BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi Bidan telah mengembangkan kode etik profesi sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ETIKA PROFESI KEBIDANAN TERHADAP PEMBERIAN PELAYANAN MATERNAL DAN NEONATAL PADA BIDAN PRATEK SWASTA DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. individu. Pendidikan bukan hanya dapat mengubah seseorang yang dianggap

ISSUE ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

PENDAHULUAN. unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban janin. Kala tiga persalinan adalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk memudahkannya membuat pilihan tentang asuhan yang ia terima.

PENERAPAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL: Dewi Irawaty, MA, PhD

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM HADAPI

DIMENSI ETIK DALAM PERAN BIDAN. OLEH HJ. DJUMIATI, SKM, MKes

Menurut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten

Tujuan Legeslasi: 1.Memperthankan kualitas pelayanan 2.Memberi kewenangan 3. Menjamin perlindungan hukum 4. Meningkatkan profesionalime

BAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita hamil

BAB I PENDAHULUAN. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2012; h. 87).

KOMPETENSI BIDAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.

Praktek Profesional Bidan. Kebidanan Sebagai Profesi :

BAB I PENDAHULUAN. suatu kejadian yang fisiologis/ alamiah, akan tetapi di dalam prosesnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kebidanan atau obstetri ialah bagian ilmu kedokteran yang khusus

Materi Konsep Kebidanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya Angka Kematian Ibu atau AKI di Indonesia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK)

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS. Oleh:Ns.Heny Ekawati S.Kep.M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurunnya AKI dari 334

STRUKTUR KURIKULUM DIV KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

BAB I PENDAHULUAN. hamil sehingga dapat membahayakan ibu dan janin jika mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, bidan. berwenang memberikan asuhan kebidanan. Asuhan Kebidanan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS Tri Novi Kurnia Wardani,S.ST,M.Kes

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. a. Gender adalah peran sosial dimana peran laki-laki dan peran. perempuan ditentukan (Suprijadi dan Siskel, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prawirohardjo (2010; h. 55) kehamilan, persalinan, nifas,dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

PRINSIP PENGEMBANGAN KARIR BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam Millenium Development Goals (MDG) yaitu goal ke-4 dan ke-5. Target

standar profesi medis

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. eklampsia, sepsis, dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB I PENDAHULUAN kelahiran menurut data SDKI 2012, angka yang jauh dari target MDG s

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan suatu negara. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah indikator di bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. meninggal saat hamil dan bersalin setiap tahunnya. Di Amerika Utara 1:6 wanita

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia saat ini masih tinggi. World. Healthy Organization (WHO) mencatat tiap tahunnya lebih dari 500

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM ETIKOLEGAL DISUSUN OLEH TIM

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bermutu, adil dan merata bagi setiap manusia. Adanya program Departemen

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. di kawasan ASEAN yaitu sebesar 228/ kelahiran hidup (SDKI. abortus (11%), infeksi (10%), (SDKI 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maternal disebabkan oleh perdarahan post partum dan diperkirakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

ANAK & MATERNITAS. Oleh : Ni Ketut Alit Armini PSIK FKp UNAIR SURABAYA

BAHASAN PENCAPAIAN MDG s 4 & MDG s 5

BAB 1 PENDAHULUAN. nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup.

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2006). Menurut WHO (World Health Organization), pada tahun 2013 AKI

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Amerika Latin dan Karibia 85/ KH, Amerika Utara 23/ KH

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran hasil konsepsi, plasenta dan selaput ketuban oleh ibu,

PENGERTIAN FILOSOFI DAN DEFENISI BIDAN

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

Keperawatan Maternitas Abad ke-21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N POST OP SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI CEPHALO PELVIK DISPROPORTION DIRUANG CEMPAKA RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sejarah peradaban umat manusia, yang bersumber pada kemurnian rasa kasih

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). Dimana MDGs adalah. Millenium Summit NewYork, September 2000 (DKK Padang, 2012).

PERAN FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS. By. Karwati, SST

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi Bidan telah mengembangkan kode etik profesi sebagai pedoman. Salah satu contohnya adalah kode etik bidan internasional (The International Confederation of Midwives Code of Ethics) (PUSDIKNAKES, 2003). Sedangkan menurut Jones (1994), etika merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau buruk (Wahyuningsih, 2006). Untuk dapat menjalankan praktek kebidanan dengan baik tidak hanya dibutuhkan pengetahuan klinik yang baik, serta pengetahuan yang up to date, tetapi bidan juga harus mempunyai pemahaman isu etik dalam pelayanan kebidanan. Menurut Daryl Koehn dalam the ground of profesional ethics (1994), bahwa bidan dikatakan profesional, bila menerapkan etika dalam menjalankan praktek kebidanan dengan memahami peran sebagai bidan, akan meningkatkan tanggung jawab profesional kepada pasien atau klien. Bidan berada pada posisi yang baik, yaitu memfasilitasi pilihan klien dan membutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etika untuk diterapkan dalam strategi praktek kebidanan (Wahyuningsih, 2006). Keadilan dalam memberi pelayanan kebidanan adalah aspek pokok dalam pelayanan kebidanan. Tahapan keadilan dalam kebidanan dimulai dengan 1

2 pemenuhan kebutuhan klien yang sesuai, keadaan sumber daya kebidanan yang selalu siap untuk memberi pelayanan, adanya penelitian untuk mengembangkan atau meningkatkan pelayanan, dan keterjangkauan tempat pelayanan. Tahapan tersebut adalah syarat utama pelaksanaan pelayanan kebidanan yang aman. Tahap berikutnya adalah sikap bidan terhadap klien, sesuai dengan kebutuhan klien, dan tidak membedakan pelayanan kepada siapa pun (Soepardan, 2007). Sikap etis profesional yang kokoh dari setiap perawat atau bidan akan tercermin dalam setiap langkah, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang muncul. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang etika dalam moral serta penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan keperawatan atau kebidanan dimana nilai-nilai pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati (Pelatihan Keterampilan Manajerial, SPMK, 2003). Saat ini masyarakat acap kali merasakan ketidakpuasan terhadap pelayanan bahkan tidak menutup kemungkinan mengajukan tuntutan ke muka pengadilan. Apabila seorang bidan merugikan pasien dan dituntut oleh pasien tersebut merupakan berita yang menarik dan tersebar luas di masyarakat melalui media elektronik dan media massa lainnya. Hal tersebut menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan. Untuk itu dibutuhkan suatu pedoman yang menyeluruh dan integrasif tentang sikap dan perilaku yang harus dimiliki seorang bidan (Sofyan, dkk, 2006). Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dan dunia juga mempengaruhi munculnya masalah/ penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan teknologi/ ilmu pengetahuan yang menimbulkan

3 konflik terhadap nilai. Arus kesejagatan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dengan demikian penyimpangan etik yang mungkin saja terjadi dalam praktek kebidanan, misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang bekerja di rumah sakit, rumah bersalin atau institusi lainnya ada di bawah perlindungan institusinya, bidan praktek mandiri mempunyai tanggung jawab yang lebih besar karena harus mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukannya. Dalam hal ini bidan yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadi penyimpangan etik (Sofyan, dkk, 2006). Tantangan Era Globalisasi ini tidak terkecuali bagi para Bidan Praktek Swasta (BPS). Disadari dalam peningkatan pelayanan berkualitas dan profesional para BPS dijumpai banyak tantangan antara keterbatasan permodalan, sarana, dan prasarana pelayanan kesehatan. Adapun materi ilmu kebidanan adalah wanita dalam masa reproduksi terutama pada masa pra-konsepsi, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas/ masa menyusui, dan bayi baru lahir (Sofyan, dkk, 2006). Dalam Deklarasi Barcelona tahun 2001 dinyatakan bahwa hak asasi manusia mengacu pada semua tingkat kehidupan, termasuk juga bayi baru lahir. Bayi baru lahir mempunyai hak hak khusus yang tidak dapat dituntut karena fisik (neonatal usia 0-28 hari) dan mental bayi belum berkembang. Sehingga belum dapat mengungkapkan secara langsung apa yang dirasakan, dibutuhkan, dan yang paling diinginkannya. Hak bayi yang baru lahir menentukan serangkaian kewajiban dan tanggung jawab masyarakat, khususnya tenaga medis yang paling berperan dalam pemenuhan hak tersebut hak kelangsungan hidup (Soepardan, 2007).

4 Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan etika profesi kebidanan terhadap pelayanan maternal dan neonatal pada Bidan Praktek Swasta di Kecamatan Medan Sunggal tahun 2008. 1.2 Pertanyaan Penelitian Apakah ada hubungan etika profesi kebidanan terhadap pemberian pelayanan maternal dan neonatal. 1.3 Tujuan Penelitian 1.2.1 Tujuan umum Untuk mengetahui apakah ada hubungan etika profesi kebidanan terhadap pemberian pelayanan maternal dan neonatal. 1.2.2 Tujuan khusus a. Untuk mengetahui etika profesi kebidanan pada BPS di Kecamatan Medan Sunggal. b. Untuk mengetahui pemberian pelayanan maternal dan neonatal pada BPS di Kecamatan Medan Sunggal. c. Untuk mengetahui hubungan etika profesi kebidanan terhadap pelayanan maternal dan neonatal pada BPS di Kecamatan Medan Sunggal.

5 1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi instansi tempat penelitian Sebagai sumber infomasi dan motivator bagi para petugas kesehatan dalam pemberian pelayanan maternal dan neonatal, khususnya BPS sehingga pencapaian penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dapat tercapai sesuai dengan harapan. b. Bagi instansi pendidikan Memberikan sumbangan bagi perkembangan pendidikan juga sebagai bahan kajian penelitia selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini. c. Bagi peneliti Memperdalam pengetahuan penulis tentang etika profesi kebidanan terhadap pemberian pelayanan maternal dan neonatal.