga keamanan dana akan terjamin. 3. Bagi Bank Penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan bagi bank untuk lebih memperbaiki kinerjanya sehingga akan meminimalkan potensi kegagalan suatu bank.

H. Sistematika Penulisan Bab I : Merupakan pendahuluan yang akan menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan Bab II : Merupakan landasan teori yang memberi penjelasan mengenai pengukuran kinerja keuangan, laporan keuangan (pengertian laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, sifat dan keterbatasan laporan keuangan, pemakai laporan keuangan, karakteristik kualitatif laporan keuangan, unsur-unsur laporan keuangan), analisis laporan keuangan, laporan keuangan bank, pengertian bank, fungsi; peranan; dan Jenis bank, karakteristik usaha perbankan, penelitian tingkat kesehatan bank, kebangkrutan, faktor-faktor kebangkrutan, dan penelitian terdahulu. Bab III : Merupakan metode penelitian yang memuat uraian tentang ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel, sumber data dan tehnik pengumpulan data, metode penelitian, dan metode analisis data. Bab IV : Merupakan analisis data yang menguraikan tentang deskripsi data, hasil analisis data, dan pembahasan. Bab V : Merupakan penutup yang berisi kesimpulan, keterbatasan, dan saran untuk penelitian selanjutnya.