Simulasi Docking Molekuler Senyawa Xanthorrhizol sebagai Antiinflamasi terhadap Enzim COX-1 dan COX-2

dokumen-dokumen yang mirip
Simulasi Docking Molekular Senyawa Santorizol Sebagai Antiinflamasi Terhadap Enzim COX-1 dan COX-2

PERBANDINGAN AFINITAS KURKUMIN-ENOL DAN KURKUMIN-KETO TERHADAP COX-2 Mohammad Rizki Fadhil Pratama

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Validasi Metode Docking dengan Autodock Vina. dahulu dilakukan validasi dengan cara menambatkan ulang ligan asli (S58)

Ratih Aryani, Yedi Purwandi S Program Studi S1Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada. Abstrak

STUDI IN SILICO BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ASAM SINAMAT TERHADAP RESEPTOR HUMAN TYROSINASE SERLY YULIAWATI

KAJIAN BEBERAPA SENYAWA ANTIINFLAMASI : DOCKING TERHADAP SIKLOOKSIGENASE-2 SECARA IN SILICO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun infeksi. Inflamasi merupakan proses alami untuk mempertahankan

Prediksi Ikatan Molekular Kemenyan Jawa dan Adas Bintang terhadap Mutase Korismat Mycobacterium tuberculosis (2fp2, 3st6)

KAJIAN DOCKING 3-[(ASETILOKSI)METIL]-7-[(4-HIDROKSI-3- METOKSIFENIL)METILIDIN]AMINO]-8-OKSO-5-THIA- 1-AZABISIKLO[4.2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penambatan molekul (molecular docking) merupakan penelitian dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Identifikasi Tanaman dan Preparasi Ekstrak

PENILAIAN HASIL MOLECULAR DOCKING TURUNAN ZERUMBON SEBAGAI INHIBITOR PTP1B MENGGUNAKAN DOCK6

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENILAIAN HASIL MOLECULAR DOCKING TURUNAN DIKETOPIPERAZIN SEBAGAI INHIBITOR HIV-1 PROTEASE SKRIPSI. Oleh: BAYU AJI NEGARA K

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Uji pelarut DMSO terhadap kontraksi otot polos uterus

Prediksi Mekanisme Kerja Obat Terhadap Reseptornya Secara in Silico(Studi pada Antibiotika Sefotaksim)

PEMODELAN TIGA DIMENSI (3D) IKATAN HASIL DOCKING MOLEKULAR TURUNAN DIKETOPIPERAZIN (DKP) DENGAN Bcl-2 PADA SEL MCF-7 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

STUDI DOCKING MOLEKULAR SENYAWA ASAM SINAMAT DAN DERIVATNYA SEBAGAI INHIBITOR PROTEIN 1J4X PADA SEL KANKER SERVIKS

Gambar 1.1. Struktur asam asetilsalisilat (Departemen Kesehatan RI, 1995).

STUDI POTENSI KURKUMIN DAN ANALOGNYA SEBAGAI SELECTIVE ESTROGEN RECEPTOR MODULATORS (SERMs): DOCKING PADA RESEPTOR ESTROGEN β

MOLECULAR DOCKING SENYAWA FITOKIMIA Piper longum (L.) TERHADAP RESEPTOR SIKLOOKSIGENASE-2 (COX-2) SEBAGAI ANTIINFLAMASI

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN

Studi Farmakofor Reseptor COX-2 Sebagai Anti Inflamasi

Studi Interaksi Senyawa Turunan 1,3-Dibenzoiltiourea sebagai Ribonukleotida Reduktase Inhibitor

STUDI MOLECULAR DOCKING TURUNAN N-FENILBENZAMIDA TERHADAP RESEPTOR DIHIDROOROTAT DEHIDROGENASE DARI Plasmodium falciparum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Metabolisme Protein - 2

STUDI IN SILICO BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ASAM SINAMAT TERHADAP RESEPTOR MUSHROOM TYROSINASE (3NQ1)

gugus karboksilat yang bersifat asam sedangkan iritasi kronik kemungkinan disebabakan oleh penghambatan pembentukan prostaglandin E1 dan E2, yaitu

PENAMBATAN MOLEKULER SENYAWA AKTIF TEMULAWAK (Curcuma xanthoriza) DENGAN ENZIM COX-2 SEBAGAI KANDIDAT OBAT ANTI KANKER PAYUDARA RIDHO PRATAMA

10/30/2015. Protein adalah makromolekul. Mereka dibangun dari satu atau lebih rantai asam amino. Protein dapat mengandung asam amino.

BAB I PENDAHULUAN. peradangan. Inflamasi atau peradangan disebabkan oleh kerusakan

DiGregorio, 1990). Hal ini dapat terjadi ketika enzim hati yang mengkatalisis reaksi konjugasi normal mengalami kejenuhan dan menyebabkan senyawa

BAB I PENDAHULUAN. iritan, dan mengatur perbaikan jaringan, sehingga menghasilkan eksudat yang

* Corresponding author, tel/fax : , UNESA Journal of Chemistry Vol. 6, No.

KEGUNAAN. Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino : esensial dan non esensial

SIMULASI EFEKTIVITAS SENYAWA OBAT ERITROMISIN F DAN 6,7 ANHIDROERITROMISIN F DALAM LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE SEMIEMPIRIS AUSTIN MODEL 1 (AM1)

APLIKASI MOLECULAR DOCKING MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODOCK TUTORIAL MOLECULAR DOCKING DENGAN APLIKASI AUTODOCK VINA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

turunan oksikam adalah piroksikam (Siswandono dan Soekardjo, 2000). Piroksikam mempunyai aktivitas analgesik, antirematik dan antiradang kuat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 5 HASIL PENELITIAN

PENAPISAN VIRTUAL SENYAWA TURUNAN METIL SINAMAT PADA ENZIM SIKLOOKSIGENASE-2 (COX-2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Luka adalah kasus yang paling sering dialami oleh manusia, angka kejadian luka

Protein. Kuliah Biokimia ke-3 PROTEIN

Ruswanto Program Studi Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada, Tasikmalaya ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identifikasi senyawa yang terdapat pada minyak atsiri Jahe (Zingiber

QSAR DAN MOLECULAR DOCKING SENYAWA DERIVAT LUMIRACOXIB, INHIBITOR OKSIGENASI 2-AG PADA TERAPI INFLAMASI

I. PENDAHULUAN. memiliki aktifitas penghambat radang dengan mekanisme kerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Gambar 1.1. Struktur molekul asam salisilat dan turunannya (Gringauz, 1997 ). O C OH CH 3

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SIMULASI DOCKING SENYAWA KURKUMIN DAN ANALOGNYA SEBAGAI INHIBITOR ENZIM 12-LIPOKSIGENASE GITA SYAHPUTRA

BAB V PEMBAHASAN. pada residu Glu 205, Glu 206, dan Tyr 662. Ada dua jenis interaksi yang

KAJIAN SECARA IN SILICO TERHADAP POTENSI EUGENOL DAN SITRONELAL SEBAGAI PESTISIDA NABATI UNTUK PENGENDALIAN SERANGGA HELOPELTIS ANTONII ABSTRAK

AKTIVITAS ANTINOCICEPTIV DAN UJI IN SILICO TERHADAP CYCLOOXYGENASE DARI ASAM P-METOKSISINAMAT DAN ASAM M-METOKSISINAMAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAHAN PENYUSUN GENETIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

banyak digunakan tanpa resep dokter. Obat obat ini merupakan suatu kelompok obat yang heterogen secara kimiawi. Walaupun demikian obatobat ini

Piroksikam merupakan salah satu derivat oksikam, dan merupakan obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang berkhasiat sebagai antiinflamasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Skrining Potensi Andrografolid dari Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm F.) Ness.) sebagai Antikanker Payudara secara In Silico

Para-aminofenol Asetanilida Parasetamol Gambar 1.1 Para-aminofenol, Asetanilida dan Parasetamol (ChemDraw Ultra, 2006).

BIOMOLEKUL II PROTEIN

MOLECULAR DOCKING TURUNAN KALKON TERHADAP RESEPTOR ESTROGEN β (ER- β) SEBAGAI ANTIKANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Oleh : Ashfar Kurnia

PAH akan mengalami degradasi saat terkena suhu tinggi pada analisis dengan GC dan instrumen GC sulit digunakan untuk memisahkan PAH yang berbentuk

DESAIN INHIBITOR KARBONAT ANHIDRASE II BERBASIS SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN FENOLIK DAN SENYAWA ANALOG KURKUMIN

Identifikasi Senyawa Herbal Penghambat Thymidylate Synthase Lebih Poten dari 5-Fluorouracil Menggunakan Berbagai Metode Molecular Docking SKRIPSI

PEMODELAN INTERAKSI TURUNAN POTENSIAL ASAM BENZOIL SALISILAT DENGAN RESEPTOR ENZIM SIKLOOKSIGENASE 2

Gambar 1.2. Struktur molekul Asam O-(4-klorobenzoil) Salisilat (Rendy,2006)

BAB I PENDAHULUAN. keluar dari mulut (UMMC, 2013). Penyebab mual dan muntah ini ada

BAB 1 PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

menghilangkan kesadaran. Berdasarkan kerja farmakologinya, analgesik dibagi dalam dua kelompok besar yaitu analgesik narkotik dan analgesik non

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Hewan Uji

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

STUDI MODEL FARMAKOFOR DAN SKRINING VIRTUAL SENYAWA PENGHAMBAT ACE TERHADAP RESEPTOR ACE

Penapisan Virtual dan Elusidasi Moda Ikatan Analog Kurkumin pada Enzim Siklooksigenase-2 Menggunakan Protokol EE_COX2_V.1.0

DOCKING KURKUMIN DAN SENYAWA ANALOGNYA PADA RESEPTOR PROGESTERON: STUDI INTERAKSINYA SEBAGAI Selective Progesterone Receptor Modulators (SPRMs)

STUDI FARMAKOFOR DAN DOCKING MOLEKUL RESEPTOR σ2 SEBAGAI TARGET PENGOBATAN KANKER PAYUDARA

Struktur dan Fungsi Protein

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

inflamasi non steroid turunan asam enolat derivat oksikam yaitu piroksikam (Mutschler, 1991; Gringauz, 1997). Piroksikam digunakan untuk pengobatan

PEMODELAN TIGA DIMENSI (3D) IKATAN HASIL DOCKING MOLEKULAR TURUNAN DIKETOPIPERAZIN (DKP) DENGAN Bcl-2 PADA SEL MCF-7 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENAMBATAN MOLEKULER BEBERAPA SENYAWA ANALOG KURKUMIN TURUNAN DIBENZILIDENASIKLOHEKSANON PADA SIKLOOKSIGENASE-2 REZI RIADHI SYAHDI

MOLEKULAR DOCKING DENGAN METODE MOLEGRO VIRTUAL DOCKER TURUNAN KALKON SEBAGAI ANTIMIKROBA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODIFIKASI INHIBITOR SB-3CT UNTUK MENGHAMBAT KERJA MATRIKS METALLOPROTEINASE 2 DALAM PENYEBARAN SEL KANKER SECARA IN SILICO SKRIPSI

Transkripsi:

Simulasi Docking Molekuler Senyawa Xanthorrhizol sebagai Antiinflamasi terhadap Enzim COX-1 dan COX-2 Deden I. Dinata 1, Hardhi Suryatno 1, Ida Musfiroh 2, Shelvy E. Suherman 2 1 Sekolah Tinggi Farmasi Bandung, Bandung, Jawa Barat, Indonesia 2 Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia Abstrak Enzim yang memengaruhi proses inflamasi, yaitu enzim COX-1 dan COX-2, berfungsi dalam pembentukan prostaglandin untuk pembentukan inflamasi. Xanthorrhizol mempunyai efek antiinflamasi sehingga dilakukan uji simulasi docking xanthorrizol terhadap enzim COX-1 dan COX- 2. Penelitian dilakukan untuk mengetahui interaksi senyawa xanthorrhizol yang berasal dari tanaman temulawak (Curcuma xanthorriza) dengan sisi aktif enzim COX-1 dan COX-2. Proses docking senyawa tersebut dengan software Autodock 3.0. Hasil docking molekuler antara xanthorrhizol dengan COX-1 yaitu atom O pada xanthorrhizol berinteraksi dengan Arg120 dan Tyr355, interaksi xanthorrhizol dengan COX-2 yaitu gugus OH dari xanthorrhizol berinteraksi dengan asam amino Gln178 dan Leu338. Leu338 merupakan salah satu asam amino spesifik pada kantung ikatan COX-2. Hasil penelitian menunjukkan xanthorrhizol dapat berinteraksi dengan sisi aktif enzim COX-1 dan COX-2, memiliki afinitas yang lebih tinggi untuk berikatan pada sisi aktif COX-2 dibandingkan pada COX-1. Kata kunci: Antiinflamasi, COX-1, COX-2, docking, xanthorrhizol Molecular Docking Simulation of Xanthorrhizol Compounds Derived from Temulawak as Antiinflammatory on Enzymes COX-1 and COX-2 Abstract There are two enzymes that influence inflammatory process, which are COX-1 and COX-2 enzymes, have function in the establishment of prostaglandin that contribute in inflammation. Xanthorrhizol has anti-inflammatory effect, so it can be developed and tested by docking simulation to COX-1 and COX-2 enzymes. The aim of this research is to determine the interaction between xanthorrhizol that is derived from Curcuma xanthorriza with the active site of COX-1 and COX-2 enzymes. Docking simulation was done by using AutoDock Tools 4.0. The interactions between xanthorrhizol with COX-1 are O- xanthorrhizol interact with Arg120 and Tyr355. The interactions between xanthorrhizol with COX-2 are OH-xanthorrhizol interact with Gln178 and Leu338. Leu338 is specific amino acid in the binding pocket of COX-2. Xanthorrhizol can interact with the active site of COX-1 and COX-2 enzymes, show better affinity to COX-2. Keywords: Antiinflamasi, COX-1, COX-2, docking, xanthorrhizol Korespondensi: Ida Musfiroh idamusfiroh@unpad.ac.id 7

Pendahuluan Usaha penemuan obat baru pada awal perkembangan obat umumnya bersifat coba-coba (trial and error) sehingga biaya pengembangan obat baru menjadi sangat mahal. Hal ini dapat dipahami mengingat bahwa dari 8.000 hingga 10.000 senyawa baru hasil sintesis atau berasal dari sumber alam, setelah melalui berbagai pengujian seperti uji fisika, uji kimia, uji aktivitas, uji toksisitas, uji farmakokinetik kemudian uji farmakodinamik, sampai uji secara klinik, kemungkinan hanya ada satu senyawa yang secara klinik dapat digunakan sebagai obat. 1-3 Dimulai dari sintesis atau ekstraksi, pengujian farmakologi, evaluasi klinik dan persetujuan pendaftaran membutuhkan waktu lebih kurang selama 10 tahun. Hal ini disebabkan oleh ketatnya peraturanperaturan obat baru yang mendapat izin untuk dipasarkan. Ini berarti bahwa agar perkembangan obat baru tetap layak secara ekonomi, perlu strategi pemikiran yang mendasar di dalam melakukan penelitian dengan sejumlah kecil senyawa terpilih, dan cara merancang senyawa yang baik. 1 Masalah kurangnya pengembangan obat baru sudah mulai dapat diatasi yaitu dengan adanya teknik penemuan obat baru melalui studi komputasi, yang merupakan cabang kimia dengan menggunakan hasil kimia teori, lalu diterjemahkan ke dalam program komputer untuk menghitung sifatsifat dan perubahan dari molekul maupun dengan cara melakukan simulasi terhadap sistem-sistem yang besar (makromolekul seperti protein serta asam nukleat) dan sistem besar yang dapat mencakup kajian konformasi molekul serta perubahannya (misalnya, proses denaturasi protein), dan perubahan fase, serta memperkirakan sifatsifat makroskopik (misalnya, kalor jenis) berdasarkan perilaku di tingkat atom dan molekul. Kimia teori dapat didefinisikan sebagai suatu deskripsi matematika untuk kimia, sedangkan kimia komputasi biasa digunakan ketika metode matematika yang dikembangkan dengan cukup baik untuk dapat digunakan dalam program komputer. Metode kimia komputasi bisa memprediksi namun bukan berarti dapat digunakan secara langsung, dikarenakan sedikit sekali aspek kimia yang dapat dihitung secara tepat. Hampir semua aspek kimia dapat digambarkan di dalam skema komputasi kualitatif atau kuantitatif. 1 Rimpang temulawak memiliki minyak atsiri yaitu senyawa xanthorrhizol yang diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi. 4 Inflamasi merupakan respon dari suatu organisme terhadap invasi akibat benda asing, seperti bakteri, parasit dan virus. 5 Respon inflamasi merupakan suatu reaksi protektif yang penting terhadap iritasi, luka, atau infeksi, yang ditandai dengan kemerahan, rasa panas, bengkak, hilangnya fungsi dan rasa sakit. 6 PGs (prostaglandin) merupakan suatu mediator endogen untuk inflamasi yang dapat terbentuk dari asam arakidonat oleh enzim konstitutif COX-1 dan enzim inducible COX-2. 7 Enzim COX-1 merupakan enzim konstitutif yang dapat menjadi katalis dari pembentukan prostanoid regulatoris di berbagai jaringan, terutama pada selaput lendir traktus gastrointestinal, platelet, ginjal, dan epitel pembuluh darah. Enzim COX-2 bersifat tidak konstitutif namun dapat diinduksi apabila terdapat stimulus inflamasi, mitogenesis, atau onkogenesis. 8 Struktur kimia senyawa xanthorrhizol memiliki satu cincin aromatik yang dapat menimbulkan interaksi hidrofobik dengan reseptor dan satu gugus hidroksil yang menjadi donor dan akseptor dari ikatan hidrogen. 9,10 Interaksi antara xanthorrhizol dengan enzim COX-1 dan COX-2 belum dilaporkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui afinitas dan juga interaksi dari senyawa xanthorrhizol terhadap enzim COX-1 dan enzim COX-2, kemudian untuk mengetahui ikatan hidrogen yang dapat terbentuk, serta untuk mengetahui selektivitas dari senyawa xanthorrhizol terhadap enzim COX-1 dan juga enzim 8

COX-2 dengan menggunakan metode simulasi docking molekuler. Metode Alat yang digunakan pada penelitian ini, yaitu chem draw software, hyperchem software, PDB viewer, PDB (Protein Data Bank), ArgusLab, Autodock 4. 11 Bahan-bahan yang digunakan antara lain, struktur ligan yang telah digambar dengan Chem draw software, optimasi struktur dengan HyperChem software. Struktur protein yang telah dikristalografi yang diperoleh dari www.pdb.com. Analisis dari kantung ikatan COX-1 dilakukan melalui re-docking. Persiapan reseptor enzim COX dilakukan dengan pengunduhan enzim COX melalui website www.pdb.org kode PDB: 1EQG, 12 isolasi ligan yaitu kristal ibuprofen, analisis binding site untuk melihat suatu interaksi ibuprofen dengan enzim COX-1, re-ligan ibuprofen pada COX-1, analisis hasil docking dan visualiasi hasil docking. Analisis dari kantung ikatan COX-2 dilakukan melalui re-docking. Persiapan reseptor enzim COX-2 dilakukan dengan pengunduhan enzim COX melalui website www.pdb.org kode PDB: 3LN1, 12 isolasi ligan alami celecoxib, analisis binding site. Tabel 1 Hasil Validasi Docking untuk melihat interaksi celecoxib dengan enzim COX-2 dan mengetahui residu asam amino kantung ikatan enzim COX-2, redocking ligan celecoxib pada COX-2, serta analisis hasil docking dan visualisasi. Senyawa xanthorrhizol pada kantung ikatan COX-1 dan COX-2 dilakukan docking dengan cara penyiapan dari ligan xanthorrhizol dalam bentuk 2 dimensinya dengan format *.mol dibuat menggunakan chem draw, hasil ligan xanthorrhizol yang telah dibuat lalu dibuka menggunakan program hyperchem serta ditambahkan rantai hidrogen lalu diatur semiempirical dan digunakan AM1 kemudian optimasi geometri menggunakan polak-ribiere lalu disimpan dengan format *.hin, hasil ligan yang telah dioptimasi diubah menjadi ke dalam format file *.pdb dengan program Arguslab. Setelah senyawa xanthorrhizol telah dibuat dalam file berformat *.pdb lalu docking terhadap kantung COX-1 dan COX-2. Hasil Tabel 1 menunjukkan hasil validasi dari kantung ikatan enzim COX-1 (kode pdb: 1EQG) melalui re-docking terhadap ligan alami ibuprofen. Parameter docking dipilih dengan jumlah run 50 dan grid box Validasi Docking Ibuprofen dengan Enzim COX-1 kode pdb 1EQG Run Grid (ų) ED (Kkal/mol) Ki (µm) RMSD (Å) 50 60-10,01 2,8 0,789 Residu aa Ala527, Arg120, Gly526, Ile532, Met522, Phe518, Ser353, Try355, Val116, Val349 Celecoxib dengan Enzim COX-2 kode pdb 3LN1 50 60-12,96 14,07 1,008 9 His75, Arg106, Gln178, Val335, Leu338, Ser339, Try341, Leu345, Leu370, Trp373, Arg499, Ala502, Ile503, Phe504, Met508, Val509, Gly512, Ala513 Keterangan: ED: Energi docking, Ki: Konstanta inhibisi, RMSD: Root mean square deviation, dan Residua aa: Residu asam amino

60³Å. Hasil re-docking ibuprofen dengan enzim COX-1 adalah energi docking sebesar -10,01 kkal/mol, konstanta inhibisi sebesar 2,8 µm dan RMSD sebesar 0,789 Å, residu asam amino yaitu Ala527, Arg120, Gly526, Ile532, Met522, Phe518, Ser353, Try355, Val116, Val349. Ikatan hidrogen yang terbentuk antara ibuprofen dengan enzim COX-1 (Gambar 1a) adalah Arg120 dengan jarak 1,601 Å dan 1,705 Å serta Tyr355 dengan jarak 1,730 Å. Tabel 1 adalah hasil re-docking ligan alami celecoxib (Gambar 1b) terhadap enzim COX-2 (kode pdb 3LN1) dengan parameter terpilih yaitu jumlah run 50, grid box 60³Å, menghasilkan data dengan energi docking sebesar -12,96 kkal/mol, konstanta inhibisi sebesar 14,07 µm, dan RMSD sebesar 1,008 Å dengan residu asam amino yang berikatan yaitu His75, Arg106, Gln178, Val335, Leu338, Ser339, Try341, Leu345, Leu370, Trp373, Arg499, Ala502, Ile503, Phe504, Met508, Val509, Gly512, Ala513. Ikatan hidrogen yang terbentuk saat validasi adalah His75 dengan jarak 2,386 Å, Ser339 dengan jarak 3,476 Å, dan Leu338 dengan jarak 3,986 Å. Setelah dilakukan validasi kantung ikatan melalui re-docking, lalu dilakukan docking senyawa xanthorrhizol pada kantung ikatan enzim COX-1 dan COX2. Hasil docking senyawa uji xanthorrhizol terhadap enzim COX-1 (Gambar 2a) menunjukkan bahwa residu asam amino yang berinteraksi adalah Val116, Arg120, Val349, Leu352, Ser353, Tyr355, Phe381, Leu384, Tyr385, Trp387, Phe518, Met522, Ile523, Gly526, Ala527, Ser530, Leu531. Ikatan hidrogen terjadi dengan asam amino Arg120 dengan jarak ikatan 2,02 Å, dan Tyr355 dengan jarak ikatan 1,92 Å. Energi docking sebesar -8,85 kkal/mol dan konstanta inhibisi sebesar 1,63 µm (Tabel 2). Hasil docking antara senyawa xanthorrhizol terhadap enzim COX-2 (Tabel 2) menunjukkan residu asam amino yang berinteraksi yaitu His75, Gln178, Val335, Leu338, Ser339, Phe367, Leu370, Tyr371, Trp373, Arg499, Ala502, Ile503, Phe504, Met508, Val509, Gly512, Ala513. Ikatan hidrogen (Gambar 2b) yang terbentuk antara lain Gln178 dengan jarak 2,060 Å; serta Leu338 dengan jarak 2,065 Å. Energi docking sebesar -10.11 kkal/mol dan konstanta inhibisi sebesar 0,295 µm (Tabel 2). Pembahasan Hasil docking ibuprofen (Gambar 1a) dengan enzim COX-1 yaitu energi bebas ikatan -8,94 kkal/mol, konstanta Inhibisi 2,8 µm dan RMSD sebesar 0,789 Å. Ikatan hidrogen (Gambar 1a) yang terbentuk antara ibuprofen dengan enzim COX-1 adalah Arg120 dengan jarak 1,601 Å pada atom O dan 1,705 Å pada atom C, Tyr355 dengan jarak 1,730 Å pada atom C. Hasil docking ligan alami celecoxib (a) (b) Gambar 1 Ikatan Hidrogen yang Terbentuk antara Ibuprofen dengan Enzim COX-1 (a) dan Celecoxib dengan COX-2 (b) 10

Tabel 2 Hasil Docking Xanthorrhizol Enzim Enzim COX-1 kode pdb 1EQG ED (Kkal/mol) Ki (µm) -8,85 1,63 Enzim COX-2-10,11 0,295 Residu aa Tyr385, Trp387, Phe518, Met522, Ile523, Gly526, Ala527, Ser530, Leu531 His75, Gln178, Val335, Leu338, Ser339, Phe367, Leu370, Tyr371, Trp373, Arg499, Ala502, Ile503, Phe504, Met508, Val509, Gly512, Ala513 Ikatan hidrogen Arg120 (2,019 Å) Tyr355 (1,917 Å) Gln178 (2,060 Å) Leu338 (2,065 Å) Keterangan: ED: Energi Docking, Ki: Konstanta inhibisi, RMSD: Root mean square deviation, dan Residua aa: Residu asam amino. terhadap enzim COX-2 kode pdb 3LN1 dengan variasi run 50 grid box yang digunakan adalah 60³Å, menghasilkan data dengan enegi bebas ikatan sebesar -10,71 kkal/mol, konstanta inhibisi sebesar 14,07 µm, dan RMSD sebesar 1,008 Å. Ikatan hidrogen (Gambar 1b) yang terbentuk pada saat validasi adalah His75 dengan jarak 2,386 Å pada atom N, Ser339 dengan jarak 3,476 Å pada atom N, dan Leu338 dengan jarak 3,986 Å pada atom N. Hasil docking senyawa xanthorrhizol terhadap enzim COX-1 menunjukkan hasil yaitu residu asam amino Val116, Arg120, Val349, Leu352, Ser353, Tyr355, Phe381, Leu384, Tyr385, Trp387, Phe518, Met522, Ile523, Gly526, Ala527, Ser530, Leu531, ikatan hidrogen dengan asam amino Arg120, Tyr355 dengan jarak ikatan 2,02, 1,92 Å, energi bebas ikatan sebesar -7.89 kkal/mol, serta konstanta inhibisi sebesar 1,63 µm (Tabel 2). Hasil analisis interaksi xanthorrhizol dengan enzim COX-1 menunjukkan bahwa adanya ikatan hidrogen yang kuat antara xanthorrhizol dengan kantung ikatan COX- 1 tetapi residu asam amino yang berikatan berbeda dengan ibuprofen, interaksi pada ibuprofen didapatkan residu asam amino Ala527, Arg120, Gly526, Ile532, Met522, Phe518, Ser353, Try355, Val116, Val349 pada senyawa xanthorrhizol hasil residu asam amino yang didapat adalah Val116, Arg120, Val349, Leu352, Ser353, Tyr355, Phe381, Leu384, Tyr385, Trp387, Phe518, Met522, Ile523, Gly526, Ala527, Ser530, Leu531. Berdasarkan hasil analisis tersebut, xanthorrhizol mampu berinteraksi dengan residu asam amino penting pada kantung ikatan enzim COX-1. Meskipun terdapat perbedaan jenis residu asam amino yang berikatan dengan ibuprofen, namun ikatan hidrogen yang terbentuk (Gambar 2a) (a) (b) Gambar 2 Ikatan Hidrogen yang Terbentuk pada Docking Senyawa Xanthorrhizol yang Berikatan dengan COX-1 (a) dan Senyawa Xanthorrhizol yang Berikatan dengan COX-2 (b) 11

antara lain Tyr335 dengan jarak 1,917 Å pada atom O, Arg120 dengan jarak 2,019 Å yang merupakan residu asam amino penting pada sisi aktif enzim COX-1, menunjukkan xanthorrhizol mempunyai aktivitas antiinflamasi, yaitu dengan cara menghambat enzim COX-1. Hasil docking senyawa xanthorrhizol terhadap enzim COX-2 menunjukkan hasil residu asam amino yang berinteraksi yaitu His75, Gln178, Val335, Leu338, Ser339, Phe367, Leu370, Tyr371, Trp373, Arg499, Ala502, Ile503, Phe504, Met508, Val509, Gly512, Ala513. Ikatan hidrogen yang terbentuk antara lain dengan Gln178 dengan jarak 2,06 Å, Leu338 dengan jarak 2,07 Å, energi docking -10,11 kkal/mol, dan konstanta inhibisi 0,295 µm (Tabel 2). Hasil menunjukkan bahwa xanthorrhizol dapat berikatan dengan residu asam amino penting pada kantung ikatan COX-2 (Leu338) sebagaimana ikatannya dengan celecoxib. Simpulan Xanthorrhizol mempunyai aktivitas antiinflamasi yang ditunjukkan dari hasil docking senyawa xanthorrhizol terhadap enzim COX-1 dan COX-2. Senyawa xanthorrhizol dapat berikatan dengan kantung ikatan enzim COX-1 dan COX-2, namun lebih selektif terhadap enzim COX- 2 dengan nilai energi docking yang lebih kecil dibandingkan dengan interaksinya terhadap enzim COX-1. Daftar Pustaka 1. Siswandono, Soekardjo B. Kimia medisinal pengembangan obat jilid I. Surabaya: Airlangga University Press; 2000;1-28:313 336. 2. Firdayani, Rilianawati, Kusumaningrum S, Hardhiyuna M, Kusumastuti SA, Saepudin A, et al. Pengembangan kandidat senyawa obat turunan naftokuinon sebagai inhibitor virus hepatitis b. Prosiding InSINas. 29 30 November 2012; Bandung, Indonesia. Indonesia: Institut Teknologi Bandung; 2012. 3. Lily, Martina H, Ningrum W, Sukaisi, Yeni V. Discovery and development of drug. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan; 2011 4. Chol SL, Da-Qing J, Hyejung M, Sang JO, Jung UL, Jae K H, et al. Antioxidant and antiinflammatory activities of xanthorrhizol in hippocampal neurons and primary cultured microglia. J Neurosci Res. 2005; 82(6):831 838. 5. Nur AH, Shanti L, Ahmad DS. Kandungan kimia dan uji antiinflamasi ekstrak etanol Lantana camara L. pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) Jantan. Bioteknologi. 2008;5(1):10 17. 6. Nurul F. Efek antiinflamasi ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca Benth) pada tikus putih jantan galur wistar (skripsi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2008 7. Ikawati Z. Pengantar farmakologi molekuler. Yogyakarta: UGM Press; 2006. 8. Harry U. Uji aktivitas penghambatan senyawa 4-[(E)-2-(4-okso-3-fenilkuinazolin-2-il) etenil] benzene sulfonamida terhadap siklooksigenase- 2 (cox-2) (skripsi). Depok: Universitas Indonesia; 2012 9. Ida M, Muchtaridi M, Ahmad M, Ajeng D, Aliya NH, Linar ZU, et al. Cytotoxicity studies of xanthorrhizol and its mechanism using molecular docking simulation and pharmacophore modelling. Journal of Applied Pharmaceutical Science. 2013;3(6): 007 015 10. Ayik RP. Docking molekul dengan metoda molegro virtual docker dari ekstrak air psidium guajava Linn dan citrus sinensis, peels sebagai inhibitor pada tirosinase untuk pemutih kulit. JKTI. 2013;15(1):31 39 11. Selinsky BS, Gupta K, Sharkey CT, Loll PJ. Structural analysis of NSAID binding by prostaglandin H2 synthase: 12

time-dependent and time-independent inhibitors elicit identical enzyme conformations. Biochemistry. 2001;40 (17):5172 5180. 12. Wang JL, Limburg D, Graneto MJ, Springer J, Hamper JR, Liao S, et al. The novel benzopyran class of selective cyclooxygenase-2 inhibitors. Part 2: the second clinical candidate having a shorter and favorable human half-life. Boorg. Med. Chem. Lett. 2010;(20):7159 7163. 13