BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan yang semakin dinamis, meningkatnya aktivitas yang. berkembang, sejalan dengan makin berkembangnya pasar.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan di masyarakat akan mempengaruhi pengetahuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara lebih memuaskan konsumen dari pada yang dilakukan oleh para

B AB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasasalahan

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB I PENDAHULUAN. industri yang tetap bertumbuh. Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen serta perubahan yang terjadi dalam menempatkan orientasi. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh setiap individu dengan sangat mudah.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, persaingan di dunia bisnis juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber kebutuhan pokok bagi setiap orang. (Dalam Widjoyo dkk, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (21/8/2012). Hal ini tidak terkecuali pada perusahaan jasa, perusahaan dituntut

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu bersaing dan harus memperhatikan kepuasaan konsumen. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Philip Kotler, 2008). Philip Kotler (2008) Cronin dan Taylor, dalam Prabowo 2002

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang model

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya,

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan mereka. Hal itu menunjukkan bahwa penting bagi perusahaan. untuk menciptakan dan mempertahankan loyalitas konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nasabah bank di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai kelebihan dan keunikan dari masing-masing produk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat pesat, dan salah satunya adalah bisnis rumah

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era informasi yang sedang berkembang dengan cepat dan pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan usaha tumbuh dengan pesat. Hal ini. memicu semakin tajamnya persaingan antar industri maupun antar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pemasaran yang semakin global, persaingan yang hypercompetitive

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih tinggi kepada pelanggan atau konsumen. Di dalam perekonomian yang kreatif ini,

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu kondisi yang UKDW. dihadapi oleh perusahaan. Dengan adanya perekonomian global membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pemasaran pun turut berkembang. Kegiatan pemasaran dewasa ini lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat membuat konsumen sangat rentan untuk berubah-ubah, sehingga setiap

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1.1 Pertumbuhan penjualan PC dan Laptop No. Tahun Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Bisnis Retoran

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Semakin banyaknya produk yang sejenis dipasarkan akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri dikarenakan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian pemasaran dalam suatu perusahaan mencakup ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. ekspedisi, dan masih banyak lagi. Semakin ketatnya persaingan bisnis jasa, maka

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perdagangan eceran pada pasar modern di Indonesia mengalami pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya perusahaan-perusahaan yang mampu menawarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup, dan harus dapat terus berkembang. Salah satu yang paling

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan makanan merupakan kebutuhan utama yang harus selalu dipenuhi oleh manusia. Jika kebutuhan makanan menjadi hal yang utama, maka bisnis kuliner sebagai bisnis jasa yang dapat memenuhi kebutuhan serta berbagai macam selera yang ada. Berjalannya waktu bisnis kuliner ini semakin berkembang dengan pesat. Restoran merupakan salah satu bisnis kuliner yang menyediakan pelayanan makanan dan minuman. Bertambahnya jumlah restoran dikarenakan adanya permintaan yang semakin meningkat. Restoran sudah menjadi satu kesatuan dalam kehidupan manusia di era modern untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Di Indonesia sendiri, khususnya kota Surabaya restoran telah mengalami peningkatan tiap tahunnya. Menurut Widayati (Kepala Disbudpar Surabaya) dalam Putro et al., (2014) menyatakan bahwa kenaikan jumlah restoran berkisar 15% sampai 20% setiap tahun. Jumlah peningkatan restoran yang cukup signifikan pada setiap tahunnya membuat konsumen semakin mempunyai banyak pilihan. Pilihan tersebut dikarenakan adanya keberagaman menu dan cita rasa yang serta keunikan yang ditawarkan setiap restoran. Dalam memilih makanan terkadang konsumen memperhatikan kualitas dari restoran tersebut baik pada produk maupun layanan serta memperhatikan harga dan lingkungan. Untuk dapat memenuhi harapan konsumen, setiap restoran berlomba untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya dan mampu bersaing dengan pesaingnya. Oleh karena itu agar dapat berhasil dalam persaingan dengan restoran lainnya pengelola restoran dituntut untuk 1

2 dapat menciptakan kepuasan konsumen dan menimbulkan adanya loyalitas konsumen. Faktor penting yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen yaitu kualitas layanan. Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler dan Keller, 2009 A :143). Terlihat dari definisi tersebut bahwa kualitas berfokus pada konsumen. Kualitas menurut ISO 9000 dalam Lupiyoadi (2013:212) degree to which a set of inherent characteristics fulfis requirement (derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan). Persyaratan dalam hal ini adalah need or expectation that is stated, generally implied or obligatory (kebutuhan atau harapan yang dinyatakan, biasanya tersirat atau wajib). Jadi, kualitas sebagaimana yang diterapkan ISO 9000 merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan. Kualitas layanan adalah model yang menggambarkan kondisi pelanggan dalam membentuk harapan akan layanan dari pengalaman masa lalu, promosi dari mulut kemulut, dan iklan dengan membandingkan pelayanan yang mereka harapkan dengan apa yang mereka terima/rasakan (Kotler, 2005:153). Kualitas layanan menjadi suatu dorongan untuk dapat meningkatkan jalinan hubungan konsumen dengan perusahaan. Dengan jangka waktu yang panjang, maka perusahaan dapat mengetahui apa yang menjadi harapan dan kebutuhan konsumen. Tidak hanya kualitas layanan, namun harga juga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Menurut Bei dan Chiao, (2001) dalam Lonardo dan Soelasih (2014) menyatakan bahwa harga adalah sesuatu yang harus diberikan atau dikorbankan dalam memperoleh produk atau jasa.

3 Kewajaran harga yang dirasakan berhubungan dengan kepuasan pelanggan. Semakin tinggi tingkat kewajaran harga yang dirasakan konsumen, maka kepuasan akan meningkat. Menurut Alma (2011) dalam Purnamasari (2015) harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan jasa sehingga menimbulkan kepuasan konsumen. Harga juga memainkan peranan yang penting dalam mengkonsumsikan kualitas dari jasa tersebut. Bitner (1990) dalam Hendratono (2011) mengemukakan lingkungan fisik merupakan salah satu variabel yang memengaruhi kepuasan pelanggan. Menurut Lovelock dan Wright (2005:26) lingkungan fisik memiliki pengertian sebagai berikut: Physical evidence is all visible cues that provide tangible evidence of a firm s quality and it can have a profound impact on customer s impressions, Dari definisi tersebut lingkungan fisik adalah semua isyarat atau tanda yang dijadikan sebagai bukti nyata atau berwujud dari kualitas jasa yang dihasilkan perusahaan yang dapat memberi kesan tersendiri bagi konsumen. Lingkungan fisik juga dapat digunakan untuk melakukan differensiasi dari pesaing dan mengkomunikasikan tipe segmen pasar yang ingin dilayani (Lonardo dan Soelasih, 2014) Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk atau hasil terhadap ekspetasi mereka (Kotler dan Keller, 2009 A :138). Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, konsumen tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspetasi, konsumen puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, konsumen sangat puas dan senang. Kepuasan merupakan penilaian konsumen terhadap produk maupun pelayanan yang mampu memenuhi

4 harapan dan kebutuhan konsumen. Kepuasan pelanggan adalah reaksi emosional jangka pendek terhadap pengalaman jasa tertentu (Lovelock dan Wright, 2005:96). Pelanggan menilai tingkat kepuasan dan ketidakpuasan mereka setelah menggunakan jasa dan menggunakan informasi ini untuk memperbaharui persepsi mereka tentang kualitas jasa, tetapi sikap terhadap kualitas tidak bergantung pada pengalaman. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu kunci untuk menciptakan loyalitas pelanggan, karena pelanggan yang puas akan cenderung loyal (Aryani dan Rosinta, 2010). Secara umum loyalitas merupakan bentuk kesetiaan seseorang terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya. Loyalitas adalah sebagai komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran yang menyebabkan pelanggan beralih (Kotler dan Keller, 2009 A :138). Menurut Lovelock dan Wright (2005:133) loyalitas adalah keputusan pelanggan untuk secara suka rela terus berlangganan dengan perusahaan tertentu dalam jangka waktu yang lama. Loyalitas konsumen memiliki peranan penting dalam sebuah perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuangan dan kinerja kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menjadi alasan utama bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan mereka. Objek dalam penelitian ini yaitu Taberu Ramen. Taberu Ramen merupakan salah satu restoran di Surabaya yang tengah menghadapi ketatnya persaingan bisnis kuliner. Taberu Ramen yang terletak di Ruko Manyar Garden no. 17 (Nginden Semolo) adalah restoran yang berorientasi makanan Jepang, terlihat dari desain ruangan yang bernuansakan Jepang serta terdapat anime-anime Jepang yang menambah hiasan ruangan dan alunan musik Jepang yang semakin menambah suasana seperti di Jepang.

5 Taberu Ramen menyajikan mie ramen dan sushi sebagai menu mereka, dan memiliki aneka makanan lain sebagai pelengkap dengan harga yang terjangkau. Menu mie ramen dijual dengan harga berkisar 19.000 rupiah sampai 23.000 rupiah, dan menu sushi dijual dengan harga 15.000 rupiah sampai 23.000 rupiah. Taberu Ramen juga memberikan kualitas layanan yang cukup baik, saat konsumen datang dan duduk, karyawan memberikan daftar menu makanan yang terdapat pada Taberu Ramen. Jika konsumen belum paham terhadap menu, maka karyawan akan menjelaskan makanan tersebut jika selesai memesan maka karyawan akan mengulangi lagi apa saja yang sudah dipesan untuk memastikan pesanan tersebut benar atau tidak. Tampilan sajian pada makan dibuat sedemikian menarik untuk menggugah selera konsumen. Timbulnya loyalitas konsumen dikarenakan adanya kepuasan maupun ketidakpuasan konsumen terhadap produk atau jasa yang telah diterima. Dengan fenomena yang terjadi di bisnis kuliner dengan persaingan yang begitu ketat dan tetap harus bertahan maka keadaan tersebut mengharuskan Taberu Ramen untuk selalu meningkatkan kepuasan konsumen baik pada kualitas layanan, harga, dan lingkungan fisik sehingga terciptanya loyalitas konsumen. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui sejauh mana pengaruh kualitas layanan, harga, dan lingkungan fisik terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Layanan, Harga, dan Lingkungan Fisik terhadap Loyalitas Konsumen melalui Kepuasan Konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya.

6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian adalah: 1. Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya? 2. Apakah harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya? 3. Apakah lingkungan fisik berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya? 4. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya? 5. Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya melalui kepuasan konsumen? 6. Apakah harga berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya melalui kepuasan konsumen? 7. Apakah lingkungan fisik berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya melalui kepuasan konsumen? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, latar belakang yang telah diuraikan dan dirumuskan dalam rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui pengaruh: 1. Kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya. 2. Harga terhadap kepuasan konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya. 3. Lingkungan fisik terhadap kepuasan konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya.

7 4. Kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya. 5. Kualitas layanan terhadap loyalitas konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya melalui kepuasan konsumen. 6. Harga terhadap loyalitas konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya melalui kepuasan konsumen. 7. Lingkungan fisik terhadap loyalitas konsumen pada Taberu Ramen di Surabaya melalui kepuasan konsumen. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian berikutnya, khususnya tentang kualitas layanan, harga, dan lingkungan fisik dalam mempengaruhi kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. 2. Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pelaku bisnis dalam meningkatkan kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen sebagai hasil dari pengaruh kualitas layanan, harga, dan lingkungan fisik. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terbagi menjadi lima bab yang disusun secara sistematis sebagai berikut: BAB 1: PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

8 sistematika penulisan. BAB 2: TINJAUAN KEPUSTAKAAN Dalam bab ini menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian sekarang, landasan teori yang terdiri dari kualitas layanan, harga, lingkungan fisik, kepuasan konsumen, dan loyalitas konsumen, hubungan antar variabel, model penelitian, dan hipotesis. BAB 3: METODE PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, pengukuran variabel, data dan sumber data, alat dan metode pengumupulan data, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, teknik analisis data, serta uji kecocokan model pengukuran. BAB 4: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menjelaskan tentang karakteristik responden, statistik deskriptif variabel, hasil analisis data yang berisi uji-uji mengenai SEM, uji hipotesis serta pembahasan penemuan penelitian. BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini menjelaskan tentang simpulan dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan yang dilakukan, serta mengajukan saran yang dapat berguna bagi perusahaan maupun penelitian selanjutnya.