UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM DPR, DPD DAN DPRD. Komisi Pemilihan umum

dokumen-dokumen yang mirip
No. Pasal Kualifikasi Delik Unsur Tindak Pidana Sanksi Setiap orang. kehilangan hak Menyebabkan orang lain

Peraturan KPU No. 26 Tahun Tentang Pemungutan dan Penghitungan suara di TPS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara;

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

PROSEDUR DAN ADMINISTRASI PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TPS. 0leh PANITIA PEMUNGUTAN SUARA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

PKPU NOMOR 26 TAHUN 2013

2012, No

PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA

UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 2012

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adala

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

-2- BAB I KETENTUAN UMUM

Lampiran: Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi selatan Nomor : 01/Pilgub/Kpts-KPU-Prov-025/VI/2012 Tanggal : 19 Juni 2012

Penutup. Lampiran : Semua formulir di TPS dan cara pengisian Contoh sosialisasi Suara Sah Model C

Provinsi/Kabupaten/Kota : Jumlah Pemilih (DPT) : Jumlah TPS :

Muchamad Ali Safa at

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BAB 4 Pelaksanaan Penghitungan Suara 4.1 Persiapan Penghitungan Suara

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI MALUKU UTARA. NOMOR: 22/Kpts/KPU Prov-029/TAHUN 2012 TENTANG

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI GORONTALO NOMOR : 01/Kpts/Pilgub/KPU-Prov-027/2011

4. MODEL C2 - KWK.KPU ( Ukuran Besar ) Ditetapkan di : Nganjuk Pada tanggal : 7 Mei 2012 Ketua. Drs. J U W A H I R

KOMISI PEMILIHAN UMUM Jalan Imam Bonjol No. 29 Jakarta 10310, Tlp , Fax

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENGEPAKAN DAN DISTRIBUSI LOGISTIK KEPERLUAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN DAN REKAPITULASI

LAMPIRAN : 2. Pendaftaran Pemantau dan Pemantauan Agust 2012 s/d Mar 2014

-2- MEMUTUSKAN: Pasal I...

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

-2- MEMUTUSKAN: satu...

Disampaikan oleh Sekretariat Jenderal KPU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. NOMOR : 16/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADUAL PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012

-2- Memerhatikan : Putusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 26 Februari 2013;

Tahap Penetapan Hasil. Pemungutan Suara. Kampanye. Tahap Jelang Pemungutan Dan Penghitungan Suara. Tahap Pencalonan. Tahap Pendaftaran Pemilih

TAHAPAN PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN TUBAN TAHUN 2011 PUTARAN PERTAMA JADWAL

NO PROGRAM/KEGIATAN JADUAL KETERANGAN TAHAPAN PERSIAPAN 1. Penataan Organisasi a. Penyusunan Tata Kerja KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota

TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUBU RAYA TAHUN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 31 Tahun 2008 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum.

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. NOMOR: 15/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR: 31/Kpts/KPU-Prov-010/2012

NO PROGRAM/KEGIATAN JADUAL KETERANGAN. 9 Juni 2012 s/d 9 Juni Juni 2012 s/d 9 Juni Juni 2012 s/d 9 Juni 2013

Menimbang : a. Mengingat : 1.

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRASI PEMILIHAN UMUM

III. MEKANISME KERJA KPU PROVINSI, KPU KABUPATEN/KOTA, PPK, PPS KPPS DAN PPDP

Daftar Isi Undang undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum

BERITA ACARA PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA DALAM PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN GORONTALO UTARA TAHUN 2013 (PUTARAN PERTAMA)

Kejadian khusus dan/atau pernyataan keberatan oleh Saksi sebagai berikut *) :

PEMILIHAN UMUM TAHUN Agustus Februari PENYUSUNAN PERATURAN KPU 1 Agustus Januari 2019

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

-2- dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010;

CHECKLIST PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN, DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

2 159 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai tidak berlaku untuk pasangan calon

C. Tujuan Penulisan. Berikut adalah tujuan penulisan makalah pemilukada (Pemilihan Umum Kepala. Daerah).

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BATANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BATANG. NOMOR: 101/Kpts/KPU-Kab /2011 TENTANG


TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL WAKTU PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI GARUT TAHUN 2013 KETERANGAN MULAI SELESAI

TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL WAKTU PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI GARUT TAHUN 2013 KETERANGAN MULAI SELESAI

c. bahwa berdasarkan ketentuan BAB VII Pemungutan dan Penghitungan Suara Pasal 84, Pasal 85, Pasal 86 dan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014

-3- Pasal Ketentuan huruf a, huruf b, huruf d, huruf h, huruf i, dan huruf n Pasal 5 diubah, sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut:

CHECKLIST PENGAWASAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILU KADA JAWABAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Pemilu. Kepala Daerah. Pedoman.

NO PROGRAM/KEGIATAN JADUAL KETERANGAN TAHAPAN PERSIAPAN 1. Penataan Organisasi

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG. NOMOR : 17/Kpts/KPU-Kota /2013 TENTANG

-2- Memperhatikan : Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 02 Juli 2012; MEMUTUSKAN:

NO PROGRAM/KEGIATAN JADUAL KETERANGAN. 9 Juni 2012 s/d 9 Juni Juni Juni Juni 2013

: Catatan Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tempat

2, No Pengelolaan data dan Informasi a. Penyusunan pedoman pengelolaan data dan informasi b. Penyusunan dan pengembangan aplikasi SI (Sistem In

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR RIAU TAHUN 2013

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 09 TAHUN 2008 TENTANG

1. Sistem Pemilu Anggota legislatif dengan sistem proporsional terbuka (vide Pasal 5 ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2008) tidak konsisten dengan penetapan

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan Bersama

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA PENYELENGGARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA TANJUNGBALAI. NOMOR: 5 /Kpts/KPU /2015

TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Memperhatikan MEMUTUSKAN : Menetapkan

BERITA ACARA PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI DOMPU TAHUN 2015


Transkripsi:

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM DPR, DPD DAN DPRD Komisi Pemilihan umum

TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU 2009 pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih, 5 April-5Okt Pendaftaran Peserta Pemilu 12 April Penetapan Peserta Pemilu, 9 juli Masa kampanye 12 Juli 2008-5 April 2009 Masa tenang 6-8 April 2009 Pencalonan anggota DPR, DPD, dan DPRD 19 Agst- 31 Oktober 2008 Pemungutan dan penghitungan suara, 9 April 2009 Penetapan hasil Pemilu 15 April-5 Mei 2009 Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan, 6-12 Juni Pengucapan Sumpah/Janji DPR (1 Okt), DPRD Prov (Agst) DPRD Kab/kota (Juli 2009)

SISTEM PEMILU 2009 Legislatif DPD Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan SISTEM PROPOSIONAL TERBUKA Pemilu untuk memilih anggota DPD dilaksanakan dengan SISTEM DISTRIK BERWAKIL BANYAK

UU PEMILU No. 10 /Tahun 2008 Tentang PEMILU DPR, DPD, dan DPRD WNI yang pada hari pemungutan suara telah genap berumur 17 17 tahun atau lebih, atau sudah/ pernah kawin mempunyai hak memilih. HAK MEMILIH WNI tersebut didaftar oleh KPU dalam daftar pemilih. Untuk dapat menggunakan hak memilih, WNI harus terdaftar sebagai pemilih.

UU PEMILU No.10 /Tahun 2008 Tentang PEMILU DPR, DPD, dan DPRD dan Peraturan KPU No. 03 Tahun 2009 PEMUNGUTAN SUARA

UU PEMILU No10 /Tahun 2008 Tentang PEMILU DPR, DPD, dan DPRD Pemilih untuk setiap TPS paling banyak 500 orang PEMUNGUTAN SUARA Jumlah surat suara di setiap TPS sama dengan jumlah pemilih yang tercantum di dalam daftar pemilih tetap dan daftar pemilih tambahan ditambah dengan 2% dari daftar pemilih tetap sebagai cadangan (dibuat Berita Acara) Pemberian suara untuk Pemilu Legislatif dilakukan dengan memberikan TANDA 1 KALI pada surat suara Memberikan tanda satu kali dilakukan berdasarkan prinsip memudahkan pemilih, akurasi dalam penghitungan suara, dan efisien dalam penyelenggaraan Pemilu. Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara memberikan TANDA diatur dengan peraturan KPU

Tata cara pemberian suara adalah sebagai berikut : a) Suara pada surat suara Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota,dinyatakan sah apabila: 1) bentuk pemberian tanda adalah tanda centang ( ) atau sebutan lainnya; 2) pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilakukan hanya satu kali pada kolom nama partai atau kolom nomor calon atau kolom nama calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. 3) sudut tanda centang ( ) atau sebutan lainnya terdapat di dalam kolom nama partai politik, walaupun ujung garis tanda centang ( ) melewati garis kolom nama partaipolitik; atau 4) sudut tanda centang ( ) atau sebutan lainnya terdapat pada kolom nomor urut calon atau kolom nama calon, tetapi bagian akhir garis tanda centang ( ) atau sebutan lainnya melampaui kolom nomor urut calon atau kolom nama calon b) Suara pada surat suara pemilu anggota DPD, dinyatakan sah apabila : 1) surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS; 2) bentuk pemberian tanda adalah tanda centang ( ) atau sebutan lainnya 3) pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilakukan hanya satu kali pada kolom foto salah satu calon anggota DPD.

Contoh Pemberian Suara z z Centang Melewati Garis Centang di Dalam Garis

Lanjutan Penghitungan Suara di TPS * Dalam melaksanakan penghitungan suara, apabila ketua KPPS menemukan bentuk pemberian tanda pada surat suara selain dimaksud pada angka 4 huruf a dan b : a. dalam bentuk tanda coblos; b. karena keadaan tertentu, sehingga tanda centang ( ) atau sebutan lainnya menjadi tidak sempurna, yaitu tinta pada ballpoint ternyata tidak dapat berfungsi sempurna * Tanda pemberian suara sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf a dan b, suaranya dianggap sah : * Pemberian suara sebagaimana dimaksud pada angka 3, berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud angka 1 huruf c, d dan e. * KPPS wajib menyampaikan 1 (satu) eksemplar berita acara pemungutan dan penghitungan suara serta sertifikat hasil penghitungan suara kepada saksi Peserta Pemilu, Pengawas Pemilu Lapangan, PPS, dan PPK melalui PPS pada hari dan tanggal yang sama. * Sertifikat hasil penghitungan suara yang disampaikan kepada saksi Peserta Pemilu dan Pengawas Pemilu Lapangan yang hadir memuat surat suara yang diterima, yang digunakan, yang rusak, yang keliru ditandai, sisa surat suara cadangan, jumlah pemilih dalam DPT dan dari TPS lain, serta jumlah perolehan suara sah tiap peserta Pemilu.

UU PEMILU No.10 /Tahun 2008 Tentang PEMILU DPR, DPD, dan DPRD Surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS; Calon Legislatif Pemberian tanda satu kali pada kolom nama partai atau kolom nomor calon atau kolom nama Caleg SURAT SUARA DINYATAKAN SAH Surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS Calon DPD Pemberian tanda satu kali pada foto salah satu calon anggota DPD

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nama partai, suaranya dianggap sah sebagai suara nama partai

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nomor urut calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nama calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nama partai, suaranya dianggap sah sebagai suara nama partai

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nomor urut calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nama calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nama calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nomor urut calon dan kolom nama calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA SAH x apabila tanda pemberian suara pada kolom nama calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

x SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nama partai, suaranya dianggap sah sebagai suara nama partai

SUARA SAH x apabila tanda pemberian suara pada kolom nomor urut calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA DIANGGAP SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nama calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA DIANGGAP SAH apabila tanda pemberian suara pada nama partai, suaranya dianggap sah sebagai suara partai (tanda tidak sempurna)

SUARA DIANGGAP SAH Tercoblos 00 apabila tanda pemberian suara dengan cara dicoblos atau tercoblos pada kolom nama partai, suaranya dianggap sah sebagai suara partai

SUARA DIANGGAP SAH apabila pemberian suara tanda centang tidak sempurna pada kolom nomor urut calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA DIANGGAP SAH Tercoblos apabila tanda pemberian suara dengan cara dicoblos atau tercoblos pada kolom nomor urut calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA DIANGGAP SAH apabila pemberian suara tanda centang tidak sempurna pada kolom nama calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA DIANGGAP SAH Tercoblos apabila tanda pemberian suara dengan cara dicoblos atau tercoblos pada kolom nama calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA TIDAK SAH INDONESIA apabila tanda pemberian suara berada di luar kolom nama partai, kolom nomor urut calon, dan kolom nama calon, suaranya dianggap tidak sah

SUARA TIDAK SAH x 00 INDONESIA apabila tanda pemberian suara berada di luar kolom nama partai, kolom nomor urut calon, dan kolom nama calon, suaranya dianggap tidak sah

SUARA TIDAK SAH 00 apabila tanda pemberian suara berada di luar kolom nama partai, kolom nomor urut calon, dan kolom nama calon, suaranya dianggap tidak sah

SUARA TIDAK SAH x apabila tanda pemberian suara berada di luar kolom nama partai, kolom nomor urut calon, dan kolom nama calon, suaranya dianggap tidak sah

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nama partai politik dan kolom nomor urut calon dan kolom nama calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nama partai politik dan kolom nomor urut calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nama partai politik dan kolom nama calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nomor urut calon dan kolom nama calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nama partai politik dan kolom nama partai politik yang sama, suaranya dianggap sah sebagai suara nama partai politik

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nomor urut calon dan kolom nomor urut calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama calon

SUARA SAH apabila tanda pemberian suara pada kolom nama calon dan kolom nama calon, suaranya dianggap sah sebagai suara nama cal

Setiap PNS, TNI, Polri, kades, perangkat desa dan anggota BPD yang terbukti ikut kampanye atau mengerahkan anggota sebagai peserta kampanye (3-12 bulan, denda Rp 3-12 juta)

Setiap perjuangan memiliki risiko. Dan risiko mesti siap ditanggung. Ia yang tidak siap menanggung risiko, tak akan pernah menjadi apa-apa, dan ia bukanlah siapa-siapa! (EF Schumacher)