BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di kelas X SMK Telkom

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan dikontrol secara penuh. Sedangkan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Pekanbaru Jl. HR.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN. kontrol, dimana pengambilannya dilakukan secara random. 1 Rancangan penelitian R O 1 X O 2 R O 3 O 4 TABEL III.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kecamatan Rumbai Pekanbaru, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yaitu 19

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen akan diterapkan Model Creative Problem Solving dengan Metode

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan secara acak penuh, hanya satu karakteristik saja. 1. Pretest-Postest Control Group Desain T 1 X T 2 T 1 - T 2

Transkripsi:

26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di kelas X SMK Telkom Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah siswa SMK Telkom Pekanbaru tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan objek pada penelitian ini adalah kemampuan representasi matematis siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan teknik scaffolding. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X di SMK Telkom Pekanbaru Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 6 kelas dengan 3 jurusan yaitu 3 kelas untuk jurusan Manajemen Otomotif, 2 kelas untuk jurusan Teknik Informatika dan 1 kelas untuk jurusan Telekomunikasi. 2. Sampel Sampel yang diambil terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang telah diuji homogenitasnya dengan uji dua varians. Lampiran uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran I halaman 99. Setelah dilakukan pengujian homogenitas ternyata kedua kelas homogen. Oleh karena itu peneliti mengambil kelas dengan acak yaitu kelas T1 2

27 terdidi dari 31 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas TI 1 terdiri dari 31 siswa sebagai kelas kontrol. D. Desain Penelitian Bentuk desain penelitian ini menggunakan eksperimen semu ( Quasy Experiment). Penelitian ini menggunakan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL III.1 Desain Penelitian Kelompok Pretest Perlakuan Postest Eksperimen O 1 X 1 O 2 Kontrol O 3 X 2 O 4 Keterangan: O 1 = Tes awal di kelas eksperimen O 2 = Tes akhir di kelas eksperimen O 3 = Tes awal di kelas kontrol O 4 = Tes akhir di kelas kontrol X 1 = Pembelajaran teknik scaffolding X 2 = Pembelajaran konvensional E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Penulis melakukan observasi membuktikan kebenaran penelitian ini dengan memakai lembar observasi yang telah disediakan. Pengamatan ini dilaksanakan oleh observer yang merupakan guru bidang studi di sekolah tersebut untuk mengamati kegiatan yang dilakukan peneliti saat pembelajaran berlangsung.

28 2. Dokumentasi Dokumentasi diperoleh dari pihak-pihak sekolah terkait, seperti kepala sekolah untuk memperoleh data tentang sejarah dan perkembangan sekolah, tata usaha untuk memperoleh data-data sarana dan prasarana sekolah, keadaan siswa dan guru serta masalah-masalah yang berhubungan dengan administrasi sekolah yaitu berupa arsip dan tabel-tabel yang didapat dari kantor Tata Usaha SMK Telkom Pekanbaru. 3. Instrumen Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemapuan representasi matematis siswa berupa tes awal ( pretest) dan tes akhir (postest). Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal representasi matematis siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tes akhir dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan secara signifikan kemampuan representasi matematis setelah siswa kelompok eksperimen yang mendapat pembelajaran dengan teknik scaffolding dan siswa pada kelompok kontrol yang mendapat pembelajaran konvensional. Sebelum digunakan untuk tes awal dan tes akhir, tes ini akan diujikan dahulu untuk menganalisis tingkat validitas, reabelitas, daya pembeda dan indeks kesukarannya. Apakah telah layak untuk dijadikan sebuah instrumen atau belum. Penjelasan dari proses analisis hasil tes adalah sebagai berikut:

29 a. Validitas Butir Soal Suatu soal dikatakan valid apabila soal-soal tersebut mengukur apa yang semestinya diukur. Untuk melakukan uji validitas suatu soal, harus mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan skor totalnya. Untuk menentukan koefisien korelasi tersebut digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut 1 : r n xy x y 2 2 2 n x x n y y 2 Keterangan : r : Koefisien validitas n: Banyaknya siswa x: Skor item y: Skor total Setelah setiap butir instrumen dihitung besarnya koefisien korelasi dengan skor totalnya, maka langkah selanjutnya adalah menghitung uji-t dengan rumus sebagai berikut: t hitung = keterangan: t = nilai t hitung r = koefisien korelasi r hitung n = jumlah responden Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh koefisien validitasnya. 1 Hartono, Analisis Item Instrumen, (Bandung : Zanafa Publishing, 2010), h. 85.

30 TABEL III.2 Kriteria Validitas Butir Soal Besar r Interpretasi 0,80 < r < 1,00 Sangat tinggi 0,60 < r < 0,79 Tinggi 0,40 < r < 0,59 Cukup tinggi 0,20 < r < 0,39 Rendah 0,00 < r < 0,19 Sangat rendah Validitas dari tiap soal yang disajikan pada tabel III.3 berikut ini: No Butir TABEL III.3 Interpretasi Validitas Soal t hitung t tabel Status Interpretasi 1 2,217 1,701 Valid Rendah 2 2,518 1,701 Valid Rendah 3 1,79 1,701 Valid Rendah 4 3,689 1,701 Valid Rendah 5 2,928 1,701 Valid Rendah 6 4,07 1,701 Valid Cukup tinggi 7 3,83 1,701 Valid Rendah 8 4,1 1,701 Valid Cukup tinggi 9 4,79 1,701 Valid Cukup tinggi 10 2,26 1,701 Valid Rendah Dari hasil validitas butir soal tersebut, semua soal dipakai karena soal tersebut valid. Perhitungan uji validitas ini lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran L. b. Reliabilitas Tes Reliabilitas merupakan ukuran yang menyatakan tingkat kekonsistenan tes itu, artinya tes itu memiliki keandalan untuk digunakan sebagai alat ukur dalam jangka waktu yang relatif lama. Untuk menghitung reliabilitas tes ini digunakan rumus alpha dengan rumus :

31 = = = 1 Keterangan: = Nilai Reliabilitas = Varians skor tiap-tiap item = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total = Jumlah kuadrat item X i = Jumlah item X i dikuadratkan = Jumlah kuadrat X total = Jumlah X total dikuadratkan = Jumlah item = Jumlah siswa Jika hasil r 11 ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel r Product Moment dengan df = N 1 = 30 2 = 28, signifikansi 5%, maka diperoleh t tabel = 0,374 Keputusan dengan membandingkan r 11 dengan r tabel. Kaidah keputusan: Jika > berarti Reliabel dan < berarti Tidak Reliabel. Hasil uji reliabilitas yang peneliti lakukan diperoleh nilai = 0,627 dan lebih besar dari = 0,374 maka data tersebut Reliabel. Perhitungan uji reliabilitas ini dapat dilihat pada Lampiran L.

32 c. Daya Pembeda Daya pembeda adalah angka yang menunjukkan perbedaan kelompok tinggi dengan kelompok rendah. Untuk menghitung indeks daya pembeda caranya yaitu data diurutkan dari nilai tertinggi sampai terendah, kemudian diambil 50% dari kelompok yang mendapat nilai tinggi dan 50% dari kelompok yang mendapat nilai rendah. Menentukan daya pembeda soal dengan rumus 2 : = 1 2 Keterangan: DP = Daya Pembeda SA = Jumlah skor atas SB = Jumlah skor bawah T = Jumlah siswa pada kelompok atas dan bawah S max = Skor maksimum S min = Skor minimum TABEL III.4 Kriteria Daya Pembeda Nilai Kategori Negatif Tidak baik (sebaiknya dibuang) 0,0 0,19 Jelek 0,2 0,39 Cukup 0,4 0,69 Baik 0,7 1,0 Baik sekali 2 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula, Bandung : Alfabeta, 2010, h. 117.

33 Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh daya pembeda dari tiap soal yang disajikan pada tabel III.5 berikut ini: TABEL III.5 Interpretasi Daya Pembeda No Nilai Interpretasi 1 0,2 Cukup 2 0,2 Cukup 3 0,17 Jelek 4 0,3 Cukup 5 0,33 Cukup 6 0,37 Cukup 7 0,4 Baik 8 0,3 Cukup 9 0,47 Baik 10 0,2 Cukup Perhitungan lebih lanjut mengenai daya pembeda soal, dapat dilihat pada lampiran L. d. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal adalah besaran yang digunakan untuk menyatakan apakah suatu soal termasuk ke dalam kategori mudah, sedang atau sukar. Untuk mengetahui indeks kesukaran dapat digunakan rumus 3 : = + Keterangan: TK = Tingkat Kesukaran Soal 3 Ibid, h. 118.

34 TABEL III.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran Kriteria 0,70 Mudah 0,40 < 0,70 Sedang < 0,39 Sukar Adapun hasil indeks tingkat kesukaran butir soal tes representasi matematis adalah: TABEL III.7 Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal No Tingkat Kesukaran Interpretasi 1 0,5 Sedang 2 0,47 Sedang 3 0,55 Sedang 4 0,45 Sedang 5 0,7 Mudah 6 0,55 Sedang 7 0,63 Sedang 8 0,78 Mudah 9 0,63 Sedang 10 0,9 Mudah Perhitungan lebih lanjut mengenai tingkat kesukaran soal, dapat dilihat pada lampiran L. F. Teknik Analisa Data Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, maka dapat dilakukan analisis data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tes t. Tes t merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari sebuah mean sampel (dua buah

35 variabel yang dikomparasikan). 4 Bentuk penyajian data yang dilakukan dalam bentuk data interval. 1. Uji Normalitas Sebelum menganalisis data dengan tes t, maka data dari tes harus diuji normalitasnya dengan chi kuadrat. Suatu data dikatakan normal apabila. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas merupakan suatu uji yang dilakukan untuk melihat kedua kelas yang diteliti homogen atau tidak. Pada penelitian ini, kelas yang akan diteliti sudah diuji homogenitasnya dengan cara menguji data nilai pretes dengan cara membagi variabel kelas eksperimen dengan kelas kontrol, kemudian hasilnya dibandingkan dengan F tabel. = Jika maka H 0 diterima yang berarti kedua kedua kelas tersebut mempunyai varians yang sama atau dikatakan homogen. 3. Uji Hipotesis Apabila datanya telah normal dan homogen, maka dapat dilanjutkan dengan menganalisis data dengan menggunakan rumus test t. Adapun rumus test t adalah: 5 278. 4 Anas, Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h. 5 Hartono, Statistik untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 185.

36 = 1 1 Keterangan: M x : mean kelas eksperimen M y : mean kelas kontrol SD x : standar deviasi kelas eksperimen SD y : standar deviasi kelas kontrol N : Jumlah sampel Tes t ini dikembangkan oleh william Seely Gosset, ia merupakan seorang konsultan statistik Irlandia. Cara memberikan interpretasi uji statistik ini dilakukan dengan mengambil keputusan dengan ketentuan apabila, maka H 0 ditolak dan H a diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan jika pembelajaran dengan teknik scaffolding digunakan dan jika, maka H 0 diterima dan H a ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan jika pembelajaran dengan teknik scaffolding digunakan. 4. Mengubah Skor menjadi Nilai Skor yang telah ditentukan dari pedoman penilaian kemampuan representasi matematis, maka peneliti mengikuti kaedah penskoran yang telah ada. Dari 10 butir tes maka masing-masing dari tiap-tiap soal memiliki skor maksimal adalah 4. Dikarenakan memiliki 10 butir tes, maka 10 dibagi dengan 4 dan hasilnya 2,5. Jumlahkan seluruh skor dan dikali dengan 2,5 maka hasil perkalian adalah nilai yang sebenarnya.