BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikenal empat aspek keterampilan

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ENTENG KARYANA, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek keterampilan yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berinteraksi dengan yang lainnya. Begitu pula

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang disadari atau tidak, selalu hidup berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain. Kelompok tersebut dimulai dari suatu kelompok kecil yang disebut keluarga sampai kelompok besar di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya. Interaksi antarmanusia tersebut membutuhkan suatu alat komunikasi vital yang dimiliki dan dipahami bersama yang disebut bahasa. Melalui bahasa, manusia dapat menyampaikan pesan, bertukar informasi, dan menyatakan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Manusia dapat berpikir dengan baik karena manusia memiliki dan menggunakan bahasa. Tanpa bahasa besar kemungkinan manusia tidak dapat berpikir secara sistematis, teratur, dan berlanjut. Selain itu kepribadian seseorang juga dapat tercermin melalui cara berbahasanya. Cara berbahasa yang dimiliki seseorang disebut dengan kemampuan atau keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa itu sendiri meliputi keterampilan menulis, membaca, menyimak, dan berbicara. Salah satu keterampilan berbahasa yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis. Menulis adalah suatu proses berpikir yaitu kegiatan menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan ke dalam wujud tulisan atau bahasa tulis. Kegiatan menulis sangat penting dalam menunjang keterampilan berbahasa karena selain bahasa lisan, bahasa tulis juga sangat diperlukan untuk 1

2 berkomunikasi. Dengan komunikasi, dapat menyampaikan semua yang dirasakan, dipikirkan, dan diketahui kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan satuan perumusan maksud, melahirkan perasaan, dan memungkinkan seseorang menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Menurut Tarigan (1994: 3-4) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau tanpa tatap muka dengan orang lain. Menulis juga merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif, yaitu dalam kegiatan menulis, seorang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis merupakan kegiatan reproduktif karena dengan menulis, seseorang akan dapat: 1. Meningkatkan kemampuan intelektual seperti berpikir kreatif. Berpikir kreatif di sini adalah menggunakan akal sehat, menerapkan pengetahuan yang berguna, dan memecahkan masalah; 2. Meningkatkan kematangan emosional dan sosial. Oleh karena itu, keterampilan menulis sangat penting untuk diajarkan di sekolah. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMP dan MTs, Standar Kompetensi yang harus dicapai siswa kelas VII pada aspek menulis salah satunya adalah mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. Menulis pengalaman pribadi adalah kegiatan mengungkapkan pikiran dan perasaan atas pengalaman pribadi yang telah dialami ke dalam wujud tulisan. Menulis pengalaman pribadi dilakukan dengan tujuan agar penulis dapat mengingat segala hal yang berkesan yang pernah dialaminya agar tidak

3 terlupakan begitu saja. Hal tersebut didukung dengan pendapat Komaidi (2008: 255) yaitu dengan menulis pengalaman pribadi kita bisa mengabadikan ide-ide, kenangan atau peristiwa yang kita anggap penting dan berkesan. Pengalaman pribadi tersebut dapat berupa pengalaman bahagia atau menyenangkan, pengalaman sedih, maupun pengalaman lucu. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP Negeri 3 Sawit, diketahui bahwa sebagian besar siswa belum mampu menulis pengalaman pribadi dengan baik. Contoh : 1. Waktu lebaran kemarin, aku dan keluargaku keliling ke rumah warga. Setelah itu pergi ke rumah nenek, kemudian pulang dan aku menghitung jumlah uang yang aku dapat dan jumlah uangnya mendapat Rp. 200.000. (Kastria/17/VIIA). 2. Ayahku sangat marah sekali padaku. Aku bangun tidur kesiangan dan tidak sholat subuh. Ayah marah sekali karena aku tidak sholat. Mau bagaimana lagi aku sudah bangun kesiangan. Sekarang aku tidak akan mengulanginya lagi. (Yoga/35/VIIA) 3. Pada hari Idul Fitri saya dan keluarga saya pergi ke rumah nenek. Disana banyak makanan dan minuman. Saya sangat senang karena bisa berkumpul dengan keluarga saya, itulah pengalaman pada hari idul fitri. (Choirul/21/VIIA). Persentase terbanyak untuk siswa yang belum mampu menulis pengalaman pribadi dengan baik ada pada kelas VIIA. Siswa belum mampu menyusun kalimat dan mengembangkannya menjadi sebuah tulisan pengalaman pribadi yang baik dan utuh. Sebagian besar siswa hanya menulis pengalaman pribadi berdasarkan suatu peristiwa pengalaman pribadi atau kejadian yang mereka ingat saja tanpa memperhatikan aspek-aspek dalam menulis pengalaman pribadi yang meliputi pengembangan gagasan (ide), kesesuaian dan kejelasan isi cerita, kelengkapan unsur cerita, pemilihan diksi dan EYD serta kerapian tulisan.

4 Selain itu, siswa merasa kegiatan menulis adalah kegiatan yang sudah bisa mereka lakukan sehingga mereka beranggapan bahwa menulis tidak membutuhkan kaidah atau keterampilan khusus dan pelajaran menulis seringkali kurang diperhatikan siswa. Siswa juga kesulitan untuk mendapatkan ide dan mengorganisasikannya. Siswa tidak dapat menulis pengalaman pribadinya secara runtut, baik urutan waktu maupun urutan tempatnya dan membuat pembaca terkadang kurang dapat mengerti maksud si penulis. Kalimat yang ditulis siswa masih sederhana dan sebagian besar dari mereka hanya mampu menulis tidak lebih dari dua paragraf. Kemampuan pemilihan kata oleh siswa juga masih rendah. Pilihan kata yang ditulis siswa adalah kata-kata yang tidak baku. Sementara siswa berpendapat bahwa dengan bahasa yang tidak baku atau biasanya dikenal dengan istilah bahasa gaul, siswa dapat lebih mudah dalam memahami isi cerita dalam pengalaman pribadi. Hal tersebut bertentangan dengan salah satu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yang menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah sebagai sarana penyebarluasan bahasa dan sastra yang baik untuk berbagai keperluan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran menulis pengalaman pribadi, penggunaan bahasa dan sistematika yang baik akan memudahkan pembaca dalam memahami apa yang diungkapkan penulis berdasarkan pengalaman peribadinya dengan baik pula. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya keterampilan menulis pengalaman pribadi adalah siswa juga sulit memusatkan konsentrasinya untuk mengingat kembali pengalaman apa saja yang berkesan yang pernah dialami. Kurangnya pengetahuan dan frekuensi berlatih yang mendorong sulitnya siswa

5 memusatkan konsentrasinya, akhirnya, tulisan terkesan ala kadarnya, tidak sistematis, dan kurang bermakna. Sedangkan faktor dari guru yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa, khususnya dalam menulis pengalaman pribadi adalah metode, teknik, maupun media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis kurang variatif dan menarik. Guru cenderung menggunakan pembelajaran secara konvensional atau model ceramah sehingga siswa merasa bosan dan kurang meminati pelajaran tersebut. Dengan model pembelajaran yang demikian, siswa juga kurang dapat memaksimalkan potensinya dalam menuangkan ide-ide dan gagasannya dalam bentuk tulisan. Berdasarkan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, masih ada hal-hal lain yang harus dikuasai oleh siswa. Menurut Tarigan (dalam Wulaningsih, 2008: 5), hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keterampilan menulis yaitu sebagai berikut. 1. Kesatuan gagasan yang harus dimiliki. 2. Kemampuan menulis antarkalimat lebih tepatnya menyusun kalimat dengan jelas dan efektif. 3. Keterampilan merangkaikan kalimat dan paragraf. 4. Menguasai ejaan dan tanda baca, dan 5. Memiliki sejumlah kata (kosakata). Melihat kenyataan yang ada dan berdasarkan penjelasan di atas, jelas bahwa keterampilan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Sawit masih memerlukan perhatian khusus. Oleh karena itu, untuk mengatasi semua masalah itu dan mencapai tujuan pembelajaran, maka peneliti melakukan

6 penelitian tindakan kelas (PTK) menulis pengalaman pribadi dengan penerapan teknik terbimbing dan media reka gambar album kenangan. Teknik menulis terbimbing adalah suatu teknik yang digunakan oleh guru untuk membimbing siswa dalam menulis agar siswa dapat menemukan ide dan mengorganisasikannya ke dalam bentuk rangkaian kalimat yang baik, sistematis, dan bermakna. Hasil dari kegiatan menulis tidak terjadi begitu saja melainkan harus melalui suatu proses berpikir yaitu menemukan ide dan gagasan kemudian menuangkannya ke dalam bentuk tulisan yang baik dan bermakna sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Dengan kata lain, teknik menulis terbimbing merupakan kegiatan menulis berbasis proses yang dilakukan oleh siswa dengan mendapatkan bimbingan dari guru agar mendapatkan kualitas tulisan yang diharapkan. Dengan bimbingan dari guru, siswa tidak akan keluar dari jalur yang ditetapkan oleh guru dan siswa selama kegiatan menulis. Bimbingan dari guru akan mengarahkan siswa agar mampu mengungkapkan ide dan gagasan berdasarkan apa yang dipikirkan dan dirasakan secara logis dan sistematis. Teknik menulis terbimbing bertujuan untuk memberikan bimbingan, arahan, dan pengetahuan kepada siswa tentang cara menyusun paragraf yang baik berkaitan dengan penggunaan bahasa, diksi, urutan waktu, dan kebermaknaan isi cerita. Dengan demikian, pengalaman prbadi yang ditulis dapat dipahami oleh pembaca dengan jelas karena menggunakan bahasa yang efektif dan kaidah tulis menulis yang baik. Meskipun dibimbing, kreativitas siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan ide serta gagasannya tidak dibatasi. Di sini guru hanya bertindak sebagai pendikte.

7 Media reka gambar album kenangan adalah media yang berwujud gambar yang sudah dimodifikasi atau direka dari foto yang diambil dari album kenangan siswa itu sendiri yang menggambarkan peristiwa tertentu. Gambar-gambar tersebut adalah gambar yang menggambarkan (mendokumentasikan) aktivitasaktivitas tertentu yang dikerjakan oleh siswa. Penggunaan media reka gambar album kenangan dalam kegiatan pembelajaran menulis pengalaman pribadi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan atau keterampilan siswa dalam menulis pengalaman pribadi sehingga kompetensi ini benar-benar dikuasai oleh siswa serta mempermudah proses pembelajaran. Selain itu penggunaan media reka gambar album kenangan dapat menjadikan proses pembelajaran menulis pengalaman pribadi menjadi lebih menarik dan bervariasi sehingga siswa tidak akan merasa jenuh. Siswa akan mendapatkan sesuatu yang lebih konkret, lebih menarik, dan lebih mudah mengingat sehingga akan memberikan tuntunan yang lebih lengkap dan lebih nyata dalam penuangan ide. Dengan demikian siswa akan lebih termotivasi untuk menemukan dan mengembangkan ide ke dalam bentuk karangan yang sistematis dan bermakna. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, diketahui bahwa dalam pembelajaran menulis pengalaman pribadi, siswa mengalami beberapa permasalahan. Permasalahan tersebut berasal dari guru dan siswa itu sendiri. Faktor yang berasal dari guru, yaitu (1) guru menggunakan metode maupun media yang kurang variatif dan menarik, dan (2) guru masih menjadi narasumber yang pasif yang menuntut siswa untuk bekerja tanpa banyak

8 mengarahkan. Guru sebagai pengajar tidak hanya sebagai nara sumber saja, namun harus bisa menjadi motivator dan fasilitator siswa dalam proses pembelajaran karena setiap siswa banyak yang menganggap bahwa apa yang disampaikan oleh guru merupakan sesuatu yang sudah pasti benar. Selain itu, faktor yang berasal dari siswa antara lain: (1) siswa merasa kegiatan menulis adalah kegiatan yang sudah bisa mereka lakukan sehingga mereka beranggapan bahwa menulis tidak membutuhkan kaidah atau keterampilan khusus dan pelajaran menulis sering kurang diperhatikan oleh siswa, (2) siswa kesulitan untuk mendapatkan ide dan mengorganisasikannya, (3) siswa tidak dapat menulis pengalaman pribadinya secara runtut, baik urutan waktu maupun urutan tempatnya dan membuat pembaca kurang dapat mengerti maksud si penulis, (4) kemampuan pemilihan kata (diksi) oleh siswa juga masih rendah. Pilihan kata yang ditulis siswa adalah kata-kata yang tidak baku, dan (5) siswa kesulitan memusatkan konsentrasinya untuk mengingat kembali pengalaman pribadi apa saja yang berkesan yang pernah dialami. Kurangnya pengetahuan dan frekuensi berlatih mendorong sulitnya siswa memusatkan konsentrasinya. C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada rendahnya kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Sawit. Rendahnya kemampuan menulis pengalaman pribadi tersebut disebabkan oleh faktor dari guru yaitu metode, teknik maupun media yang digunakan oleh guru kurang variatif dan menarik sehingga siswa merasa jenuh serta faktor dari siswa itu sendiri. Teknik dan media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

9 adalah teknik menulis terbimbing dan media reka gambar album kenangan karena teknik dan media tersebut merupakan bimbingan bagi siswa dalam menulis serta stimulus yang dapat merangsang munculnya ide cerita dari diri siswa serta membantu siswa dalam mengorganisasikan ide tersebut. D. Rumusan Masalah Dari beberapa identifikasi masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis pengalaman pribadi melalui penerapan teknik menulis terbimbing dan media reka gambar album kenangan pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Sawit? 2. Bagaimanakah perubahan perilaku siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Sawit setelah mengikuti pembelajaran menulis pengalaman pribadi melalui penerapan teknik menulis terbimbing dan media reka gambar album kenangan pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Sawit? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis pengalaman pribadi melalui penerapan teknik menulis terbimbing dan media reka gambar album kenangan pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Sawit. 2. Mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Sawit setelah mengikuti pembelajaran menulis pengalaman pribadi melalui

10 penerapan teknik menulis terbimbing dan media reka gambar album kenangan pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Sawit. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan penelitian pendidikan Indonesia, khususnya pada bidang penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang penerapan teknik menulis terbimbing dan penggunaan media reka gambar album kenangan di dalam pembelajaran menulis, khususnya pembelajaran menulis pengalaman pribadi. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: a. Bagi Guru bahasa dan sastra Indonesia, yaitu dapat memberikan alternatif teknik dan media dalam pembelajaran menulis pengalaman pribadi. b. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan meningkatkan keterampilan menulisnya. c. Bagi peneliti, diharapkan dapat memperluas pengetahuan mengenai teoriteori dan penerapan teknik menulis terbimbing serta penggunaan media reka gambar album kenangan. d. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan pendekatan belajar yang

11 akan diterapkan bagi perbaikan di masa yang akan datang serta meningkatkan kualitas guru, sekolah, dan lulusan akademik yang berprestasi. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan diperlukan untuk mempermudah penguraian masalah dalam suatu penelitian, agar cara kerja penelitian menjadi lebih terarah, runtut, dan jelas. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, yang terdiri atas latar belakang, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori, berisi sejumlah teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini. Bab III Metodologi Penelitian, berisi serangkaian proses penelitian yang berhubungan. Bab ini terdiri atas desain penelitian tindakan kelas, subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, merupakan inti dari penelitian ini, yaitu analisis data dan pembahasan. Bab V Penutup, berisi simpulan dari penelitian dan juga saran.