Panti Wredha di Kabupaten Semarang BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Saat ini bidang ekonomi, jasa dan perdagangan di Tangerang Selatan sedang mengalami perkembangan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I - 1 REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

2. TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi Proporsi Penduduk di Indonesia (%) 0-14 Tahun Tahun > 65 Tahun

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

RUMAH SUSUN MILIK DI JAKARTA DENGAN PENENKANAN DESAIN MODERN-GREEN Sevi Maulani, 2014 BAB I PENDAHULUAN

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Lanjut Usia (lansia) semakin meningkat di dunia, termasuk juga di Negara Indonesia.

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PAVILIUN GARUDA II RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MTs Al Munawaroh Kupu Sebagai Boarding School di Kabupaten Tegal BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KUDUS BAB I PENDAHULUAN

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Toyota Retail Sales Sumber : Toyota Retail Sales Progress, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN NAMA RS JENIS KELAS ALAMAT JUMLAH TEMPAT TIDUR. Belum ditetapkan TOTAL 596. Sumber:

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

REST AREA TOL KANCI-PEJAGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari.

Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Perencanaan dan Perancangan Tujuan. Apartemen di Jakarta

REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SMK Pariwisata Bertaraf International di Semarang

Women and Child Center di Semarang

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara. Pendidikan nasional bertujuan untk

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

REST AREA JALAN TOL SEMARANG - BATANG

BAB I PENDAHULUAN TA- 100

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Institut Seni Indonesia di Semarang

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Batang

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SEKOLAH ISLAM UNGGULAN DI SEMARANG

Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang

PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TA 115

Pangkalan Pedaratan Ikan Tambak Mulyo, Semarang TA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

L E B A K B U L U S BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

fungsional, pendekatan kontekstual, pendekatan aspek pencitraan, pendekatan aspek teknis dan kinerja, serta pendekatan lokasi dan tapak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

PERUMAHAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO-ARSITEKTUR

CONDOMINUM DI KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT JAKARTA SELATAN Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

TA 91. golf side town house. di Semarang. s a n t y l u s i a n i l2b BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Bisnis Bintang 4 di Kota Jambi. Rahma Mastovani_ L2B008122

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

APARTEMEN MAHASISWA DI KOTA DEPOK

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

REDESAIN KANTOR PENGADILAN TINGGI SEMARANG

REDESAIN YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG. disusun oleh : KHOERUL UMAM L2B

PERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN

Rusunawa Khusus Buruh di Kawasan Industri Air Raja Tanjungpinang 1

BAB I PENDAHULUAN 1 PAUD DAN SD ALAM DI SEMARANG TUGAS AKHIR 115 ALIZA MELINDA (L2B ) 1.1 Latar Belakang

SEKOLAH LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (SLB YPAC) DI SEMARANG. (Penekanan Desain Arsitektur Post Modern) IDA ASTRID PUSPITASARI L2B

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RUMAH SUSUN BURUH PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI TERBOYO SEMARANG

APARTEMEN DI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TAMAN RIA DI SEMARANG

Gedung Perkuliahan Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN

PASAR BUKU KOTA SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PNDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semarang Sebagai Ibukota Jawa Tengah dan merupakan salah satu kota besar di pulau Jawa, Semarang merupakan pusat dari seluruh kegiatan, baik kegiatan ekonomi, perdagangan, jasa dan industri dari beberapa kota kecil di sekitarnya serta kota-kota di Jawa Tengah pada umumnya. Cepat atau lambat, Kabupaten Semarang juga akan menjadi salah satu kota metropolis di Indonesia, jika mengingat perdagangan dan perekonomian global yang sudah berjalan di Indonesia selama ini. Fenomena Ini menjadikan gaya hidup individualisme di masyarakat perkotaan semakin kental. Hal ini berdampak terhadap kondisi kehidupan keluarga. Masyarakat akan lebih memusatkan perhatiannya pada keluarga inti saja. Sehingga para manula yang saat ini, kurang diperhatikan oleh anggota keluarganya. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial yang sangat tersebar luas dan keadaannya kurang diperhatikan. Mulai dari kebutuhan fisik maupun psikis. Manula merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Menurut Supardjo dalam www.stikeskabmalang.wordpress.com (2009) usia kronologis merupakan usia seseorang ditinjau dari hitungan umur dalam angka. Dari berbagai aspek pengelompokan manula yang paling mudah digunakan adalah usia kronologis, karena batasan usia ini mudah. Menurut Aryo dalam www.stikeskabmalang.wordpress.com (2009) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan manula adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari. Sekarang ini jumlah warga yang berusia lanjut di wilayah Kabupaten Semarang tergolong tinggi. Hampir setiap tahun warga yang berusia lanjut di wilayah Kabupaen Semarang semakin meningkat. Sehingga perlu adanya panti wreda sebagai tempat untuk merawat, memberikan ketrampilan, dan tempat yang memberikan kenyamanan untuk para manula,dengan maksud manula bisa merasakan masa tuanya dengan baik, tanpa merasa sendiri dan terbuang. Dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dapat melatih fisik maupun non fisik untuk manula seperti kegiatan keagamaan, kegiatan olah raga bersama,kegiatan ketrampilan dan lainnya 1

1.2. Tujuan dan Sasaran 1.2.1. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai adalah memperoleh dasar dasar dalam merancang panti wredha di kabupaten Semarang yang menciptakan suasana yang nyaman, aman dan tentram untuk para manula yang tinggal di sana. 1.2.2. Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Panti untuk Manula di Kabupaten Semarang, berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan (design guidelines aspect) dan alur pikir proses penyusunan LP3A dan Desain Grafis yang akan dikerjakan. 1.3. Manfaat Pembahasan Laporan ini Bermanfaat untuk memperoleh wawasan dan pemahaman tentang Panti Wredha di Kabupaten Semarang untuk Proposal Tugas Akhir yang diajukan, Penyusunan naskah ini digunakan sebagai Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang akan dilanjutkan dalam bentuk grafis dan sebagai salah satu persyaratan kelulusan yang harus dipenuhi dalam mata kuliah Tugas Akhir. 1.4. Ruang Lingkup Pembahasan Ruang lingkup pembahasan dalam laporan ini terbagi menjadi dua yaitu: 1.4.1 Ruang Lingkup Substansial Yaitu meliputi perencanaan dan perancangan Panti Wredha di Kabupaten Semarang yang disesuaikan dengan disiplin ilmu arsitektur. 1.4.2 Ruang Lingkup Spasial Yaitu meliputi kontekstual tapak terpilih yang memperhatikan potensi potensi yang ada di sekitar tapak, serta kendala dan prospeknya untuk perancangan Panti Wredha di Kabupaten Semarang. 1.5. Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah metode deskriptif, yaitu dengan mengadakan pengumpulan data-data primer maupun sekunder yang kemudian dijabarkan dan dianalisa sesuai dengan kaidah arsitektur untuk menghasilkan kesimpulan, batasan dan anggapan yang digunakan sebagai dasar perencanaan dan perancangan Panti Wredha di Kabupaten Semarang. Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: 2

1. Studi literatur Studi literatur yaitu koleksi data referensi kepustakaan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan. Studi ini dapat dicari melalui buku, yang berkaitan dengan Panti Wredha di Kabupaten Semarang,serta bidang lainnya yang masih berkaitan tentang manula. 2. Observasi lapangan Observasi lapangan dapat diperoleh yaitu dengan mengadakan pengamatan dan pendataan langsung ke lokasi-lokasi yang dianggap memiliki potensi dan relevansi yang dianggap mampu mendukung judul antara lain yaitu survey ke Panti Wredha Wening Wardoyo Ungaran dan Langen Werdasih Ungaran. 3. Wawancara Wawancara yaitu melakukan kegiatan berdialog dan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam hal ini adalah penghuni panti dan pengelolanya. Serta wawancara dengan dinas sosial bagian komda lansia provinsi Jawa Tengah.Hal ini dilakukan untuk menggali data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan topik. 3

Alur Pikir Latar Belakang Aktualita Kabupaten Semarang sebagai salah satu kota yang mulai berkembang pesat dalam hal perekonomian, jasa, dan perdagangan.sehingga semakin banyak kesibukan dan berakibat kurangnya kepedulian terhadap manula. Semakin meningkatnya jumlah manula yang tidak sejahtera di Kabupaten Semarang. Manula membutuhkan tempat untuk berlindung dan untuk mendapatkan lingkungan keluarga yang tidak di dapatkannya. Individualisme dari masyrarakat yang tinggi, sehingga tidak memperhatikan kondisi manula di dalam keluarganya. Urgensi Masih terbatasnya tempat untuk menampung warga lanjut usia yang tidak mendapatkan perhatian lebih dari keluarganya. Kurangnya sarana dan prasarana yang sesuai dengan konsep universal design di dalam Panti Wreda sehingga kebutuhan manula dalam berkegiatan kurang terpenuhi. Originalitas Merencanakan dan merancang Panti Wreda di Kabupaten Semarang dengan pendekatan desain Arsitektur Tropis. Memberikan tempat tinggal dengan mengutamakan kenyamanan dan keamanan bagi manula. Dengan menggunakan pendekatan universal design. Tinjauan Pustaka Tinjauan tentang Panti Wreda Tinjauan tentang Manula Standart kebutuhan kapasitas dan besaran ruang Tinjauan Aksesibilitas Tinjauan tentang Kabupaten Semarang Studi Banding Panti Jompo di Kabupaten Semarang: Panti Wreda Pucang Gading Panti Wreda Langen Werdasih Panti Wening Wardoyo F D Data Ruang ruang yang dibutuhkan di dalam panti Aksesibilitas dan besaran ruang Kegiatan yang dilakukan oleh manula Kesimpulan, Batasan dan Anggapan Analisa F D B A C K Analisa Perencanaan A. Pendekatan pelaku dan aktifitas B. Pendekatan program ruang Standar dan kapasitas besaran ruang Kebutuhan ruang C. Pendekatan hubungan ruang dan sirkulasi Analisa Perancangan A. Analisa lokasi. B. Pendekatan besaran ruang. C. Pendekatan teknis bangunan D. Pendekatan utilitas bangunan.. Pendekatan fasilitas. Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur B A C K Konsep dan Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur BAB II TINJAUAN PUSTAKA Desain Grafis 4

5

6