BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah menyelenggarakan. bagian-bagian integral dari pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. emosional setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Hal

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU RI, NO 36 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di

BAB I PENDAHULUAN. Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi LBP dalam 1 tahun, adalah dari 3,9% hingga 65% (Andersson,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN AKIBAT SPONDYLOSIS LUMBAL DAN SCOLIOSIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEKSTRA DI RSAL DR RAMELAN SURABAYA

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN WILLIAM S FLEXION EXERCISES PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION PADA

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan unsur yang tidak terpisahkan dari kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. penelitian, ditemukan bahwa nyeri punggung bawah mengenai kira-kira %

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk itu peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam rangka menciptakan. A. Latar Belakang Masalah

Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan dinamis dan dapat ditingkatkan sehingga manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Angka kejadian Ischialgia bawah hampir sama pada semua populasi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manakala seseorang menderita sakit maka seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. Knee joint atau sendi lutut adalah salah satu sendi yang mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. yang lama dan berulang, akan menimbulkan keluhan pada pinggang bawah

BAB I. gejala utama nyeri di daerah tulang punggung bagian bawah. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pergelangan tangan dan jari-jari tangan merupakan kesatuan yang

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan usia dan atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit.

Oleh: J FAKULTAS

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN ET CAUSA MYOGENIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bidang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut kualitas

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangMasalah. bagian bawah adalah tungkai. Dan lutut merupakan salah satu sendi utama

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena

BAB I PENDAHULUAN. keluhannya seringkali rancu, sehingga pasien selalu menduga panyakitnya ada di

BAB I PENDAHULUAN. seperti HNP, spondyloarthrosis, disc migration maupun patologi fungsional

EFEKTIFITAS DAN KENYAMANAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

EFEKTIVITAS DAN KENYAMANAN TRANCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DALAM MENGURANGI NYERI KRONIK MUSKULOSKELETAL PADA USIA LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CERVICAL ROOT SYNDROME DENGAN MODALITAS IR, & TERAPI LATIHAN DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CERVICAL ROOT SYNDROME DI RSUD SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB I PENDAHULUAN. nyeri punggung semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah tetap menjadi

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MWD DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP DENGAN TENS DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OA LUTUT

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai penyanggah berat badan, yang terdiri dari beberapa bagian yakni salah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. pegal yang terjadi di daerah pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya dalam pembangunan kesehatan ditunjukkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup. Namun peningkatan umur

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. patah tulang adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Brachial Plexus (pleksus brachialis) adalah pleksus saraf somatik yang

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. lain olahraga dan pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari. Dalam olahraga

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hidup dalam masyarakat.pembangunan kesehatan, yaitu: menggerakkan. memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS HEMIPARESE POST STROKE NON HEMORAGE DEXTRA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah merupakan kasus yang banyak ditemui. dalam praktek sehari-hari, umumnya menyerang semua orang tanpa

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA. CERVICAL ROOT SYNDROMEDI RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung dan tidak langsung, kesehatan masyarakat juga perlu. With Low Back Pain : A Randomized Controllled Trial Bukti juga

BAB I PENDAHULUAN. NPB lebih kurang 15% - 20% dari populasi, yang sebagian besar merupakan NPB

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive),

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting sebagai penopang berat badan dalam aktivitas

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA BELLS PALSY DEXTRA DI RSAL. DR.RAMELAN SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah merupakan gangguan musculoskeletal yang sering terjadi pada. yang dialami pekerja adalah sikap kerja yang tidak alamiah yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri menurut International Association For Study Of Pain / IASP yang dikutuip oleh Kuntono, 2011 adalah suatu pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kerusakan jaringan. Nyeri adalah gejala paling umum yang paling tampak pada populasi umum dan dunia kedokteran. Di Amerika Serikat, keluhan nyeri merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO memperlihatkan bahwa dari 26.000 rawat primer di lima benua, 22% melaporkan adanya nyeri persisten lebih dari setahun (Kuntono, 2011). Nyeri punggung bawah (Lower Back Pain) kebanyakan menyerang daerah pinggang antara tulang rusuk bagian bawah dan daerah glutealis / pantat dan sering menjalar ke daerah paha belang. Nyeri pinggang dapat terjadi karena adanya masalah dari struktur neuromuskuloskeletal di daerah pinggang bawah, termasuk otot dan saraf serta tulang tulang belakang dan diskus intervertebralis (Mujianto, 2013). Low Back Pain dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya adanya perubahan postur pada tubuh, proses degeneratif, ataupun adanya trauma (akibat terjatuh yang menimbulkan benturan yang keras). Dengan 1

2 adanya berbagai macam penyebab, tentunya permasalah yang ditimbulkan dalam setiap kasus juga berbeda. Nyeri Punggung Bawah adalah suatu sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama adanya rasa nyeri atau perasaan tidak enak di daerah tulang punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau kadang berulang kali dengan memerlukan biaya yang tinggi dalam penanganannya sehingga tidak boleh dipandang sebelah mata. World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa 2%-5% dari karyawan di negara industri tiap tahun mengalami Nyeri Punggung Bawah (NPB), dan 15% dari absenteisme di industri baja serta industri perdagangan disebabkan karena NPB. Data statistik Amerika Serikat memperlihatkan angka kejadian sebesar 15%-20% per tahun. Sebanyak 90% kasus nyeri punggung bukan disebabkan oleh kelainan organik, melainkan oleh kesalahan posisi tubuh dalam bekerja. Nyeri pinggang menyebabkan lebih banyak waktu hilang dari pada pemogokan kerja sebanyak 20 juta hari kerja karenanya (Muheri, 2010). Dalam kehidupan sehari hari kasus nyeri punggung bawah memang banyak dijumpai, dan kasus ini menyerang banyak usia. Misalkan saja spondylosis, yang merupakan degenerasi dari discus. Pada degenerasi discus, dan terutama setelah prolaps yang berulang, mungkin terdapat pemipihan berangsur angsur dari discus dan pergeseran sendi sendi permukaan posterior. Pergerakan yang terganggu pada saat flexi dan ekstensi merupakan suatu jenis gerakan ketidakstabilan sendi segmen

3 yang, walau menimbulkan gejala ketidakmampuan pada pasien (Willis Kirkaldy dan Rarfan, 1982 dalam A. Graham Apley dan Louis Solomon, 2013). Spondylosis merupakan keadaan degeneratif dari discus, dimana hal tersebut akan mempengaruhi tulang belakang, yang akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan dari masalah muskuloskeletal hingga neuromuskular. Masalah yang akan timbul antara lain adanya penekanan akar saraf dengan gangguan sensorik maupun motorik, seperti nyeri, kesemutan bahkan sampai kelemahan otot. Spondylosis dapat disebabkan oleh adanya penekanan dan trauma yang berulang pada daerah punggung bawah. Selain disebabkan oleh tekanan dan trauma yang berulang spondylosis juga dapat disebabkan oleh proses degeneratif pada diskus intervertebralis. Nyeri punggung bawah tidak hanya ditimbulkan oleh proses degeneratif dari vertebra tetapi juga dapat timbul dari postur dan juga pola kehidupan sehari hari. Postur atau sikap tubuh yang tidak tepat dapat menyebabkan kelainan pada tulang belakang. Misalkan saja scoliosis. Scoliosis merupakan perubahan postur tubuh yang terjadi pada vertebra. Scoliosis dapat timbul sejak lahir atau kongenital dan scoliosis yang timbul karena lingkungan, kebiasaan atau pola hidup. Dari hal hal tersebut, scoliosis dapat ditanggulangi sesuai permasalahan yang timbul, namun setiap kasus scoliosis mempunyai prognosis yang berbeda beda. Semakin cepat penanganan, semakin baik prognosis kesembuhannya, tapi

4 yang perlu diperhatikan yaitu faktor faktor penyerta, seperti usia, lamanya terkena scoliosis. Scoliosis bukan ancaman yang besar, namun perlu diperhatikan dalam penanganan dan pemulihan keadaan tubuh seperti semula. Banyak penderita scoliosis yang dapat menjalani aktivitas kehidupannya dengan baik. Dari hal hal tersebut, dapat dikatakan bahwa setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan secara utuh. Tidak hanya terbebas dari penyakit dan kelemahan saja, namun juga seutuhnya mendapatkan pelayanan kesehatan yang meliputi dari berbagai aspek, seperti promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Keempat aspek tersebut harus dapat seimbang, sehingga kesehatan yang diharapkan dapat tercapai. Dengan demikian peranan tim kesehatan sangat berpengaruh, dimana terdapat didalamnya yaitu profesi fisioterapi. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi (SK Menkes. No. 80 tahun 2013). Pada kasus Low Back Pain akibat Spondylosis dan Scoliosis ini peranan fisioterapi yaitu mengurangi rasa nyeri, meningkatkan LGS, meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan aktivitas fungsional. Untuk mengatasi permasalahan tersebut fisioterapi menggunakan berbagai

5 modalitas, yaitu Micro Wave Diathermy (MWD) dan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), yang berfungsi untuk mengurangi nyeri. Sedangkan meningkatkan LGS, meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan aktivitas fungsional menggunakan Terapi Latihan. Penggunaan MWD pada kasus ini dapat mengurangi nyeri karena dapat meningkatkan suhu sehingga akan timbul vasodilatasi pembuluh darah yang dapat meningkatkan sirkulasi darah dan metabolisme otot sehingga terjadi reabsorbsi zat iritan dan sisa metabolisme, serta panas secara langsung memperbaiki fleksibilitas jaringan ikat dan otot sehingga nyeri berkurang. Sedangkan penggunaan TENS dapat menururnkan nyeri melalui mekanisme segmental yaitu melalaui mekanisme segmental dengan mengaktifkan serabut afferent yang selanjutnya akan menginhibisi neuron nosiseptif di kornu posterior medula spinalis yang akan memberikan relaksasi otot erctor spine. Dan pemberian Terapi Latihan dapat menambah ROM (Range of Motion) memulihkan mobilitas dan fungsi lumbal, mengulur otot otot erector spine, serta mengurangi penguncian facet. B. Rumusan Masalah Pada kondisi Low Back Pain akibat Spondylosis Lumbal dan Scoliosis, penulis dapat merumuskan masalah, yaitu: 1. Apakah MWD dan TENS dapat mengurangi nyeri punggung bawah akibat spondylosis lumbal dan scoliosis?

6 2. Apakah massage dapat mengurangi nyeri punggung bawah pada kasus Low Back Pain akibat spondylosis lumbal dan scoliosis? 3. Apakah Terapi Latihan dapat meningkatkan LGS (Lingkup Gerak Sendi), meningkatkan kekuatan otot dan aktivitas fungsional pada kasus Low Back Pain akibat spondylosis lumbal dan scoliosis? C. Tujuan Penulisan Berdesarkan rumusan masalah yang penulis kemukakan, maka Karya Tulis Ilmiah dengan judul Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Low Back pain Akibat Spondylosis Lumbal dan Scoliosis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yaitu 1. Untuk mengetahui manfaat Micro Wave Diathermy (MWD) dan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) dalam mengurangi nyeri punggung bawah pada kasus Low Back Pain akibat spondylosis lumbal dan scoliosis. 2. Untuk mengetahui manfaat Massage dalam mengurangi nyeri punggung bawah pada kasus Low Back Pain akibat spondylosis lumbal dan scoliosis. 3. Untuk mengetahui manfaat Terapi Latihan dalam meningkatkan LGS (Lingkup Gerak Sendi), meningkatkan otot, dan aktivitas fungsional pada kasus Low Back Pain akibat spondylosis lumbal dan scoliosis. D. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah : 1. Bagi Mahasiswa

7 a. Memberi tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan serta keterampilan dalam penulisan Karya Ilmiah serta penatalaksanaan fisioterapi pada kasus Low Back Pain akibat spondylosis lumbal dan scoliosis. b. Melatih mahasiswa untuk menyusun hasil pemikiran dan penelitian yang telah dilakukan terutama tentang penatalaksanaan Fisioterapi pada kasus Low Back Pain akibat spondylosis lumbal dan scoliosis. 2. Bagi Masyarakat Menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala dari kasus Low Back Pain akibat spondylosis lumbal dan scoliosis. Selain itu juga memberikan suatu variasi dalam terapi dimana dari variasi tersebut dapat mengurangi nyeri yang di alami oleh pasien, pada kasus Low Back Pain akibat spondylosis lumbal dan scoliosis.