BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Untuk mewujudkan sumber daya yang berkualitas maka

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keluarga (in formal), pendidikan di sekolah (formal) maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan dalam Undang-undang (UU) No.12 tahun 2012 Bab I pasal I ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

SKRIPSI Umtuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Pendidikan Studi Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

(Tahun ajaran )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting di dalam perkembangan bangsa dan negara. Karena pendidikan merupakan tolak ukur maju atau tidaknya suatu bangsa serta perlu ditunjang pemunuhan pendidikan yang berkualitas dan berkompetensi yang merata kepada seluruh masyarakat indonesia. Memprihatinkan pendidikan saat ini, banyak penerus bangsa diplosok daerah yang mendapatkan pendidikan yang sangat kurang layak. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat dengan ikhlas mengembangkan pendidikan ysng berkuslitas untuk mendapatkan penerus bangsa yang bertakwa dan bermartabat. Sehingga kelak negara kita tidak diremehkan oleh negara lain atau bahkan negara kita akan berkembang dan negara kita diakui oleh negara lain. Sehingga menghasilkan perubahan dan mengembangkan kemajuan pendidikan yang dapat membantu kelancaran pencapaian tujuan pembangunan nasional. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. 1

2 Tercapainya tujuan pendidikan nasional di atas dapat dilihat dari prestasi belajar yang didapat oleh mahasiswa. Menurut (Tirtonegoro, 2001:43) prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar, prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk angka, simbol, huruf pada periode tertentu dan hasil belajar mahasiswa dinyatakan dengan indekss prestasi. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif, dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi belajar kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Dari pengertian ini dapat diketahui, bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki mahasiswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses pembelajaran kuliah. Dalam pelaksanaannya, keberhasilan belajar seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor dari dalam diri mahasiswa (intern) dan faktor dari luar diri mahasiswa (ekstern). Faktor dari dalam diri mahasiswa merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan belajar. Namun faktor ekstern (faktor dari luar diri mahasiswa) juga sangat penting. Beberapa faktor ekstern adalah profesionalisme dosen dan kemampuan komunikasi dosen. Faktor-faktor ekstern tersebut sangat berpengaruh terhadap mahasiswa karena mahasiswa membutuhkan figur dosen yang memiliki kemampuan baik dalam mengajar dan mampu melakukan komunikasi yang persuasif dengan mahasiswa.

3 Dosen yang profesional akan berusaha agar mahasiswa termotivasi untuk belajar lebih giat atau lebih baik, sehingga mahasiswa memiliki persepsi yang baik terhadap kegiatan belajarnya. Menjadi tugas pendidik pula untuk mengembangkan persepsi yang baik tersebut pada diri mahasiswa. Untuk itu perlu kiranya dosen mengembangkan proses belajar yang baik, sehingga membangkitkan motivasi dan gairah maksimal untuk lebih baik lagi. Seorang dosen yang profesional harus peka terhadap kondisi dan keadaan mahasiswa karena setiap mahasiswa memiliki daya serap kondisi dan minat yang berbeda, bahwa dosen harus memilih metode mengajar yang baik dan tepat sesuai dengan materi yang disampaikan. Sebagaimana banyak kita ketahui banyak terdapat metode-metode mengajar, akan tetapi metode-metode tersebut tidak selalu efektif untuk semua mata kuliah. Sosiologi Pendidikan sebagai contoh mata kuliah yang kurang begitu diminati sebagian mahasiswa, dengan keadaan tersebut mungkin lebih bisa diminimalkan apabila dosen sebagai fasilitator dapat mengkondisikan ruang kelas dengan penerapan metode mengajar yang sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan, oleh karena pengkondisian tersebut akan sangat berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa. Dosen yang berkompetensi menurut (Sudjana, 2004:4) adalah dosen yang menguasi 4 kemampuan yaitu kemampuan merencanakan program belajar mengajar, melaksanakan atau mengelola proses belajar mengajar, menilai kemajuan proses belajar mengajar, dan menguasai bahan pelajaran. Dosen sebagai pengelola proses pembelajaran dituntut persiapannya yang serba lengkap. Selain menguasai metode-metode deduktif dan induktif

4 serta menguasai materi, seorang dosen harus menguasai pengetahuan lain yang menunjang jauh lebih luas daripada hanya materi yang diajarkan, karena dosenlah yang secara langsung berhubungan dengan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Pemeliharaan hubungan memerlukan komunikasi yang efektif melalui komunikasi diharapkan dapat titik kesamaan saling pengertian. Kemungkinan salah pengertian dapat dihindari karena tidak adanya atau kurang sempurnanya penerimaan mereka yang dihubungi dapat dicegah. Melalui interaksi komunikasi mahasiswa mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai. Dalam interaksi ini, terjadi proses dan peristiwa psikologis antar komponen, baik dosen dengan mahasiswa maupun mahasiswa satu dengan yang lain. Melalui komunikasi dapat dimungkinkan seorang individu mengadakan kontak dengan orang lain, menarik, memelihara dan menghargai mereka karena telah menyisihkan waktu dan menyempatkan diri. Komunikasi dosen-mahasiswa merupakan proses dimana keduanya terlibat di dalam kegiatan yang saling mempengaruhi. Dalam pembelajaran dosen harus dapat membangkitkan perhatian mahasiswa kepada materi kuliah yang diberikan. Perhatian dapat timbul secara langsung, jika pada mahasiswa sudah memiliki kesadaran akan tujuan dan kegunaan mata kuliah yang diikutinya. Namun juga terdapat kejadian bahwa perhatian mahasiswa baru timbul setelah dirangsang oleh dosen, dengan materi kuliah yang menarik. Selama proses pembelajaran tersebut terjadi interaksi antara dosen dengan mahasiswa. Interaksi ini berupa

5 komunikasi dalam kegiatan pembelajaran misalnya tatap muka, diskusi, tugas kelompok, penelitian, dan lain-lain. Dari adanya kegiatan ini kemudian berkembang ke arah saling mengenal, saling berinteraksi dalam kegiatan akademis sehingga dapat menciptakan kondisi belajar yang baik. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan dosen sebagai pemegang peranan utama. Jadi proses pembelajaran menurut (Yamin dan Maisah, 2009: 32) merupakan proses menerima, menambah, menggarap dan mewujudkan kembali informasi yang telah diterima sehingga individu memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan akibat pengalaman tersebut. Selain itu proses belajar mengajar merupakan serangkaian proses interaksi dosen dan mahasiswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Secara fungsional, dosen sebagai pendidik di universitas mempunyai pengaruh yang kuat dan berperan penting dalam perkembangan pendidikan mahasiswa. Dosen mempunyai tugas dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan mahasiswa dalam menyerap mata kuliah di universitas. Peranan dosen dalam berkomunikasi yang baik dengan mahasiswa adalah menciptakan suasana yang harmonis, akrab dan kondusif dalam pergaulan antara mahasiswa dengan mahasiswa maupun mahasiswa dengan dosen itu sendiri. Adanya komunikasi dua arah dimana dosen dan mahasiswa saling menghayati pengalaman antara keduanya akan menjadikan kejadian-kejadian bermakna dalam kehidupan di universitas.

6 Mahasiswa dibimbing untuk mencapai perkembangan yang harmonis dan tangguh dalam memikirkan, menyongsong dan menghadapi masa depan. Lingkungan rumah dan universitas seharusnya mempunyai kepekaan terhadap berbagai kebutuhan mahasiswa. Dosen dengan kasih sayangnya akan lebih berperan ketika tidak membatasi kreatifitas mahasiswanya. Dari hari kehari semakin banyak dosen yang sibuk dengan pekerjaan. Tidak semua dosen memiliki waktu luang untuk memperhatikan dan membantu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi mahasiswanya. Seorang mahasiswa dikatakan berhasil apabila dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu dengan prestasi yang baik. Universitas merupakan sumber dari pendidikan bagi mahasiswa. Keterlibatan dosen dalam proses belajar akan menentukan keberhasilan mahasiswa. Perhatian seorang dosen dalam memperhatikan cara belajar dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswanya dalam belajar, pada hakikatnya merupakan perwujudan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Kemampuan komunikasi dan profesionalisme dosen terhadap pendidikan mahasiswa-mahasiswanya berbeda antar satu dengan dosen lainnya. Terdapat dosen yang kurang memperhatikan mahasiswanya, misalnya dosen yang membiarkan mahasiswanya tidak memperhatikan keterangan yang disampaikan. Hal semacam ini tentu memberikan pengaruh yang kurang baik. Sebaliknya ada pula dosen yang memperhatikan mahasiswa. Mereka selalu menjalin komunikasi yang baik yaitu dengan mengarahkan, memberikan petunjuk serta menyediakan berbagai keperluan mahasiswa. Dosen sedikit

7 banyak berperan dalam prestasi belajar mahasiswa termasuk dalam mata kuliah sosiologi pendidikan. Profesionalisme dan kemampuan komunikasi dosen di Universitas Muhammadiyah Surakarta sebenarnya sudah baik, namun persepsi yang berbeda-beda antara mahasiswa satu dengan yang lainnya juga berdampak pada hasil belajarnya. Jika komunikasi dosen dan mahasiswa berlangsung dengan baik maka hal tersebut sangat membantu bagi mahasiswa dalam meningkatkan belajarnya. Jika komunikasi dosen-mahasiswa kurang baik maka akan membuat seorang mahasiswa merasa tidak diperhatikan hingga mahasiswa malas memperhatikan pelajaran sehingga mahasiswa kurang memahami materi kuliah. Komunikasi dosen dan mahassiswa yang tidak baik berdampak pada prestasi belajar yang kurang maksimal. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang: PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI INTENSITAS BELAJAR MAHASISWA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI MENGAJAR DOSEN PADA MATA KULIAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2011/2012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS

8 B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Intensitas belajar dalam penelitian ini mengenai intensitas dalam mempersiapkan belajar, mengikuti pada kuliah, memiliki sumber belajar, menyelesaikan tugas penelitian dan mengkaji ulang pada mahasiswa FKIP UMS progdi pendidikan akuntansi angkatan 2011/2012. 2. Persepsi mahasiswa tentang kompetensi mengajar dosen dibatasi pada kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. 3. Hasil belajar yang akan diteliti yaitu hasil belajar sosiologi pendidikan yang berdasarkan nilai rata-rata dari tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester genap mahasiswa FKIP Akuntansi UMS angkatan 2011/2012. C. Perumusan Masalah Rumusan masalah menurut (Sugiyono, 2008:55). Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Supaya penelitian dapat dilakukan dengan baik dan tidak mengalami kesulitan, sehingga efektif dan efisien maka dirumuskan sebagai berikut :

9 1. Adakah pengaruh intensitas belajar terhadap hasil belajar sosiologi pendidikan pada mahasiswa FKIP UMS progdi pendidikan akuntansi angkatan 2011/2012? 2. Adakah pengaruh persepsi mahasiswa tentang kompetensi mengajar dosen terhadap hasil belajar sosiologi pendidikan pada mahasiswa FKIP UMS progdi pendidikan akuntansi angkatan 2011/2012? 3. Adakah pengaruh persepsi mahasiswa tentang kompetensi mengajar dosen dan intensitas belajar secara bersama sama terhadap hasil belajar sosiologi pendidikan pada mahasiswa FKIP UMS progdi pendidikan akuntansi angkatan 2011/2012? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh intensitas belajar terhadap hasil belajar sosiologi pendidikan pada mahasiswa FKIP UMS progdi pendidikan akuntansi angkatan 2011/2012. 2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa tentang kompetensi mengajar dosen terhadap hasil belajar sosiologi pendidikan pada mahasiswa FKIP UMS progdi pendidikan akuntansi angkatan 2011/2012.

10 3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa tentang kompetensi mengajar dosen dan intensitas belajar terhadap hasil belajar sosiologi pendidikan pada mahasiswa FKIP UMS progdi pendidikan akuntansi angkatan 2011/2012. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan yaitu : 1. Bagi Tenaga Pengajar (Dosen) Sebagai informasi dan refleksi bagi tenaga pengajar pengampu mata kuliah dalam melaksanakan pembelajaran. 2. Bagi Peserta Didik (Mahasiswa) Sebagai informasi dan refleksi bagi mahasiswa tentang pentingnya belajar secara mendalam, sehingga apa yang dipelajari dapat mengerti dan paham. 3. Bagi Pembaca Memberikan referensi bagi peneliti lain yang berminat dalam masalah yang serupa. F. Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika skripsi.

11 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang pengertian belajar, pengertian hasil belajar, pengertian hasil belajar sosiologi pendidikan, tipe-tipe hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sosiologi pendidikan, pengertian intensitas belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas belajar, indikator intensitas belajar, pengaruh persepsi mahasiswa tentang kompetensi mengajar dosen dan intensitas belajar terhadap hasil belajar sosiologi pendidikan, pengertian persepsi, syarat terjadinya persepsi, pengertian kompetensi mengajar dosen, macam-macam kompetensi mengajar dosen, indikator kompetensi mengajar dosen,, kerangka pemikiran, dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menguraikan tentang metode penelitian, jenis dan rancangan penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi, sampel dan sampling, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang gambaran umum UMS, pelaksanaan ujian mid semester dan semester, pengujian persyarat analisis, analisis data dan pengujian hipotesis. BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.