Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

dokumen-dokumen yang mirip
HAK ANAK DALAM KETENAGAKERJAAN

BAB III INKONSISTENSI KETENTUAN HUKUM PEKERJA ANAK Kontradiksi Pengaturan Tentang Pekerja Anak

KONVENSI DASAR ILO dan PENERAPANNYA DI INDONESIA

Standar Ketenagakerjaan Internasional tentang Kesetaraan dan Non Diskriminasi

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184

PEKERJA ANAK. Dibahas dalam UU NO 13 Tahun 2003 Bab X Perlindungan, Pengupahan, dan Kesejaterahan Bagian 1 Paragraf 2.

Tujuan UUK adalah kesejahteraan tenaga kerja: Memperoleh, meningkatkan, mengembangkan kompetensi kerja.

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG EKPLOISTASI PEKERJA ANAK. A. Pengaturan Eksploitasi Pekerja Anak dalam Peraturan Perundangundangan

Undang-undang No. 21 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

KONVENSI KETENAKERJAAN INTERNASIONAL KONVENSI 182 MENGENAI PELARANGAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 21 TAHUN 2000 (21/2000) TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

BAB I PENDAHULUAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1997 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 1997/73, TLN 3702]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

UNDANG-UNDANG NO. 21 TH 2000

WALI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR... TAHUN... T E N T A N G

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Memahami Pekerja Anak. Foto: Peguyuban Uud Danum

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG KOMITE AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN

UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA

Kajian Teoritik Hukum dan HAM tentang Surat Edaran Kabaharkam Nomor B/194/I/2013/Baharkam, yang Melarang Satpam Berserikat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-2- Selanjutnya, peran Pemerintah Daerah dalam memberikan pelindungan kepada Pekerja Migran Indonesia dilakukan mulai dari desa, kabupaten/kota, dan p

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

WALI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ZONA BEBAS PEKERJA ANAK

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

BAB I PENDAHULUAN. Usia Pekerja Jumlah Pekerja Tahun Survei Tahun Tahun ±

Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA)

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA / SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan

PERLINDUNGAN,PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG KOMITE AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA

FAQ HAK BURUH MELAKUKAN AKSI DEMONSTRASI 1

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

Oleh: Arum Darmawati. Disampaikan pada acara Carrier Training Preparation UGM, 27 Juli 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

2. Konsep dan prinsip

K45 KERJA WANITA DALAM SEGALA MACAM TAMBANG DIBAWAH TANAH

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis

Oleh : Amin Budiamin

KOMITE AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK.BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2004 T E N T A N G ZONA BEBAS PEKERJA ANAK DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

FAQ HAK PEKERJA MELAKUKAN AKSI UNJUK RASA 1

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

situasi bencana memberikan pendampingan hukum dan pelayanan (UUPA Pasal 3; Perda Kab. Sleman No.18 Tahun 2013, Pasal 3)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177)

BAB II. Organisasi Buruh Internasional. publik. Dimana masih sering terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam

KEGIATAN YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN ANAK-ANAK

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN PEKERJA ANAK

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR

K87 KEBEBASAN BERSERIKAT DAN PERLINDUNGAN HAK UNTUK BERORGANISASI

4. Metoda penerapan Konvensi No.111

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Institute for Criminal Justice Reform

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut KHA definisi anak secara umum adalah manusia yang umurnya belum

Serikat Pekerja/Serikat Buruh

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

Discrimination and Equality of Employment

HUKUM KETENAGA KERJAAN BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

Pengertian Anak dan Pentingnya Mendefinisikan Anak Secara Konsisten dalam Sistem Hukum 1 Oleh: Adzkar Ahsinin

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan orang merupakan bentuk modern dari perbudakan manusia.

K181 Konvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

K19 PERLAKUKAN YANG SAMA BAGI PEKERJA NASIONAL DAN ASING DALAM HAL TUNJANGAN KECELAKAAN KERJA

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

Transkripsi:

Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

Tujuan Pembelajaran Mengenal ILO dan ILS Memahami prinsip-prinsip dan hak-hak mendasar di tempat kerja Mengidentifikasi kerja layak bagi kaum muda

Mengenal ILO dan ILS 3 1919 187 189 1950 204 20 8 1970

ILO Agenda Decent Work for All Promoting opportunities for women and men to obtain decent and productive work, in conditions of freedom, equity, security and human dignity

PEKERJAAN LAYAK Mendorong dan mewujudkan prinsip dan hakhak dasar di tempat kerja Menciptakan kesempatan yang lebih besar bagi perempuan dan laki-laki untuk menjamin pekerjaan dan pendapatan yang layak Meningkatkan cakupan dan keefektifan perlindungan sosial bagi semua Memperkuat tripartisme dan dialog sosial

Konvensi-konvensi Mendasar: Mendefinisikan Isi dari Prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat Kerja Konvensi-konvensi Mendasar Konvensi-konvensi yang memuat prinsip dan hak-hak mendasar di tempat kerja. Seluruh Negara Anggota harus mematuhi Konvensikonvensi ini. Kebebasan Berserikat dan Hak untuk Berunding Bersama (K.87 dan K.98) Penghapusan Kerja Paksa (K. 29 dan K.105) Penghapusan Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Jabatan (K.100 dan K.111) Penghapusan Pekerja Anak (K.138 dan K.182)

K87: Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak untuk Berorganisasi, 1948 Ikhtisar : Perlindungan atas kebebasan dari kemungkinan pembatasan atau pelanggaran oleh Negara Empat Prinsip Utama: Hak seluruh pekerja dan pengusaha untuk bergabung dengan atau membentuk organisasi Hak organisasi tersebut untuk menentukan sendiri urusan internal mereka Hak untuk melindungi organisasi tersebut dari pembekuan atau pembubaran Hak untuk membentuk dan bergabung dengan federasi dan konfederasi, serta hak untuk berafiliasi dengan organisasi internasional Konvensi ini tidak berlaku untuk pegawai negeri yang menangani administrasi Negara.

QUIZ 1. Berapa jumlah minimum pekerja yang dibutuhkan untuk dapat membentuk Serikat Pekerja/Serikat Buruh? 2. Apakah seorang pekerja boleh menjadi anggota lebih dari satu serikat pekerja/serikat buruh? 3. Apakah serikat pekerja/serikat buruh yang telah terbentuk wajib memberitahukan keberadaannya kepada otoritas yang berwenang dan mitra kerjanya? 4. Apa peran serikat pekera/serikat buruh?

K98: Hak untuk Berorganisasi dan Berunding Bersama, 1949 Ikhtisar : Merupakan instrumen yang berfokus pada hak pekerja dan pengusaha Tiga Prinsip Utama Perlindungan pekerja terhadap diskriminasi anti serikat Perlindungan organisasi pekerja dan pengusaha terhadap intervensi oleh satu sama lain Mempromosikan perundingan bersama Konvensi ini tidak berlaku bagi pegawai negeri yang menangani Administrasi Negara.

QUIZ Apakah perbedaan antara perjanjian kerja, peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama?

Kerja Paksa Konvensi Kerja Paksa, 1930 (No.29) Konvensi Penghapusan Kerja Paksa, 1957 (No. 105)

Kerja Paksa Definisi KETIADAAN PERSETUJUAN UNTUK BEKERJA + ANCAMAN HUKUMAN = KERJA PAKSA (DENGAN KRITERIA YANG KETAT) KETIADAAN KESEPAKATAN Dianggap sebagai budak Pemaksaan psikologis: ancaman hukuman bila tidak melakukan pekerjaan yang disuruh Pembebanan hutang (harga yang dibuat melambung tinggi, bunga yang terlalu tinggi) Penahanan atau tidak membayar gaji Penahanan dokumen identitas atau barang berharga/penting lainnya ANCAMAN HUKUMAN Kekerasan fisik dan seksual bagi pekerja dan orang-orang dekat Pengurungan di tempat kerja Hukuman finansial Pengalihan hak Pengurangan drastis atas makanan, tempat tinggal atau kebutuhan lain Pengasingan dari komunitas dan kehidupan sosial Ancaman pengaduan ke polisi atau ancaman pemulangan

Indikator-indikator kerja paksa ILO 1. Pemanfaatan kerentanan secara negatif 2. Pengelabuan/pembohongan 3. Pembatasan gerak 4. Pengucilan 5. Kekerasan fisik dan seksual 6. Intimidasi dan ancaman 7. Penahanan dokumen identitas 8. Penahanan upah 9. Lilitan hutang 10. Kondisi kerja dan hidup yang menyiksa 11. Lembur yang berlebihan Pertanyaan-pertanyaan penting: Apakah para pekerja masuk dalam hubungan kerja dengan sukarela? Apakah mereka bebas berhenti dari pekerjaan bila mereka menginginkannya? Apakah hukuman atau ancaman digunakan untuk menahan pekerja agar tidak berhenti dari pekerjaannya?

YANG BUKAN MERUPAKAN BENTUK KERJA PAKSA Menurut Konvensi ILO No 105 yaitu : Setiap pekerjaan atau jasa yang harus dilakukan berdasarkan undang-undang wajib dinas militer untuk pekerjaan yang khusus bersifat militer Setiap pekerjaan atau jasa yang merupakan sebagian dari kewajiban biasa warga negara dari penduduk suatu negara yang merdeka sepenuhnya Akibat keputusan pengadilan dengan ketentuan bahwa pekerjaan atau jasa tersebut dilaksanakan dibawah perintah dan pengawasan pejabat pemerintah dan orang tersebut tidak disewa atau ditempatkan untuk digunakan oleh perorangan secara pribadi, perusahaan atau perkumpulan. Keadaan perang atau bencana atau bencana yang mengancam dan dapat membahayakan keadaan kehidupan atau keselamatan dari seluruh atau sebagian penduduk. Tugas kemasyarakatan

Pekerja Anak

KONVENSI ILO No. 138, 1973 mengenai Usia Minimum Memasuki Dunia Kerja Berlaku untuk semua sektor ekonomi, semua pekerja anak baik mereka dipekerjakan oleh orang lain untuk upah maupun bekerja sendiri/mandiri

Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (BTPA) (menurut Konvensi ILO no. 182) 1. Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak yang mutlak: - semua bentuk perbudakan atau praktek yang mirip perbudakan seperti penjualan dan perdagangan anak, kerja ijon dan perhambaan (serfdom), maupun kerja paksa atau kerja wajib, perekrutan secara paksa maupun wajib untuk konflik bersenjata; - penggunaan, mendapatkan atau menawarkan seorang anak untuk kegiatan prostitusi, untuk produksi pornografi, atau untuk pertunjukan pornografi; - penggunaan, mendapatkan atau menawarkan seorang anak untuk kegiatan yang melawan hukum, khususnya untuk memproduksi dan mengedarkan obat-obatan terlarang; 2. Pekerjaan yang Membahayakan/Hazardous: pekerjaan yang karena sifatnya atau lingkungan di mana pekerjaan tersebut dilaksanakan, akan membahayakan kesehatan, keselamatan dan moral anak dan jenis-jenis pekerjaan yang membahayakan ini ditetapkan oleh otoritas nasional: - di mana anak terpapar kepada kekerasan fisik, psikologis dan kekerasan seksual - pekerjaan di bawah tanah, di bawah air, pada ketinggian yang berbahaya, dan/atau di ruangan yang tertutup - terdapat mesin yang membahayakan atau pengangkatan beban berat secara manual - lingkungan yang memaparkan anak kepada bahaya kesehatan - Kondisi-kondisi berbahaya yang khusus (e.g. jam kerja yang panjang) atau di mana kebebasan untuk bergerak (datang dan pergi) dibatasi atau terbatas.

Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (UU no 13 tahun 2003) Segala bentuk perbudakan atau praktek sejenis perbudakan seperti penjualan dan perdagangan anak, kerja ijon dan perhambaan serta kerja paksa atau wajib kerja termasuk pengerahan anak secara paksa atau wajib untuk dimanfaatkan dalam konflik bersenjata; Pemanfaatan, penyediaan atau penawaran anak untuk pelacuran, untuk produksi pornografi, atau untuk pertunjukan-pertunjukan porno; Pemanfaatan, penyediaan atau penawaran anak untuk kegiatan terlarang, khususnya untuk produksi dan perdagangan obat-obatan sebagaimana diatur dalam perjanjian nasional; Pekerjaan yang sifat atau lingkungan di mana pekerjaan tersebut dilakukan dapat membahayakan,keselamatan atau moral anak-anak.

Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak dalam Keppres 59, th 2002 1. Anak-anak yang dilacurkan; 2. Anak-anak yang bekerja di pertambangan; 3. Anak-anak yang bekerja sebagai penyelam mutiara; 4. Anak-anak yang bekerja di sektor konstruksi; 5. Anak-anak yang bekerja di jermal; 6. Anak-anak yang bekerja sebagai pemulung sampah; 7. Anak-anak yang dilibatkan dalam produksi dan kegiatan yang menggunakan bahan-bahan peledak; 8. Anak yang bekerja di jalan; 9. Anak yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga; 10. Anak yang bekerja di industri rumah tangga; 11. Anak yang bekerja di perkebunan; 12. Anak yang bekerja pada penebangan, pengolahan dan pengangkutan kayu; 13. Anak yang bekerja pada industri dan jenis kegiatan yang menggunakan bahan kimia yang berbahaya.

QUIZ Berapa usia minimum anak boleh bekerja menurut UU 13 Tahun 2003?

APAKAH ANAK BOLEH BEKERJA Pasal 68 Undang-undang no. 13 tahun 2003 menyebutkan bahwa pengusaha dilarang mempekerjakan anak. Dan dalam ketentuan undang-undang tersebut, anak adalah setiap orang yang berumur dibawah 18 tahun. Berarti 18 tahun adalah usia minimal yang diperbolehkan pemerintah untuk bekerja. Namun di dalam undang-undang yang sama pasal 69, 70, dan 71 menjelaskan pengecualian bagi anak usia 13 15 tahun diizinkan melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental, dan sosial. Kemudian juga anak minimal usia 14 tahun dapat melakukan pekerjaan di tempat kerja yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan atau pelatihan dan anak dapat melakukan pekerjaan untuk mengembangkan bakat dan minatnya.

PERSYARATAN ANAK BOLEH BEKERJA UU no. 13 tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan Pasal 69 Pengusaha yang mempekerjakan anak pada pekerjaan ringan harus memenuhi persyaratan : Izin tertulis dari orang tua atau wali; Perjanjian kerja antara pengusaha dengan orang tua atau wali; Waktu kerja maksimum 3 (tiga) jam; Dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu waktu sekolah; Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja; Adanya hubungan kerja yang jelas; dan Menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

SYARAT PEKERJAAN Pekerjaan seperti yang dimaksud dapat dilakukan dengan syarat : Diberi petunjuk yang jelas tentang cara pelaksanaan pekerjaan serta bimbingan dan pengawasan dalam melaksanakan pekerjaan; dan Diberi perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk pekerjaan yang ditujukan untuk mengembangkan bakat dan minat anak, persyaratannya adalah: Di bawah pengawasan langsung dari orang tua atau wali Waktu kerja paling lama 3 jam sehari Kondisi dan lingkungan kerja tidak mengganggu perkembangan fisik, mental, sosial, dan waktu sekolah

SANKSI BAGI YANG MELANGGAR UU no. 13 tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan Pasal 185 dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah) Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 1(1) dan 59 Orang yang melakukan eksploitasi ekonomi atau seksual terhadap anak-anak dikenai hukuman penjara maksimal sepuluh tahun dan/atau denda maksimal Rp. 200.000.000,- Selain Itu juga Berupa Sangsi Sosial dimana Image/Citra Perusahaan akan menjadi buruk karena memperkerjakan anak.

Standar perburuhan internasional inti tentang kesetaraan dan nondiskriminasi Konvensi ILO no. 100 tahun 1950 tentang Upah yang adil bagi laki-laki dan perempuan untuk pekerjaan yang setara nilainya Konvensi ILO no. 111 tahun 1958 tentang Diskriminasi (dalam hal Pekerjaan dan Jabatan)

Tiga komponen definisi diskriminasi dalam Konvensi No.111 2. Penyebab 1. Fakta 3. Dampak Alasan yang dilarang Jenis kelamin Ras warna kulit Keyakinan agama Asal muasal Asal negara Pendapat politik + alasan-alasan lain yang ditetapkan secara nasional Perbedaan perlakuan Tidak diberi peluang Preferensi diberikan Hasil kerja yang tidak adil

Apa saja yang bukan diskriminasi? Persyaratan kerja yang wajar: Keamanan Negara Upaya perlindungan atau bantuan khusus: - Tindakan protektif - Tindakan afirmatif

Konvensi ILO 100 Pekerjaan yang sama atau identik atau pekerjaan dalam kondisi yang sama atau identik Contoh pekerjaan identik profesor laki-laki dan perempuan yang mengajar di sebuah universitas Pekerjaan yang nilainya sama/kondisi yang sama atau identik (pekerjaan serupa)

Definisi pengupahan Upah atau gaji dasar, biasa atau minimum dan honorarium tambahan lainnya dibayarkan secara langsung atau tidak langsung oleh pengusaha dalam bentuk tunai atau barang yang timbul dari pekerjaan para pekerja

KONVENSI ILO HUKUM NASIONAL HAL YANG DIATUR

QUESTIONS?