BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil PT. Astra Honda Motor (AHM)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan eksistensinya dalam dunia bisnis. Jadi manusia dalam hal ini para

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan tehnologi dan tingginya tingkat persaingan diantara perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri transportasi mengalami kemajuan pesat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, sarana transportasi merupakan suatu kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran. Salah satu jenis perubahan besar yang terjadi adalah

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas akan kendaraan otomotif semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan kualitas dari produk yang akan ditawarkan. Kualitas produk menjadi hal

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN. pekanbaru maka PT. Global Jaya membuka cabang di kota Pekanbaru

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam skala besar, sedang,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah ketat. Setiap perusahaan berusaha dan berlomba-lomba untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan industri otomotif semakin menunjukan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang serba cepat, waktu merupakan hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di masa datang. Industri sepeda motor di Indonesia mengalami

I. PENDAHULUAN. Di lingkungan industri otomotif, bisnis sepeda motor memiliki. tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi. Selama tiga tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pelaku bisnis untuk menciptakan atau menarik konsumen pada suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengerjakan segala hal, termasuk dalam bidang transportasi. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. selalu menghadapi persaingan dari industri-industri yang sejenis. Persaingan antar

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. sering diabaikan sebagai asset yang berharga. Tak jarang, perusahaan hanya

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan tetapi juga berpotensi akan kehilangan pelanggan potensial.

BAB I PENDAHULUAN. pendatang baru, sepeda motor Yamaha yang sudah lama berada di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global

BAB I PENDAHULUAN. volume penjualan (Wahyuni, 2008). Usaha untuk dapat memenangkan. berkembang dan berubah-ubah (Kotler, 2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambar 1.1 Grafik Data Penjualan Sepeda Motor Sepanjang Tahun Sumber : Data AISI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan terjadi karena kualitas dan harga produk dari tiap-tiap. target dan tujuan usaha yang telah direncanakannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT - ATRIBUT PRODUK SEPEDA MOTOR HONDA VARIO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ( STUDI EMPIRIK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi

IDENTIFIKASI PROSES PELAYANAN SUPER CEPAT PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK TOYOTA AUTO 2000 CABANG BEKASI TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena yang akhir-akhir ini muncul di Dealer menurut kepala

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan mengembangkan keunggulan kompetitif dengan pesaingnya. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam era globalisasi semakin lama semakin ketat, ditambah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk. lebih praktis dan lebih mudah menerjang kemacetan.

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa fungsi sepeda motor sangat bermanfaat bagi setiap orang,

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan inovasi yang dapat berpengaruh terhadap kebutuhan konsumen secara UKDW

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. ekspor sepeda motor nasional hanya mencapai unit saja. Bila dilihat

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Multi Finance Tbk ( Adira Finance atau Perusahaan ) yang didirikan sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

PENGARUH UPAH, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DEALER PUTRA UTAMA MOTOR DI NGUTER"

BAB III METODE PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil PT. Astra Honda Motor (AHM) PT. Astra Honda Motor (AHM) adalah pemegang lisensi sebagai produsen dan distributor sepeda motor Honda di wilayah Indonesia. Astra Honda Motor merupakan perusahaan patungan dengan kepemilikan saham 50:50 oleh PT. Astra Internasional Tbk dan Honda Motor Company Ltd. Saat ini Astra Honda Motor merupakan main dealer yang bertanggung jawab atas operasional penjualan sepeda motor Honda, berikut suku cadang dan layanan purjurnal Honda di beberapa wilayah Indonesia. Sebanyak 30,4 % penjualan sepeda motor Honda berasal dari penjualan Honda Sales Operation (HSO). PT. Astra Honda Motor (AHM) berkembang pesat karena memberikan berbagai layanan yang sangat memudahkan bagi calon pembeli maupun pengguna Honda. Dengan slogan One Heart. PT. Astra Honda Motor selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam pelayanan. PT. Astra Honda Motor (AHM) memiliki cabang terbesar di Indonesia yaitu Palembang, Bengkulu, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Bali, NTB, Pontianak, Balikpapan, Makassar, Jayapura, dan JHC. AHM juga memiliki dealer yang tersebar di seluruh Indonesia yang totalnya berjumlah 1.801 dealer serta 3.675 gerai bengkel yang merupakan terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara dengan sekitar 19.000 teknisi terlatih dan berpengalaman serta 1.800 showroom, dan 7.550 jaringan suku cadang yang siap melayani jutaan pengguna sepeda motor Honda di Indonesia dengan baik. Di Jawa Barat, AHM memiliki 8 cabang, yaitu Cicendo, Dr. Djunjunan, Ir. H. Juanda, Soekarno Hatta, Brigjend Dharsono, Kesunean, Interchange Tol Karawang Barat, Ahmad Yani. Penelitian ini dilakukan di 5 cabang AHM yakni Cabang Soekarno Hatta, Cicendo, Dr. Djunjunan, Ir. H. Juanda, dan Ahmad Yani. Mengingat di lokasi tersebut persaingannya padat, dengan karakteristik lokasi yang padat, sehingga menyebabkan tingkat stres kerja yang lebih tinggi. 1

1.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan 1. Visi Menjadi main dealer otomotif No.1 di Indonesia dengan praktek usaha dan pelayanan pelanggan yang bertaraf Internasional. 2. Misi a. Menciptakan solusi mobilitas kepada masyarakat dengan produk dan layanan terbaik b. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan c. Menciptakan nilai tambah ekonomis yang positif bagi shareholder d. Menjadi mitra usaha yang dapat dipercaya bagi seluruh stakeholder (pelanggan, karyawan, supplier, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat) 1.1.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi diperlukan dalam suatu perusahaan agar tidak menimbulkan penyimpangan wewenang dan tanggung jawab dalam menjalankan tujuan perusahaan. Demikian pula halnya dengan PT. Astra Honda Motor, dalam pelaksanaannya secara formal diatur oleh manajemen organisasi yang jelas sehingga akan membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya. 2

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Astra Honda Motor Sumber: Astra Honda Motor (2012) 1.2 Latar Belakang Masalah Di Era globalisasi ini industri otomotif di Indonesia khususnya sepeda motor mengalami perkembangan yang cukup pesat. Persaingan industri otomotif sepeda motor di Indonesia saat ini begitu tinggi seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumen akan sepeda motor yang berkualitas, irit bahan bakar serta memiliki desain yang menarik. Berikut grafik dari penjualan motor tahun 2012 dan tahun 2013 di Indonesia : 3

Gambar 1.2 Grafik Penjualan Motor 2012 Sumber : triatmono.info Dari total penjualan sebesar 7.137.663 unit, Honda mendominasi pasar dengan menjual 4.092.693 unit sepeda motor sepanjang tahun 2012. Sedang Yamaha berada di posisi kedua dengan total penjualan sebanyak 2.433.924 unit sepeda motor. Gambar 1.3 Grafik Penjualan Motor 2013 Sumber :triatmono.info Dari total penjualan sebesar 7.743.879 unit, Honda mendominasi pasar dengan menjual 4.696.999 unit sepeda motor sepanjang tahun 2013. Sedang Yamaha berada di 4

posisi kedua dengan penjualan sebanyak 2.492.596 unit sepeda motor. Hal ini tak terlepas dari pandangan produsen otomotif yang menganggap Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial. Selain itu Indonesia juga mengalami peningkatan yang cukup pesat di bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat menjadi indikator keberhasilan negara dalam menjalankan roda pembangunan, yang pada akhirnya akan dipergunakan sepenuhnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Para produsen pembuat sepeda motor pun tidak pernah berhenti berlomba untuk menciptakan sepeda motor yang memiliki banyak keunggulan baik itu secara kualitas, ketahanan mesin dan juga desain yang menarik. Hingga bulan Agustus 2014, total penjualan sepeda motor di Indonesia sudah mencapai 5,3 juta unit atau tepatnya 5.368.858 unit. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penjualan sepeda motor di Indonesia menunjukan angka yang positif. Terjadi peningkatan sebesar 4,56 persen. Menurut data yang dirilis Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), angka ini diperoleh setelah terjadi peningkatan penjualan pada bulan Agustus 2014. Pasar kembali bergairah setelah sebelumnya berada di posisi terendah sepanjang 2014 pada bulan Juli dengan penjualan hanya 539.171 unit sepeda motor. Di bulan Agustus, penjualan mencapai 613.214 unit atau meningkat hingga 13,73 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (www.motor.otomotifnet.com, di akses 17 November 2014). Tingginya angka penjualan tersebut menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat, sehingga menuntut karyawan bagian penjualan untuk bekerja lebih ekstra dalam menarik konsumen. Dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja merupakan salah satu aset yang sangat penting. Manusia yang merupakan tenaga kerja bagi perusahaan kadang kala sering diabaikan sebagai aset yang berharga. Dengan beban kerja yang semakin berat, semakin banyaknya kebutuhan yang ingin dipenuhi, tingkat pendapatan yang tak sejalan dengan biaya hidup, persaingan yang semakin ketat dan seterusnya dapat menjadi ancaman untuk dapat tetap bertahan hidup. Banyaknya tuntutan dan kebutuhan serta berbagai permasalahan yang dihadapi karyawan menyebabkan mereka berpeluang terkena stres. Mansoor et al (2011:168) mengatakan bahwa stres pekerjaan dapat diartikan sebagai tekanan yang dirasakan karyawan karena tugas-tugas pekerjaannya tidak dapat mereka penuhi. Artinya, stres 5

muncul saat karyawan tidak mampu memenuhi apa yang menjadi tuntutan-tuntutan pekerjaan. Ketidakjelasan apa yang menjadi tanggung jawab pekerjaan, kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas, tidak ada dukungan fasilitas untuk menjalankan pekerjaan, tugas-tugas yang saling bertentangan, merupakan contoh pemicu stres. PT. Astra Honda Motor merupakan perusahaan tempat penjualan resmi (Authorized Main Dealer) kendaraan merek Honda. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Akbar bulan September 2014 selaku general manager, karyawan penjualan Astra Honda Motor memperoleh beban kerja yang berat, diantaranya target penjualan yang tinggi dan selalu naik setiap tahun. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.1 berikut : Tabel 1.1 Pencapaian Target Penjualan Motor per Unit Tahun 2012 dan 2013 2012 2013 Bulan Target Aktual Persentase Target Aktual Persentase Januari 680 530 77.94% 750 532 70.93% Februari 680 490 72.06% 750 588 78.40% Maret 680 409 60.15% 750 378 50.40% April 680 389 57.21% 750 478 63.73% Mei 680 298 43.82% 750 493 65.76% Juni 680 537 78.97% 750 644 85.92% Juli 680 632 92.94% 750 758 101.12% Agustus 680 420 61.76% 750 691 92.16% September 680 465 68.38% 750 456 60.80% Oktober 680 512 75.29% 750 513 68.40% November 680 634 93.24% 750 678 90.40% Desember 680 710 104.41% 750 695 92.67% Rata-rata 680 502 73.85% 750 575 76.72% Sumber : Astra Honda Motor Cabang Soekarno Hatta 6

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa rata-rata pejualan perbulan dari salah satu cabang yang diteliti pada tahun 2012 adalah 502 atau 73,85% dan pada tahun 2013 sebanyak 575 atau 76,72%. Artinya pada tahun 2013 terjadi peningkatan realisasi target yang dicapai oleh karyawan bagian penjualan AHM Cabang Soekarno Hatta. Dampak dari target penjualan yang meningkat adalah beban kerja yang semakin berat dan tekanan dari pimpinan yang juga memicu meningkatnya stres kerja. Dimana indikator yang dapat menyebabkan stres kerja antara lain mudah lelah secara fisik, problem tidur (kebanyakan atau kekurangan tidur), pusing kepala, meningkatnya tekanan darah, cepat tersinggung, tidak komunikatif, lelah mental, dan banyak melamun. Hal ini sesuai dengan teori Handoko (1997:200). Menurut Spielberger (2003:6) stres adalah tuntutantuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah berbahaya. Stres juga bisa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. Menurut Robbins (2008:368) stres lebih sering dikaitkan dengan tuntutan (demand) dan sumber daya (resources). Stres merupakan sebuah peluang ketika hal ini menawarkan pontesi hasil. Stres sendiri tidak selalu buruk, meskipun biasanya di bahas dalam konteks negative, namun stres juga memiliki nilai positif. Ada transformasi yang kita tempuh. Transformasi yang dimaksud disini adalah kemampuan mengubah energi potensial yang semula negatif menjadi menjadi energi aktual yang positif. Max More (2000:205) mengatakan, transformasi adalah sebuah proses yang dapat meningkatkan kapasitas untuk berkembang. Sebagai contoh katakanlah kita gagal sampai menimbulkan stres. Jika kegagalan itu kita terima sebagai kegagalan dan kita biarkan kegagalan itu berlalu begitu saja, biasanya ini malah mendera kita dengan berbagai tekanan dan derita. Tapi bila peristiwa buruk itu kita jadikan sebagai materi untuk memperbaiki diri, maka hasilnya menjadi positif meskipun itu tidak langsung terasa dan terjadi. Sudah banyak orang yang sanggup melakukan transformasi atas penderitaan berat yang dialaminya menjadi out-put yang menggembirakan. (sumber: bppk.depkeu.go.id, diakses 21 Desember 2014). 7

Hasil penelitian Rahmawati (2009) tentang Analisis Stres Kerja Karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Bogor mengemukakan bahwa faktorfaktor penyebab stres kerja (stressor) karyawan terdiri dari tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antarpribadi, struktur oganisasi, kepemimpinan organisasi, dan tahap hidup organisasi. Upaya penanggulangan stres kerja karyawan menurut persepsi karyawan mencakup kesejahteraan karyawan, komunikasi, dan penilaian kinerja, sedangkan menurut persepsi manajemen mencakup kesejahteraan karyawan, pengembangan karyawan, komunikasi, dan penilaian kinerja. Khan, Wali, dan Ahmad (2011) melakukan penelitian tentang Measuring Stres among Employees of Wah Noble Pakistan Private Limited and Pakistan Tobacco Company Public Limited. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat stres kerja para karyawan perusahaan rokok Pakistan adalah rendah. Hasil dari beberapa referensi menunjukkan bahwa kondisi kerja dan gaji merupakan faktor penting dalam mempengaruhi stres kerja karyawan. Namun, jam kerja dan upah jasa merupakan faktor yang tidak berpengaruh pada stres kerja karyawan. Bagi pihak manajemen perusahaan yang paling penting harus meningkatkan struktur gaji pegawai. Dan juga tetap memperhatikan peningkatan dan pengembangan kondisi kerja, lingkungan intrinsik dan ekstrinsik kerja. Melihat dari hasil penelitian terdahulu dan latar belakang tersebut, penulis juga bermaksud untuk melakukan suatu penelitian tentang stres kerja pada karyawan bagian penjualan PT. Astra Honda Motor. Penelitian ini berjudul Analisis Faktor Pemicu Stress Kerja Karyawan Bagian Penjualan PT. Astra Honda Motor Jawa Barat. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka dapat di uraikan rumusan masalah yaitu faktor-faktor apa saja yang dapat memicu stres kerja karyawan bagian penjualan PT. Astra Honda Jawa Barat? 8

1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memicu stres kerja pada karyawan bagian penjualan dan ingin mengetahui faktor pemicu stres kerja manakah yang paling dominan dimiliki karyawan bagian penjualan PT. Astra Honda Motor Jawa Barat. 1.5 Kegunaan Penelitian 1. Keguanaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi PT. AHM untuk lebih memerhatikan faktor-faktor pemicu stres kerja karyawan bagian penjualan, sehingga perusahaan dapat menanggulangi dan mencari solusi dalam mengurangi stres kerja yang dialami para karyawan bagian penjualan PT. AHM. 2. Kegunaan Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya yang terkait dengan faktor-faktor pemicu stres kerja organisasi. Serta penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan atau berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini. 1.6 Sistematika Penulisan Agar pembahasan dalam skripsi ini dapat lebih terarah dan sistematis maka akan dibagi dalam 5 bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini mengemkakan tentang pengertian stres kerja, factor pemicu stres, dampak stres kerja, serta perilaku stres kerja berdasarkan karakteristik karyawan. 9

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjelaskan masalah penelitian, yang meliputi : Jenis penelitian, variabel operasioanl, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan akan diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan maslah serta tujuan penelitian. Setiap aspek pembahasan hendaknya dimulai dari hasil analisis data, kemudian diintrepretasikan dan selanjutnya diikuti oleh penarikan kesimpulan. Dalam penarikan kesimpulan akan dibandingkan dengan landasan teoritis yang relavan. BAB V PENUTUP Bab ini membahas tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. 10