PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. ketika anak lahir. Tidak semua masyarakat Indonesia menyadari pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

POLA INTERAKSI GURU DALAM MEMOTIVASI ASPEK SOSIAL ANAK

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan apabila manusia tersebut mempunyai kemampuan. (

Di susun Oleh: PUJI RAHAYU A

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR DI TK AISYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S1 Sarjana pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

K A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah membentuk pribadi anak menjadi seorang dewasa yang. berdiri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 tersebut telah diatur pada pasal 31 ayat 2 yang

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP. TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DENGAN BEREKSPLORASI MELALUI KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 2 DURI NURHAYATI

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian, minat, dan kemampuan dalam belajar. Segala yang ia lihat, ia

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING (Studi Kasus di BA Aisyiyah Nur Qomariyah, Kenokorejo, Polokarto, Sukoharjo) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan anak usia dini/tk memberi

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah olah

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Disusun Oleh NURJANAH DWI SETYANINGSIH A520085106 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 i

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan merupakan pengubahan sikap dan tata laku seseorang dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses kehidupan. Majunya suatu negara dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari negara itu sendiri, karena pendidikan yang tinggi dapat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal yang meliputi proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan anak didik. Jalur pendidikan di Indonesia dibagi menjadi tiga jalur yaitu pendidikan formal, non formal, dan informal. Taman Kanak-kanak merupakan jalur pendidikan formal yang dimasuki setelah pendidikan dilingkungan keluarga. Sebagai lembaga prasekolah, TK mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan anak untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

2 Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rokhani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan TK diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Salah satu aspek perkembangan anak adalah aspek perkembangan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anak. Dalam perkembangan bahasa mencakup kemampuan membaca, menyimak, menulis, mendengar, berbicara, dan berkomunikasi. Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang sangat fundamental, karena membaca menjadi dasar untuk mengetahui banyak pengetahuan tentang dunia diluar anak. Kemampuan membaca juga memegang peranan penting, karena membaca menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lain. Dilema yang dihadapi lembaga prasekolah saat ini adalah anak yang telah menyelesaikam pendidikan di TK diharapkan memiliki kemampuan membaca, agar dapat melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar yang favorit. Akibatnya pendidikan di TK menuntut pemberian materi membaca dan menulis di sekolah, walaupun sebenarnya kemampuan membaca bukan merupakan tujuan utama pendidikan di TK. Proses pembelajaran di TK menjadi permasalahan pada saat ini, hal ini disebabkan karena pola pembelajaran yang dilaksanakan cenderung berorientasi

3 akademik yaitu pembelajaran yang menekankan pada pencapaian kemampuan anak. Banyak pendidik di TK kurang memahami kebutuhan anak, dan karakteristik anak. Metode pembelajaran yang digunakan monoton, kurang bervariasi, dan kurang menyenangkan, sehingga kurang mempengaruhi tingkat berfikir anak, minat belajar anak, dan kurang dapat mengembangkan potensi yang di miliki anak. Pendidik yang berhubungan langsung dengan anak adalah guru. Guru memegang peranan yang penting dalam proses pembelajaran. Guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan anak dapat belajar dengan senang. Kegiatan pembelajaran di TK lebih mengutamakan bermain sambil belajar dan bermain seraya belajar. Bermain pada dasarnya mementingkan proses daripada hasil. Dengan bermain dapat memotivasi anak untuk mengetahui sesuatu yang lebih mendalam, dan dengan sendirinya anak dapat mengembangkan kemampuan. Dalam pelaksanaan pembelajaran di TK, guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang cocok. Metode yang dapat digunakan misalnya belajar sambil berbuat (learning by doing). Metode ini memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi, memecahkan masalah, bereksperimen, dan berkreasi dalam kegiatan belajarnya. Kegiatan pembelajaran di TK lebih mengutamakan lebih banyak aktivitas anak daripada aktivitas guru. Terdapat banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan diantaranya metode bermain, pemberian tugas, demonstrasi, tanya jawab, mengucapkan syair, percobaan / eksperimen, bercerita, karya wisata, dan

4 dramatisasi. Salah satu metode yang dapat diterapkan di TK adalah metode bermain. Bermain merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan memberikan kepuasan bagi anak. Anak usia TK berada pada tahap praoperasional sampai pada tahap operasional konkret (Semiawan, 2000:21). Pada tahap ini pembelajaran di TK sebaiknya ditekankan pada : (1) perkembangan pengetahuan yang terkait dengan pengalaman dalam kehidupan keluarga atau gejala yang nyata tampak (observable phenomenon) yang bersifat holistik dan dapat dilakukan melalui permainan; (2) eksplorasi dan manipulasi objek konkret juga terkait dengan berbagai permainan konkret; dan (3) belajar dan melatih membaca, menulis, berhitung serta ketrampilan dasar lainnya, yang diperolehnya melalui bermain (Musfiroh, 2005:28). Dalam mengajarkan membaca pada anak TK, diperlukan strategi yang cocok dengan usia anak yaitu dengan bermain. Bermain merupakan suatu sarana penting bagi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak. Karena dengan bermain, anak akan merasa senang dalam kegiatan, tidak ada unsur paksaan, sehingga anak akan mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru. Guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak. Pembelajaran membaca dapat dilakukan cara bermain, karena dengan bermain anak tidak terlalu dipaksa untuk bisa, tetapi dengan sendirinya anak terangsang untuk mengetahui apa yang sebenarnya ada. Terdapat banyak jenis permainan yang dapat diterapkan untuk mengembangkan kemampuan membaca anak diantaranya permainan Huruf Punggung Berantai, permainan Acak Nama,

5 permainan Tata Huruf, permainan Tata Suku Kata, permainan Tiru Kata, dan permainan tebak nama. Permainan Tebak Nama tentu saja akan dapat menarik perhatian anakanak, karena dengan tebak-tebakan biasanya anak antusias dalam mengikuti permainan. Dengan bermain Tebak Nama anak akan berfikir cepat, bergerak aktif, dan berusaha memecahkan masalah. Dalam bermain Tebak Nama, kita dapat mencari benda-benda yang berada didekat anak, dan yang sudah dikenal anak. Pembelajaran membaca di TK Aisyiyah Cabang Blimbing, Polokarto, Sukoharjo, khususnya kelompok B, masih dilaksanakan secara klasikal atau bersama-sama. Hal ini disebabkan karena metode yang digunakan oleh guru kurang memperhatikan tahap perkembangan anak dan belum menggunakan metode permainan secara efektif. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Kemampuan Membaca melalui Permainan Tebak Nama di Taman Kanak-kanak B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah : 1. Pembelajaran Anak Usia Dini kurang memperhatikan tahapan perkembangan anak. 2. Pembelajaran Di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Cabang Blimbing, Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo belum menerapkan suasana pembelajaran

6 yang menyenangkan, karena masih dilaksanakan secara klasikal atau bersama-sama. 3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran masih model lama, monoton dan kurang bervariasi. 4. Belum diterapkannya metode pembelajaran melalui permainan Tebak Nama di TK. C. Pembatasan Masalah Perkembangan bahasa mencakup kemampuan membaca, menyimak, menulis, mendengar, berbicara, dan berkomunikasi. Untuk mengatasi permasalahan supaya dapat dikaji secara mendalam, maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Kemampuan berbahasa untuk anak dibatasi pada kemampuan membaca. 2. Metode permainan yang digunakan dibatasi pada permainan Tebak Nama. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah yaitu : Apakah permainan Tebak Nama berpengaruh terhadap pengembangan kemampuan membaca anak?

7 E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Permainan Tebak Nama terhadap Pengembangan Kemampuan Membaca anak di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Cabang Blimbing, Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui penggunaan metode pembelajaran permainan tebak nama dalam upaya peningkatkan kemampuan membaca 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti Sebagai tambahan ilmu dan pengalaman dalam penelitian ini b. Bagi Guru TK Untuk dijadikan masukan bagi guru tentang cara mengembangkan kemampuan membaca anak, khususnya dengan permainan. c. Bagi Orang Tua Diharapkan orang tua mengetahui cara belajar anak dalam mengembangkan kemampuan membaca.