BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

2014 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TANYA-JAWAB BERBASIS MEDIA VIDEO TAYANGAN ORBIT DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari terlihat dalam empat aspek keterampilan berbahasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. budaya-akademis. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk. komponen keterampilan bahasa adalah menulis.

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimengerti adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Di dalam kurikulum ini terdapat pergeseran model pembelajaran dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. memprihatinkan. Guru dengan lancarnya menerangkan berbagai macam teori,

BAB I PENDAHULUAN. tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan. bahasa Indonesia (Permendikbud, No 60 tahun 2014).

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sudah diatur dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkai keterampilan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Debby Agita Viantiputri,2014

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lahirnya kurikulum 2013 sebagai penerapan kurikulum yang baru ternyata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pada Pasal 3 menetapkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak. Sejalan dengan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. terampil dan berkepribadian serta siap berperan dalam pembangunan nasional. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia memiliki implikasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang tidak terlepas dari teks dalam bentuk lisan maupun tulisan. Teks dipandang sebagai satuan bahasa yang bermakna secara kontekstual. Semakin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, semakin banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya. Pembelajaran bahasa Indonesia diajarkan bukan hanya sebagai pengetahuan berbahasa, melainkan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan. Salah satu jenis teks yang harus dipelajari oleh siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah teks tanggapan deskriptif. Teks tanggapan deskriptif merupakan jenis teks yang berisi gambaran mengenai suatu objek secara terperinci dan jelas (Wahono, Mafrukhi, & Sawali, 2013:47). Tujuan teks tanggapan deskriptif adalah memberi informasi kepada pembaca tentang sesuatu. Siswa tidak akan merasa asing dengan jenis teks tersebut karena banyak ditemukan dalam media massa, brosur, maupun karya sastra. Selain diarahkan untuk mampu memahami teks tanggapan deskriptif, siswa dituntut untuk mampu menulis teks tanggapan deskriptif sesuai dengan karakteristik, struktur organisasi, dan kaidah penulisan teks yang tepat. Pembelajaran yang berhubungan dengan kegiatan menulis teks tanggapan deskriptif terdapat pada kompetensi dasar kelas VII SMP. Kompetensi dasar tersebut yakni menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,

2 eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Menulis merupakan suatu kegiatan yang mudah, menyenangkan, dan dapat memberikan banyak manfaat, baik bagi penulis maupun bagi pembacanya. 1 Namun, sebagian besar orang menganggap menulis sebagai kegiatan yang sulit. Beberapa hal dianggap menjadi kesulitan dalam menulis yakni sulit menemukan tema, menyusun kalimat, menerapkan ejaan, memilih kata yang tepat, menulis huruf tertentu, menentukan judul, malu, takut salah, malas, memerlukan banyak waktu, dan cepat putus asa (Kurniawan, 2012). Kesulitan-kesulitan yang muncul disebabkan karena kurangnya latihan menulis. Tarigan (2008:3) mengungkapkan bahwa keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Oleh karena itu, belajar menulis sama dengan belajar keterampilan lainnya yang keberhasilannya ditentukan oleh intensitas berlatih. Sehebat apapun pengetahuan tentang teori menulis, jika tidak pernah mencoba menulis, maka tidak akan bisa. Sebaliknya, jika seseorang terus berlatih menulis, maka akan menghasilkan tulisan yang baik. Peneliti melakukan observasi awal berupa wawancara dengan Bapak Bondan Indrajat, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 44 Bandung untuk mengetahui kemampuan menulis yang dimiliki siswa. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan ide atau gagasannya ke dalam sebuah tulisan. Padahal, dalam kegiatan menulis, ide atau gagasan yang dimiliki seseorang merupakan suatu hal yang penting.

3 Gagasan dapat berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang (Nurudin, 2012:4). Gagasan yang dimiliki seseorang bergantung dari pengalaman masa lalu, pengetahuan yang dimilikinya, latar belakang hidupnya, dan tujuan gagasan itu ingin dikemukakan. Asal mula munculnya gagasan adalah karena banyaknya membaca, mengamati, meneliti, diskusi, dan pengalaman hidupnya. Oleh karena itu, kemampuan menulis siswa dipengaruhi oleh ide atau gagasan yang ada di pikirannya. Kesulitan menulis pun terlihat ketika peneliti melakukan pengamatan terhadap pembelajaran menyusun teks tangapan deskriptif. Saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat kesulitan dalam memilih kata, merangkai kalimat, menemukan dan menuangkan ide atau gagasan secara teratur dan baik ke dalam sebuah tulisan. Selain itu, pemahaman siswa tentang struktur dan kaidah teks tanggapan deskriptif masih rendah. Hal tersebut terlihat dari hasil tulisan siswa yang tidak memiliki struktur organisasi teks yang tepat dan lengkap. Teks tanggapan deskriptif yang ditulis siswa pun kurang memberikan gambaran dengan jelas. Padahal, teks tanggapan deskriptif yang baik adalah teks yang mampu memberi gambaran dengan jelas dan mampu memberi daya bayang agar pembaca mampu merasakan langsung objek yang dideskripsikan. Selain itu, guru mengalami kesulitan dalam menentukan dan mempersiapkan media dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru biasanya menggunakan LKS pada kegiatan pembelajaran. Penggunaan LKS mampu memudahkan dalam kegiatan pembelajaran, tetapi sebagian besar siswa kadang-kadang bosan dan menginginkan penggunaan media lain yang dapat menarik minat belajar. Masalah-masalah tersebut tentunya akan sangat memengaruhi kemampuan menulis siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan berbagai upaya untuk menciptakan proses belajar mengajar yang bergairah melalui cara

4 pembelajaran yang kreatif. Kreativitas pembelajaran yang dilakukan guru akan menghasilkan prestasi yang optimal bagi para pembelajarnya. Kreativitas pembelajaran dapat diupayakan melalui media dan teknik yang digunakan dalam proses pembelajaran. Sehubungan dengan itu, peneliti berinisiatif melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif siswa. Sebelum penilitian ini, penelitian yang berhubungan dengan upaya meningkatkan keterampilan menulis pernah dilakukan oleh Antika (2009) dengan skripsinya yang berjudul Penggunaan Media Tayangan Televisi Jika Aku Menjadi dalam Meningkatkan Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tayangan televisi dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi. Penelitian lain pernah dilakukan oleh Alamsyah (2010) dengan judul Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Teknik Transformasi Film (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMAN 6 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010). Nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 63,34, pada siklus II menjadi 71,22, dan meningkat lagi menjadi 76 pada siklus III. Penelitian yang dilakukan dalam tiga siklus tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan teknik transformasi dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa. Berdasarkan kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media tayangan dengan teknik transformasi memiliki pengaruh dan mampu meningkatkan keterampilan menulis siswa. Sehubungan dengan hal itu, peneliti akan menerapkan media tayangan dengan teknik transformasi sebagai upaya siswa.

5 Namun, tayangan yang akan diberikan berbeda dari tayangan yang digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Siswa diharapkan mampu tuntas belajar sesuai dengan batas nilai minimum yang ditetapkan. Pada penelitian ini, sesuai dengan peraturan Kemendikbud Nomor 81A Tahun 2013, siswa dikatakan berhasil dalam penilaian menyusun teks tanggapan deskriptif apabila mendapatkan nilai >2,66 dan siswa dinyatakan tidak berhasil apabila mendapatkan nilai <2,66. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dan hasil observasi dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut. 1. Siswa mengalami kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan ide atau gagasan ke dalam sebuah tulisan. 2. Penguasaan siswa terhadap struktur dan kaidah teks tanggapan deskriptif masih kurang. 3. Guru kesulitan dalam menentukan dan mempersiapkan media dan teknik yang pembelajaran yang mampu menarik minat belajar siswa. 4. Fasilitas sekolah kurang mampu dimanfaatkan dengan baik sebagai pendukung kegiatan pembelajaran. C. Pemecahan Masalah Sebagai upaya memecahkan masalah sulitnya siswa menemukan dan mengembangkan ide atau gagasan menjadi sebuah tulisan, peneliti berinisiatif menggunakan tayangan Ragam Indonesia sebagai media pembelajaran. Ragam Indonesia merupakan tayangan yang bersifat informatif. Ragam Indonesia menyajikan berbagai liputan menarik tentang keanekaragaman yang ada di Indonesia, mulai dari tempat wisata, kuliner, sejarah, budaya, serta beragam

6 potensi alam lainnya. Penggunaan media tayangan ini diharapkan mampu mempermudah siswa dalam menemukan ide untuk menulis. Selain itu, siswa diharapkan dapat lebih mencintai dan bangga terhadap negaranya setelah menyaksikan tayangan yang mengeksplorasi keindahan Indonesia. Peneliti juga menentukan teknik transformasi sebagai teknik pembelajaran yang akan digunakan. Transformasi adalah suatu proses atau perubahan, tapi perubahan tersebut tidak menyeluruh dan masih terdapat hal-hal yang tetap dipertahankan sehingga muncul sebuah perpaduan yang baru dan menarik. Teknik transformasi yang digunakan oleh peneliti adalah transformasi dari tayangan Ragam Indonesia yang berisi informasi mengenai sesuatu menjadi sebuah teks tanggapan deskriptif berbetuk tulisan. Media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi dapat menjadi alternatif media dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif. D. Batasan Masalah Masalah siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif dibatasi pada kompetensi dasar menyusun teks tanggapan deskriptif sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan. Media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi digunakan dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung. E. Rumusan Masalah

7 Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif di kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung melalui penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif di kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung melalui penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi? 3. Bagaimana hasil pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif di kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung melalui penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi? F. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif di kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung melalui penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi. 2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif di kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung melalui penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi. 3. Mendeskripsikan hasil pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif di kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung melalui penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi. G. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis. Adapun kedua manfaat tersebut adalah sebagai berikut.

8 1. Manfaat teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya media dan teknik dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan pijakan untuk mendukung, memperkuat, juga melakukan pengembangan pada penelitian lanjutan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi siswa maupun guru. Adapun manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Manfaat bagi siswa yakni dapat membantu siswa dalam menemukan ide atau gagasan untuk menulis. Penelitian ini juga dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif. b. Manfaat bagi guru yakni dapat membantu menciptakan suasana belajar yang menarik, menyenangkan serta efektif dalam pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif. Penelitian ini juga dapat melatih guru menjadi lebih kreatif karena guru dituntut untuk melakukan upaya inovatif dalam menemukan media dan teknik-teknik yang menarik untuk kegiatan pembelajaran.