BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Seiring dengan semakin tingginya laju pertumbuhan kendaraan bermotor, khususnya mobil di Indonesia yang penjualannya telah mencapai 1,23 Juta unit di tahun 2013 seperti terlihat pada Gambar 1.1 di bawah ini : Gambar 1.1 Penjualan dan Produksi Mobil Sumber: Gaikindo(www.gaikindo.co.id) akses 25 September 2014 Hal ini tentu memberikan dampak ke sektor perumahan, dan masyarakatnya yang membutuhkan lahan parkir untuk mobilnya, karena jumlah tanah tidak bertambah, sebaliknya kota besar seperti Jakarta setiap tahunnya penduduk dan jumlah pemilik mobilnya selalu bertambah. Kondisi lingkungan 1
perumahan di jakarta yang kurang baik, memiliki lahan parkir dapat dilihat pada Gambar 1.2 di bawah ini : Gambar 1.2 Kondisi Jalan yang Dipenuhi Parkir Ilegal di Jakarta Sumber: Foto Penulis Dari beberapa hal yang disebutkan di atas penulis merasakan bahwa, ada kebutuhan yang cukup tinggi dalam sektor penyediaan lahan parkir di kota besar khususnya Jakarta dan sayangnya pemerintah terlihat belum terlalu serius dalam menerapkan regulasi yang justru sebenarnya sudah ada yaitu : UU Lalu lintas Tahun 2009 Pasal 106 ayat 4 : Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mematuhi ketentuan: a. rambu perintah atau rambu larangan; b. Marka Jalan; c. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas; d. gerakan Lalu Lintas; e. berhenti dan Parkir; f. peringatan dengan bunyi dan sinar; g. kecepatan maksimal atau minimal; dan/atau h. tata cara penggandengan dan penempelan dengan Kendaraan lain. UU Lalu lintas Tahun 2009 Pasal 287 ayat 3 : 2
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar aturan gerakan lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf d atau tata cara berhenti dan Parkir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf e dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Berikut ini adalah data BPS mengenai pertumbuhan mobil. Dari data tabel 1.1 tersebut terlihat bahwa terjadi kenaikan rata-rata 10% mobil per tahunnya di Indonesia, dari yang sebelumnya tahun 2002 hanya 3,4 juta mobil di tahun 2012 menjadi 10,4 juta mobil ada kenaikan sebesar 3 kali lipat dalam 10 tahun. Tabel 1.1 Data Jumlah Mobil 2002-2012 Tahun Mobil Penumpang Pertumbuhan % 2002 3.403.433 - - 2003 3.792.510 389.077 11% 2004 4.231.901 439.391 12% 2005 5.076.230 844.329 20% 2006 6.035.291 959.061 19% 2007 6.877.229 841.938 14% 2008 7.489.852 612.623 9% 2009 7.910.407 420.555 6% 2010 8.891.041 980.634 12% 2011 9.548.866 657.825 7% 2012 10.432.259 883.393 9% Sumber : Badan Pusat Statistik (http://www.bps.go.id/ ) akses 25 September 2014 Pemain di dalam sektor parkir ini sebenarnya sudah cukup banyak yang profesional dan biasa untuk merambah area Mall, Apartemen serta perkantoran sebagai contoh di antaranya adalah Secure parking (PT. Securindo Packtama Indonesia). Akan tetapi masalah parkir bukan hanya ada di Mall ataupun 3
lingkungan perkantoran, tetapi salah satu masalah mendasar yang ada adalah di jalan raya dan sektor perumahan dalam kota besar. Dan satu hal yang paling mendasar adalah belum ada yang menggunakan teknologi parkir susun di dalamnya. Untuk itulah penulis mencoba untuk mengulik pasar parkir susun, baik itu untuk di lingkungan perumahan, perkantoran, maupun tempat-tempat umum yang ramai digunakan masyarakat di kota besar DKI Jakarta seperti Rumah sakit maupun Bandara Udara. Akan tetapi belum ada pemain yang berada di sektor distributor parkir susun. Kondisi pasar yang dituju adalah sektor business to business (B2B), kepada pemilik kafe (contoh area Kemang), pemilik Mall,dan tempat umum lainnya seperti Rumah sakit, Apartemen, Hotel dan bandara udara Soekarno Hatta yang semakin hari semakin ramai penggunanya. Banyak nya pelanggaran parkir dan semakin tingginya tekanan pemerintah mengenai aturan larangan parkir di bahu jalan menggerakkan kesadaran masyarakat pentingnya parkir di tempat yang benar. Masyarakat yang menggunakan jasa lahan parkir membutuhkan tidak hanya tempat parkir, tapi juga keamanan, dan kemudahan aksesabilitas. Keunggulan kompetitif dari usaha parkir ini adalah, menggunakan metode parkir susun yang merupakan sistem parkir pionir / yang pertama di terapkan di Indonesia. Parkir susun adalah metode untuk memarkir kendaraan dengan lahan terbatas maka kendaraan mobil dapat di parkir vertikal satu sama lainnya demi menghemat lahan, menggunakan Lifter (mesin pengangkat), dengan metode ini jumlah kapasitas lahan parkir meningkat 2-4 kali lipat. Penawaran akan di tekankan kepada business to business, sehingga penulis akan menyediakan 4
perangkat parkir susun kepada para pelanggannya yang memiliki kekurangan lahan parkir di areanya masing-masing. Diharapkan dengan keunggulan kompetitif ini maka bisnis parkir susun ini dapat menjadi bisnis parkir pertama yang dapat di terima masyarakat kota besar di Indonesia, khususnya DKI Jakarta, baik itu di sektor perumahan maupun yang berada di sektor business to business. Mengingat bisnis yang dilaksanakan ini adalah pionir maka tentu diperlukan edukasi manfaat kepada pasar yang baru tersebut. Gambar 1.3 Parkir Susun (Dependent System) Sumber: (http://www.goparking.com.tw ) akses 25 September 2014 1.2 Lingkungan Internal Perusahaan Dalam menjalankan bisnis lahan parkir susun ini penulis berencana untuk membuat suatu badan usaha berbentuk perseroan terbatas (PT.) dengan nama PT. Izy Car Parking System yang bergerak di bidang usaha jasa pemesanan, instalasi parkir susun, serta pengelolaan (maintenance) dari parkir susun. PT. Izy Car Parking System ini akan berlokasi di Jakarta sebagai pusat ekonomi bisnis di Indonesia dan memiliki masalah lahan parkir yang cukup parah, sehingga di rasakan lokasi inilah yang terbaik, karena dekat dengan mayoritas pasar. 5
PT. Izy Car Parking System ini bekerja sama dengan beberapa brand car lifter dari negara Taiwan, kontribusi PT. Izy adalah sebagai distributor dan maintenance service di Indonesia. Beberapa brand dari Taiwan yang dilakukan kerja sama adalah United Starry (http://www.goparking.com.tw), Shou Li Parking Equipments (http://www.shuo-li.com.tw), RyokoMachineryCo.,LTD (http://www.ryoko.com.tw). Dengan model bisnis seperti itu maka PT. Izy bisa dikatakan sebagai pionir bisnis car parking system di Indonesia. Karena sampai saat ini belum ada perusahaan yang spesialis merambah pasar parkir susun di Jakarta dan Indonesia pada umumnya, yang saat ini baru ada RS. Cipto di Jakarta yang menggunakan sistem parkir susun padahal sesungguhnya di negara maju dan padat penduduk sudah sangat banyak digunakan. Perusahaan PT. Izy Car Parking System berlokasi di Kelapa Gading Jakarta Utara tepatnya di Ruko Gading Mediterania. Dalam Tabel 1.2 di bawah ini penulis ingin memberikan gambaran aliran bisnis yang ingin di capai dari parkir susun ini, melalui PT. Izy Car Parking System ini diharapkan dapat menjembatani antara produsen di Taiwan dengan konsumen di Jakarta. Nama Produsen Parkir No Susun 1 United Starry Shou Li Parking 2 Equipments Tabel 1.2 Aliran Bisnis Parkir Susun Distributor Indonesia PT. Izy Car Parking System Konsumen Potensial di Jakarta - Perusahaan Jasa Parkir - Rumah Sakit 3 Ryoko Machinery - Hotel -Lahan parkir di perumahan 6
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan analisis eksternal dan internal, ada sebuah peluang untuk menyediakan jasa lahan parkir susun di lingkungan komersil maupun lingkungan perumahan. Peluang bisnis tersebut muncul dengan melihat dari peluang pasar yang ada, Indonesia negara dengan kelas menengah yang meningkat dan pertumbuhan di kota-kota besar yang cepat seperti Jakarta khususnya, semakin tegasnya pemerintah menyikapi parkir ilegal. Untuk itulah penulis memiliki ide untuk membuat usaha parkir susun pertama di Indonesia sebagai distributor tunggal produk dari Taiwan dan jasa pemeliharaannya. 1.4 Tujuan Penelitian Dari permasalahan yang dihadapi maka ada dua tujuan penelitian ini yaitu: a. Merancang model bisnis Izy Car Parking System. b. Membuat rencana bisnis dari Izy Car Parking System. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi manfaat bagi Universitas Gadjah Mada dapat menjadi bahan pertimbangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan manajemen pengelolaan parkir susun, dan metode pengelolaan bisnisnya. Sedangkan bagi akademisi dan peneliti lanjutan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya. 7
Selain itu penelitian model dan rencana bisnis ini diharapkan bermanfaat untuk pemilik bisnis dan dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan usaha lahan parkir susun di lingkungan komersil maupun di perumahan. Dengan penelitian ini diharapkan para pengusaha dapat merambah sektor jasa parkir melalui parkir susun yang belum banyak di sentuh oleh banyak pengusaha parkir profesional. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam tesis ini terdiri dari lima bagian. Bab I yaitu pendahuluan menjelaskan Lingkungan eksternal, lingkungan internal, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.bab II yaitu landasan teori menjelaskan tentang definisi parkir, macam-macam tipe parkir dan regulasi pemerintahnya, kebutuhan parkir, definisi parkir susun, teori manajemen strategi,teori rencana bisnis dan penjabarannya, teori bisnis model dan penjabarannya. Bab III yaitu metode penelitian, menjelaskan tentang level data, metode pengumpulan data dan jugateknik analisis data. Bab IV merupakan strategi dan rencana bisnis melalui 9 building blocks.terakhir adalah Bab V yang merupakan penjelasan mengenai pengelolaan rencana aksi strategi yang dibahas secara rinci yang terdiri dari kegiatan, penanggung jawab, kinerja serta waktu. 8