INTERAKSI SOSIAL PERUSAHAAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN MASYARAKAT (Corporate Social Interaction With The Community Plant Oil Palm)

dokumen-dokumen yang mirip
Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia.

ABSTRACT. The Influence Of Teacher s Social Competence To The Intensity Of Teacher s Social Relation. (Susi Novita, Berchah Pitoewas, Hermi Yanzi)

SOSIOLOGI KOMUNIKASI. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA

FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN GURU MATA PELAJARAN DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN JURNAL PENELITIAN

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

POLA INTERAKSI SOSIAL DALAM PENGELOLAAN PERKEBUNAN ANTARA MASYARAKAT DESA MAHATO TIMUR DENGAN PIHAK PERKEBUNAN DENGAN SISTEM POLA PIR

MAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

MEDIA & PERUBAHAN SOSIAL

Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

PROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L

BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL

ABSTRAK PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP TERBENTUKNYA KELOMPOK PERGAULAN DI SMK NUSANTARA LAMPUNG UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan manusia sudah mempunyai naluri untuk hidup berkawanan, sehingga

POLA INTERAKSI SOSIAL ANTAR MAHASISWA PAPUA DENGAN MAHASISWA LAINNYA YANG BERDOMISILI DI RUSUNAWA UNTAN: Studi Di Rusunawa Universitas Tanjungpura

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROFIL KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DENGAN TEMAN SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG. Oleh: Elmayyeti* Fitria Kasih** Nofrita**

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.

PROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL. Slamet Widodo

BAB I PENDAHULUAN. merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

Dalam kehidupan interaksi sosial merupakan dasar dari proses sosial yang mengarah pada hubungan sosial yang dinamis.

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari

PERSEPSI PETANI KOPI ARABIKA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI ORGANIK DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH. Lintang of Central Aceh Regency)

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA AKTIF DAN PASIF ORGANISASI KESISWAAN DI SMP NEGERI 2 BINANGUN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan

5 INTERAKSI SOSIAL LANSIA DI BADAN PERLINDUNGAN SOSIAL TRESNA WERDHA (BPSTW) CIPARAY DENGAN KELUARGA

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS]

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

INTERAKSI SOSIAL 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya

BAB II KAJIAN TEORI. individu dengan individu lainnya. 15 Didalam interaksi sosial terdapat

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial dalam suatu masyarakat pada dasarnya

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN HASIL BELAJAR MK ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR PADA MAHASISWA TINGKAT I DIPLOMA III KEBIDANAN DI POLTEKKES SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA KOMUNITAS PUNK

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI ACEH. Sofyan*, Elvira Iskandar*, Zakia Izzati** ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN. pada daerah inilah sentra pendirian pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PERBAUNGAN T.

INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN PESERTA DIDIK REGULER (NORMAL) DI SMP NEGERI 23 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

2. Fakta Sosial. 3. Tindakan Sosial. A. Sejarah kelahiran sosiologi dan perkembangannya 1. Pengertian Sosiologi

KELOMPOK SOSIAL. Oleh Firdaus

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DOLO LISTIAWATI*) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berkembang serta dapat dikembangkan. Manusia dikatakan sebagai makhluk. sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

I. PENDAHULUAN. Tingkat kehidupan ekonomi masyarakat yang terus berkembang berpengaruh kepada

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis

Interaksi Sosial Remaja Yang Bersekolah di Homeschooling Dengan Menggunakan Metode Distance Learning

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diramalkan. Setiap masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis penelitian yang penulis lakukan ini adalah penelitian

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMK NEGERI 5 PADANG. (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelas XI SMK Negeri 5 Padang) Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS AKSELERASI DI SMP N 7 KOTA JAMBI

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi

SOAL ULANGAN MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X SEMESTER GANJIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

BAB V INTERAKSI SOSIAL

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang saya bahas adalah dampak ekonomi, dampak sosial,

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014

BAB II KAJIAN TEORI. antara orang peroarang dan kelompok manusia. 1 Proses sosial pada hakikatnya

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa-siswi yang masih

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA

INTERAKSI SOSIAL SUKU LAUT DENGAN MASYARAKAT SEKITARNYA DI KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA

Dalam bahasa latin Individu berasal dari kata individuum. Artinya : yang tak terbagi

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL

Tujuan Instruksional Khusus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu transaksi jual beli, apapun jenis benda yang diperjual-belikan

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (field research). Penelitian (research) adalah usaha yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi yang terjalin semata-mata tidak hanya satu arah, tetapi juga

Jurnal Buana Vol-2 No-1 tahun 2018

Shinta Metikasari 1), Imam Sujadi 2), Yemi Kuswardi 3) Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS

BAB II LANDASAN TEORI. A. Interaksi Sosial. Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara

III. METODE PENELITIAN

Oleh: ROSIANA CHRISTINA

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

III. METODE PENELITIAN. konseptual dengan dunia empirik. Suatu penelitian sosial diharapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kemandirian. tergantung pada orangtua dan orang-orang yang berada dilingkungannya hingga

BAB III METODE PENELITIAN

SOSIOLOGI KOMUNIKASI PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. A. Pendahuluan

Pengertian Sistem, Proses Sosial dan Interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. individu dalam masyarakat tersebut pada dasarnya memiliki nilai-nilai yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Transkripsi:

INTERAKSI SOSIAL PERUSAHAAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN MASYARAKAT (Corporate Social Interaction With The Community Plant Oil Palm) Herianja 1, Azhar 1, Agussabti 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Abstrak - Interaksi sosial merupakan syarat utama bagi terjadinya aktifitas sosial dan hadirnya kenyataan sosial. Berdirinya perusahaan di suatu daerah tertentu akan berpengaruh secara makro terhadap kondisi perekonomian nasional serta memiliki dampak terhadap kondisi sosial masyarakat di sekitar perusahanperusahan itu didirikan. Keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit di Kecamatan Gandapura sejauh ini memberikan pengaruh dalam aspek ekonomi maupun sosial terhadap masyarakat yang berada di sekitar pabrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asosiatif lebih dominan terjadi dimana sudah baiknya kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat daripada pola disosiatif dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap interaksi sosial perusahaan dengan masyarakat adalah faktor imitasi, faktor sugesti dan faktor simpati. Kata kunci : Masyarakat, Interaksi Sosial, Pola interaksi dan faktor interaksi. Abstract - Social interaction is the main thing for the occurrence of social activity and the presence of social reality. The establishment of companies in some area will affect the national economy in macro also its having an impact on social conditions of communities around the company. The exintance of palm oil factory in Gandapura is gave the economy and social influence of the people who live nearby the factory. The results showed that the associative is more dominant because of the cooperation between companies and communities are better than the dissociative pattern, and the factors that influence the social interaction of companies with the communities are the imitation factor, factor of suggestion and the sympathy factor. Keywords: Community, Social interaction, patterns of interaction and factor of interactions. PENDAHULUAN Interaksi sosial merupakan syarat utama bagi terjadinya aktifitas sosial dan hadirnya kenyataan sosial, kenyataan sosial didasarkan pada motivasi individu dan tindakan-tindakan sosialnya. Ketika berinteraksi seorang individu atau *Corresponding author: agussabti@unsyiah.ac.id 212 JIM Pertanian Unsyiah AGB, Vol. 2,. 1, Februari 2017: 212-219

kelompok sosial sebenarnya tengah berusaha atau belajar bagaimana memahami tindakan sosial seorang individu atau kelompok sosial lain. Interaksi sosial akan berjalan dengan tertib dan teratur dan anggota masyarakat bisa berfungsi secara normal, yang diperlukan bukan hanya kemampuan untuk bertindak sesuai dengan konteks sosialnya, tetapi juga memerlukan kemampuan untuk menilai secara objektif perilaku individunya dipandang dari sudut sosial masyarakatnya (Narwoko, 2004). Prilaku individu yang menimbulkan reaksi sosial merupakan bentuk naluri manusia yang telah ada sejak lahir dan membutuhkan pergaulan dengan sesamanya (gregariousness). Naluri ini merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Interaksi sosial dapat terjadi karena adanya beberapa unsur yang mendukung. Unsur-unsur daripada proses terjadinya interaksi sosial manusia didasari rasa kebutuhan untuk memenuhi kepentingan dan kelangsungan hidup. Proses ini akan berlangsung ketika adanya kontak sosial yang dibangun dengan orang lain baik secara individu dengan individu maupun kelompok dengan kelompok lainnya dalam masyarakat tertentu. Berdirinya perusahaan-perusahaan di suatu daerah tertentu akan berpengaruh secara makro terhadap kondisi perekonomian nasional serta memiliki dampak terhadap kondisi sosial masyarakat di sekitar perusahan-perusahan itu didirikan. Perusahaan dan masyarakat yang bermukim di sekitarnya merupakan dua komponen yang saling mempengaruhi. Aktivitas produksi yang dilakukan oleh perusahaan memiliki dampak terhadap masyarakat di sekitarnya, baik positif maupun negatif. Begitupun sebaliknya, pandangan atau tindakan masyarakat sekitar perusahaan dapat mempengaruhi keberlanjutan keberadaan sebuah perusahaan di wilayah tertentu. Interaksi di antara keduanya merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan karena mereka berada dalam lingkungan yang sama. PT. Syaukat Sejahtera merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit. Perusahaan yang bernaung di bawah PT. Kande Group ini mulai beroperasi pada akhir tahun 2011. Lokasi pabrik CPO ini berbatasan dengan desa Cot Jabet dan Keudee Lapang Kecamatan Gandapura, sedangkan desa binaan meliputi 4 desa diantaranya adalah Desa Cot Jabet, Lapang Timu, Keudee Lapang dan Ceubo. Keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit di Kecamatan Gandapura, sejauh ini memberikan pengaruh dalam aspek ekonomi maupun sosial terhadap masyarakat yang berada di sekitar pabrik. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif untuk mengetahui informasi melalui wawancara dengan para responden dan informan serta menggunakan metode kuantitatif untuk memperoleh data dalam bentuk tabel. Selain itu, diperlukan data sekunder yang diperoleh dari perpustakaan, media massa, literatur, dan instansi-instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian. Metode Analisis Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis dan akurat tentang fakta-fakta dan Interaksi Sosial Perusahaan Dengan Masyarakat (Herianja, Agussabti, Azhar) 213

sifat-sifat populasi. Pada penelitian ini akan digunakan dua tipe skala pengukuran sikap yaitu : Skala guttman Skala guttman digunakan untuk mendapatkan jawaban yang tegas dari responden yaitu Iya dan Tidak, dengan penetuan skor sebagai berikur : a. Iya, diberi skor 1 b. Tidak, diberi skor 0 Skala likert. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam angket dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Penentuan skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Baik, diberi skor 3 b. Kurang, diberi skor 2 c. Tidak baik, diberi skor 1. HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Interaksi Sosial Pola Interaksi Asosiatif Pola interaksi asosiatif adalah Interaksi sosial yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi seperti yang dapat dijelaskan di bawah ini. Kerja Sama (Cooperation) merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok, sedangkan ada beberapa sosiolog lain menganggap bahwa kerja sama merupakan proses utama. Kerja sama di sini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu pengertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan sosial yang sama artinya dengan pengertian adaptasi yang digunakan oleh para ahli biologi untuk menunjuk pada suatu proses dimana makhlukmakhluk hidup meyesuaikan diri dengan alam sekitar. Dengan pengertian tersebut, akomodasi dimaksudkan sebagai suatu proses di mana perorangan atau kelompok manusia yang mula saling bertentangan saling menyesuaikan diri untuk mengatasi ketegangan. Data yang diperoleh berdasarkan hasil kuisioner terhadap 40 responden untuk mengetahui bagaimana pola interaksi asosiatif antara masyarakat dengan perusahaan di sajikan dalam Tabel 1. Dari tabel 1 di atas, dapat diketahui sebanyak 21 orang responden menyatakan bahwa pola interaksi asosiatif (kerja sama dan akomodasi) berada dalam kategori tinggi atau berjalan dengan baik, 16 orang responden berada pada kategori sedang dan 3 orang responden menyatakan bahwa kerja sama serta akomodasi anatara perusahaan dan masyarakat berada pada kategori rendah. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penyerapan tenaga kerja lokal yang dilakukan oleh PT. Syaukat Sejahtera sudah berada dalam kategori baik. Interaksi Sosial Perusahaan Dengan Masyarakat (Herianja, Agussabti, Azhar) 214

Penyerapan tenaga kerja lokal merupakan hal yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan yang baru berdiri di tengah tengah masyarakat. Selain itu, penyerapan tenaga kerja lokal sedikit banyaknya juga dapat mengurangi masalah pengangguran yang terjadi di desa yang berada di sekitar perusahaan. Hal ini merupakan salah satu bentuk kerjasama (pola interaksi asosiatif) antara perusahaaan dengan masyarakat maupun sebaliknya. Tabel 1. Persentase Jawaban Responden terhadap Pola Interaksi Asosiatif Pola Interaksi Asosiatif Kategori Frekuensi Persentase 1 Rendah 3 7.5 2 Sedang 16 40 3 Tinggi 21 52.5 Total 40 100.0 Sumber : Data Primer (diolah), 2016. Pola Interaksi Disosiatif Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan. Pertentangan yang umum terjadi lokasi penelitian adalah pertentangan rasial, dimana masyarakat bertentangan dengan perusahaan namun masing-masing pihak menyadari adanya perbedaan atau pertentangan diantara mereka. Perbedaan yang sering terjadi adalah adanya perbedaan perilaku sosial antara masyarakat dengan pihak perusahaan, perbedaan norma-norma yang ada, sehingga perbedaan ini menjadi sebuah pertentangan diantara keduanya. Data yang diperoleh berdasarkan hasil kuisioner terhadap 40 responden untuk mengetahui bagaimana pola interaksi disosiatif antara masyarakat dengan perusahaan di sajikan pada Tabel 2. Hasil penelitian mengenai pola disosiatif adalah 8 orang responden berada dalam kategori tinggi, dan 32 orang responden mengatakan bahwa pertentangan dan persaingan antara masyarakat dengan perusahaan berada dalam kategori rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dilokasi penelitian tidak mempunyai masalah yang berarti dengan perusahaan. Dari data yang didapatkan dan hasil wawancara dengan beberapa responden, dapat kita simpulkan bahwa pola disosiatif hanya sedikit terjadi dalam interaksi Interaksi Sosial Perusahaan Dengan Masyarakat (Herianja, Agussabti, Azhar) 215

masyarakat dengan perusahaan, hal ini dikarenakan tidak terjadinya suatu permasalahan yang berarti antara masyarakat dengan perusahaan maupun sebaliknya. Bahkan perusahaan dan masyarakat bekerja sama dalam memanfaatkan limbah sebagai pupuk dan dengan berdirinya perusahaan dapat meningkatkan harga lahan warga yang berada di sekitar perusahaan. Tabel 2. Persentase jawaban Responden terhadap Pola Interaksi Disosiatif Pola Disosiatif ( Persaingan dan Pertentangan) Kategori Jumlah Responden Persentase (%) 1. Rendah 32 80 2. Tinggi 8 20 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer (diolah), 2016. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Interaksi Sosial Interaksi merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu maupun individu dengan kelompok. Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan oleh berbagai faktor antara lain faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati (Soerjono, 2013). Dalam penelitian ini, peniliti hanya menggunakan faktor imitasi, sugesti dan simpati untuk melihat bagaimana pengaruh faktor faktor tersebut dalam interaksi masyarakat dengan perusahaan. Faktor Imitasi Imitasi adalah suatu tindakan yang menirukan tindakan, nilai, norma, atau ilmu pengetahuan orang atau kelompok yang berinteraksi. Faktor imitasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial yang dapat mendorong seseorang untuk memenuhi kaidah dan nilai yang berlaku. Di dalam penelitian ini, peniliti lebih menggunakan faktor imitasi sebagai indikator untuk melihat bagaimana kaidah kaidah dan nilai nilai atau aturan yang berlaku antara perusahan dan masyarakat. Data yang diperoleh berdasarkan hasil kuisioner terhadap 40 responden untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor imitasi terhadap interaksi masyarakat dengan perusahaan yang disajikan pada Tabel 3. Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui dari 40 responden, sebanyak 18 responden (45%) mengatakan bahwa faktor imitasi yang berpengaruh dalam interaksi antara masyarakat dengan perusahaan berada dalam kategori tinggi dan kategori rendah sebanyak 22 responden (55%), dapat disimpulkan bahwa faktor imitasi mempunyai pengaruh dalam interaksi antara perusahaan dengan masyarakat, walaupun hanya 18 responden (45%) berada dalam kategori tinggi, dan selebihnya berada dalam kategori kurang. Interaksi Sosial Perusahaan Dengan Masyarakat (Herianja, Agussabti, Azhar) 216

Tabel 3. Persentase jawaban Responden terhadap Faktor Imitasi Faktor imitasi Kategori Jumlah Responden Persentase (%) 1. Rendah 22 55 2. Tinggi 18 45 Jumlah 40 100 Sumber: Data Primer (diolah), 2016. Faktor sugesti Sugesti adalah suatu proses dimana seseorang individu menerima suatu cara penglihatan, atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. Faktor sugesti dapat berlangsung apabila seseorang yang memberikan adalah orang yang berwibawa atau mungkin bagian terbesar dari kelompok yang bersangkutan. Data yang diperoleh berdasarkan hasil kuisioner terhadap 40 responden untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor sugesti terhadap interaksi masyarakat dengan perusahaan yang disajikan pada tabel di bawah ini : Tabel 4. Persentase jawaban Responden terhadap Faktor Sugesti Faktor sugesti Kategori Jumlah Responden Persentase (%) 1. Rendah 11 27.5 2. Tinggi 29 72.5 Jumlah 40 100 Sumber: Data Primer (diolah), 2016. Berdasarkan tabel 14 di atas dapat diketahui dari 40 responden, sebanyak 29 responden (72.5%) mengatakan bahwa faktor sugesti yang berpengaruh dalam interaksi antara masyarakat dengan perusahaan berada dalam kategori tinggi dan kategori rendah sebanyak 11 responden (27.5%). Faktor sugesti dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh orang/pihak lain yang berada di sekitar responden dalam kehidupan mereka sehari hari yang berpengaruh terhadap interaksi responden tersebut dengan perusahaan. Dari data yang didapatkan dapat kita simpulkan bahwa faktor sugesti sangat berpengaruh dalam interaksi masyarakat dengan perusahaan. Interaksi Sosial Perusahaan Dengan Masyarakat (Herianja, Agussabti, Azhar) 217

Faktor simpati Proses simpati merupakan suatu proses dimana dimana seseorang merasa tertarik pada orang lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya. Data yang diperoleh berdasarkan hasil kuisioner terhadap 40 responden untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor simpati terhadap interaksi masyarakat dengan perusahaan yang disajikan pada tabel di bawah ini : Tabel 5. Persentase jawaban Responden terhadap Faktor Simpati Faktor simpati Kategori Jumlah Responden Persentase (%) 1. Rendah 11 27.5 2. Tinggi 29 72.5 Jumlah 40 100 Sumber: Data Primer (diolah), 2016. Berdasarkan tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa, responden yang mengatakan bahwa interaksi yang terjadi antara masyarakat dengan perusahaan berdasarkan atas tujuan pribadi masing-masing individu berjalan dengan baik yaitu sebanyak 29 responden (72.5%), dan 11 (27.5%) orang responden mengatakan bahwa interaksi yang terjadi berada dalam kategori kurang. Faktor simpati yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk simpati perusahaan pabrik kelapa sawit yang telah berdiri selama kurang lebih 5 tahun terhadap desa binaan yang berada di sekitar perusahaan maupun bentuk simpati perusahaan terhadap masyarakat yang kurang mampu di 2 (dua) desa penelitian ini. KESIMPULAN DAN SARAN Pola asosiatif lebih dominan terjadi daripada pola disosiatif, hal ini dikarenakan sudah baiknya kerja sama maupun bantuan yang diberikan oleh perusahaan kepada masarakat. Sedangkan pola disosiatif hanya sedikit terjadi dalam interaksi masyarakat dengan perusahaan, hal ini dikarenakan tidak terjadinya suatu permasalahan atau konflik yang berarti antara masyarakat dengan perusahaan maupun sebaliknya. Faktor yang paling berpengaruh terhadap interaksi yaitu faktor sugesti dan faktor simpati, dimana sebanyak 29 orang responden berada dalam kategori tinggi dari total 40 orang responden, sedangkan pengaruh interaksi dalam faktor imitasi hanya 18 responden yang berada dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diharapkan kepada perusahaan supaya dapat meningkatkan tanggung jawab sosial (CSR) kepada desa binaan agar adanya interaksi yang lebih intensif antara masyarakat dengan perusahaan. Kepada pihak perusahaan di harapkan adanya upaya lebih lanjut mengenai pengurangan bau yang di hasilkan oleh limbah pabrik. Kepada masyarakat desa Cot Jabet dan Keude Lapang yang berada di sekitar PKS dan pihak PT. Syaukat Interaksi Sosial Perusahaan Dengan Masyarakat (Herianja, Agussabti, Azhar) 218

Sejahtera agar terus dapat mempertahankan hubungan yang baik, sehingga selalu tercipta kondisi yang kondusif di daerah tersebut. DAFTAR PUSTAKA Gillin, John. Lewis dan John Phillip Gillin. Cultural Sociology. New York : The Macmillan Company, 1954. Narwoko, Nasrullah. 2008. Teori-teori Sosiologi. Cetakan I. Jakarta : Widya Padjajaran. Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. (Edisi Revisi) Jakarta : Rajawali Pers. Interaksi Sosial Perusahaan Dengan Masyarakat (Herianja, Agussabti, Azhar) 219