PENDAHULUAN. tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Dalam hal ini guru bertanggung jawab memenuhi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. 1. suatu hal/ beragam tugas dalam suatu pekerjaan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional tujuan pendidikan adalah agar siswa secara aktif. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Salah satu unsur tenaga

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pendidikan harus

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. itu, hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1 Mengajar merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. mereka mengubah dirinya sendiri (QS. Ar Ra du/13: 11).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompleks sehingga sulit dipelajari dengan tuntas. Oleh sebab itu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 34 2

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan. Kemungkinan guru dalam menyampaikan materi saat proses

BAB I PENDAHULUAN. negara yang yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan profesionalisasi dan sistem menajemen tenaga kependidikan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB I PENDAHULUAN. keserasian, keselarasan, dan keseimbangan dalam aspek-aspeknya yaitu spiritual, moral, sosial,

BAB I. Pendahuluan. dimulai dari rumah tangga hendaknya dapat dilanjutkan kepada hal-hal yang positif. Para

BAB III METODE PENELITIAN. metodologi kualitatif adalah segala prosedur penelitian yang menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dewasaan ini diharapkan anak akan dapat diketahui bahwa pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. mengaktualisasikan atau menggali segenap potensi yang dibawanya sejak lahir. Abu Ahmadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. akan cepat dicapai bila mana didukung oleh sumber daya alam yang memadai dan

BAB I PENDAHULUAN. bermatabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran tim pendengar. Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. Portofolio berasal dari bahasa Inggris Portfolio yang artinya dokumen atau suratsurat

BAB I PENDAHULUAN. harus dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengajaran. 1. proses pembelajaran dapat dirasakan manfaatnya

BAB I PENDAHULUAN. Binti Maunah, Landasan Pendidikan, Sukses Offset, Yogyakarta, 2009, hlm. 3 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan sekolah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal sekarang sudah merupakan bagian yang integral dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki peserta didik tersebut. Guru adalah orang yang paling berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. serta prinsip-prinsip, sehingga membantu memiliki makna bagi subjek didik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada proses interaksi tersebut ada sebuah tujuan yang di persiapkan oleh guru

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan fisikomotor.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Berdasarkan Undang-Undang RI No.20 tahun yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam banyak hal remaja sekarang dihadapkan pada lingkungan yang tidak. karena remaja adalah masa depan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses bimbingan yang diberikan oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. hal ini disebabkan karena guru merupakan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya belajar merupakan suatu proses yang dilalui oleh individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Ara Hidayat, Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, Kukaba, Yogyakarta, 2012, hlm.

BAB I PENDAHULUAN Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. akan mengarah kepada tindakan seseorang. Oleh karena itu, penumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. Nanang Fatah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hlm. 5. 2

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam. pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dan berhubungan dengan manusia. 1 Sebagai makhluk pribadi, ia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan teknikal, manusiawi dan konseptual. 1 Sedangkan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. tenaga pendidik/ tenaga pengajar yang tugas utamanya adalah mengajar. 1

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari tugas manusia untuk menumbuh dan. khususnya dalam pendidikan Islam. Usaha-usaha tersebut dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang perniagaan, teknologi, industri, pendidikan dan berbagai bidang lainnya, baik

BAB I PENDAHULUAN. pertama sesudah orang tua dalam memberikan bimbingan kepada anak didik,

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Kemudian dalam

BAB I PENDAHULUAN. awalnya tidak berkompeten akan menjadi manusia yang lebih berkompeten dan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

Psikologi Konseling. Ketrampilan Dasar Konseling II. Tazkia Edelia Sumedi M.Psi. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. keselarasan, dan kesemimbangan dalam aspek-aspeknya yaitu spiritual, moral,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu unsur penting dari proses kependidikan adalah pendidik (guru). Guru memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam upaya mengantarkan peserta didik kearah tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Dalam hal ini guru bertanggung jawab memenuhi kebutuhan peserta didik, baik spiritual, intelektual, moral, estetika, maupun kebutuhan fisik peserta didik. Tugas seorang guru dipandang sebagai sesuatu yang sangat mulia. Posisi ini menyebabkan mengapa Islam menempatkan orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan lebih tinggi derajatnya bila dibanding dengan manusia lainnya. 1 Dalam keseluruhan proses pendidikan, khususnya proses pembelajaran di sekolah dan madrasah, guru memegang peran utama dan amat penting. Prilaku guru dalam proses pendidikan dan belajar, akan memberikan pengaruh dan corak yang kuat bagi pembinaan prilaku dan kepribadian anak didiknya. Oleh sebab itu, baik dalam konteks proses pendidikan (proses belajar mengajar) atau tidak, guru harus bisa menjaga sikapnya. 2 Barang kali tidak semua orang dikarunia sifat seperti itu, namun bila seseorang telah memilih untuk memasuki profesi guru, ia dituntut untuk belajar dan berlaku seperti itu. 3 1 Samsul Nizar, 2002, Filsafat Pendidikan Islam, Ciputat: Ciputat Pers, h. 43. 2 Tohirin, 2011. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada., hh. 164-165. 1 3 Soetjipto dan Raflis Kosasi, 2007. Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta., h.53.

Terlebih guru pendidikan agama Islam, harus bisa menjadi Uswatun Hasanah bagi anak didiknya. 4 Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang keahliannya, diperlukan tingkat keahlian yang memadai. Menjadi guru bukan hanya cukup memahami materi yang harus disampaikan, akan tetapi kemampuan dan pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan yang lain. 5 Adapun beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru sebagai berikut: 1. Keterampilan menjelaskan/ menguraikan materi pelajaran. 2. Keterampilan mengadakan penjajakan (assessment). 3. Keterampilan memberikan motivasi. 4. Keterampilan bertanya kepada siswa tentang materi yang telah disampaikan. 5. Keterampilan melakukan interaksi dengan siswa, 6. Keterampilan menggunakan isyarat verbal dan nonverbal. 6 Hal di atas menunjukkan bahwa guru harus memiliki kemampuan dan pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan dasar mengajar yang didalamnya terdapat keterampilan memberikan penguatan verbal dan non verbal dalam pembelajaran PAI yang kunci keberhasilannya tergantung pada diri guru dan siswa dalam mengembangkan kemampuan berupa keterampilan-keterampilan yang tepat untuk menguasai kekuatan kecepatan, kompleksitas, dan ketidakpastian yang saling berhubungan satu sama lain. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan, kemampuan guru memberikan penguatan verbal dan nonverbal dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah 4 Tohirin, 2011. Op.Cit, h. 165. 5 Wina Sanjaya, 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta. Kecana, hh. 16-17. 6 Mudasir, 2012, Desain Pembelajaran, Riau. STAI Nurul Falah Press, h. 10

Menengah Atas Negeri 2 Tambang belum terlaksana secara optimal, hal tersebut terlihat dari gejala-gejala sebagai berikut: 1. Ada sebagian guru yang belum memberikan penguatan verbal berupa kata-kata Wah Hebat Kamu, didalam pembelajaran pendidikan agama Islam. 2. Ada sebagian guru yang langsung menyalahkan siswa apabila kurang tepat memberikan argument. 3. Ada sebagian guru yang belum memberikan penguatan Nonverbal berupa acungan jempol dan tepuk tangan kepada siswa yang memberikan argument dengan tepat dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. 4. Ada sebagian guru yang hanya duduk di kursi dalam menyampaikan materi pembelajaran pendidikan agama Islam sampai jam pelajaran selesai. 5. Ada sebagian guru pendidikan agama Islam yang masih kurang tepat dan benar dalam melakukan gerakan-gerakan tangan dan anggota badan ketika memberikan penjelasan materi pelajaran pendidikan agama Islam kepada siswanya. Dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul Kemampuan Guru Memberikan Penguatan Verbal dan NonVerbal dalam Tambang B. Penegasan Istilah Untuk memberikan kejelasan arti dan menghindari salah penafsiran pada istilah yang digunakan, maka diberikan batasan-batasan sebagai berikut:

1. Kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk melakukan bergam tugas dalam suatu pekerjaan. 7 Menurut penulis kemampuan adalah kapasitas kesanggupan atau kecakapan seseorang individu dalam melakukan suatu hal/ beragam tugas dalam suatu pekerjaan tertentu. 2. Penguatan Verbal Penguatan verbal, yaitu penguatan yang diutarakan dengan menggunakan katakata pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya. 8 Menurut penulis penguatan verbal yaitu merupakan respon yang diberikan oleh guru kepada siswa yang disampaikan melalui bentuk kata-kata/ lisan seperti : bagus, pintar, luar biasa, betul,tepat dan sebagainya. 3. Penguatan Nonverbal Penguatan nonverbal yaitu penguatan berupa mimik dan gerakan tubuh. 9 Menurut penulis penguatan nonverbal yaitu merupakan respon terhadap perilaku belajar siswa yang dilakukan tidak dengan kata-kata atau ucapan lisan (verbal), melainkan dengan isyarat-isyarat tertentu seperti : acungan jempol, anggukan, senyuman dan sebagainya. C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Dalam konteks ini tentu saja banyak masalah masalah yang ditemukan antara lain: 7 http://id. Wikipedia. Org/ wiki/ kemampuan, diakses tanggal 20 Februari 2014 8 Ali Mudlofir, 2012, Pendidik Profesional, Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada, h.68. 9 Ibid.

a. Apakah Kemampuan Guru kurang kompeten dalam memberikan penguatan verbal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 b. Apakah Kemampuan Guru kurang kompeten dalam memberikan penguatan nonverbal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 c. Apa saja Langkah-langkah yang perlu diambil oleh guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kemampuan memberikan penguatan verbal dan nonverbal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tambang? d. Bagaimanakah kemampuan guru dalam memberikan penguatan verbal dalam e. Bagaimanakah kemampuan guru dalam memberikan penguatan nonverbal dalam f. Apa saja hal-hal yang perlu dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam kemampuan memberikan penguatan verbal dan nonverbal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tambang? 2. Batasan Masalah Mengingat banyaknya masalah yang mengintari kajian ini, maka agar penelitian ini lebih terarah dan dapat memberikan pemahaman kepada pembaca, penulis membatasi masalah yang diteliti yaitu tentang Kemampuan Guru Memberikan Penguatan Verbal dan Nonverbal dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas

Negeri 2 Tambang dan Hal-hal yang perlu dilakukan guru dalam memberikan penguatan verbal dan nonverbal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tambang. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut : a. Bagaimanakah penerapan guru dalam pemberian penguatan verbal dalam b. Bagaimanakah penerapan guru dalam pemberian penguatan nonverbal dalam c. Apa saja hal-hal yang perlu dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam kemampuan memberikan penguatan verbal dan nonverbal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tambang? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui : a. Kemampuan guru memberikan penguatan verbal dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 b. Kemampuan guru memberikan penguatan nonverbal dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tambang.

c. Hal-hal yang perlu dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam kemampuan memberikan penguatan verbal dan nonverbal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tambang. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Siswa Diharapkan penelitian ini dapat membawa manfaat dan menambah wawasan yang begitu luas sehingga siswa tahu begitu pentingnya guru dalam memberikan penguatan verbal dan non verbal dalam proses pembelajaran. b. Bagi Guru Untuk memberi motivasi terhadap guru agar dapat meningkatkan kemampuan memberikan penguatan verbal non verbal dalam mengajar supaya hasil belajar siswa tercapai dengan baik. c. Bagi Sekolah Dapat memberikan input (masukkan) bagi Sekolah Menengah Atas yang berada di kecamatan Tambang tentang pentingnya memberikan penguatan verbal dan non verbal dalam proses pembelajaran. d. Bagi Peneliti Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan penulis dalam bidang pendidikan.