Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara disebut sebagai 'Para Peserta;

dokumen-dokumen yang mirip
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Commonwealth Australia selanjutnya disebut sebagai 'Para Pihak';

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Kepolisian Nasional Philipina (PNP), selanjutnya disebut sebagal "Para Pihak";

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia, selanjutnya disebut Para Pihak :

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam (selanjutnya disebut "Para Pihak"),

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Romania, selanjutmya disebut Para Pihak :

Pada hari ini, Jum'at tanggal sembilan, bulan Juni, tahun dua ribu enam (9 Juni 2006), yang bertanda tangan di bawah ini:

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL.: 10 TAHUN 2006 TENTANG PANDUAN PENYUSUNAN NOTA KESEPAHAMAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS TENTANG KERJA SAMA DI BIDANG PENDIDIKAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (Lembaran Negara Republik Indone

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HUBUNGAN DAN KERJA SAMA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR : 06/MOU/2015 NOMOR : B-30.1/KA/PK/9/2015

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Badan Narkotik

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA : 120/Permentan/OT.140/11/2013

MENGAKUI pentingnya upaya peningkatan pembangunan pendidikan di Indonesia; MEMPERTIMBANGKAN bahwa PASIAD sebagai suatu lembaga nirlaba Turki yang

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 80 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Isi Perjanjian DCA RI Singapura

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DENGAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL TENTANG PEMANFAATAN INFORMASI GEOSPASIAL UNTUK PENGELOLAAN BANJIR


PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HUBUNGAN DAN KERJA SAMA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Nomor : 18 / MPP-PA / D.II / 05 /2011 Nomor : M.HH.04-HM Tahun 2011

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

MEMORANDUM ANTARA KEMENTERIAN PERTAHANAN JEPANG DAN KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KERJA SAMA DAN PERTUKARAN DI BIDANG PERTAHANAN

DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 391/P/SK/HT/2009 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA INSTITUSIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

a. Bahwa Pihak Pertama adalah lembaga Negara yang bersifat mandiri yang dalam NOTA KESEPAKATAN ANTARA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

NOTA KESEPAKATAN BERSAMA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ATURAN PENGGUNAAN. Pasal 26: Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan perundangundangan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PRAKTISI ASEAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH UKRAINA PASAL I PENGERTIAN-PENGERTIAN

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA SENTRA KOMUNIKASI MITRA POLRI DENGAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KETUA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Nomor : PER / 01 / VIII / 2007 / BNN TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kedelapan, Permintaan Keterangan Kepada PPATK (Berdasarkan Informasi PPATK

2013, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu mengesahkan Persetujuan tersebut dengan Peratura

PANDUAN OPERASIONAL BAKU (POB) BIDANG KERJASAMA DALAM NEGERI

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 22 TAHUN 2016

KEPPRES 178/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MALI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesatu, Wewenang-Wewenang Khusus Dalam UU 8/2010

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

SALINAN. c.bahwa... melaksanakan hubungan dan kerja sama internasional untuk mencegah dan memberantas tindak pidana

2 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan. Pertukaran. Informasi.

PERSETUJUAN TENTANG KERJA SAMA PARIWISATA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS

KEPPRES 111/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UKRAINA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOTA KESEPAHAMAN KERJASAMA. antara DEPARTEMEN PERHUBUNGAN dan UNIVERSITAS GADJAH MADA. Nomor 43 A Tahun 2009 Nomor 6919/P/HT/2009

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA DAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

KEPPRES 112/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UZBEKISTAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA TENTANG

Pada hari ini, JUMAT tanggal SEPULUH bulan MARET tahun DUA RIBU TUJUH BELAS, yang bertanda tangan di bawah ini:

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/Permentan/OT.140/11/2013 TENTANG

Tahun Sidang : Masa Persidangan : IV Rapat ke :

Transkripsi:

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH KERAJAAN BERSATU BRITANIA RAYA DAN IRLANDIA UTARA TENTANG PENANGGULANGAN KEJAHATAN LINTAS NEGARA DAN PENGEMBANGAN KERJA SAMA KEPOLISIAN Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara disebut sebagai 'Para Peserta; Bertindak dalam kerangka semangat kemitraan dan kerja sama; Dalam Nota Kesepahaman ini mengacu pada hal-hal sebagai berikut: 1. Latar Belakang Para Peserta menyadari semakin meningkatnya ancaman kejahatan lintas negara dan sifatnya yang semakin kompleks sehingga dibutuhkan kerja sama internasional untuk secara berhasil menanggulangi ancaman tersebut. Para Peserta akan meningkatkan kerja sama yang sudah ada sejak tahun 1983, dalam bentuk kerja sama teknis dalam pengembangan kemampuan sumber daya manusia. 2. Prinsip Dasar 1. Konvensi PBB 2. Konstitusi ICPO-Interpol 3. Peraturan dan Undang-undang Negara yang berlaku 4. Maksud dan Tujuan Nota Kesepahaman ini dimaksudkan untuk memberikan landasan pada upaya-upaya kerja 1 / 5

sama yang sudah ada antara kedua Peserta dalam penanggulangan kejahatan lintas negara dan bentuk kerja sama kepolisian lainnya, terutama dalam masalah-masalah terorisme. Tujuannya adalah untuk membentuk kerangka kerja dasar antara kedua Peserta dalam penanggulangan kejahatan lintas negara dan bentuk kerja sama kepolisian lainnya, termasuk terorisme. 5. Ruang Lingkup Masing-masing Peserta akan melaksanakan Nota Kesepahaman ini sesuai dengan ketentuan hukum nasional masing-masing dan konvensi internasional di bidang kerja sama penegakan hukum, meliputi bidang operasional dan pengembangan kemampuan sumber daya manusia. Para Peserta telah menyepakati kesepahaman sebagai berikut: Paragraf 1 Pengertian Dalam Nota Kesepahaman ini yang dimaksud dengan: 1. 'Pemerintah' adalah Pemerintah Negara Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara. 2. 'Kelompok Kerja Bilateral' adalah Kelompok Kerja yang dibentuk oleh Para Peserta untuk mengelola kerja sama. 3. 'Protokol' adalah petunjuk teknis tentang pelaksanaan Nota Kesepahaman. 4. 'Intelijen' adalah intelijen kriminal yang digunakan untuk penegakan hukum. 5. 'Informasi Lainnya' adalah informasi yang diperlukan dalam rangka penanggulangan kejahatan dan pengembangan kerja sama Para Peserta. 6. 'Koordinator' adalah pejabat senior yang ditunjuk oleh Para Peserta untuk mengkoordinasikan, memfasilitasikan, memediasikan, mengendalikan pelaksanaan Nota Kesepahaman ini. 2 / 5

Paragraf 2 Instansi Pelaksana 1. Untuk maksud Nota Kesepahaman ini, Pemerintah Republik Indonesia diwakili oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara diwakili Kedutaan Besar Inggris di Jakarta. 2. Untuk mengkoordinasikan, memfasilitasi, memediasikan dan mengendalikan pelaksanakan Nota Kesepahaman ini, Para Peserta menunjuk seorang pejabat senior sebagai Koordinator. Paragraf 3 Bentuk-bentuk Kerja Sama 1. Para Peserta akan bekerja sama dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Pertukaran informasi dalam rangka penegakan hukum. 2. Bantuan kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia dan peralatan. 3. Kegiatan-kegiatan ini akan dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan hasil evaluasi dalam Pertemuan Tahunan Kelompok Kerja Bilateral. Paragraf 4 Kelompok Kerja Bilateral 1. Kelompok Kerja Bilateral akan mengadakan pertemuan tahunan dan/atau apabila terdapat kebutuhan yang berkaitan dengan pertukaran informasi intelijen dan bentuk kerja sama lainnya. 2. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Kelompok Kerja Bilateral meliputi: 1. Menyusun dan memutuskan Protokol. 2. Merencanakan program-program kerja sama; 3. Mengkoordinasikan program-program kerja sama; 4. Mengawasi dan mengendalikan program-program kerja sama; 5. Memberi masukan berdasarkan hasil evaluasi dari program-program kerja sama guna perbaikan dan peningkatan program kerja sama berikutnya. 6. Menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan Nota Kesepahaman ini. 3 / 5

Paragraf 5 Pertukaran Informasi dan Intelijen 1. Pertukaran informasi intelijen dan informasi lainnya yang telah dilaksanakan menurut ketentuan-ketentuan Nota Kesepahaman ini atau kesepakatan-kesepakatan sebelumnya tidak dapat digunakan oleh pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Peserta pemberi informasi. 2. Para Peserta akan memastikan perlindungan terhadap informasi intelijen yang disampaikan dengan cara yang setara dengan perlindungan yang diatur dalam ketentuan-ketentuan hukum dari Para Peserta yang menyampaikan informasi intelijen tersebut. Paragraf 6 Pemberitaan Kepada Media Massa 1. Pemberitaan kepada media massa baik secara sendiri-sendiri maupun secara besama-sama akan dikoordinasikan oleh Para Peserta untuk menjamin kepentingan Para Peserta terlindungi dan/atau tidak dirugikan. 2. Pemberitaan kepada media massa harus ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan terhadap lembaga penegak hukum dan menciptakan peluang bagi penegakkan hukum serta untuk mendemoralisasikan dan memberantas sindikat kejahatan lintas negara. Paragraf 7 Pendanaan Biaya yang timbul dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini menjadi tanggung jawab dari Para Peserta dan dilakukan atas kesepakatan bersama. Para Peserta dapat saling membantu. Paragraf 8 Penyelesaian Perselisihan Setiap perselisihan yang berkaitan dengan perbedaan penafsiran mengenai pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diselesaikan melalui negosiasi dan konsultasi oleh Koordinator masing-masing Peserta. 4 / 5

Paragraf 9 Laporan Tahunan 1. Laporan Tahunan tentang pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan disiapkan oleh para Koordinator dan disampaikan kepada masing-masing Peserta. 2. Laporan Pertama dibuat pada tahun pertama setelah penandatanganan Nota Kesepahaman ini. Paragraf 10 Penutup 1. Nota Kesepahaman ini mulai berlaku 30 (tiga puluh) hari sejak ditandatanganinya atau sejak diterimanya konfirmasi bahwa semua persyaratan bagi berlakunya Nota Kesepahaman ini telah dipenuhi, yang manapun yang lebih dulu. 2. Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang kembali untuk 3 (tiga) tahun berikutnya atas dasar kesepakatan bersama secara tertulis. 3. Nota Kesepahaman ini dapat diubah berdasarkan kesepakatan bersama secara tertulis oleh Para Peserta. Perubahan atau perbaikan tersebut akan berlaku pada waktu yang akan ditentukan oleh Para Peserta. Perwakilan di bawah ini telah diberi kuasa untuk menandatangani Nota Kesepahaman ini oleh Pemerintah negara masing-masing. Ditandatangani di Jakarta, Indonesia, pada tanggal empat April dua ribu enam dalam 2 (dua) naskah asli, masing-masing dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran, naskah dalam bahasa Inggris yang berlaku. 5 / 5