BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional dimana variabel sebab. dan dilakukan pada saat yang sama (Notoatmojo, 2010).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode pendekatan Cross-Sectional dimana tiap subjek

BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo.

BAB III METODE PENELITIAN. Analitik dengan metode Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pre test and post test with control group design untuk mengetahui

BAB V PEMBAHASAN. tersebut sering terpapar gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari gas

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki kekuatan otot yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik menggunkan desain penelitian cross sectional. Menurut Riyanto

HUBUNGAN PAPARAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA PEDAGANG KULINER DI DAERAH GLADAG SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode observasional-analytic yang merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. paparan asap rokok dengan frekuensi kejadian ISPA pada balita. Lama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mencoba untuk mencari hubungan variabel paparan getaran mekanis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dimana variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Perkebunan teh Desa Kemuning Kec

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi (Chandra, 2007). Permasalahan utama yang dihadapi kota-kota di dunia yaitu semakin

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan Cross-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan rancangan cross sectional untuk mempelajari dinamika. pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu.

III. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observational analitik

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bolango dan waktu penelitian di laksanakan pada bulan Oktober sampai dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Cross Sectional dimana pengukuran variabel bebas dan variabel terikat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabelvariabel,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. waktu dengan tujuan untuk mencari hubungan Faktor-Faktor Resiko

BAB III METODE PENELITIAN. variabel pada satu saat tertentu (Sastroasmoro, 2011). Cara pengumpulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan studi cross

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data pada sebuah penelitian (Mukhtar et al., 2011). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan metode cross sectional mencari hubungan lamanya LAMANYA PENGGUNAAN IUD TIDAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analitik dengan

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas yang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr Moewardi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Analitik yang berdasarkan

III. METODE PENELITIAN. data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kecamatan Tanjung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Masa Kerja dengan Kandungan Karboksihemoglobin (COHb) dalam Darah Polisi Lalulintas di Jalan Slamet Riyadi Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan studi observasional yaitu cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini digunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

III. METODE PENELITIAN. desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah observational analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional dimana variabel sebab risiko dan akibat atas kasus diukur atau dikumpulkan dalam waktu bersamaan dan dilakukan pada saat yang sama (Notoatmojo, 2010). B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada pedagang kuliner di daerah Gladag Surakarta pada bulan Oktober Desember 2015. C. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian adalah seluruh pedagang kuliner di daerah Gladag Surakarta berjumlah 70 orang. D. Teknik Sampling Sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random 31

32 E. Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili atau representatif populasi (Riyanto, 2011). Menurut Sugiyono (2011) sampel penelitian ini ditentukan berdasarkan proporsi sebagai berikut: Keterangan : λ 2 dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10% N = populasi P = Q = 0,5 D = 0,05 s = jumlah sampel Sampel minimal dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 pedagang. Pengambilan sampel menggunakan kriteria inklusi. Sampel tersebut adalah yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut : 1. Pedagang yang terpapar gas buang kendaraan bermotor (baik roda 2 maupun roda 4).

33 2. Pedagang yang berdagang dipinggir Jl. Mayor Sunaryo Surakarta. 3. Pedagang dengan jenis kelamin perempuan 4. Pedagang yang indeks masa tubuhnya 18, 5 25 5. Pedagang yang dalam kondisi kesehatan baik yaitu pedagang yang sehat. Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah : Responden yang sakit pada saat penelitian. F. Desain Penelitian Populasi (N=70) Populasi sasaran (N=50) Sampel (n=38) Kriteria inklusieksklusi Simple random sampling Terpapar gas CO Kadar Hemoglobin (Hb) Uji korelasi Spearman Gambar 3. Desain Penelitian

34 G. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2010). Variabel bebas untuk penelitian ini paparan gas karbon monoksida (CO). 2. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Variabel terikat untuk penelitian ini adalah kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. 3. Variabel Pengganggu Variabel pengganggu terkendali dari penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, ketinggian daerah, status gizi. H. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Paparan Gas karbonmonoksida (CO) Paparan gas karbon monoksida (CO) adalah suatu keadaan lingkungan dimana pedagang kuliner terpapar gas karbon monoksida (CO) selama pekerjaan berlangsung. a. Cara ukur paparan gas karbon monoksida (CO): Observasi b. Alat Ukur paparan gas karbon monoksida (CO) : CO meter (LT Lutron GCO-2008) c. Satuan : ppm

35 d. Skala Pengukuran : Rasio 2. Kadar Hemoglobin (Hb) Kadar hemoglobin (Hb) adalah banyaknya hemoglobin (Hb) pedagang kuliner yang terpapar gas karbon monoksida (CO) selama bekerja. a. Cara ukur kadar hemoglobin (Hb) dalam darah : Uji Laboratorium b. Alat Ukur hemoglobin (Hb) dalam darah : Spektrofotometer c. Satuan : gr/dl d. Skala Pengukuran : Rasio I. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian, antara lain: 1. Formulir Formulir yaitu suatu lembaran yang berisi data pedagang (responden) dalam penelitian. 2. Informed consent Informed consent yaitu lembar persetujuan sebagai responden. 3. Alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran. 4. CO meter CO meter yaitu alat untuk mengukur kadar gas karbonmonoksida (CO) disuatu lingkungan. CO meter yang digunakan yaitu CO Meter. Cara penggunakan alat :

36 a. Menekan tombol power pada alat CO Meter (tunggu kurang lebih 30 detik untuk memanaskan alat). b. Display bagian atas akan menunjukkan kadar gas karbonmonoksida dengan satuan ppm. c. Display bagian bawah akan menunjukkan suhu tempat pengukuran dengan satuan Celcius ( 0 C). d. Menekan tombol hold sampai muncul simbol hold untuk menghentikan angka, sehingga didapatkan nilai pengukuran. e. Untuk mengembalikan setelan tekan kembali tombol sampai simbol tersebut hilang. f. Menekan tombol rec Button sekali, simbol REC akan muncul pada display. g. Menekan tombol Rec Button sekali, maka displayakan menunjukkan nilai maksimum yang pernah terukur, ditandai dengan munculnya simbol max. h. Menekan tombol Rec Button sekali lagi dan displayakan menunjukkan nilai minimum yang pernah terukur, ditandai dengan munculnya simbol Min. 5. Kamera digital untuk mendokumentasikan kondisi lapangan. 6. Lembar kerja berisi data pribadi pekerja untuk melengkapi data yang belum tercatat. 7. Lencet sekali pakai untuk mengambil darah dari lengan responden. 8. Tabung kapiler sebagai wadah darah yang diambil.

37 9. Label untuk menandai sampel masing-masing responden. 10. Timbangan berat badan. 11. Alat ukur tinggi badan. 12. Spektrofotometer Spektrofotometer yaitu suatu alat yang digunakan untuk menghitung jumlah Hemoglobin (Hb) pada responden. Metode perhitungan Hemoglobin (Hb) responden yaitu dengan menggunakan metode cyanmethemoglobin. Pengukuran jumlah hemoglobin (Hb) diukur dalam spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm. Adapun cara kerja pengukurannya antara lain : a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. b. Tambahkan larutan Drabkin sebanyak 5,0 ml untuk semua tabung. c. Tambahkan 20 µl sampel darah pada semua tabung yang berisi larutan Drabkin. Bilas pipet dengan 3-4 kali dengan reagen. Campur baik-baik dan inkubasi selama 3 menit pada suhu kamar (18-26 0 C). d. Hidupkan spektrofotometer dengan tekan tombol ON, tunggu pemanasan 15 menit. e. Masukkan blanko lalu tekan tombol Zero. f. Keringkan kuvet, lalu bilas kuvet dan keringkan. g. Hidupkan pump (alat pengisap) lalu atur panjang gelombang, program, faktor, dan nilai absorban. h. Masukkan sampel. i. Tekan result, baca hasilnya.

38 J. Cara Kerja Penelitian 1. Tahap persiapan a. Survei tempat ke daerah Gladag Surakarta tentang pedagang dan lingkungannya. b. Mengurus perizinan untuk penelitian. c. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dalam penelitian. d. Mempersiapkan peralatan pengukuran. e. Membuat ethical clearence. 2. Tahap pelaksanaan a. Memberikan informed consent kepada responden. b. Melakukan pengukuran gas karbon monoksida (CO). c. Peneliti mengambil sampel darah responden untuk kadar hemoglobin (Hb) dan karboksihemoglobin (COHb). d. Peneliti melakukan pengukuran kadar hemoglobin (Hb) dan COHb dari sampel darah responden di Laboratorium. 3. Tahap penyelesaian Data dari lapangan dikumpulkan, kemudian diperiksa, dan diteliti kelengkapannya, serta diolah menggunakan software SPSS dengan langkah sebagai berikut : a. Editing Editing yaitu pengecekan terhadap kelengkapan data dan keseragaman data yang diperoleh dari lapangan.

39 b. Coding Coding yaitu pemberian kode pada setiap jawaban untuk mempermudah dalam pengolahan data. c. Tabulating Tabulating yaitu pengelompokan data sesuai dengan tujuan penelitian untuk mempermudah dalam pembacaan hasil penelitian. d. Entry Entry yaitu kegiatan memasukkan data yang telah didapat ke dalam program komputer untuk dilakukan pengolahan data. e. Melakukan uji data menggunakan uji statistik. f. Melakukan analisis penelitian. g. Membuat laporan dan dipresentasikan. K. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan Uji Korelasi Spearman, dengan interpretasi hasil menurut Dahlan (2011) sebagai berikut : 1. Jika p value < 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan. 2. Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan Dengan parameter kekuatan korelasi (r) sebagai berikut : 1. Jika r 0,00-0,199 maka hasil uji korelasi sangat lemah. 2. Jika r 0,20-0,399 maka hasil uji korelasi lemah. 3. Jika r 0,40-0,599 maka hasil uji korelasi sedang. 4. Jika r 0,60-0,799 maka hasil uji korelasi kuat.

40 5. Jika r 0,80-1,000 maka hasil uji korelasi sangat kuat. Dengan arah korelasi sebagai berikut : 1. Jika arah korelasinya + (positif) maka searah sehingga semakin besar nilai suatu variabel maka semakin besar pula nilai variabel lainnya. 2. Jika arah korelasinya (negatif) maka berlawanan arah sehingga semakin besar nilai suatu variabel maka semakin kecil nilai variabel lainnya.