No. 14/31/DPNP Jakarta, 31 Oktober 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum

dokumen-dokumen yang mirip
No. 10/ 3 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No. 10/ 4 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 12 /PBI/2012 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.15/13/DASP Jakarta, 12 April 2013 S U R A T E D A R A N

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 12 /PBI/2012 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.18/26/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 3 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.18/27/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N

No. 16/1/DKSP Jakarta, 10 Januari 2014 SURAT EDARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 13/ 23 /DPNP Jakarta, 25 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 9/36/DPNP Jakarta, 19 Desember 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N

Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat.

No. 3/23/DPNP Jakarta, 30 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.11/21/DKBU Jakarta, 10 Agustus 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

No. 15/27/DPNP Jakarta, 19 Juli 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/4/PBI/2013 TENTANG LAPORAN STABILITAS MONETER DAN SISTEM KEUANGAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal: Penyelesaian Pengaduan Nasabah

No. 15/16/DInt Jakarta, 29 April 2013 SURAT EDARAN. Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri

No. 15/37/DSta Jakarta, 5 September 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 26 /PBI/2003 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 13/ 1 /DInt Jakarta, 20 Januari 2011 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/ 40 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Permintaan Klarifikasi oleh Masyarakat dan Bank atas Uang yang Diragukan Keasliannya dan Laporan Penemuan Uang Palsu oleh Bank

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/51/PBI/2005 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 21 /PBI/2000 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

Sistem Informasi Debitur. Peraturan Bank Indonesia No. 7/8/PBI/ Januari 2005 MDC

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 17/34/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 2/ 23 /DSM Jakarta, 10 November 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA

No. 17/4/DSta Jakarta, 6 Maret 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA YANG MELAKUKAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 12/36/DPNP Jakarta, 23 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 15/48/DSta Jakarta, 2 Desember 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK

No. 10/ 47 /DPNP Jakarta, 23 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/ 17 /PBI/2001 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

No. 15/6/DPNP Jakarta, 8 Maret 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR. 13/ 8 /PBI/2011 TENTANG LAPORAN HARIAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.8/ 8 /DPbS Jakarta, 1 Maret 2006

No dan moneter guna mendukung pengambilan kebijakan moneter, sistem pembayaran, dan pengawasan perbankan. Guna keperluan tersebut dibutuhkan d

S U R A T E D A R A N

No. 15/2/DPNP Jakarta, 4 Februari 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia

No. 10/ 25 /DPM Jakarta, 14 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

No. 2/ 20 /DLN Jakarta, 9 Oktober 2000 SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA

No. 2 /28/ DSM Jakarta, 21 Desember 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Bank

Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR. 13/ 8 /PBI/2011 TENTANG LAPORAN HARIAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.13/33/DSM Jakarta, 30 Desember 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA

No. 17/19/DPUM Jakarta, 8 Juli 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13/ 12 /PBI/2011

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/2/PBI/2007 TENTANG LAPORAN HARIAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA. Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri

No. 17/45/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /SEOJK.03/2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR:7/9/PBI/2005 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 13/ 15 /DPbS Jakarta, 30 Mei Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA. Laporan Bulanan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

No. 15/17 /DInt Jakarta, 29 April 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. BANK UMUM. Nasabah. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4824)

No. 17/ 3 /DSta Jakarta, 6 Maret 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

2015, No.74 2 d. bahwa informasi yang diungkapkan kepada masyarakat perlu memperhatikan faktor keseragaman dan kompetisi antar Bank; e. bahwa berdasar

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33/SEOJK.03/2017 TENTANG PERSYARATAN BANK UMUM UNTUK MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DALAM VALUTA ASING

No. 1/ 9 /DSM Jakarta, 28 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

No. 14/ 8 /DPNP Jakarta, 6 Maret Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA. Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Lembaga Keuangan Non Bank

No. 10/7/DASP Jakarta, 21 Februari 2008 S U R A T E D A R A N

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 18/28/DPU Jakarta, 24 November 2016 Oktober Perihal : Tata Cara Klarifikasi atas Uang Rupiah yang Diragukan Keasliannya

No.4/5/DSM Jakarta, 28 Maret 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA

No. 14 / 28 /DPM Jakarta, 27 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 18/ 17 /DSta Jakarta, 27 Juli 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK

No. 17/42/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

- 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat.

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 21 /PBI/2010 TENTANG RENCANA BISNIS BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 13/ 16 / DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Antar Wilayah

No.6/4/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada BANK, PERANTARA PEDAGANG EFEK, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.03/2017

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No. 17/44/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N

No. 17/43/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 14/ 1 /DPM Jakarta, 4 Januari Maret SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Tata Cara Pemberian Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/21/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 9/14/PBI/2007 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR

Transkripsi:

No. 14/31/DPNP Jakarta, 31 Oktober 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/12/PBI/2012 tentang Laporan Kantor Pusat Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5349) dan dalam rangka menciptakan keseragaman dalam penyusunan dan penyampaian Laporan Kantor Pusat Bank Umum, yang selanjutnya disebut dengan Laporan, perlu diatur ketentuan pelaksanaan dalam Surat Edaran yang mencakup hal-hal sebagai berikut: I. BANK PELAPOR Yang termasuk sebagai Bank Pelapor meliputi: 1. Kantor pusat dari Bank yang berbadan hukum Indonesia, yaitu: a. kantor pusat dari Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional; b. kantor pusat dari Bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah; 2. Kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri; dan 3. Unit Usaha Syariah. II. CAKUPAN...

II. CAKUPAN LAPORAN A. Laporan yang disusun secara mingguan adalah laporan proyeksi arus kas. B. Laporan yang disusun secara bulanan terdiri atas laporan: 1. kegiatan kustodian; 2. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN); 3. penyelenggaraan kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) dan uang elektronik bulanan; 4. remittance Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri dan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia; 5. mutasi rekening pemerintah; 6. aktivitas Bank sebagai agen penjual produk non Bank berupa produk keuangan luar negeri; 7. transaksi perbankan melalui delivery channel e-banking; 8. structured product berupa data: a. outstanding transaksi structured product; b. transaksi structured product yang bermasalah; 9. pejabat eksekutif; 10. jaringan kantor; dan 11. laporan keuangan publikasi bulanan. C. Laporan yang disusun secara triwulanan terdiri atas laporan: 1. penyelenggaraan kegiatan APMK dan uang elektronik triwulanan; 2. aktivitas Bank sebagai agen penjual produk non Bank berupa data: a. bancassurance; b. reksadana; 3. laporan keuangan publikasi triwulanan; dan 4. penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah. D. Laporan...

D. Laporan yang disusun secara tahunan adalah laporan tenaga kerja perbankan. III. FORMAT LAPORAN A. Format Laporan yang Disampaikan ke Bank Indonesia Penyusunan Laporan mengacu pada Pedoman Penyusunan Laporan Kantor Pusat Bank Umum yang selanjutnya disebut Pedoman sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 dan Petunjuk Teknis Aplikasi Laporan Kantor Pusat Bank Umum yang selanjutnya disebut Juknis sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 yang merupakan satu kesatuan dan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini, dengan menggunakan format sebagai berikut: 1. Laporan yang disusun secara mingguan berupa laporan proyeksi arus kas menggunakan Form 707. 2. Laporan yang disusun secara bulanan: a. kegiatan kustodian menggunakan Form 101; b. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN): 1) transaksi SKBDN menggunakan Form 201; 2) pembelian wesel SKBDN menggunakan Form 202; 3) penjualan wesel SKBDN menggunakan Form 203; c. penyelenggaraan kegiatan APMK dan uang elektronik bulanan: 1) penerbit kartu kredit menggunakan Form 301; 2) penerbit selain kartu kredit menggunakan Form 302; 3) acquirer menggunakan Form 303; 4) infrastruktur menggunakan Form 304; 5) fraud APMK dan uang elektronik menggunakan Form 306; d. remittance...

d. remittance: 1) remittance dari TKI di luar negeri menggunakan Form 401; 2) remittance dari TKA di Indonesia menggunakan Form 402; e. mutasi rekening pemerintah menggunakan Form 501; f. aktivitas keagenan produk keuangan luar negeri menggunakan Form 703; g. transaksi perbankan melalui delivery channel e-banking menggunakan Form 704; h. structured product berupa data: 1) outstanding transaksi structured product menggunakan Form 705; 2) transaksi structured product yang bermasalah menggunakan Form 706; i. pejabat eksekutif: 1) pengangkatan, pergantian, dan pemberhentian pejabat eksekutif menggunakan Form 801; 2) riwayat perkerjaan individual pejabat eksekutif menggunakan Form 802; j. jaringan kantor menggunakan Form 807; k. laporan keuangan publikasi bulanan menggunakan Form 901. 3. Laporan yang disusun secara triwulanan: a. penyelenggaraan kegiatan APMK dan uang elektronik triwulanan berupa penyelenggara kliring dan/atau penyelesaian akhir (settlement) menggunakan Form 305; b. aktivitas...

b. aktivitas Bank sebagai agen penjual produk non Bank berupa data: 1) bancassurance menggunakan Form 701; 2) reksadana menggunakan Form 702; c. laporan keuangan publikasi triwulanan menggunakan Form 902; d. penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah: 1) jenis produk dan permasalahan yang diadukan menggunakan Form 601; 2) pengaduan yang diselesaikan dalam masa laporan menggunakan Form 602; 3) penyebab pengaduan menggunakan Form 603; 4) publikasi negatif menggunakan Form 604; 5) penyelesaian sengketa menggunakan Form 605. 4. Laporan yang disusun secara tahunan berupa data tenaga kerja perbankan yang meliputi: a. struktur tenaga kerja menurut jenjang informasi pendidikan, status tenaga kerja, jenis kelamin, usia, pendidikan, dan jabatan menggunakan Form 803; b. perkembangan jumlah tenaga kerja pensiun, pensiun dini, dan tenaga kerja yang diberhentikan menggunakan Form 804; c. prediksi jumlah kebutuhan pegawai berdasarkan jenis pekerjaan dan kualifikasi menggunakan Form 805; d. jumlah dan pelatihan karyawan menggunakan Form 806. B. Format...

B. Format Laporan yang Disampaikan oleh Bank Pelapor 1. Kantor Pusat Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional wajib menyampaikan laporan dengan format sebagai berikut: Form 101, Form 201, Form 202, Form 203, Form 301, Form 302, Form 303, Form 304, Form 305, Form 306, Form 401, Form 402, Form 501, Form 601, Form 602, Form 603, Form 604, Form 605, Form 701, Form 702, Form 703, Form 704, Form 705, Form 706, Form 707, Form 801, Form 802, Form 803, Form 804, Form 805, Form 806, Form 807, Form 901, dan Form 902. 2. Kantor Pusat Bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib menyampaikan laporan dengan format sebagai berikut: Form 101, Form 201, Form 202, Form 203, Form 301, Form 302, Form 303, Form 304, Form 305, Form 306, Form 401, Form 402, Form 501, Form 601, Form 602, Form 603, Form 604, Form 605, Form 701, Form 702, Form 704, Form 707, Form 801, Form 802, Form 803, Form 804, Form 805, Form 806, Form 807, Form 901, dan Form 902. 3. Kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional wajib menyampaikan laporan dengan format sebagai berikut: Form 101, Form 201, Form 202, Form 203, Form 301, Form 302, Form 303, Form 304, Form 305, Form 306, Form 401, Form 402, Form 501, Form 601, Form 602, Form 603, Form 604, Form 605, Form 701, Form 702...

Form 702, Form 703, Form 704, Form 705, Form 706, Form 707, Form 801, Form 802, Form 803, Form 804, Form 805, Form 806, Form 807, Form 901, dan Form 902. 4. Unit Usaha Syariah wajib menyampaikan laporan dengan format sebagai berikut: Form 301, Form 302, Form 303, Form 304, Form 305, Form 306, dan Form 902. C. Bank Pelapor yang Tidak Perlu Menyampaikan Format Laporan atas Kegiatan/Aktivitas Tertentu 1. Bank Pelapor yang tidak menyelenggarakan kegiatan kustodian tidak menyampaikan Form 101. 2. Bank Pelapor yang tidak menyelenggarakan kegiatan APMK dan uang elektronik tidak menyampaikan Form 301, Form 302, Form 303, Form 304, Form 305, dan Form 306. 3. Bank Pelapor yang tidak menyelenggarakan aktivitas bancassurance tidak menyampaikan Form 701. 4. Bank Pelapor yang tidak menyelenggarakan aktivitas sebagai agen penjual efek reksadana tidak menyampaikan Form 702. 5. Bank Pelapor yang tidak menyelenggarakan aktivitas keagenan produk keuangan luar negeri tidak menyampaikan Form 703. 6. Bank Pelapor yang tidak menyelenggarakan transaksi perbankan melalui delivery channel e-banking tidak menyampaikan Form 704. 7. Bank Pelapor yang tidak menyelenggarakan kegiatan structured product tidak menyampaikan Form 705 dan Form 706. IV. PENYAMPAIAN...

IV. PENYAMPAIAN DAN KOREKSI LKPBU A. Batas Waktu Penyampaian dan Koreksi LKPBU 1. Batas Waktu Penyampaian Laporan yang Disusun Secara Mingguan a. Bank Pelapor wajib menyampaikan laporan, form header, dan/atau koreksi laporan sebagaimana dimaksud dalam butir III.A.1 pada setiap hari Jumat. Laporan proyeksi arus kas periode tanggal 8-12 Oktober 2012 disampaikan pada hari Jumat tanggal 5 Oktober 2012. b. Dalam hal hari Jumat adalah hari libur maka laporan, form header, dan/atau koreksi laporan sebagaimana dimaksud dalam butir III.A.1 disampaikan kepada Bank Indonesia pada Hari Kerja sebelumnya. Laporan mingguan proyeksi arus kas yang seharusnya disampaikan pada hari Jumat tanggal 26 Oktober 2012 menjadi disampaikan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012, karena tanggal 26 Oktober 2012 merupakan hari libur. 2. Batas Waktu Penyampaian Laporan yang Disusun Secara Bulanan a. Bank Pelapor wajib menyampaikan laporan, form header, dan/atau koreksi laporan sebagaimana dimaksud dalam butir III.A.2.a, butir III.A.2.b, butir III.A.2.d, butir III.A.2.e, butir III.A.2.g, butir III.A.2.h, butir III.A.2.i, dan butir III.A.2.j paling lambat 5 (lima) Hari Kerja pada awal bulan laporan berikutnya Contoh...

Laporan, form header, dan/ atau koreksi laporan kegiatan kustodian bulan Oktober 2012 disampaikan paling lambat pada hari Rabu tanggal 7 November 2012. b. Bank Pelapor wajib menyampaikan laporan, form header, dan/atau koreksi laporan sebagaimana dimaksud dalam butir III.A.2.k paling lambat 5 (lima) Hari Kerja pada awal 2 (dua) bulan laporan berikutnya. Laporan, form header, dan/atau koreksi laporan keuangan publikasi bank bulan Oktober 2012 disampaikan paling lambat pada hari Jumat tanggal 7 Desember 2012. c. Bank Pelapor wajib menyampaikan laporan, form header, dan/atau koreksi laporan sebagaimana dimaksud dalam butir III.A.2.c dan butir III.A.2.f paling lambat tanggal 15 pada bulan laporan berikutnya. Laporan, form header, dan/atau koreksi laporan penerbit kartu kredit bulan Desember 2012 disampaikan paling lambat pada hari Selasa tanggal 15 Januari 2013. d. Dalam hal tanggal 15 jatuh pada hari Sabtu, Minggu, atau hari libur maka laporan, form header, dan/atau koreksi laporan disampaikan kepada Bank Indonesia pada Hari Kerja berikutnya. Contoh...

Laporan, form header, dan/atau koreksi laporan penerbit kartu kredit bulan Oktober 2012 disampaikan paling lambat hari Jumat tanggal 16 November 2012, karena tanggal 15 November 2012 merupakan hari libur. 3. Batas Waktu Penyampaian Laporan yang Disusun Secara Triwulanan a. Bank Pelapor wajib menyampaikan laporan, form header, dan/atau koreksi laporan sebagaimana dimaksud dalam butir III.A.3.d paling lambat 5 (lima) Hari Kerja pada awal bulan April untuk triwulan I, 5 (lima) Hari Kerja pada awal bulan Juli untuk triwulan II, 5 (lima) Hari Kerja pada awal bulan Oktober untuk triwulan III, dan 5 (lima) Hari Kerja pada awal bulan Januari untuk triwulan IV. Laporan penanganan dan pengaduan nasabah untuk triwulan III tahun 2012 disampaikan paling lambat tanggal 5 Oktober 2012. Data yang dilaporkan merupakan akumulasi data dari tanggal 1 Juli 2012 sampai dengan tanggal 30 September 2012. b. Bank Pelapor wajib menyampaikan laporan, form header, dan/atau koreksi laporan sebagaimana dimaksud dalam butir III.A.3.a dan butir III.A.3.b paling lambat pada tanggal 15 bulan April untuk triwulan I, tanggal 15 bulan Juli untuk triwulan II, tanggal 15 bulan Oktober untuk triwulan III, dan tanggal 15 bulan Januari untuk triwulan IV.. Contoh...

Laporan penyelenggara kliring dan/atau penyelesaian akhir (settlement) untuk triwulan III tahun 2012 disampaikan paling lambat tanggal 15 Oktober 2012. c. Bank Pelapor wajib menyampaikan laporan, form header, dan/atau koreksi laporan sebagaimana dimaksud dalam butir III.A.3.c paling lambat tanggal 15 bulan Mei untuk triwulan I, tanggal 15 bulan Agustus untuk triwulan II, tanggal 15 bulan November untuk triwulan III, dan tanggal 15 bulan April untuk triwulan IV. 1) Laporan keuangan publikasi bank untuk triwulan III posisi akhir bulan September 2012 disampaikan paling lambat tanggal 15 November 2012. 2) Laporan keuangan publikasi bank untuk triwulan IV posisi akhir bulan Desember 2012 disampaikan paling lambat tanggal 15 April 2013. d. Dalam hal tanggal 15 jatuh pada hari Sabtu, Minggu, atau hari libur maka laporan, form header, dan/atau koreksi laporan sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c disampaikan kepada Bank Indonesia pada Hari Kerja berikutnya. Laporan, form header dan/atau koreksi laporan penyelenggara kliring dan/atau settlement untuk triwulan II tahun 2012 paling lambat disampaikan kepada Bank Indonesia pada tanggal 15 Juli 2012, namun karena tanggal 15 Juli 2012 jatuh pada hari...

hari Minggu, maka laporan tersebut paling lambat disampaikan pada hari Senin tanggal 16 Juli 2012. 4. Batas Waktu Penyampaian Laporan yang Disusun Secara Tahunan Bank Pelapor wajib menyampaikan laporan, form header, dan/atau koreksi laporan sebagaimana dimaksud dalam butir III.A.4 paling lambat pada tanggal 15 Februari tahun berikutnya. Laporan, form header dan/atau koreksi laporan tenaga kerja tahun 2012 disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat pada tanggal 15 Februari 2013. Dalam hal tanggal 15 Februari jatuh pada hari Sabtu, Minggu atau hari libur maka laporan, form header, dan/atau koreksi laporan sebagaimana dimaksud dalam butir III.A.4 disampaikan kepada Bank Indonesia pada Hari Kerja berikutnya. B. Tata Cara Penyampaian Laporan, Form Header, dan/atau Koreksi Laporan 1. Sebelum menyampaikan Laporan, Bank Pelapor melakukan validasi teknis sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam Juknis sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 2. 2. Bank Pelapor wajib menyampaikan form sesuai dengan jenis Laporan sebagaimana dimaksud dalam butir III.A. 3. Dalam hal Bank Pelapor tidak memiliki data Laporan sebagaimana dimaksud dalam butir III.A yang wajib disampaikan selama periode Laporan, Bank Pelapor tetap wajib...

wajib menyampaikan Laporan dengan cara menyampaikan form header. 4. Kewajiban menyampaikan form header sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku bagi Bank Pelapor yang tidak menyelenggarakan kegiatan kustodian, kegiatan APMK dan uang elektronik, aktivitas bancassurance, aktivitas sebagai agen penjual efek reksadana, aktivitas keagenan produk keuangan luar negeri, transaksi perbankan melalui delivery channel e-banking dan kegiatan structured product. 5. Dalam hal Bank Pelapor melakukan merger atau konsolidasi dengan Bank Pelapor lain namun secara operasional belum efektif berlaku, masing-masing Bank Pelapor peserta merger atau konsolidasi tetap wajib menyampaikan Laporan sebelum dilakukan merger atau konsolidasi secara operasional. Apabila pada tanggal 22 Juli 2013 Bank Pelapor X secara operasional telah melakukan merger atau konsolidasi dengan Bank Pelapor Y, maka masing-masing Bank Pelapor wajib menyampaikan Laporan bulan Juni 2013. Sementara itu, Laporan bulan Juli 2013 merupakan Laporan konsolidasi atau gabungan yang dilaporkan oleh Bank Pelapor hasil merger atau konsolidasi. Apabila pada tanggal 22 Juli 2013 Bank Pelapor X secara operasional telah melakukan merger atau konsolidasi dengan Bank Pelapor Y, maka Laporan triwulan III tahun 2013 merupakan Laporan konsolidasi atau gabungan...

gabungan yang dilaporkan oleh Bank Pelapor hasil merger atau konsolidasi. C. Penyampaian Laporan, Form Header, dan/atau Koreksi Laporan Secara On-Line 1. Sistem LKPBU secara On-Line digunakan untuk penyampaian Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan sampai dengan akhir bulan periode penyampaian Laporan. a. Bank Pelapor wajib menyampaikan laporan, form header, dan/atau koreksi laporan kegiatan kustodian bulan September 2012 secara On-line paling lambat 5 (lima) hari kerja pada awal bulan Oktober 2012. Sistem LKPBU secara On-Line hanya dapat digunakan untuk penyampaian laporan, form header, dan/atau koreksi laporan kegiatan kustodian sampai dengan akhir bulan Oktober 2012. b. Bank Pelapor menyampaikan laporan, form header, dan/atau koreksi laporan bancassurance untuk triwulan III tahun 2012 secara On-Line paling lambat tanggal 15 Oktober 2012. Sistem LKPBU secara On-Line hanya dapat digunakan untuk penyampaian laporan, form header, dan/atau koreksi laporan bancassurance sampai dengan akhir bulan Oktober 2012. c. Bank Pelapor menyampaikan laporan, form header, dan/atau koreksi laporan tenaga kerja perbankan untuk tahun 2012 secara On-Line paling lambat tanggal 15 Februari 2013. Sistem LKPBU secara On-Line hanya dapat...

dapat digunakan untuk penyampaian laporan, form header, dan/atau koreksi laporan tenaga kerja perbankan sampai dengan akhir bulan Februari 2013. 2. Khusus untuk laporan proyeksi arus kas sebagaimana dimaksud dalam butir III.A.1, Sistem LKPBU secara On-Line hanya dapat digunakan sampai dengan 2 (dua) Hari Kerja setelah hari Jumat. Bank Pelapor menyampaikan laporan, form header, dan/atau koreksi laporan proyeksi arus kas untuk periode tanggal 8-12 Oktober 2012 secara On-Line pada hari Jumat tanggal 5 Oktober 2012. Sistem LKPBU secara On-Line hanya dapat digunakan untuk penyampaian laporan, form header, dan/atau koreksi laporan proyeksi arus kas sampai dengan tanggal 9 Oktober 2012. D. Penyampaian Laporan, Form Header, dan/atau Koreksi Laporan Secara Off-Line 1. Penyampaian Secara Off-Line Karena Melampaui Batas Waktu Penyampaian Secara On-Line Penyampaian Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan yang dilakukan melampaui batas waktu sebagaimana dimaksud pada huruf C dilakukan secara Off-Line. 2. Penyampaian Secara Off-Line Karena Gangguan Teknis a. Dalam hal Bank Pelapor mengalami gangguan teknis pada batas waktu penyampaian Laporan, Bank Pelapor wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis mengenai gangguan teknis yang dialami pada hari terjadinya gangguan teknis. b. Pemberitahuan...

b. Pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud pada huruf a ditandatangani oleh pejabat Bank Pelapor berwenang dan disampaikan kepada: 1) Departemen Pengelolaan Sistem Informasi, Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350, bagi Bank Pelapor yang berkedudukan di wilayah kerja Kantor Pusat Bank Indonesia; atau 2) Departemen Pengelolaan Sistem Informasi, Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 dengan tembusan kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat, bagi Bank Pelapor yang berkedudukan di luar wilayah kerja Kantor Pusat Bank Indonesia. c. Bank Pelapor yang tidak dapat menyampaikan Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan secara On-Line karena gangguan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a wajib menyampaikan Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan secara Off-Line kepada Bank Indonesia dengan alamat: 1) Departemen Pengelolaan Sistem Informasi, Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 bagi Bank Pelapor yang berkedudukan di wilayah kerja Kantor Pusat Bank Indonesia paling lambat pukul 10:00 WIB pada Hari Kerja berikutnya; atau 2) Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang mewilayahi Bank Pelapor yang berkedudukan di luar wilayah kerja Kantor Pusat Bank Indonesia paling lambat pukul 10:00 waktu setempat pada Hari Kerja berikutnya. Contoh...

Pada tanggal 5 November 2012 Bank Pelapor X mengalami gangguan teknis sehingga tidak dapat menyampaikan Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan secara On-Line, maka Bank Pelapor X wajib menyampaikan Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan secara Off-Line paling lambat tanggal 6 November 2012 pukul 10:00 waktu setempat. d. Dalam hal terjadi gangguan teknis di Bank Indonesia, Bank Indonesia akan memberitahukan secara tertulis dan/atau menggunakan sarana lainnya kepada Bank Pelapor. e. Dalam hal gangguan teknis terjadi pada batas waktu penyampaian Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan sebagaimana dimaksud dalam butir IV.A.1.a, butir IV.A.1.b, butir IV.A.2.a, butir IV.A.2.b, butir IV.A.2.c, butir IV.A.2.d, butir IV.A.3.a, butir IV.A.3.b, butir IV.A.3.c, butir IV.A.3.d, dan butir IV.A.4, Bank Pelapor wajib menyampaikan Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan pada Hari Kerja berikutnya secara Off-Line. f. Bank Pelapor yang tidak dapat menyampaikan Laporan, form header, dan/atau koreksi Laporan karena keadaan memaksa (force majeure) wajib segera memberitahukan secara tertulis disertai penjelasan mengenai penyebab terjadinya keadaan memaksa (force majeure) yang ditandatangani oleh pejabat Bank Pelapor yang berwenang kepada Bank Indonesia dengan alamat: 1) Departemen...

1) Departemen Pengelolaan Sistem Informasi, Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350, bagi Bank Pelapor yang berkedudukan di wilayah kerja Kantor Pusat Bank Indonesia; atau 2) Departemen Pengelolaan Sistem Informasi, Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 dengan tembusan kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat, bagi Bank Pelapor yang berkedudukan di luar wilayah kerja Kantor Pusat Bank Indonesia. V. PENYAMPAIAN PERTANYAAN Bank Pelapor dapat menyampaikan pertanyaan yang berkaitan dengan sistem, materi, dan/atau ketentuan Laporan kepada Bank Indonesia sebagai berikut: 1. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Grup Neraca Pembayaran mengenai materi Form 101, Form 401, dan Form 402. 2. Departemen Internasional, Grup Kerjasama dan Studi Multilateral mengenai materi Form 201, Form 202, dan Form 203. 3. Departemen Akunting dan Sistem Pembayaran, Divisi Perizinan dan Informasi Sistem Pembayaran dan Divisi Pengawasan Sistem Pembayaran mengenai materi Form 301, Form 302, Form 303, Form 304, Form 305, dan Form 306. 4. Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Grup Kebijakan Moneter mengenai materi Form 501. 5. Departemen Investigasi dan Mediasi Perbankan, Divisi Mediasi Perbankan mengenai materi Form 601, Form 602, Form 603, Form 604, dan Form 605. 6. Departemen...

6. Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan mengenai materi Form 701, Form 702, Form 703, Form 704, Form 705, Form 706, dan Form 707. 7. Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan mengenai materi Form 801, Form 802, Form 803, Form 804, Form 805, Form 806, Form 807, Form 901, dan Form 902. 8. Departemen Pengelolaan Sistem Informasi, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aplikasi dan otomasi sistem penyampaian Laporan dan akses Sistem LKPBU di Bank Indonesia. Pertanyan-pertanyaan yang terkait dengan hal-hal tersebut di atas disampaikan melalui Helpdesk Bank Indonesia dengan nomor telepon (021) 381-8000. VI. SANKSI Bank Indonesia memberitahukan secara tertulis kepada Bank Pelapor mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh Bank Pelapor dan besarnya sanksi kewajiban membayar yang dikenakan. VII. PENUTUP Dengan berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia ini maka: 1. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/3/UKMI tanggal 8 Februari 2008 perihal Laporan Kantor Pusat Bank Umum; dan 2. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/18/DPNP tanggal 16 Juli 2009 perihal Pelaporan Structured Product, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Ketentuan dalam Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 1 November 2012. Agar...

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. BANK INDONESIA, MULYA E. SIREGAR KEPALA DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN DPNP/DASP/DSM/DInt