BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berhubungan dengan manusia lain. Timbulnya hubungan ini didukung oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perempuan pastilah yang terbaik untuk mendampingi lelaki, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah-tengah masyarakat, apalagi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada kodratnya adalah sebagai makhluk sosial (zoon politicon)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan dalam agama Islam disebut Nikah yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu manusia wajib berdoa dan berusaha, salah satunya dengan jalan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, suami istri memikul suatu tanggung jawab dan kewajiban.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok dan kemampuan manusia dalam hidup berkelompok ini dinamakan zoon

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

IZIN POLIGAMI AKIBAT TERJADI PERZINAAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mulia dibanding makhluk lainnya. Manusia memiliki fitrah untuk saling

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PELAKSANAAN PERKAWINAN DENGAN WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari kaum laki-laki dan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 2 Undang-Undang

AKIBAT PERKAWINAN DIBAWAH UMUR DALAM KELANGSUNGAN HIDUP. ( Studi Kasus Pengadilan Agama Blora)

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

Nikah Sirri Menurut UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Wahyu Widodo*

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

BAB I PENDAHULUAN. istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga ( Rumah Tangga ) yang bahagia

BAB I PENDAHULUAN. kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarikmenarik

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disusun oleh: MULYONO A

yang dapat membuahi, didalam istilah kedokteran disebut Menarche (haid yang

IMPLIKASI PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN DALAM PRESFEKTIF HUKUM ISLAM DAN UU NO. 1 TAHUN 1974

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa secara berpasangpasangan. yaitu laki-laki dan perempuan. Sebagai makhluk sosial, manusia

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa hidup bersama dengan orang lain. Naluri untuk hidup bersama

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. tangga dan keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami istri memikul

PEMBERIAN DISPENSASI NIKAH OLEH PENGADILAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN. ( STUDI KASUS PENGADILAN AGAMA KABUPATEN TEGAL )

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dasar-dasar perkawinan dibentuk oleh unsur-unsur alami dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan, LN tahun 1974 Nomor 1, TLN no. 3019, Perkawinan ialah ikatan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

PERKAWINAN SIRRI DAN AKIBAAT HUKUMNYA DITINJAAU DARI UNDANG-UNDANG NO

BAB I PENDAHULUAN. agar kehidupan di alam dunia berkembang biak. Perkawinan merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam ajarannya, bahwa manusia adalah zoon politicon artinya bahwa manusia

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. dan diabadikan dalam Islam untuk selama-lamanya. Pernikahan secara terminologi adalah sebagaimana yang dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Hidup bersama di dalam bentuknya yang terkecil itu dimulai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan yang lainnya untuk dapat hidup bersama, atau secara logis

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tuntutan kebutuhan yang makin maju dan sejahtera, tuntutan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB II KONSEP PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN sembarangan. Islam tidak melarangnya, membunuh atau mematikan nafsu

SKRIPSI PROSES PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA FAKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDY KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA)

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAB I PENDAHULUAN. Demikian menurut pasal 1 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang. manusia dalam kehidupannya di dunia ini. 1

H.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

KEWENANGAN AYAH BIOLOGIS SEBAGAI WALI NIKAH TERHADAP ANAK LUAR KAWIN (Kajian Komparasi Antara Hukum Perkawinan Indonesia dengan Empat Madzhab Besar)

segera melaksanakannya. Karena perkawinan dapat mengurangi kemaksiatan, baik

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Perdata dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

I. PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan orang lain untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan lembaga sosial bersifat universal, terdapat di semua

KUISIONER HASIL SURVEI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang mempunyai banyak pulau serta keragaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah SWT telah menghiasi alam semesta ini dengan rasa cinta dan kasih

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dibuktikan dengan adanya peraturan khusus terkait dengan perkawinan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1989, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu ikatan yang sah untuk membina rumah tangga dan

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. mengenai konsep dan perkembangan politik serta bagaimana cara berpolitik

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya. Ikatan suci ini adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. seorang laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki hak dan kewajiban didalam

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadikan salah satu jalan yang diberikan oleh Allah SWT untuk setiap. insan didunia mendapatkan keturunan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyangkut urusan keluarga dan urusan masyarakat. 1. tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ke-tuhanan Yang Maha Esa.

SKRIPSI PELAKSANAAN PERKAWINAN MELALUI WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam realita. kehidupan umat manusia. Perseorangan maupun kelompok.

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap keluarga yang hidup di dunia ini selalu mendambakan agar keluarga itu

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan makhluk-nya di dunia ini berpasang-pasangan agar mereka bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia

AKIBAT HUKUM PERCERAIAN TERHADAP HARTA. BERSAMA di PENGADILAN AGAMA BALIKPAPAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sarana untuk bergaul dan hidup bersama adalah keluarga. Bermula dari keluarga

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN MUT AH DALAM PUTUSAN MA RI NO. REG. 441 K/ AG/ 1996

BAB I PENDAHULUAN. A.Rahman I. Doi, penjelasan lengkap hukum-hukum allah (syariah), PT Raja Grafindo persada, Jakarta, 2002, hal.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah S.W.T sebagai makhluk sosial yang ingin berhubungan dengan manusia lain. Timbulnya hubungan ini didukung oleh keinginan kebutuhan hidupnya. Salah satu bentuk hubungan antara manusia untuk memenuhi kubutuhan hidupnya itu adalah dengan adanya hubungan perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri. Perkawinan murupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan dengan manusia baik perseorangan maupun kelompok karena suatu perkawinan dilakukan dengan jalan yang sah, maka pergaulan laki-laki dan perempuan menjadi suatu pergaulan yang terhormat. Dengan suatu perkawinan yang di lakukan dengan secara sah pulalah suatu pergaulan hidup rumah tangga dapat di bina dengan suasana damai, tentram, dengan rasa kasih sayang antara suami isteri. Pada Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 pasal 1 dapat diketahui bahwa: Pengertian Perkawinan itu sendiri adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Soemiyati,1986:138). Sedangkan pengertian Perkawinan menurut Hukum Islam itu sendiri adalah suatu akad atau perikatan untuk menghalalkan hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan dalm rangka mewujudkan kebahagiaan 1

2 hidup keluarga, yang diliputi rasa ketentraman serta kasih sayang dengan cara yang diridhoi oleh Allah S.W.T. Menurut Hukum Islam Perkawinan itu sah apabila: 1. Ada mempelai laki-laki dan mempelai perempuan. 2. Ada wali mempelai perempuan. 3. Ada dua orang saksi laki-laki. 4. Ada ijab dan qobul. Kadangkala Undang-Undang Perkawinan dianggap sebagai produk yang mempersulit kemudahan-kemudahan dari Allah S.W.T dengan berbagai peraturan-peraturan yang ada. Karena adanya ketentuan-ketentuan yang mempersulit kemudahan-kemudahan Allah S.W.T, maka tidak heran apabila banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam melaksanakan perkawinan. Karena bagi masyarakat kita umumnya dalam melangsungkan itu yang penting adalah sesuai dengan ajaran masing-masing atau sudah sah menurut agama dan halal dimata Allah S.W.T karena walau bagaimanapun ketentuan Allah itu jauh lebih sempurna jika dibandingkan dengan ketentuan-ketentuan yang dibuat manusia biasa. Jika diamati, pelaksanaan nikah siri memang sederhana dan lebih praktis dibanding pelaksanaan nikah yang didasarkan pada Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974. Tetapi dibalik kesederhanaan dan kepraktisan nikah siri didalamnya terdapat akibat-akibat yang sebenarnya merugikan bagi para pihak. Akibat-akibat tersebut antara lain berupa sanksi yuridis, yakni perkawinannya belum memenuhi syarat administratif, karena tidak dicacatkan pada Pegawai

3 Pencatat Nikah, sehingga perkawinan itu tidak mempunyai kekuatan hukum. Bahkan anak yang lahir dalam suatu pernikahan siri tidak jelas status hukumnya dengan Negara. Akan tetapi kenyataannya membuktikan meskipun nikah siri dapat merugikan para pihak, namun anggota masyarakat kita tetap masih ada yang melaksanakan nikah siri. Praktek nikah siri ini cenderung dilaksanakan agar mereka tidak terjerumus dalam perzinaan. Bagi personil swasta, akibat dari nikah siri mungkin tidak begitu terasa, tetapi bagaimana dengan personil Pegawai Negeri Sipil dan non Pegawai Negeri Sipil atau ABRI, akta nikah sangat penting sebagai bukti otentik untuk keluarga bila kelak meninggal dunia, tunjangan suami dan isteri. Dengan bertumpu masalah-masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang selanjutnya diuraikan dalam bentuk skripsi yang berjudul: NIKAH SIRI (Mengenai Latar Belakang, Proses, Kendala dan Status Hukum Anak di Desa Bancar Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga) B. Identifikasi Masalah Perkawinan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik perseorangan maupun kelompok. Karena suatu perkawinan yang dilakukan dengan jalan yang sah, maka pergaulan laki-laki dan perempuan menjadi pergaulan yang terhormat. Dengan suatu perkawinan yang dilakukan secara sah pulalah suatu pergaulan hidup rumah tangga dapat dibina dalam suasana damai, tenteram, dengan rasa kasih sayang antara suami dan isteri. Salah satu cara manusia melakukan perkawinan yaitu dengan nikah siri. Ada beberapa masalah

4 yang dapat dikemukakan, antara lain: Bagaimana anggapan masyarakat tentang adanya nikah siri, bagaimana proses pelaksanaan nikah siri, kendala-kendala dalam kelangsungan nikah siri selanjutnya mengenai status hukum anak dan isteri dalam pernikahan siri. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Nikah Siri serta pelaksaannya di kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga. C. Pembatasan dan Fokus Masalah Permasalahan yang dikaitkan dengan judul di atas sangat luas sehingga tidak mungkin dari lapangan permasalahan yang ada dapat terjangkau dan terselesaikan semua, oleh karena itu guna menghindari kesalah pahaman sehingga timbul penafsiran yang berbeda-beda yang akan ditelitipun menjadi jelas dan kesalah pahaman dapat dihindari. Dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup sebagai berikut: 1. Objek penelitian Objek penelitian adalah aspek-aspek dari subjek penelitian yang menjadi sasaran penelitian, yaitu nikah siri mengenai latar belakng, proses, kendala dan status hukum anak dalam pelaksanaan nikah siri. 2. Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah pelaku Nikah Siri pada masyarakat Desa Bancar Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga.

5 D. Perumusan Masalah Perumusan masalah atau sering diistilahkan problematika merupakan bagian panting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu sering peneliti sebelum melakukan penelitian harus mengetahui lebih dahulu permasalahan yang ada. Dengan adanya permasalahan yang jelas maka proses permasalahannya pun akan terarah dan terfokus pada permasalahan tersebut. Menurut Suharsimi (1992:47) problematika adalah bagian pokok dari suatu kegiatan penelitian. Dengan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah latar belakang yang mendorong dilaksanakannya Nikah Siri? 2. Bagaimana proses jalannya pelaksanaan Nikah Siri? 3. Apa yang menjadi kendala dalam kelangsungan Nikah Siri? 4. Bagaimana kelangsungan status hukum bagi anak dan isteri dari Pernikahan Siri? F. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan titik pijak untuk merealisasi aktifitas yang akan dilaksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian inipun perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang diteliti, sehingga peneliti akan dapat bekerja secara terarah dalam mencari data sampai pada pemecahan masalahnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

6 1. Untuk mendiskripsikan atau menggambarkan latar belakang dilaksanakannya Nikah Siri 2. Untuk mendiskripsikan atau menggambarkan proses jalannnya pelaksanaan Nikah Siri 3. Untuk mendiskripsikan atau menggambarkan kendala dalam melangsungkan Nikah Siri 4. Untuk mendiskripsikan atau menggambarkan status hukum anak dalam melangsungkan Nikah Siri G. Manfaat atau Kegunaan Penelitian 1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis a. Sebagai suatu karya ilmiah, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun bagi masyarakat luas pada umumnya mengenai pelaksanaan Nikah Siri b. Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai Nikah Siri c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis 2. Manfaat atau kegunaan Praktis a. Menyebarluaskan informasi mengenai pelaksanaan Nikah Siri b. Sebagai penelitian maka pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian dapat ditranformasikan kepada masyarakat.

7 H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi skripsi ini, maka perlu bagi penulis mengemukakan sistematikanya. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagaimana uraian berikut: Bagian awal meliputi: Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Lampiran dan abstraksi. Bagian pokok skripsi ini diperinci dalam lima bab. Bab I Pendahuluan mencakup: Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat atau Kegunaan Penelitian, serta Sistematika Penulisan. Bab II Landasan Teori diawali dengan Tinjauan Pustaka yang mengemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Selanjutnya Kerangka Teoritik yang dimulai dengan Tinjauan Teoritis mengenai pengertian perkawinan yang meliputi: Pengertian Perkawinan, tujuan perkawinan, serta syarat dan rukun syahnya perkawinan. Uraian berikutnya mengenai pengertian Nikah Siri. Dan selanjutnya uraian mangenai status hukum bagi anak dan isteri dalam pernikahan siri, serta dilanjutkan dengan kerangka pemikiran. BAB III Metode Penelitian berisi uraian: Tempat dan Waktu penelitian, Bentuk dan Strategi Penelitian, Identifikasi Variabel, Sumber Data, Sampling, Teknik Pengumpulan Data, Validitas Data, Teknik Analisis Data, Prosedur penelitian. BAB IV Hasil Penelitian berisi: deskripsi lokasi penelitian, deskripsi permasalahan penelitian serta temuan studi dihubungkan kajian teori.

8 BAB V Berisi; Kesimpulan, implikasi serta saran-saran. Sedangkan bagian akhir dari skripsi ini berisi uraian: Daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar tabel (bila ada).