BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Devi Lamria Hasibuan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik yang sudah lalu maupun yang terbaru. Teks berita adalah naskah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

Berdasarkan Kurikulum 2013 Pembelajaran Bahasa Indonesia bermula. pada pengembangan kompetensi dalam ranah sikap (KI-1 dan KI-2), pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut erat kaitannya satu sama lain. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Santosa, dkk (dalam Harjono, 2009:4) Mengungkapkan bahwa fungsi bahasa. adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan sebaik-baiknya guna mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. benar. Ini ditujukan agar pembaca dapat memahami dan menyerap isi tulisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. garis besar kegiatan belajar-mengajar dikatakan berhasil dan sukses dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki 4 (empat) kompetensi, yakni kompetensi membaca, menulis, menyimak, dan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia selalu ditandai dengan proses belajar. Proses belajar

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu menggembirakan. Sebenarnya cukup banyak siswa yang gemar menulis, tetapi tidak dibarengi dengan kemampuan mereka dalam menulis. Menurut guru Bahasa dan Sastra Indonesia di SMPN 45 Bandung, Dwi Astuti, S.Pd. dan Teti Haryati S.Pd. serta siswa kelas VII dari empat aspek keterampilan berbahasa yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis yang dianggap paling sulit adalah keterampilan menulis. Berdasarkan wawancara antara peneliti dan guru, didapat gambaran kesulitan kegiatan menulis siswa khususnya dalam menulis narasi antara lain adalah kesulitan dalam memilih kata-kata, menyusun paragraf, penggunaan ejaan, dan memilih tanda baca yang tepat. Siswa juga belum dapat menulis narasi dengan kalimat yang efektif. Kesulitan siswa melakukan aktivitas menulis di sekolah dan kurang tepatnya guru dalam memilih strategi pembelajaran menulis menjadi faktor penyebab ketidakberhasilan dalam pembelajaran menulis. Hal tersebut menjadikan pelajaran menulis khususnya karangan narasi menjadi kegiatan yang membosankan bagi siswa. Dari hasil wawancara dengan siswa, pembelajaran menulis itu tidak menyenangkan karena mereka merasa kesulitan dalam merangkai kata-kata. Mereka harus berpikir dan menuangkan ide mereka ke dalam tulisan. Kesulitan-kesulitan itu yang membuat siswa enggan mengikuti 1

2 pembelajaran menulis dengan serius karena dalam pikiran mereka pembelajaran menulis adalah pembelajaran yang melelahkan. Tulisan merupakan sebuah pemikiran seseorang dalam mengembangkan gagasan yang dimilikinya. Siswa dapat membuat sebuah karangan berdasarkan apa yang pernah mereka lihat, rasa, atau dengar. Salah satu bahan yang dapat dijadikan untuk menulis karangan adalah teks wawancara. Teks wawancara dapat menjadi bahan bagi siswa untuk membuat karangan narasi. Pembelajaran ini ada dalam kompetensi dasar menulis di kelas VII SMP. Hal ini menunjukkan kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi itu penting untuk dikuasai. Siswa diharuskan mampu untuk mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung dalam sebuah tulisan yang utuh. Wawancara adalah sebuah proses tanya jawab untuk meminta pendapat atau keterangan tentang suatu hal. Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mendapatkan informasi. Hasil wawancara dapat disajikan dalam bentuk paragraf dan disusun menjadi sebuah tulisan atau karangan. Guru kesulitan menemukan teknik yang tepat untuk mengajarkan materi menulis karangan narasi. Selama ini dalam mengajarkan materi menulis karangan narasi, guru menggunakan metode ceramah dan tugas. Padahal cara guru mengajar juga sangat mempengaruhi siswa dalam belajar. Devy Sukmawati (2010:5) dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Kompetensi Menulis Karangan Narasi Faktual dengan Metode Curah Gagasan (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII-L SMP Negeri 1 Telagasari Karawang Tahun Ajaran

3 2009/2010) menyatakan keberhasilan pembelajaran menulis karangan narasi juga ditentukan oleh faktor lingkungan dan iklim pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru cenderung masih menggunakan cara klasik yaitu dengan metode ceramah. Guru masih saja menerapkan metode ceramah yang sudah usang. Keterbatasan guru yang kurang mampu menyerap dan mengimplementasikan perubahan kurikulum membuat pembelajaran menjadi membosankan. Sebagus apapun konsep kurikulum yang ada tetapi guru tetap asyik berceramah, jadilah metode ini merupakan metode andalan dalam setiap pembelajaran, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi yang membuat pembelajaran tetap monoton. Dampak yang paling parah dalam tradisi tersebut adalah turunnya motivasi belajar siswa. Metode ceramah membuat siswa jenuh dan kurang dapat mengembangkan kreatifitasnya dalam menulis karangan khususnya dalam menulis narasi. Oleh karena, itu, dibutuhkan inovasi agar kegiatan belajarmengajar di kelas tidak monoton dan membuat siswa lebih semangat belajar. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembelajaran menulis narasi maka dibutuhkan strategi atau teknik yang tepat agar suasana belajar lebih baik dan menyenangkan. Metode pembelajaran kooperatif adalah salah satu metode pembelajaran yang menarik. Pembelajaran kooperatif menuntun siswa untuk dapat belajar bekerja sama dengan teman sebaya dalam memecahkan masalah dalam proses pembelajaran. Metode ini tidak hanya mengharuskan siswa belajar kelompok tetapi siswa juga harus mempunyai tanggung jawab terhadap kelompoknya.

4 Untuk dapat menjalankan proses belajar mengajar yang efektif guru harus mempunyai teknik-teknik mengajar yang menarik. Guru dapat memilih atau memodifikasi teknik yang sudah ada. Salah satu teknik pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan dalam mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi adalah dengan teknik alir kalimat. Tujuan yang ingin dicapai dari teknik alir kalimat adalah cara pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan menantang dapat tercapai. Teknik alir kalimat dapat diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis mengubah teks wawancara menjadi narasi karena dalam proses pembelajarannya semua siswa diajak untuk turut terlibat aktif di dalam kelas. Dengan demikian, siswa yang pasif pun akan ikut terlibat karena teknik ini dijalankan secara berkelompok. Mereka juga dapat belajar bekerja sama untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Serangkaian fakta di atas telah mendorong penulis untuk meneliti kegiatan menulis karangan narasi siswa kelas VII semester 2. Penulis mengambil teknik alir kalimat sebagai alternatif sebagai metode dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris berdasarkan teks wawancara. Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul Peningkatan Kecakapan Siswa Kelas VII-G dalam Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi dengan Teknik Alir Kalimat (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas di SMPN 45 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011).

5 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang timbul, di antaranya penulis uraikan di bawah ini: 1. Pembelajaran menulis narasi masih dianggap sulit dan membosankan; 2. Siswa masih kesulitan memilih kata-kata, menyusun paragraf, ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam menulis narasi; 3. Kemampuan siswa dalam menulis narasi dengan menggunakan kalimat yang efektif masih rendah; 4. Guru belum dapat menerapkan teknik pembelajaran yang tepat dan masih menggunakan metode ceramah, sehingga siswa kurang termotivasi belajar. 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pada kesulitan siswa kelas VII-G dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi ekspositoris. Teknik yang penulis gunakan dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan teknik alir kalimat. Diharapkan, setelah proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik alir kalimat, siswa dapat terampil menulis khususnya menulis narasi. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan teknik alir kalimat di kelas VII-G SMP Negeri 45 Bandung?

6 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan teknik alir kalimat di kelas VII-G SMP Negeri 45 Bandung? 3. Bagaimana hasil pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan teknik alir kalimat di kelas VII-G SMP Negeri 45 Bandung? 1.5 Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1. perencanaan pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan menggunakan teknik alir kalimat di kelas VII-G SMP Negeri 45 Bandung; 2. pelaksanaan pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan menggunakan teknik alir kalimat di kelas VII-G SMP Negeri 45 Bandung; 3. hasil pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik alir kalimat di kelas VII-G SMP Negeri 45 Bandung. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.6.1 Manfaat teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan kontribusi dalam dunia pendidikan khususnya dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menulis. 1.6.2 Bagi peneliti, dapat memberikan masukkan tentang cara menggunakan metode atau teknik yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan

7 disampaikan dalam pengajaran. Hal itu sangat penting untuk kemajuan pendidikan di masa yang akan datang. 1.6.3 Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan dalam menentukan alternatif pengajaran dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis siswa khususnya dalam pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi yang efektif dan kondusif. 1.6.4 Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi belajar siswa dalam hal keterampilan menulis khususnya dalam menulis karangan narasi dengan baik dan benar. 1.7 Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran mengenai istilah yang digunakan, maka penulis kemukakan definisi operasional untuk istilah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1. Teknik alir kalimat adalah proses pembentukkan paragraf dengan cara mengalirkan kalimat (menuliskan kalimat secara bergantian) dari satu siswa ke siswa lain sampai membentuk paragraf. 2. Kecakapan Mengubah teks wawancara menjadi narasi adalah kemampuan siswa dalam menuangkan ide atau gagasan dari sebuah teks wawancara, dari bentuk kalimat langsung menjadi tidak langsung yang bertujuan unuk menyampaikan informasi agar memperluas pengetahuan atau pengertian pembaca.