Pengenalan Obyek. Arna Fariza. Materi

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

Class. Object. Object Oriented Programming (OOP) Object Oriented Programming (OOP)

PERTEMUAN 11 KONSEP PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PertemuanI. Object Oriented

Object OrientedProgramming

Mengenal Object Oriented Programming (OOP)

Object Oriented Analaysis Object Oriented Design

KONSEP Pemrograman Berorientasi Objek KARMILASARI

Konsep Pemrograman Berorientasi Obyek

Praktikum. PBO (Kelas K) Oleh : MOHAMMAD SHOLIKIN

Konsep Pemrograman Berorientasi Obyek. Maria Ulfah S Nurochman

Object Oriented Programming 1

DEVAL GUSRION, S.KOM, M.KOM MATAKULIAH BAHASA PEMOGRAMAN JAVA LANJUTAN III

1. Penggunaan Pemodelan

P10 Konsep & Prinsip Desain. A. Sidiq P.

DASAR PEMROGRAMAN. Konsep Pemrograman Berorientasi Objek. Yoannita

Object Oriented Analysis and Design -Pendahuluan- Nisa ul Hafidhoh

Pertemuan 11 Object Oriented Program

Unified Modelling Language (UML)

Pemograman Berorientasi Objek

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Pemrograman Berorientasi Obyek. Konsep OOP

Teknik Informatika S1

Pemrograman Berorientasi Obyek. Ramos Somya

BAB II LANDASAN TEORI

Object OOP. Polymor phism

BAHASA PEMROGRAMAN. Merupakan prosedur/tata cara penulisan program.

MODUL 2 CANDIDATE CLASS DAN INTERACTION DIAGRAM

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

PEMROGRAMAN JAVA. Yoannita. Konsep Pemrograman Berorientasi Objek. Company LOGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bahasa Pemograman II. Object Oriented Programming

Diagram Use Case. Pertemuan 3

Konsep Pemrograman Berbasis Obyek

Pemrograman Web Berbasis Framework. Pertemuan 2 : OOP Dalam Pemrograman Web. Hasanuddin, S.T., M.Cs. Prodi Teknik Informatika UAD

Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD)

Konsep Pemrograman Berorientasi Obyek. Pertemuan 1

1. Analisis Desain 2. UML Sebagai Tools OOA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERBASIS OBJEK MODUL 3 ABSTRAKSI

Konsep Pemrograman Berorientasi Obyek

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

BAB III PERANCANGAN PROGRAM

Pengenalan Pemrograman

Bahasa Pemrograman I VB.Net. Oleh: Erik Perdana Ibrahim, S.Kom 2011

REKAYASA PERANGKAT LUNAK MATERI TM 10

Analisa Desain Berorientasi Objek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMROGRAMAN JAVA. Yoannita, S.Kom. Class & Method sederhana Konsep Pemrograman Berorientasi Objek. Company LOGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

Teknik Informatika S1

OBJECT ORIENTED PROGRAMMING DENGAN PHP. Janitra Panji

Bab 6 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT MODEL ANALISIS. Defri Kurniawan M.Kom

Rekayasa Perangkat Lunak

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

PENDAHULUAN. A. Berorientasi Objek. 1. Karakteristik dari Objek

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)

Pemrograman Web Berbasis Framework. Pertemuan 13 : Pengembangan Project (Bag. 1) Hasanuddin, S.T., M.Cs. Prodi Teknik Informatika UAD

Object-Oriented Design

BAB 2 LANDASAN TEORI

OBJECT ORIENTED PROGRAMMING

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB V PERANCANGAN MOXIE

Introduction Object Oriented Analysis & Design. Chapter I

INTRODUCTION OBJECT ORIENTED ANALYSIS & DESIGN

PRAKTIKUM OBJECT ORIENTED PROGRAMING

Paradigma Pemrograman Berorientasi Objek

SEJARAH UML DAN JENISNYA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. pengembangan sistem yang lazim disebut Waterfall Model. Metode ini terdiri dari enam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MINGGU IV : PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970

Pengantar Pemrograman

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

1. Konsep dan Prinsip Analisa

Adam Hendra Brata Teknik Informatika FILKOM UB Semester Genap 2015/2016

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM

BAB 1 PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1C PENDAHULUAN KONSEP BAHASA PEMROGRAMAN

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar Use Case Diagram

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam

REKAYASA PERANGKAT LUNAK MATERI TM 12

Object Oriented Programming LOGO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Tujuan 04/07/ :01

Pengantar Analisis dan Desain Berbasis Obyek. Object Oriented Analysis and Design

Pengantar Analisis dan Desain Berbasis Obyek (Object Oriented Analysis and Design)

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Pemrograman Lanjut. Class dan Object. Aryo Pinandito, ST, M.MT Team Teaching Pemrograman Lanjut

Transkripsi:

Pengenalan Obyek Arna Fariza Materi Obyek Siklus pengembangan berorientasi obyek Metodologi berorientasi obyek Kelebihan metodologi berorientasi obyek 1

Obyek Obyek adalah tipe data komposit Menyimpan nilai data dalam satu unit Setiap nilai mempunyai nama Setiap elemen pada obyek disebut properti daftar elemen tak terurut Obyek dapat berasal dari Sistem JavaScript parser atau browser yang menjalankan parser User programmer yang mendefinisikan obyek Class Adalah deskripsi bagaimana obyek dibuat, isi dari obyek dan bagaimana bekerja Konsep obyek: class dan instance Membuat obyek terdiri dari 2 langkah Pertama: mendefinisikan class dari obyek Kedua: menggunakan class dari obyek dengan menentukan anggota dari class (instance) dalam program 2

Instance Adalah tipe data komposit, atau obyek, yang dibuat berdasarkan aturan dalam definisi class Class dan Obyek CLASS public class Student { } OBJECT Student objectstudent = new Student 3

Object State & Behavior #1 Obyek terdapat 2 karakteristik: state dan behavior Contoh: Anjing mempunyai state nama, warna, berkembang biak lapar; behavior menggonggong, mengambil, mengibaskan ekor Sepeda mempunyai state gigi, pedal, spedometer; behavior mengubah gigi, mengubah pedal, mengerem Object State & Behavior #2 State: setiap obyek, mempunyai kumpulan atribut yang mendefinisikan state nya Behavior: setiap obyek, berdasarkan state dan identitas tertentu akan mempunyai perilaku tertentu 4

Properti (Atribut dr Obyek) #1 Properti: variabel yang terdapat pada class; setiap anggota dari obyek mempunyai properti tsb Cara mengakses properti di luar class: NamaAnggota.properti Cara mengakses properti di dalam class: this.properti Properti (Atribut dr Obyek) #2 Method: merupakan fungsi yang terdapat pada class Memanggil method sama dengan mengakses properti tetapi ditambah () di akhir nama method dan dapat diberikan argumen Pesan: interaksi dari obyek menggunakan pesan. Dapat mengirim pesan yg sama ke obyek yang sejenis Obyek dapat mengirim dan menerima pesan Pesan disebut request atau event. Event berisi nama dari obyek, nama operasi dan sekelompok parameter 5

Properti (Atribut dr Obyek) #3 Pesan disebut request atau event. Event berisi nama dari obyek, nama operasi dan sekelompok parameter Menerima event (pesan) dari obyek dan mengirim pesan ke obyek lain akan memodifikasi state Siklus Pengembangan Sistem Berorientasi Obyek #1 Obyek bisa didapatkan di alam, entiti yang dibuat, bisnis atau produk yang kita gunakan. Dapat dikatagorikan, digambarkan, diorganisasi, dikombinasi, dimanipulasi dan dibuat. Pendekatan berorientasi obyek menjadi pengembangan PL mulai dikenalkan pada akhir 1960-an 6

Siklus Pengembangan Sistem Berorientasi Obyek #2 OOD membutuhkan teknik yang digunakan pada analisa dan implementasi sistem Analisa untuk menentukan obyek pada sistem, bagaimana perilakunya atau respon dari event, dan relasi obyek dengan obyek lain Proses Berorientasi Obyek Pemodelan obyek menentukan obyek dari sistem dan relasi antar obyek Proses berorientasi obyek terdiri dari: Analisa sistem Desain sistem Desain obyek Implementasi 7

Analisa Sistem Merupakan fase pertama dalam pengembangan object modeling. Developer berinteraksi dengan user untuk menentukan persyaratan dan analisa sistem untuk mengerti fungsionalitas sistem. Analyst menyiapkan model sistem berdasarkan yang perlu dilakukan. Tidak memikirkan tentang implementasi Desain Sistem Menentukan arsitektur sistem. Sistem diorganisasi sebagai kumpulan sub sistem yang saling berinteraksi. Analist melakukan spesifikasi sebagai hasil dari analisa sistem sesuai yang dibutuhkan oleh user Sebuah sistem besar dilihat sebagai kumpulan sub sistem yang lebih kecil yang saling berinteraksi yang dijadikan sekumpulan obyek yang saling berinteraksi 8

Desain Obyek #1 Pada fase ini, sistem detail hasil analisa dan desain sistem diimplementasikan Obyek diidentifikasi dalam fase desain sistem dilakukan desain. Implementasi obyek tsb berupa struktur data dan relasi antar obyek Tipe data dibuat membuat class dan menggunakan beberapa obyek dari tipe data tsb. Desain Obyek #2 Class: Kumpulan obyek sejenis Merupakan template dimana karakteristik dasar dari sekumpulan obyek ditentukan Clas mendefinisikan atribut dan operasi obyek Mendefinisikan class bukan mendefinisikan obyek tertentu, hanya membuat template Obyek membuat anggota class yang merupakan persyaratan sistem 9

Desain Obyek #3 Abstraksi: Class dibangun sebagai dasar dari abstraksi, dimana dilakukan observasi terhadap kumpulan obyek sejenis dan mendata karakteristik umum Karakteritik berdasarkan sistem yang diobservasi dan membuat definisi class Atribut yang tidak diperlukan dihilangkan Abstraksi dari obyek berbeda untuk aplikasi yang berbeda, contoh: Class pena untuk toko stasionary, atributnya terdiri dari warna pena, warna tinta, tipe pena dll; Class pena untuk pabrik, atributnya terdiri dari dimensi pena seperti diameter, bentuk, ukuran dll Desain Obyek #4 Inheritance (Pewarisan): Merupakan konsep untuk mengaplikasikan reusable Tipe class baru didefinisikan menggunakan class sejenis yang sudah ada dengan tambahan fitur. Contoh: class kendaraan dapat didefinisikan dengan fungsi dasar dari semua jenis kendaraan dan class baru yaitu class mobil diturunkan dari class kendaraan dengan beberapa modifikasi. 10

Implementasi Pada fase ini, obyek dari class dan relasi class diubah menjadi kode bahasa pemrograman. Database dibentuk sehingga menjadi sistem dengan fungsi yang lengkap Model Dasar Berorientasi Obyek Model Obyek: menggambarkan obyek dalam sistem dan relasi antar obyek. Pada model ini, semua obek adalah statis. Model Dinamis: model ini menggambarkan aspek dinamis dari sistem. Model ini menggambarkan perubahan state dari obyek dengan event yang terjadi pada sistem. Model Fungsional: model ini menggambarkan transformasi data dalam sistem. Menggambarkan aliran data dan perubahan yang terjadi pada data melalui sistem 11

Keuntungan Pemodelan Berorientasi Obyek Reusable: class yang sudah didefinisikan lebih mudah digunakan oleh aplikasi lain Inheritance (Pewarisan): konsep ini membantu programmer menggunakan kode program yang sudah ada sehingga leih cepat membuat class baru Programmer menghemat waktu dan tenaga dan dapat berkonsentrasi pada aspek lain dari sistem dengan konsep reusable. Data Hiding: konsep enkapsulasi akan menyembunyikan fungsi internal dari obyek dari user lain. Membedakan fungsi internal dan eksternal sehingga programmer dapat mengamankan kode program dari perubahan yang dibuat oleh user Sistem mendekati fungsi sistem yang real world Kelebihan Metodologi Berorientasi Obyek Merepresentasikan domain permasalahan sehingga mudah menghasilkan dan mengerti desain Obyek dalam sistem kebal terhadap perubahan sehingga lebih mudah diubah Merupakan metode re-use dimana aplikasi baru dapat menggunakan modul yang sudah ada sehingga mengurangi biaya dan waktu pengembangan Lebih natural, merupakan struktur yang baik untuk berfikir dan abstraksi dan menuntun pada desain yang modular 12