RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

dokumen-dokumen yang mirip
RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kalimat tersebut juga harus memperhatikan susunan kata

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

NASKAH PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah DIAN TITISARI A

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

ANALISIS KLAUSA NONINTI DAN HUBUNGAN ANTAR UNSUR- UNSURNYA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AS SAFFAT NASKAH PUBLIKASI

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, misalnya bahasa dalam khotbah, bahasa dalam pidato, dan bahasa. dalam karangan siswa, bahasa terjemahan Al Qur an.

PENGGUNAAN KATA DEK DALAM KABA KLASIK MINANGKABAU

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. (Wirjosoedarmono dalam Husain Junus dan Arifin Banasuru, 1996: 14).

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS KONJUNGSI PADA TERJEMAHAN SURAT AN NISA NASKAH PUBLIKASI

Oktorita Kissanti Rahayu

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN APOSISI DAN PERLUASAN UNSUR DALAM BERITA KRIMINAL SERGAP DI RCTI NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

ANALISIS KATEGORI DAN PERAN PADA KONSTRUKSI BERKONJUNGSI DAN PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AZ-ZARIYAT

TRANFORMASI FOKUS PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

ANALISIS ANTONIMI DALAM TEKS TERJEMAHAN ALQURAN ALJUMANATUL ALI (SURAT FAATHIR)

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SINONIMI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AN-NAHL

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

ANALISIS KALIMAT BERVARIASI BERITA-PERINTAH-TANYA PADA SURAT ALBAQARAH

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

KOMPLEKSITAS KALIMAT DALAM KARANGAN ANAK DIDIK KELAS X MADRASAH ALIYAH MIFTAHUL HUDA PANUNGGALAN, GROBOGAN DENGAN MADRASAH ALIYAH PPMI ASSALAAM

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA BUKU TEKS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Gaya Bahasa

PENGGUNAAN FRASE NOMINAL PADA KARANGAN SISWA KELAS 2 SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI KOORDINATIF PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAT SABA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

WACANA PERSUASI PADA BROSUR KESEHATAN DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. mengandung banyak pengetahuan didalamnya. Tidak jarang ditemui kesulitan

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan mental penuturnya. Kehidupan mental bangsa Indonesia yang telah

PEMAKAIAN PERPADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA DALAM TABLOID NOVA EDISI JULI Jurnal Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

VARIASI MAKNA PADA TERJEMAHAN SURAT AL-MURSALAT

PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI DAN MAKNA DENOTATIF KATA KERJA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH ALFAJR

HUBUNGAN MAKNA ANTARA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAH AL-ANFAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

Transkripsi:

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH Diajukan Oleh: IKHSAN ADI NUGROHO A 310 070 284 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

3 ABSTRAK RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH Ikhsan Adi Nugroho, A310070284, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 88 halaman. Tujuan penelitian ini untuk memaparkan bentuk relasi makna dalam terjemahan surat As- Sajdah, mengidentifikasi kata hubung yang dipakai untuk mewujudkan relasi makna, dan memaparkan kandungan makna terjemahan surat As-Sajdah. Data dalam penelitian ini berupa terjemahan surat As-Sajdah. Sumber data penelitian ini adalah terjemahan ayat-ayat dalam surat As-Sajdah yang merupakan kalimat majemuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik simak dan catat yang diikuti dengan teknik lesap. Teknik simak peneliti menyimak penggunaan kalimat majemuk dalam terjemahan surat As-Sajdah. Teknik catat ialah peneliti mencatat hubungan makna antar klausa yang terdapat dalam terjemahan surat As-Sajdah. Teknik catat dilakukan untuk mencatat data yang telah terkumpul. Teknik analisis dengan metode agih yang diikuti dengan teknik lesap. Relasi makna yang terdapat pada terjemahan surat As-Sajdah terdapat hubungan koordinatif hanya menunjukkan dua makna relasi saja yaitu, (1) hubungan penjumlahan atau penambahan, (2) hubungan perlawanan. Hubungan subordinatif pada Surat As-Sajdah terdiri atas sepuluh jenis makna, yakni (1) makna waktu (2) makna sebab (alasan) (3) makna cara. Selanjutnya (4) makna perbandingan (5) makna syarat. Kemudian (6) makna akibat, (7) makna penegasan, (8) makna harapan, (9) makna, dan (10) makna penerang. Kata penghubung yang dipakai yaitu pada hubungan koordinatif dan, serta, tetapi, akan tetapi, sedangkan, dan sedang. Kemudian hubungan subordinatif yang, untuk, jika, dengan, daripada, seperti, agar, kemudian, lalu, bila, setiap, ketika, sebab, bahkan, maka, bahwasannya, dan sesungguhnya. Kandungan makna terjemahan surat As-Sajdah yaitu mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan kebenaran Nabi Muhammad s.a.w sebagai Rasul Allah dan Al Qur an yang diturunkan kepadanya merupakan petunjuk bagi manusia, menegaskan tentang ketauhidan dan kekuasaan Allah dengan mengemukakan halhal yang berhubungan dengan masa terciptanya alam, proses kejadian manusia dan kebangkitan di hari kiamat serta keajaiban yang terdapat pada alam semesta. Kata kunci : klausa, kalimat majemuk, relasi makna

1 1. Pendahuluan a. Latar Belakang Bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu hal yang menunjukkan pentingnya bahasa adalah fungsinya sebagai pemersatu bahasa di nusantara. Pembelajaran bahasa juga diarahkan pada tercapainya keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota masyarakat bahasa untuk komunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka memiliki bersama. Sistem pada definisi ini menunjuk pada adanya elemen-elemen beserta hubungan antara satu dengan yang lainnya yang akhirnya membentuk suatu konsisten, yang bersifat hirarkis. (Soejono Dardjowidjojo, 2003 : 16). Dalam kajian bahasa, sintaksis merupakan cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, ataupun frase. Pendapat lain mengemukakan bahwa sintaksis adalah tatabahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan (Verhaar, 2004: 161). Dalam kajian sintaksis adanya kalimat majemuk merupakan kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Misalnya Ia menaruh sepeda di parkiran, lalu Ia masuk ke kelas. Klausa I Ia menaruh sepeda di parkiran, klausa II lalu Ia masuk ke kelas. Hubungan makna kedua klausa tersebut merupakan hubungan perturutan. Al-qur an adalah kitab suci bagi umat islam sebagai pedoman untuk panutan dalam menjalani kehidupan di dunia maupun akhirat. Al-qur an diturunkan berupa ayat-ayat Al-qur an, melalui perantara nabi atau rosul yang ditunjuk oleh Allah. Segala sesuatu kegiatan manusia di dunia, aturan-aturannya terkandung dalam Alqur an. Setiap terjemahan Al-qur an memiliki makna yang berbeda-beda, dalam terjemahan surat As-Sajdah terdapat kalimat majemuk yang di dalamnya terdapat relasi makna antar klausa. Misalnya: yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Klausa I yang membuat segala sesuatu, klausa II yang Dia ciptakan sebaik-baiknya, klausa III dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Hubungan makna antara klausa I dan klausa II yaitu memiliki hubungan penerang dengan penanda yang.

2 b. Perumusan Masalah Berdasarkan masalah di atas, penulis merumuskan masalah-masalah yang akan diteliti. 1. Relasi makna apa saja yang terkandung dalam terjemahan surat As-Sajdah? 2. Kata penghubung apa saja yang dipakai untuk mewujudkan relasi makna itu? 3. Bagaimana kandungan makna secara keseluruhan dam menurut ahli tafsir? c. Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan yang menjadi dasar dalam penelitian yang ingin dicapai. 1. Mendiskripsikan bentuk relasi makna dalam terjemahan surat As-Sajdah. 2. Mendiskripsikan kata hubung yang dipakai untuk mewujudkan relasi makna. 3. Mengidentifikasi kandungan makna terjemahan surat As-Sajdah. d. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharap dapat memberi manfaat. a. Manfaat teoritis 1) Dapat memberikan gambaran tentang bagaimana menganalisis relasi makna. 2) Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang linguistik. b. Manfaat praktis 1) Bagi pembaca, memberikan wawasan dalam mengenali relasi makna klausa. 2) Bagi pemakai, bahasa dengan penelitian ini diharapkan dapat menggunakan dan memilih satuan-satuan bahasa itu sesuai dengan aturan penggunaan bahasa. 3) Dapat digunakan sebagai acuan atau rujukan bagi peneliti lain. 2. Metode Penelitian a. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini berlangsung selama tiga bulan. Pada bulan Agustus minggu pertama dan kedua peneliti mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian yang dilakukan. Pada bulan Agustus minggu ketiga dan keempat menyusun proposal. Pada bulan September peneliti melakukan analisis data, dan pada bulan Oktober peneliti menyusun laporan penelitian yang telah dilakukan.

3 b. Jenis dan srategi penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati (Maleong, 2007: 4). Penelitian ini bersifat deskrptif karena data yang diperoleh tidak dapat dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, peneliti memaparkan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. c. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dan objek penelitian merupakan dua hal yang terpenting dalam sebuah penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah terjemahan dari ayat-ayat surat As- Sajdah. Objek dalam penelitian ini adalah klausa dalam kalimat majemuk yang mengandung hubungan relasi pada terjemahan dari ayat-ayat surat As-Sajdah. d. Sumber Data Adapun sumber data dalam penelitian ini. a) Sumber data primer Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari responden sebagai sumber informasi data. Sumber data primer dalam penelitian yang akan diteliti ini adalah terjemahan dari ayat-ayat surat As-Sajdah. Surat ini terdiri dari 30 ayat diidentifikasi pada kalimat majemuknya. b) Sumber data sekunder Sumber data sekunder dalam penelitian yang akan diteliti ini. 1) Buku-buku kebahasaan yang berkaitan dengan penelitian yaitu buku Analisis Kalimat karya Markhamah, Ilmu Bahasa Indonesia karya Ramlan. 2) Hasil penelitian lain yang sesuai dengan kajian penelitian e. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan tahapan yang paling penting dalam suatu penelitian. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian adalah pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak. Teknik simak adalah penyediaan data yang dilakukan dengan menyimak data pengguna bahasa (Sudaryanto, 1993: 133). Artinya, dalam hal ini pengumpulan data dilakukan dengan menyimak penulisan penulisan surat As-Sajdah. Teknik simak di dalam penelitian ini diikuti dengan teknik catat. Teknik catat merupakan teknik penyediaan data dilakukan pencatatan pada kartu data (Sudaryanto, 1993: 133). Teknik catat dalam penelitian ini dengan mencatat data-data yang

4 berhubungan dengan yang diteliti, yaitu relasi makna klausa dalam kalimat majemuk pada terjemahan surat As-Sajdah. Data yang akan diteliti berhubungan dengan relasi makna kalimat majemuk yang terdapat pada terjemahan Al-Qur an khususnya pada surat As-Sajdah. Kemudian mengidentifikasi satu persatu terjemahan, mana yang masuk pada data yang akan diteliti. Selanjutnya dianalisis hubungan makna klausaklausanya. f. Keabsahan data Teknik yang digunakan untuk menjamin keabsahan data yang lazim digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teknik trianggulasi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi data. Teknik trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data (Sutopo, 2006: 92). Misalnya, untuk menentukan keabsahan terjemahan ayat-ayat Al-Qur an yang mengandung relasi makna antar klausa, peneliti melakukan triangulasi data dari terjemahan ayat-ayat Al-Qur an yang terdapat dari beberapa surat di Al-Qur an. Triangulasi data dilakukan dengan cara peneliti membaca, menyimak dan memilah terjemahan ayat-ayat Al-Qur an yang mengandung relasi makna antar klausa. g. Teknik analisis data Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Metode analisis data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode magih. Metode agih adalah metode analisis yang alat penentunya bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 15). Teknik yang digunakan adalah teknik lesap. Teknik lesap adalah teknik dengan melesapkan, menghilangkan, menghapuskan, mengurangi (Sudaryanto, 1993: 24). Dalam penelitian ini teknik lesap digunakan untuk mengetahui kadar keintian unsur yang dilesapkan. Contoh menurut sudaryanto: sebuah tuturan ABCD mengalami pelesapan atau penghilangan menjadi ABC. Sedangkan menurut data adalah: (1) Dan kalau Kami menghendaki, (2) niscaya Kami akan berikan kepada tiaptiap jiwa petunjuk(bagi)nya, (3)akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari- Ku, (4) sesungguhnya akan Aku penuhi Neraka Jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama. Data di atas klausa I dan kalau Kami menghendaki, klausa II niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk(bagi)nya, klausa III akan tetapi telah

5 tetaplah perkataan (ketetapan) dari-ku, klausa IV sesungguhnya akan Aku penuhi Neraka Jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama. Untuk mengetahui keterangan data dan dapat dicoba dengan melesapkannya. Jika kata dan dilesapkan kalimat menjadi sebagai berikut: (1) Dan kalau Kami menghendaki, (2) niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk(bagi)nya, (3)akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari-ku, (4) sesungguhnya akan Aku penuhi Neraka Jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama. Ternyata makna dari kalimat tersebut tidak berubah atau masih tetap komunikatif. Dengan demikian kata dan tidak wajib hadir pada klausa I. h. Prosedur Penelitian Pada bagian ini diuraikan secara rinci prosedur penelitian yang akan dilakukan. Ada dua tahapan dalam penelitian ini. a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti merencanakan mencari terjemahan ayat-ayat Al-Qur an. Perencanaan pencarian dilakukan melalui Al-Qur an terjemahan. b. Pelaksanaan Langkah awal yang akan dilakukan peneliti, peneliti mengumpulkan data yang berhubungan dengan kalimat majemuk. Peneliti memilih terjemahan ayat-ayat Al- Qur an sebanyak satu surat dari beberapa surat di Al-Qur an yang mengandung relasi makna antar klausa. Terjemahan ayat-ayat Al-Qur an yang mengadung relasi makna antar klausa menjadi data dalam penelitian ini. Setelah data selesai dikumpulkan dan diklasifikasikan tahap selanjutnya peneliti menganalisis data yang telah direduksi. Kemudian data dianalisis untuk mewujudkan relasi makna dan kandungan maknanya. Analisis data dilakukan dengan metode agih. Kemudian, peneliti mendeskripsikan pengaruh penggunaan relasi makna antar klausa pada terjemahan surat As-Sajdah. Langkah akhir yang dilakukan adalah penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini bertujuan untuk memberikan kesimpulan terhadap pemaparan data yang dilakukan peneliti. Kesimpulan ini dibuat untuk mengetahui hal-hal apa saja yang berhasil diperoleh dari sebuah penelitian. Hasil analisis disusun dalam bentuk laporan. i. Sistematika Sistematika penulisan hasil penelitian akan mempermudah untuk mengarahkan penulisan agar lebih terpapar secara sistematis dan jelas. Penulisan secara sistematis

6 akan mempermudah dalam membaca hasil penelitian. Sistematika penulisan hasil penelitian ini akan tersusun sebagai berikut. Bab I Pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab II Landasan Teori. Landasan teori terdiri dari sejumlah teori yang menjadi tumpuan analisis dalam penelitian ini. Landasan teori penelitian ini terdiri dari dua sub bagian, (1) tinjauan pustaka yang berisi referensi penelitian terdahulu yang menganalisis penelitian serupa sebagai tindak lanjut penelitian skripsi yang dipilih peneliti, (2) kerangka teori yang berupa pengertian klausa, sintaksis, kalimat majemuk, dan pengertian relasi makna. Bab III Metode Penelitian. Metode penelitian berupa serangkaian proses penelitian yang saling berhubungan. Metode penelitian meliputi data, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV Pembahasan. Pembahasan berisi penyajian hasil analisis data yang memaparkan data-data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk menjawab permasalahan yang ada pada bab pendahuluan berupa bentuk relasi makna, kata hubung yang dipakai dalam terjemahan surat As-Sajdah, dan mengidentifikasi kandunagan makna terjemahan surat As-Sajdah. Bab V Penutup. Penutup berisi simpulan dan saran. 3. Hasil dan Pembahasan Al-Qur an adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa dan bangsa. Pengertian lain, Al-Qur an adalah kitab suci yang berisi petunjuk dan menjadi pedoman dasar umat islam untuk menjalankan kehidupannya. Siapapun yang berpegang teguh pada ajaran Qur an maka dijamin oleh Allah tidak akan tersesat (suara Muhammadiyah, 2008). Surat As Sajdah adalah surat ke-32 dalam Al-Qur an, kitab suci agama islam. Surat ini terdiri dari 30 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah serta diturunkan sesudah surat Al Mu minuun. Dinamakan surat As Sajdah berhubung pada surat ini terdapat ayat sajdah (sujud), yaitu ayat yang ke-15.

7 a. Relasi Makna Relasi makna yang terdapat dalam terjemahan Surat As-Sajdah mencangkup dua hubungan, yaitu hubungan koordinatif dan hubungan subordinatif. Hubungan koordinatif mencakup tiga jenis hubungan, yakni hubungan penjumlahan atau penambahan, hubungan perlawanan, dan hubungan pemilihan. Pada Surat As-Sajdah yang hubungan koordinatif hanya menunjukkan dua makna relasi saja. 1) Hubungan penjumlahan atau penambahan, di antaranya ditandai dengan penggunaan konjungsi dan, serta. 2) Hubungan perlawanan dengan penanda tetapi, akan tetapi, sedangkan, dan sedang. Hubungan subordinatif pada Surat As-Sajdah terdiri atas 10 jenis makna, yakni (1) makna waktu dengan penanda setiap dan ketika, (2) makna sebab (alasan) dengan penanda sebab, (3) makna cara dengan penanda dengan. Selanjutnya (4) makna perbandingan dengan penanda daripada dan seperti, (5) makna syarat dengan penanda jika dan bila. Kemudian (6) makna akibat dengan penanda maka, (7) makna penegasan dengan penanda bahwasannya dan sesungguhnya, (8) makna harapan dengan penanda agar dan mudah-mudahan, (9) makna lebih dengan penanda bahkan, dan (10) makna penerang dengan penanda yang dan tentang. b. Kata Hubung yang dipakai Kata penghubung yang dipakai untuk mewujudkan relasi makna pada Surat As-Sajdah antara lain: Hubungan koordinatif dan, serta, tetapi, akan tetapi, sedangkan, dan sedang. Kemudian hubungan subordinatif yang, untuk, jika, dengan, daripada, seperti, agar, kemudian, lalu, bila, setiap, ketika, sebab, bahkan, maka, bahwasannya, dan sesungguhnya. c. Kandungan Makna Kandungan makna pada surat As-Sajdah dalam penelitian ini yang diambil dari tafsir Azbabun Nuzul. Kandungan makna dalam penelitian ini berisi mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan kebenaran Nabi Muhammad s.a.w sebagai Rasul Allah dan Al Qur an yang diturunkan kepadanya merupakan petunjuk bagi manusia, menegaskan tentang ketauhidan dan kekuasaan Allah dengan mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan masa terciptanya alam, proses kejadian manusia dan kebangkitan di hari kiamat serta keajaiban yang terdapat pada alam semesta. Semuanya itu dikemukakan sebagai bantahan terhadap hujah-hujah

8 yang dikemukakan oleh orang-orang musrikin dan untuk menghilangkan keraguraguan mereka. 4. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis Relasi Makna Klausa dalam Kalimat Majemuk pada Terjemahan Surat As-Sajdah dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Relasi makna yang terkandung dalam terjemahan surat As-Sajdah dapat disimpulkan bahwa terdapat jenis hubungan antarklausa tersebut memunculkan berbagai makna hubungan antarklausa. Hubungan koordinatif pada Surat As-Sajdah menunjukkan dua makna relasi, yaitu: hubungan penjumlahan atau penambahan, dan hubungan perlawanan. Hubungan subordinatif pada surat As-Sajdah terdiri 10 hubungan subordinatif ditandai dengan konjungsi-konjungsi sebagai berikut: (1) makna waktu (2) makna sebab (alasan), (3) makna cara. Selanjutnya (4) makna perbandingan, (5) makna syarat. Kemudian (6) makna akibat, (7) makna penegasan, (8) makna harapan, (9) makna lebih, dan (10) makna penerang. b. Kata penghubung yang dipakai untuk mewujudkan relasi makna pada Surat As- Sajdah antara lain: dan, serta, yang, untuk, jika, dengan, daripada, seperti, agar, kemudian, lalu, bila, setiap, ketika, tetapi, akan tetapi, sedangkan, sedang, sebab, bahkan, maka, bahwasannya, dan sesungguhnya. c. Kandungan makna dari Surat As-Sajdah yaitu mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan kebenaran Nabi Muhammad s.a.w sebagai Rasul Allah dan Al Qur an yang diturunkan kepadanya merupakan petunjuk bagi manusia, menegaskan tentang ketauhidan dan kekuasaan Allah dengan mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan masa terciptanya alam, proses kejadian manusia dan kebangkitan di hari kiamat serta keajaiban yang terdapat pada alam semesta. Semuanya itu dikemukakan sebagai bantahan terhadap hujah-hujah yang dikemukakan oleh orang-orang musrikin dan untuk menghilangkan keragu-raguan mereka.

9 DAFTAR PUSTAKA Al-Jumanatul. 2005. Al-qur an dan Terjemahan. Bandung: CV. Penerbit J-art. Dep. Pendidikan dan Kebudayaan.1992.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Elan M, Aldo. 2002. Analisis Makna Implisit pada Novel Harry Potter and the Prisoner of Azkabun Karya J.K. Rowling dan Terjemahan. Skripsi S1. Bandung: UNPAD. Ismisari, Dati. 2003. Terjemahan Surat Al-Baqarah (Kajian Metafora dan Variasi Maknanya). Skripsi S1. Surakarta: UMS. Kridalaksana, Harimukti. 1993. Sintaksis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Markhamah. 2009. Ragam dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Muhammadiyah University Press. Moelong, Lexy J. 1990. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosda. Quraish, Sihap M. 2002. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati. Quraish, Sihap M. 2008. Asma Al-Husna. Jakarta: Lentera Hati. Ramlan, M. 1986. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono. Rokhamah. 2003. Analisis Frase pada Terjemahan Surat Yusuf. Skripsi S1. Surakarta: UMS. Rosidah, Hidayatul. 2009. Relasi Makna Klausa dalam Kalimat Majemuk pada Terjemahan Surat Luqman. Skripsi S1. Surakarta: UMS. Slametmulyana.1969.Kaidah Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah. Tarigan, Henry Guntur.1990. Prinsip-prisip Dasar Sintaksis. Bandung: Angkasa. Verhaar, J. M. W. 2004. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

10. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. http://c.1asphost.com/sibin/alquran_tafsir.asp?suratke=32 (diakses tanggal 26 November 2011 pukul 10.46 WIB).